Perilaku Torsi pada Tampang Persegi Panjang dengan bh = 3 1.

73  Maka diperoleh lebar retak, 3.6. Perilaku Torsi pada Tampang Persegi Panjang dengan bh = 3 3.6.1. Properties Penampang Luas penampang pada tampang lingkaran adalah 31428,57 mm². Maka dengan luasan yang sama didapat a = 307,060 mm dan b = 102,353 mm. Dimana a merupakan tinggi penampang dan b merupakan lebar penampang pada tampang persegi panjang. Perbandingan tinggi dan lebar penampang adalah 3. Berikut ini adalah properties dari penampang persegi panjang yang akan dianalisis.  Tinggi penampang, a : 307,060 mm  Lebar penampang, b : 102,353 mm  Mutu beton, f’c : 25 MPa  Poisson’s Ratio , v : 0,2 Dari data di atas dapat dihitung Modulus Elastisitas E, Modulus Geser G, dan Inersia Torsi J. √ √ Sesuai dengan tabel 2.1. dimana a b = 3 maka didapat α = 0,263; β = 3,74; dan X = 0,753. Maka inersia torsi J yaitu : Universitas Sumatera Utara 74

3.6.2. Perhitungan Sudut Puntir

Maka, sudut puntir maksimum adalah sebagai berikut. Tabel 3.5. Hubungan antara panjang bentang yang menerima torsi dengan sudut puntir pada tampang persegi panjang dengan ab = 3 L mm v ° 0.000 250 0.034 500 0.068 750 0.101 1000 0.135 1250 0.169 1500 0.203 1750 0.236 2000 0.270 2250 0.304 2500 0.338 2750 0.372 3000 0.405 3250 0.439 3500 0.473 3750 0.507 4000 0.540 4250 0.574 4500 0.608 4750 0.642 5000 0.675 5250 0.709 5500 0.743 5750 0.777 6000 0.811 Universitas Sumatera Utara 75 Gambar 3.13. Hubungan antara Panjang Bentang dengan Sudut Puntir pada Tampang Persegi Panjang dengan ab = 3

3.6.3. Perhitungan Tegangan Geser Total

Untuk menghitung tegangan geser akibat torsi , dipakai persamaan Dimana, Keterangan , , β, X = koefisien untuk mencari tegangan geser a = tinggi penampang b = lebar penampang = tegangan geser maksimum akibat torsi = tegangan geser pada sisi terpendek 0,000 0,100 0,200 0,300 0,400 0,500 0,600 0,700 0,800 0,900 1000 2000 3000 4000 5000 6000 S u d u t P u n ti r ° Panjang Bentang mm Universitas Sumatera Utara 76 Dari tabel 2.1 dengan a b = 3, didapat = 3,74 dan diketahui a = 307,060 mm dan b = 102,353 mm Untuk menghitung tegangan geser akibat gaya lintang , dipakai persamaan Dimana = gaya lintang A = luas penampang Tegangan geser akibat torsi yaitu : Tegangan geser akibat gaya lintang yaitu : Maka tegangan geser maksimum yaitu 2,325 MPa + 0,048 MPa = 2,373 MPa Gambar 3.14. Diagram distribusi tegangan geser total pada tampang persegi panjang dengan ab = 3 Universitas Sumatera Utara 77

3.6.4. Perencanaan Tulangan Torsi

 Momen torsi yang digunakan dari perencanaan diambil 2.000.000 Nmm. Dengan kombinasi 1,4 DL didapat momen torsi yang digunakan yaitu 2.800.000 Nmm.  Gaya lintang yang ikut bekerja bersama momen torsi yaitu 1000 N. Dengan kombinasi 1,4 DL didapat gaya lintang yang digunakan yaitu 1.400 N  Koefisien reduksi untuk geser dan torsi yaitu 0,75  Momen torsi rencana yaitu ⁄  Momen torsi rencana yaitu ⁄  Torsi minimum yang dapat diabaikan yaitu : √ √  Karena torsi rencana lebih besar dari torsi minimum, maka tulangan torsi diperlukan  Dimensi balok harus memenuhi : √ √ Dimana :     Universitas Sumatera Utara 78     √ ⁄ √ ⁄ Maka diperoleh  Merencanakan sengkang untuk puntir : Jarak spasi yang dibutuhkan yaitu     Maka diperoleh jarak spasi yang dibutuhkan yaitu ⁄ jarak Untuk sengkang digunakan besi ulir dengan diameter 12 mm ⁄ Maka akan diperoleh jarak spasi yang dibutuhkan, . Syarat jarak tulangan maksimum yaitu :  ⁄ ⁄  Universitas Sumatera Utara 79 Maka, jarak spasi yang digunakan adalah 75 mm. Dapat disimpulkan bahwa tulangan sengkang yang digunakan adalah D12-75 mm  Tulangan longitudinal yang diperlukan untuk menahan puntir yaitu : Dimana :   ⁄ jarak    Maka diperoleh luas tulangan longitudinal, Maka dipakai tulangan 4D12 .

3.6.5. Crack

Crack pada tampang persegi panjang beton bertulang yang menerima torsi dapat dianalisis dengan persamaan : √ Dimana :   jarak  Universitas Sumatera Utara 80  Maka diperoleh lebar retak, 3.7. Perilaku Torsi pada Tampang Persegi Panjang dengan ab = 4 3.7.1.