2.3  Kerangka Konseptual
Kerangka  Konseptual  merupakan  suatu  kerangka  berpikir  tentang bagaimana  teori  berhubungan  dengan  berbagai  faktor  yang  telah  teridentifikasi
sebagai masalah, dijelaskan sebagai berikut :
2.3.1 Pengaruh Sertifikasi Terhadap Kinerja
Mulyasa  2006:  43  menyatakan  bahwa  sertifikasi  guru  adalah  untuk mendapatkan  guru  yang  baik  dan  professional  yang  memiliki  kompetensi  untuk
melaksanakan  fungsi  dan  tujuan  sekolah  khususnya,  serta  pendidikan  nasional umumnya sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan tuntutan zaman.
Seperti yang dinyatakan oleh Muslich 2007: 8 bahwa “Peningkatan mutu guru  lewat  sertifikasi  ini  sebagai  upaya  peningkatan  mutu  pendidikan”.
Rasionalnya  adalah  apabila  kompetensi  guru  meningkat  yang  diikuti  dengan peningkatan penghasilan, diharapkan kinerjanya juga meningkat.
Penelitian  yang  dilakukan  Istiarini    Sukanti  2012:4,  menyatakan sertifikasi  berpengaruh  terhadap  kinerja  guru.  Dengan  adanya  peningkatan
profesionalisme guru, maka kompetensi guru akan ikut meningkat.
2.3.2 Pengaruh Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja
Yamin  dan  Maisah  2010:3  menyatakan  motivasi  merupakan  salah  satu faktor  yang  memengaruhi  kinerja  guru.  Dengan  adanya  motivasi,  pekerjaan
dilakukan  dengan  senang  hati  dan  dorongan  yang  kuat  untuk  melakukannya. Selanjutnya  Wardana,  2013:99  menyatakan,  adanya  motivasi  berprestasi  yang
tinggi  dapat  meningkatkan  hasil  kerja  atau  kinerja  guru,  manajemen  sekolah,
Universitas Sumatera Utara
dalam  konteks  ini  harus  memberikan  jalan  terbaik,  dengan  jalan  lebih memperhatikan para guru agar mereka dapat bekerja secara efektif.
Motivasi berprestasi yang tinggi akan mempunyai semangat, keinginan dan energi yang besar dalam diri individu untuk bekerja seoptimal mungkin. Motivasi
berprestasi  yang  tinggi  pada  guru  akan  membawa  dampak  positif  bagi  proses belajar mengajar di sekolah dan meningkatkan daya saing guru.
Mc.Clleland  dalam Terry  2003:304  menyatakan  bahwa orang-orang  yang mempunyai
need  for  achievement
yang  tinggi  akan  memikirkan  dan  bertekad  di dalam  dirinya  bagaimana  mereka  dapat  meningkatkan  pekerjaan  mereka,
mempertanyakan bagaimana mereka dapat menyelesaikan sesuatu yang berharga, dan  mendapatkan  kepuasan  yang  besar  dari  usaha  mereka  untuk  melakukan
pekerjaan dengan baik. Berdasarkan  hasil  penelitian  Mangkunegara  2006:136  menyimpulkan
bahwa ada  hubungan  yang positif antara motivasi  berprestasi  dengan pencapaian kinerja.  Artinya,  pimpinan,  manajer  dan  pegawai  yang  mempunyai  motivasi
berprestasi yang tinggi akan mencapai kinerja tinggi, dan sebaliknya mereka yang kinerjanya rendah disebabkan karena motivasi kerjanya rendah.
