Latar Belakang Masalah Perbandingan Perilaku Torsi pada Tampang Tebal dengan Cara Analitis dan Program Ansys

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Selama ini torsi sangat jarang dibahas dan diperhatikan pada bidang teknik sipil baik itu pada masa perkuliahan maupun pada saat perencanaan bangunan. Terlebih lagi, pada saat tidak ada gempa dan bentuk bangunannya simetris maka torsi tidak akan terjadi. Untuk bangunan yang bentuknya beraturan, torsi sangat kecil dan dapat diasumsikan tidak berpengaruh pada bangunan, maka seringkali diabaikan. Umumnya, beban yang diperhitungkan untuk perencanaan adalah gaya aksial dan beban vertikal. Sitepu B, 2014 Dalam torsi ada 3 jenis analisa antara lain: a. Torsi pada tampang tebal seperti bujur sangkar, bulat dan persegi panjang. b. Torsi pada tampang tipis terbuka seperti profil I, profil canal, profil z. c. Torsi pada tampang tipis tertutup seperti tampang hollow dan pipa. Kesemuanya teori torsi tersebut akan mengacu kepada soap film analogi. Timoshenko, 1986, Tarigan J, 2014. Torsi yang tidak dikehendaki, misalnya beban dari angin pada rangka atap, kondisi tikungan jalan menyebabkan torsi pada body kendaraan yang berjalan, sulit untuk diprediksi. Efek torsi pada struktur akan berbeda bila bentuk penampang berbeda. Untuk mengantisipasi supaya struktur maka beban torsi perlu diperhitungkan efeknya. Metode perhitungan efek torsi terhadap penampang Universitas Sumatera Utara 2 berbeda, misalnya penampang berbentuk sirkular perhitungan cukup dengan matematis biasa Suparmin, 2005. Namun, dengan berkembangnya dunia arsitektur untuk mendesain bangunan yang tidak simetris dan tidak beraturan, maka torsi menjadi sangat penting untuk diperhatikan dan diperhitungkan. Torsi disebabkan karena eksentrisitas antara pusat kekakuan massa dan pusat massa bangunan yang besar. Dengan kata lain, perbandingan antara sisi terpanjang bangunan dan sisi terpendek bangunan besar. Maka, jika ada gaya gempa, gaya angin, ataupun gelombang air, akan terjadi torsi yang cukup berpengaruh untuk bangunan tersebut. Torsi tidak hanya terjadi pada kolom, torsi juga dapat terjadi pada balok. Ini disebabkan oleh beban yang bekerja dari pelat lantai dan balok anak Erwin, 2008. Dalam perencanaan struktur, hampir semua balok hanya dirancang memikul momen lentur dan geser pada sumbu mayor saja, sedangkan dalam arah minor balok dianggap menyatu dengan lantai sehingga tidak diperhitungkan. Jika dalam kenyataannya perlu perencanaan lentur dalam arah minor maka perencana harus menghitung tersendiri, termasuk jika timbul torsi. Sebagian besar beban torsi terabaikan karena dianggap jarang sekali terjadi dan tidak penting. Sulitnya memprediksi pengaruh torsi yang terjadi sehingga efek dari torsi sering diabaikan oleh perencana dalam merencanakan struktur padahal torsi harus direncanakan untuk menjamin struktur itu kuat. Namun, perkembangan program komputer Universitas Sumatera Utara 3 dengan analisa tiga dimensi telah mengingatkan perencana untuk merencanakan struktur bangunan yang dapat menerima torsi Trahair dan Pi, 1997. Dengan berkembangnya teknologi, perhitungan mekanika khususnya torsi dapat dihitung dengan bantuan program ANSYS. Program ini dapat menguntungkan karena dapat menghitung yang detail dan rumit serta mengurangi kesalahan perhitungan. Maka dari itu, melalui tugas akhir ini penulis akan melakukan penelitian dengan judul “Perbandingan Perilaku Torsi pada Tampang Tebal dengan Cara Analitis dan Program ANSYS ”.

1.2. Perumusan Masalah