Perilaku Torsi pada Tampang Persegi Panjang dengan ab = 2 1.

66  Maka diperoleh lebar retak, 3.5. Perilaku Torsi pada Tampang Persegi Panjang dengan ab = 2 3.5.1. Properties Penampang Luas penampang pada tampang lingkaran adalah 31428,57 mm². Maka dengan luasan yang sama didapat a = 250,713 mm dan b = 125,357 mm. Dimana a merupakan tinggi penampang dan b merupakan lebar penampang pada tampang persegi panjang. Perbandingan tinggi dan lebar penampang adalah 2. Berikut ini adalah properties dari penampang persegi panjang yang akan dianalisis.  Tinggi penampang, a : 250,713 mm  Lebar penampang, b : 125,357 mm  Mutu beton, f’c : 25 MPa  Poisson’s Ratio , v : 0,2 Dari data di atas dapat dihitung Modulus Elastisitas E, Modulus Geser G, dan Inersia Torsi J. √ √ Sesuai dengan tabel 2.1. dimana a b = 2 maka didapat α = 0,229; β = 4,06; dan X = 0,796. Maka inersia torsi J yaitu : Universitas Sumatera Utara 67

3.5.2. Perhitungan Sudut Puntir

Maka, sudut puntir maksimum adalah sebagai berikut. Tabel 3.4. Hubungan antara panjang bentang yang menerima torsi dengan sudut puntir pada tampang persegi panjang dengan ab = 2 L mm v ° 0.000 250 0.026 500 0.052 750 0.078 1000 0.103 1250 0.129 1500 0.155 1750 0.181 2000 0.207 2250 0.233 2500 0.259 2750 0.284 3000 0.310 3250 0.336 3500 0.362 3750 0.388 4000 0.414 4250 0.440 4500 0.465 4750 0.491 5000 0.517 5250 0.543 5500 0.569 5750 0.595 6000 0.621 Universitas Sumatera Utara 68 Gambar 3.11. Hubungan antara Panjang Bentang dengan Sudut Puntir pada Tampang Persegi Panjang dengan ab = 2

3.5.3. Perhitungan Tegangan Geser Total

Untuk menghitung tegangan geser akibat torsi , dipakai persamaan Dimana, Keterangan , , β, X = koefisien untuk mencari tegangan geser a = tinggi penampang b = lebar penampang = tegangan geser maksimum akibat torsi = tegangan geser pada sisi terpendek 0,000 0,100 0,200 0,300 0,400 0,500 0,600 0,700 1000 2000 3000 4000 5000 6000 S u d u t P u n ti r ° Panjang Bentang mm Universitas Sumatera Utara 69 Dari tabel 2.1 dengan a b = 2, didapat = 4,06 dan diketahui a = mm dan b = mm Untuk menghitung tegangan geser akibat gaya lintang , dipakai persamaan Dimana = gaya lintang A = luas penampang Tegangan geser akibat torsi yaitu : Tegangan geser akibat gaya lintang yaitu : Maka tegangan geser maksimum yaitu 2,061 MPa + 0,048 MPa = 2,109 MPa Gambar 3.12. Diagram distribusi tegangan geser total pada tampang persegi panjang dengan ab = 2 Universitas Sumatera Utara 70

3.5.4. Perencanaan Tulangan Torsi

 Momen torsi yang digunakan dari perencanaan diambil 2.000.000 Nmm. Dengan kombinasi 1,4 DL didapat momen torsi yang digunakan yaitu 2.800.000 Nmm.  Gaya lintang yang ikut bekerja bersama momen torsi yaitu 1000 N. Dengan kombinasi 1,4 DL didapat gaya lintang yang digunakan yaitu 1.400 N  Koefisien reduksi untuk geser dan torsi yaitu 0,75  Momen torsi rencana yaitu ⁄  Momen torsi rencana yaitu ⁄  Torsi minimum yang dapat diabaikan yaitu : √ √  Karena torsi rencana lebih besar dari torsi minimum, maka tulangan torsi diperlukan  Dimensi balok harus memenuhi : √ √ Dimana :     Universitas Sumatera Utara 71     √ ⁄ √ ⁄ Maka diperoleh  Merencanakan sengkang untuk puntir : Jarak spasi yang dibutuhkan yaitu     Maka diperoleh jarak spasi yang dibutuhkan yaitu ⁄ jarak Untuk sengkang digunakan besi ulir dengan diameter 12 mm ⁄ Maka akan diperoleh jarak spasi yang dibutuhkan, . Syarat jarak tulangan maksimum yaitu :  ⁄ ⁄  Universitas Sumatera Utara 72 Maka, jarak spasi yang digunakan adalah 75 mm. Dapat disimpulkan bahwa tulangan sengkang yang digunakan adalah D12-75 mm  Tulangan longitudinal yang diperlukan untuk menahan puntir yaitu : Dimana :   ⁄ jarak    Maka diperoleh luas tulangan longitudinal, Maka dipakai tulangan 4D12 .

3.5.5. Crack

Crack pada tampang persegi panjang beton bertulang yang menerima torsi dapat dianalisis dengan persamaan : √ Dimana :   jarak  Universitas Sumatera Utara 73  Maka diperoleh lebar retak, 3.6. Perilaku Torsi pada Tampang Persegi Panjang dengan bh = 3 3.6.1.