Dengan  adanya  motivasi  kerja  yang  tinggi  maka  menimbulkan  dorongan yang  tinggi  untuk  mencapai  suatu  keinginan  atau  kebutuhan.  Semangat    yang
tinggi  membuat  guru  akan  berusaha  sebaik  mungkin  dalam  melakukan pekerjaannya,  sehingga  dapat  memberikan  hasil  kerja  yang  memuaskan.  Dapat
disimpulkan  sekolah  yang  memiliki  guru  yang  motivasi  berprestasi  tinggi  maka
Universitas Sumatera Utara
akan  memiliki  kinerja  yang  tinggi.  Adapun  sekolah  yang  memiliki  guru  yang bermotivasi rendah akan cenderung memiliki kinerja yang rendah pula
Hal  ini  didukung  dengan  pendapat  Robbins  dalam  Supardi,  2013:47 mengenai hubungan motivasi dan kinerja
menyatakan: “kinerja merupakan fungsi dari  interaksi  antara
ability
kemampuan  dasar  dengan
motivation
motivasi yaitu kinerja
performance
P = AxM” teori tersebut menunjukkan bahwa orang yang  memiliki  kemampuan  dasar  yang  tinggi,  tetapi  memiliki  motivasi  yang
rendah, akan menghasilkan kinerja yang rendah. Penelitian  yang  dilakukan  Istiarini    Sukanti  2012:4,  menyatakan
sertifikasi  dan  motivasi  kerja  secara  bersama-sama  berpengaruh  terhadap  kinerja guru.  Apabila  sertifikasi  dan  motivasi  kerja  meningkat  maka  kinerja  juga  akan
meningkat,  begitu  pula  sebaliknya.  Dengan  adanya  peningkatan  profesionalisme guru,  maka  kompetensi  guru  akan  ikut  meningkat.  Selain  itu  dengan  adanya
dorongan kerja yang tinggi dapat menimbulkan gairah kerja yang tinggi dan guru akan berupaya untuk bekerja sebaik mungkin.
Upaya  kerja  yang  tinggi  akan  dapat  memberikan  hasil  yang  memuaskan. Hasil  kerja  yang  memuaskan  ini  merupakan  suatu  bukti  bahwa  kinerja  guru
mengalami  peningkatan.  Sebaliknya,  jika  hasil  kerja  kurang  memuaskan  maka kinerja dapat dikatakan kurang optimal.
2.3.3 Pengaruh Komitmen Terhadap Kinerja
Selain itu dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan, sangat diharapkan guru  mempunyai  komitmen  yang  kuat  dalam  pelaksanaan  tugas  dan  tanggung
jawab guru. Komitmen yang tinggi pada guru akan membuat guru memiliki tekat
Universitas Sumatera Utara
yang kuat dalam menjalankan tugasnya dengan penuh tanggungjawab. Komitmen guru  merupakan  hal  yang  penting    karena  berpengaruh  terhadap  kinerja  guru.
Guru  yang  mempunyai  komitmen  biasanya  akan  menunjukkan  sikap  kerja  yang penuh perhatian terhadap tugasnya. Guru tersebut akan memiliki tanggung jawab
untuk melaksanakan tugas-tugasnya. Dalam komitmen terkandung keyakinan dan menimbulkan energi untuk melakukan yang terbaik.
Dengan  adanya  komitmen  akan  menghasilkan  kinerja  yang  lebih  baik  dan memiliki  motivasi  yang  kuat  untuk  berprestasi.  Rasa  bangga  sebagai  guru  yang
mengemban  tugas  mulia  akan  melahirkan  semangat  dari  dalam  diri  guru  sendiri untuk  memberikan  yang  terbaik  dalam  rangka  peningkatan  kualitas  pendidikan
dan pengajaran. keberhasilan suatu pekerjaan tidak hanya ditentukan oleh ada-nya partisipasi  atau  keterlibatan  seseorang  tetapi  juga  dipengaruhi  oleh  adanya
komitmen seseorang dalam menyelesaikan pekerjaan tersebut. Komitmen  yang  tinggi  dapat  menimbulkan  motivasi  seseorang  untuk
melakukan  sesuatu  dengan  penuh  keikhlasan.  Hal  ini  didasarkan  atas  asumsi bahwa  bekerja  tanpa  motivasi  akan  cepat  bosan,  karena  tidak  adanya  unsur
pendorong  agar  semangat  kerja  tetap  stabil.  Motivasi  merupakan  komoditi  yang sangat diperlukan oleh semua orang termasuk guru.
Selanjutnya  Wahyuni  2011:6  menyebutkan  bahwa  komitmen  organisasi dan motivasi secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja
guru.  Hal  ini  dapat  diartikan  bahwa  kinerja  guru  akan  tinggi  apabila  komitmen dan motivasi berprestasi yang tinggi terdapat pada setiap guru.
Universitas Sumatera Utara
Guru  yang  mempunyai  motivasi  berprestasi  yang  tinggi  dalam melaksanakan  tugasnya  akan  menjiwai  pekerjaannya  dan  hal  itulah  yang
menumbuhkan komitmen kerja guru. Berdasarkan uraian  yang telah dijelaskan maka model kerangka konseptual
dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Sumber: Muslic 2007, Mangkunegara 2006, Wahyuni 2011
Gambar 2.2 Kerangka Konseptual
2.4  Hipotesis