Perilaku Torsi pada Tampang Persegi Panjang dengan ab = 5 1.

88 3.8. Perilaku Torsi pada Tampang Persegi Panjang dengan ab = 5 3.8.1. Properties Penampang Luas penampang pada tampang lingkaran adalah 31428,57 mm². Maka dengan luasan yang sama didapat a = 396,412 mm dan b = 79,282 mm. Dimana a merupakan tinggi penampang dan b merupakan lebar penampang pada tampang persegi panjang. Perbandingan tinggi dan lebar penampang adalah 5. Berikut ini adalah properties dari penampang persegi panjang yang akan dianalisis.  Tinggi penampang, a : 396,412 mm  Lebar penampang, b : 79,282 mm  Mutu beton, f’c : 25 MPa  Poisson’s Ratio , v : 0,2 Dari data di atas dapat dihitung Modulus Elastisitas E, Modulus Geser G, dan Inersia Torsi J. √ √ Sesuai dengan tabel 2.1. dimana a b = 5 maka didapat α = 0,291; β = 3,43; dan X = 0,744. Maka inersia torsi J yaitu : Universitas Sumatera Utara 89

3.8.2. Perhitungan Sudut Puntir

Maka, sudut puntir maksimum adalah sebagai berikut. Tabel 3.7. Hubungan antara panjang bentang yang menerima torsi dengan sudut puntir pada tampang persegi panjang dengan ab = 5 L mm v ° 0.000 250 0.051 500 0.102 750 0.153 1000 0.203 1250 0.254 1500 0.305 1750 0.356 2000 0.407 2250 0.458 2500 0.509 2750 0.560 3000 0.610 3250 0.661 3500 0.712 3750 0.763 4000 0.814 4250 0.865 4500 0.916 4750 0.967 5000 1.017 5250 1.068 5500 1.119 5750 1.170 6000 1.221 Universitas Sumatera Utara 90 Gambar 3.17. Hubungan antara Panjang Bentang dengan Sudut Puntir pada Tampang Persegi Panjang dengan ab = 5

3.8.3. Perhitungan Tegangan Geser Total

Untuk menghitung tegangan geser akibat torsi , dipakai persamaan Dimana, Keterangan , , β, X = koefisien untuk mencari tegangan geser a = tinggi penampang b = lebar penampang = tegangan geser maksimum akibat torsi = tegangan geser pada sisi terpendek 0,000 0,100 0,200 0,300 0,400 0,500 0,600 0,700 0,800 0,900 1,000 1,100 1,200 1,300 1000 2000 3000 4000 5000 6000 S u d u t P u n ti r ° Panjang Bentang mm Universitas Sumatera Utara 91 Dari tabel 2.1 dengan a b = 5, didapat = 3,43 dan diketahui a = 396,412 mm dan b = 79,282 mm Untuk menghitung tegangan geser akibat gaya lintang , dipakai persamaan Dimana = gaya lintang A = luas penampang Tegangan geser akibat torsi yaitu : Tegangan geser akibat gaya lintang yaitu : Maka tegangan geser maksimum yaitu 2,753 MPa + 0,048 MPa = 2,801 MPa Universitas Sumatera Utara 92 Gambar 3.18. Diagram distribusi tegangan geser total pada tampang persegi panjang dengan ab = 5

3.8.4. Perencanaan Tulangan Torsi

 Momen torsi yang digunakan dari perencanaan diambil 2.000.000 Nmm. Dengan kombinasi 1,4 DL didapat momen torsi yang digunakan yaitu 2.800.000 Nmm.  Gaya lintang yang ikut bekerja bersama momen torsi yaitu 1000 N. Dengan kombinasi 1,4 DL didapat gaya lintang yang digunakan yaitu 1.400 N  Koefisien reduksi untuk geser dan torsi yaitu 0,75 Universitas Sumatera Utara 93  Momen torsi rencana yaitu ⁄  Momen torsi rencana yaitu ⁄  Torsi minimum yang dapat diabaikan yaitu : √ √  Karena torsi rencana lebih besar dari torsi minimum, maka tulangan torsi diperlukan  Dimensi balok harus memenuhi : √ √ Dimana :         √ ⁄ √ ⁄ Universitas Sumatera Utara 94 Maka diperoleh  Merencanakan sengkang untuk puntir : Jarak spasi yang dibutuhkan yaitu     Maka diperoleh jarak spasi yang dibutuhkan yaitu ⁄ jarak Untuk sengkang digunakan besi ulir dengan diameter 12 mm ⁄ Maka akan diperoleh jarak spasi yang dibutuhkan, . Syarat jarak tulangan maksimum yaitu :  ⁄ ⁄  Maka, jarak spasi yang digunakan adalah 100 mm. Dapat disimpulkan bahwa tulangan sengkang yang digunakan adalah D12-100 mm  Tulangan longitudinal yang diperlukan untuk menahan puntir yaitu : Universitas Sumatera Utara 95 Dimana :   ⁄ jarak    Maka diperoleh luas tulangan longitudinal, Maka dipakai tulangan 4D12 .

3.8.5. Crack

Crack pada tampang persegi panjang beton yang menerima torsi dapat dianalisis dengan persamaan : √ Dimana :   jarak   Maka diperoleh lebar retak, Universitas Sumatera Utara 96 BAB IV PENGGUNAAN ANSYS DALAM ANALISIS TORSI 4.1 Pendahuluan 4.1.1. Jenis Elemen yang Digunakan