Pendahuluan .1. Jenis Elemen yang Digunakan Penggunaan ANSYS dalam Analisis Torsi Tampang Lingkaran .1. Permodelan Penampang

96 BAB IV PENGGUNAAN ANSYS DALAM ANALISIS TORSI 4.1 Pendahuluan 4.1.1. Jenis Elemen yang Digunakan Elemen yang digunakan dalam kasus kali ini adalah BEAM188. BEAM188 adalah elemen yang cocok untuk menganalisis struktur balok tampang tebal. Elemen ini diciptakan berdasarkan teori balok Timoshenko. BEAM188 adalah elemen balok linier dua node yang juga tiga dimensi dengan 6 derajat kebebasan DOF pada tiap node- nya. Derajat kebebasan yang dimaksud adalah translasi dan rotasi arah x,y,z.

4.1.2. Permodelan Material

Ada tiga parameter yang menentukan permodelan material yaitu :  Modulus Elastisitas :  Poisson Ratio : 0,2

4.1.3. Permodelan Struktur

Struktur dimodelkan dengan line sepanjang 6.000 mm dengan sistem struktur cantilever dan diberi momen torsi sebesar Nmm dan beban terpusat sebesar 1.000 N pada ujungnya. Meshing pada struktur ini dibuat pada setiap 250 mm. Universitas Sumatera Utara 97 4.2 Penggunaan ANSYS dalam Analisis Torsi Tampang Lingkaran 4.2.1. Permodelan Penampang Berikut ini adalah properties dari penampang lingkaran yang akan dianalisis.  Diameter penampang, D : 200 mm  Jumlah mesh tampang : 40 bagian Gambar 4.1. Permodelan Penampang Lingkaran Universitas Sumatera Utara 98

4.2.2. Sudut Puntir

Berikut ini diperoleh hasil analisis menggunakan ANSYS yaitu sudut puntir dengan satuan radian dan derajat. Tabel 4.1. Tabulasi perhitungan sudut puntir pada tampang lingkaran dengan bantuan program ANSYS L mm Sudut Puntir Rad ° 250 0.00016 0.009 500 0.00049 0.028 750 0.00081 0.047 1000 0.00114 0.065 1250 0.00146 0.084 1500 0.00179 0.102 1750 0.00211 0.121 2000 0.00244 0.140 2250 0.00276 0.158 2500 0.00309 0.177 2750 0.00341 0.195 3000 0.00374 0.214 3250 0.00406 0.233 3500 0.00439 0.251 3750 0.00471 0.270 4000 0.00504 0.289 4250 0.00536 0.307 4500 0.00569 0.326 4750 0.00601 0.344 5000 0.00634 0.363 5250 0.00666 0.382 5500 0.00699 0.400 5750 0.00731 0.419 6000 0.00764 0.438 Universitas Sumatera Utara 99 Gambar 4.2. Distribusi sudut puntir pada balok berpenampang lingkaran

4.2.3. Tegangan Geser Total

Dari hasil analisis menggunakan ANSYS didapat tegangan geser maksimum akibat torsi adalah 1,273 MPa dan tegangan geser akibat gaya lintang adalah 0,048 MPa, maka tegangan geser total yang terjadi adalah 1,321 MPa. Universitas Sumatera Utara 100 Gambar 4.3. Trayektori tegangan geser akibat torsi pada balok berpenampang lingkaran dalam satuan MPa Universitas Sumatera Utara 101

4.2.4. Perbandingan Hasil Analisis dan ANSYS

Perbandingan untuk sudut puntir dilakukan dengan bantuan program Microsoft Excel seperti pada tabel berikut. Tabel 4.2. Tabulasi perbandingan perhitungan sudut puntir pada tampang lingkaran dengan metode analitis dan ANSYS L mm Sudut Puntir ° Ratio Analisis ANSYS 0.000 0.000 1.000 250 0.019 0.009 0.500 500 0.037 0.028 0.750 750 0.056 0.047 0.834 1000 0.074 0.065 0.875 1250 0.093 0.084 0.900 1500 0.112 0.102 0.917 1750 0.130 0.121 0.929 2000 0.149 0.140 0.938 2250 0.167 0.158 0.945 2500 0.186 0.177 0.950 2750 0.205 0.195 0.955 3000 0.223 0.214 0.959 3250 0.242 0.233 0.962 3500 0.261 0.251 0.965 3750 0.279 0.270 0.967 4000 0.298 0.289 0.969 4250 0.316 0.307 0.971 4500 0.335 0.326 0.973 4750 0.354 0.344 0.974 5000 0.372 0.363 0.975 5250 0.391 0.382 0.977 5500 0.409 0.400 0.978 5750 0.428 0.419 0.979 6000 0.447 0.438 0.980 Universitas Sumatera Utara 102 Gambar 4.4. Grafik hubungan antara panjang bentang dan sudut puntir pada tampang lingkaran dengan cara analitis dan ANSYS Untuk tegangan geser total maksimum, dengan metode analitis didapat maksimum 1,315 MPa dan dengan ANSYS didapat 1,321 MPa. Maka perbandingannya adalah : 0,000 0,100 0,200 0,300 0,400 0,500 1000 2000 3000 4000 5000 6000 S u d u t P u n ti r ° Panjang Bentang mm Analitis ANSYS Universitas Sumatera Utara 103 4.3 Penggunaan ANSYS dalam Analisis Torsi Tampang Persegi 4.3.1. Permodelan Penampang