Perbandingan mean empirik X dan mean hipotetik µ dari variabel organizational citizenship behavior menunjukkan X 100.01 µ 84, maka
dapat disimpulkan bahwa tingkat organizational citizenship behavior pada subjek penelitian lebih tinggi dari rata-rata pada populasi umumnya.
Berdasarkan tabel diatas, maka diperoleh kategorisasi organizational citizenship behavior seperti terlihat pada tabel 10.
Tabel 10 Kategorisasi Skor Organizational Citizenship Behavior Subjek Penelitian
Variabel Rentang Nilai
Kategori Frekuensi
Persentase
Organizational citizenship
behavior X 65
Rendah 65 ≤ X ≤ 103
Sedang 306
82.9 X ≥ 103
Tinggi 63
17. 1
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa subjek yang memiliki organizational citizenship behavior tinggi sebanyak 63 orang 17.1 , subjek
yang memiliki organizational citizenship behavior sedang sebanyak 306 orang 82.9 dan tidak ada subjek yang memiliki organizational citizenship behavior
rendah. Dengan demikian berarti pada umumnya 82.9 karyawan departemen produksi PT. Tanimas Soap Industries memiliki tingkat organizational citizenship
behavior dalam taraf sedang.
C. Gambaran Kohesivitas Kelompok Subjek Penelitian
Gambaran variabel kohesivitas kelompok dilihat dari nilai mean, minimum dan maksimum pada partisipan yang mengisi skala. Nilai mean partisipan sebesar
80.58 SD = 7.842 dengan nilai minimum 54 dan nilai maksimum 101. Hal tersebut terangkum dalam tabel 11.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 11 Gambaran Skor Kohesivitas Kelompok Berdasarkan Nilai Empirik
N Minimum Maximum Mean
Std. Deviation
Kohesivitas Kelompok
369 54
101 80,58
7,842 Valid N listwise
369
Untuk memberikan makna atau interpretasi terhadap mean skor yang telah diperoleh, digunakan suatu norma kategorisasi sebagai acuan dalam
pengelompokan mean skor partisipan untuk menentukan tingkat kohesivitas kelompok partisipan.
Kategorisasi skor kohesivitas kelompok dapat diperoleh melalui uji signifikansi perbedaan antara mean skor empirik dan mean hipotetik. Skala
kohesivitas kelompok terdiri dari 24 aitem dengan lima pilihan jawaban yang bergerak dari 1 sampai 5. Dari skala kohesivitas kelompok yang diisi partisipan,
maka diperoleh mean hipotetik sebesar 72 dengan standar deviasi 16. Sementara mean empirik yang diperoleh 80.58 dengan standar deviasi 7.842. Perbandingan
antara mean hipotetik dan mean empirik dapat dilihat pada tabel 12 berikut:
Tabel 12 Gambaran Skor Hipotetik dan Skor Empirik Variabel Kohesivitas Kelompok
Hipotetik Empirik
Min Max
Std. Deviasi
Mean Min
Max Std.
Deviasi Mean
24.00 120.00
16.00 72.00
54 101
7.842 80.58
Perbandingan mean empirik X dan mean hipotetik µ dari variabel kohesivitas kelompok menunjukkan X 80.58 µ 72.00, maka dapat
disimpulkan bahwa rata-rata subjek penelitian memiliki kohesivitas kelompok
Universitas Sumatera Utara
dalam kategorisasi tinggi. Berdasarkan tabel diatas, maka diperoleh kategorisasi kohesivitas kelompok seperti terlihat pada tabel 13.
Tabel 13 Kategorisasi Skor Kohesivitas Kelompok Subjek Penelitian
Variabel Rentang Nilai
Kategori Frekuensi
Persentase
Kohesivitas kelompok
X 56 Rendah
1 0.28
56 ≤ X ≤ 88 Sedang
282 76.42
X ≥ 88 Tinggi
86 23. 30
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa subjek yang memiliki kohesivitas kelompok tinggi sebanyak 86 orang 23.30, subjek yang memiliki kohesivitas
kelompok sedang sebanyak 282 orang 76.42 dan subjek yang memiliki kohesivitas kelompok rendah sebanyak 1 orang 0.28. Dengan demikian berarti
pada umumnya 76.42 karyawan departemen produksi PT. Tanimas Soap Industries memiliki tingkat kohesivitas kelompok pada taraf sedang.
D. Gambaran Kecerdasan Emosional Subjek Penelitian