Analisa Struktur Perilaku Torsi pada Tampang Lingkaran 1.

43 BAB III PERILAKU TORSI PADA TAMPANG TEBAL

3.1. Analisa Struktur

Gambar 3.1. Sistem Struktur Sistem struktur seperti gambar di atas memiliki perletakan jepit dan tampang balok lingkaran dimana P = 1000 N, = 2000 mm, dan = 6000 mm

3.1.1. Momen Lentur

Untuk Batang AB Universitas Sumatera Utara 44 Untuk Batang BC Gambar 3.2. Bidang Momen Lentur pada balok

3.1.2. Gaya Geser

Beban yang bekerja yaitu beban P maka gaya geser maksimum di sepanjang balok adalah 1000 N Gambar 3.3. Bidang Geser pada balok Universitas Sumatera Utara 45

3.1.3. Momen Torsi

Akibat momen lentur pada batang AB, maka terjadi momen torsi pada batang AC sebesar momen lentur pada batang AB yaitu sebesar . Gambar 3.4. Bidang Momen Torsi pada balok 3.2. Perilaku Torsi pada Tampang Lingkaran 3.2.1. Properties Penampang Berikut ini adalah properties dari penampang lingkaran yang akan dianalisis.  Diameter penampang, D : 200 mm  Mutu beton, f’c : 25 MPa  Poisson’s Ratio , v : 0,2 Dari data di atas dapat dihitung Modulus Elastisitas E, Modulus Geser G, dan Inersia Torsi J. √ √ Universitas Sumatera Utara 46

3.2.2. Perhitungan Sudut Puntir

Sudut puntir maksimum adalah sebagai berikut. Tabel 3.1. Hubungan antara panjang bentang yang menerima torsi dengan sudut puntir pada tampang lingkaran L mm v ° 0.000 250 0.019 500 0.037 750 0.056 1000 0.074 1250 0.093 1500 0.112 1750 0.130 2000 0.149 2250 0.167 2500 0.186 2750 0.205 3000 0.223 3250 0.242 3500 0.261 3750 0.279 4000 0.298 4250 0.316 4500 0.335 4750 0.354 5000 0.372 5250 0.391 5500 0.409 5750 0.428 6000 0.447 Universitas Sumatera Utara 47 Gambar 3.5. Grafik Hubungan antara Panjang Bentang dengan Sudut Puntir pada Tampang Lingkaran

3.2.3. Perhitungan Tegangan Geser Total

Untuk menghitung tegangan geser akibat torsi , dipakai persamaan Dimana = momen torsi r = jari-jari penampang J = inersia torsi Untuk menghitung tegangan geser akibat gaya lintang , dipakai persamaan Dimana = gaya lintang r = jari-jari penampang A = luas penampang 0,000 0,100 0,200 0,300 0,400 0,500 1000 2000 3000 4000 5000 6000 S u d u t P u n ti r ° Panjang Bentang mm Universitas Sumatera Utara 48 Tegangan geser akibat torsi yaitu : Tegangan geser akibat gaya lintang yaitu : Maka tegangan geser maksimum yaitu 1,273 MPa + 0,042 MPa = 1,315 MPa Gambar 3.6. Diagram distribusi tegangan geser total pada tampang lingkaran

3.2.4. Perencanaan Tulangan Torsi

 Momen torsi yang digunakan dari perencanaan diambil 2.000.000 Nmm. Dengan kombinasi 1,4 DL didapat momen torsi yang digunakan yaitu 2.800.000 Nmm. Universitas Sumatera Utara 49  Gaya lintang yang ikut bekerja bersama momen torsi yaitu 1000 N. Dengan kombinasi 1,4 DL didapat gaya lintang yang digunakan yaitu 1.400 N  Koefisien reduksi untuk geser dan torsi yaitu 0,75  Momen torsi rencana yaitu ⁄  Momen torsi rencana yaitu ⁄  Torsi minimum yang dapat diabaikan yaitu : √ √  Karena torsi rencana lebih besar dari torsi minimum, maka tulangan torsi diperlukan  Dimensi balok harus memenuhi : √ √ Dimana :       ⁄ ⁄   √ ⁄ √ ⁄ Universitas Sumatera Utara 50 Maka diperoleh  Merencanakan sengkang untuk puntir : Jarak spasi yang dibutuhkan yaitu     Maka diperoleh jarak spasi yang dibutuhkan yaitu ⁄ jarak Untuk sengkang digunakan besi ulir dengan diameter 12 mm ⁄ Maka akan diperoleh jarak spasi yang dibutuhkan, . Syarat jarak tulangan maksimum yaitu :  ⁄ ⁄  Maka, jarak spasi yang digunakan adalah 50 mm. Dapat disimpulkan bahwa tulangan sengkang yang digunakan adalah D12-50 mm  Tulangan longitudinal yang diperlukan untuk menahan puntir yaitu : Universitas Sumatera Utara 51 Dimana :   ⁄ jarak    Maka diperoleh luas tulangan longitudinal, Maka dipakai tulangan 4D12 .

