Perilaku Torsi pada Tampang Persegi Panjang dengan ab = 4 1.

80  Maka diperoleh lebar retak, 3.7. Perilaku Torsi pada Tampang Persegi Panjang dengan ab = 4 3.7.1. Properties Penampang Luas penampang pada tampang lingkaran adalah 31428,57 mm². Maka dengan luasan yang sama didapat a = 354,562 mm dan b = 88,641 mm. Dimana a merupakan tinggi penampang dan b merupakan lebar penampang pada tampang persegi panjang. Perbandingan tinggi dan lebar penampang adalah 4. Berikut ini adalah properties dari penampang persegi panjang yang akan dianalisis.  Tinggi penampang, a : 354,562 mm  Lebar penampang, b : 88,641 mm  Mutu beton, f’c : 25 MPa  Poisson’s Ratio , v : 0,2 Dari data di atas dapat dihitung Modulus Elastisitas E, Modulus Geser G, dan Inersia Torsi J. √ √ Sesuai dengan tabel 2.1. dimana a b = 4 maka didapat α = 0,281; β = 3,55; dan X = 0,745. Maka inersia torsi J yaitu : Universitas Sumatera Utara 81

3.7.2. Perhitungan Sudut Puntir

Maka, sudut puntir maksimum adalah sebagai berikut. Tabel 3.6. Hubungan antara panjang bentang yang menerima torsi dengan sudut puntir pada tampang persegi panjang dengan ab = 4 L mm v ° 0.000 250 0.042 500 0.084 750 0.126 1000 0.169 1250 0.211 1500 0.253 1750 0.295 2000 0.337 2250 0.379 2500 0.421 2750 0.464 3000 0.506 3250 0.548 3500 0.590 3750 0.632 4000 0.674 4250 0.716 4500 0.759 4750 0.801 5000 0.843 5250 0.885 5500 0.927 5750 0.969 6000 1.012 Universitas Sumatera Utara 82 Gambar 3.15. Hubungan antara Panjang Bentang dengan Sudut Puntir pada Tampang Persegi Panjang dengan ab = 4

3.7.3. Perhitungan Tegangan Geser Total

Untuk menghitung tegangan geser akibat torsi , dipakai persamaan Dimana, Keterangan , , β, X = koefisien untuk mencari tegangan geser a = tinggi penampang b = lebar penampang = tegangan geser maksimum akibat torsi = tegangan geser pada sisi terpendek 0,000 0,100 0,200 0,300 0,400 0,500 0,600 0,700 0,800 0,900 1,000 1,100 1000 2000 3000 4000 5000 6000 S u d u t P u n ti r ° Panjang Bentang mm Universitas Sumatera Utara 83 Dari tabel 2.1 dengan a b = 4, didapat = 3,55 dan diketahui a = 354,562 mm dan b = 88,641 mm Untuk menghitung tegangan geser akibat gaya lintang , dipakai persamaan Dimana = gaya lintang A = luas penampang Tegangan geser akibat torsi yaitu : Tegangan geser akibat gaya lintang yaitu : Maka tegangan geser maksimum yaitu 2,549 MPa + 0,048 MPa = 2,597 MPa Universitas Sumatera Utara 84 Gambar 3.16. Diagram distribusi tegangan geser total pada tampang persegi panjang dengan ab = 4

3.7.4. Perencanaan Tulangan Torsi

 Momen torsi yang digunakan dari perencanaan diambil 2.000.000 Nmm. Dengan kombinasi 1,4 DL didapat momen torsi yang digunakan yaitu 2.800.000 Nmm.  Gaya lintang yang ikut bekerja bersama momen torsi yaitu 1000 N. Dengan kombinasi 1,4 DL didapat gaya lintang yang digunakan yaitu 1.400 N  Koefisien reduksi untuk geser dan torsi yaitu 0,75  Momen torsi rencana yaitu ⁄  Momen torsi rencana yaitu ⁄ Universitas Sumatera Utara 85  Torsi minimum yang dapat diabaikan yaitu : √ √  Karena torsi rencana lebih besar dari torsi minimum, maka tulangan torsi diperlukan  Dimensi balok harus memenuhi : √ √ Dimana :         √ ⁄ √ ⁄ Maka diperoleh Universitas Sumatera Utara 86  Merencanakan sengkang untuk puntir : Jarak spasi yang dibutuhkan yaitu     Maka diperoleh jarak spasi yang dibutuhkan yaitu ⁄ jarak Untuk sengkang digunakan besi ulir dengan diameter 12 mm ⁄ Maka akan diperoleh jarak spasi yang dibutuhkan, . Syarat jarak tulangan maksimum yaitu :  ⁄ ⁄  Maka, jarak spasi yang digunakan adalah 100 mm. Dapat disimpulkan bahwa tulangan sengkang yang digunakan adalah D12-100 mm  Tulangan longitudinal yang diperlukan untuk menahan puntir yaitu : Dimana :   ⁄ jarak Universitas Sumatera Utara 87    Maka diperoleh luas tulangan longitudinal, Maka dipakai tulangan 4D12 .

3.7.5. Crack

Crack pada tampang persegi panjang beton yang menerima torsi dapat dianalisis dengan persamaan : √ Dimana :   jarak   Maka diperoleh lebar retak, Universitas Sumatera Utara 88 3.8. Perilaku Torsi pada Tampang Persegi Panjang dengan ab = 5 3.8.1.