3.2.5. Crack

Crack pada tampang lingkaran beton bertulang yang menerima torsi dapat dianalisis dengan persamaan : √ Dimana :   jarak   Maka diperoleh lebar retak, Universitas Sumatera Utara 52 3.3.Perilaku Torsi pada Tampang Persegi 3.3.1. Properties Penampang Luas penampang pada tampang lingkaran adalah 31428,57 mm². Maka dengan luasan yang sama didapat a = b = 177,281 mm. Dimana a dan b merupakan panjang sisi tampang persegi. Berikut ini adalah properties dari penampang persegi yang akan dianalisis.  Panjang sisi, a : 177,281 mm  Mutu beton, f’c : 25 MPa  Poisso n’s Ratio , v : 0,2 Dari data di atas dapat dihitung Modulus Elastisitas E, Modulus Geser G, dan Inersia Torsi J. √ √ Sesuai dengan tabel 2.1. dimana a b = 1, maka didapat α = 0,141; β = 4,81; dan X = 1. Maka inersia torsi J yaitu : Universitas Sumatera Utara 53

3.3.2. Perhitungan Sudut Puntir

Maka, sudut puntir maksimum adalah sebagai berikut. Tabel 3.2. Hubungan antara panjang bentang yang menerima torsi dengan sudut puntir pada tampang persegi L mm v ° 0.000 250 0.021 500 0.042 750 0.063 1000 0.084 1250 0.105 1500 0.126 1750 0.147 2000 0.168 2250 0.189 2500 0.210 2750 0.231 3000 0.252 3250 0.273 3500 0.294 3750 0.315 4000 0.336 4250 0.357 4500 0.378 4750 0.399 5000 0.420 5250 0.441 5500 0.462 5750 0.483 6000 0.504 Universitas Sumatera Utara 54 Gambar 3.7. Hubungan antara Panjang Bentang dengan Sudut Puntir pada Tampang Persegi

3.3.3. Perhitungan Tegangan Geser Total

Untuk menghitung tegangan geser akibat torsi , dipakai persamaan Dimana, Keterangan , , β, X = koefisien untuk mencari tegangan geser a = tinggi penampang b = lebar penampang = tegangan geser maksimum akibat torsi = tegangan geser pada sisi terpendek 0,000 0,100 0,200 0,300 0,400 0,500 0,600 1000 2000 3000 4000 5000 6000 S u d u t P u n ti r ° Panjang Bentang mm Universitas Sumatera Utara 55 Dari tabel 2.1 dengan a b = 1, didapat = 4,81 dan X = 1,00 serta diketahui a = b = 177,281 mm Untuk menghitung tegangan geser akibat gaya lintang , dipakai persamaan Dimana = gaya lintang A = luas penampang Tegangan geser akibat torsi yaitu : Tegangan geser akibat gaya lintang yaitu : Maka tegangan geser maksimum yaitu 1,727 MPa + 0,048 MPa = 1,775 MPa Gambar 3.8. Diagram distribusi tegangan geser total pada tampang persegi Universitas Sumatera Utara 56

3.3.4. Perencanaan Tulangan Torsi

 Momen torsi yang digunakan dari perencanaan diambil 2.000.000 Nmm. Dengan kombinasi 1,4 DL didapat momen torsi yang digunakan yaitu 2.800.000 Nmm.  Gaya lintang yang ikut bekerja bersama momen torsi yaitu 1000 N. Dengan kombinasi 1,4 DL didapat gaya lintang yang digunakan yaitu 1.400 N  Koefisien reduksi untuk geser dan torsi yaitu 0,75  Momen torsi rencana yaitu ⁄  Momen torsi rencana yaitu ⁄  Torsi minimum yang dapat diabaikan yaitu : √ √  Karena torsi rencana lebih besar dari torsi minimum, maka tulangan torsi diperlukan  Dimensi balok harus memenuhi : √ √ Dimana :     Universitas Sumatera Utara 57     √ ⁄ √ ⁄ Maka diperoleh  Merencanakan sengkang untuk puntir : Jarak spasi yang dibutuhkan yaitu     Maka diperoleh jarak spasi yang dibutuhkan yaitu ⁄ jarak Untuk sengkang digunakan besi ulir dengan diameter 12 mm ⁄ Maka akan diperoleh jarak spasi yang dibutuhkan, . Syarat jarak tulangan maksimum yaitu :  ⁄ ⁄  Maka, jarak spasi yang digunakan adalah 50 mm. Dapat disimpulkan bahwa tulangan sengkang yang digunakan adalah D12-50 mm Universitas Sumatera Utara 58  Tulangan longitudinal yang diperlukan untuk menahan puntir yaitu : Dimana :   ⁄ jarak    Maka diperoleh luas tulangan longitudinal, Maka dipakai tulangan 4D12 .

3.3.5. Crack

Crack pada tampang persegi beton bertulang yang menerima torsi dapat dianalisis dengan persamaan : √ Dimana :   jarak   Maka diperoleh lebar retak, Universitas Sumatera Utara 59 3.4. Perilaku Torsi pada Tampang Persegi Panjang dengan ab = 1,5 3.4.1.