Spearman‟s rho yaitu mengkorelasikan variabel independen dengan nilai unstandardized residual. Pengujian menggunakan tingkat signifikansi 0.05
dengan uji 2 sisi Priyatno, 2012 Tabel 21
Hasil Uji Heterokedastisitas
Correlations Kohesivitas
Kelompok Kecerdasan
Emosional Unstd
Residual
Spearmans rho
Kohesivitas Kelompok
Correlation Coefficient
1.000 .605
-.022 Sig. 2-tailed
. .000
.670 N
369 369
369 Kecerdasan
Emosional Correlation
Coefficient .605
1.000 -.039
Sig. 2-tailed .000
. .456
N 369
369 369
Unstd Residual
Correlation Coefficient
-.022 -.039
1.000 Sig. 2-tailed
.670 .456
. N
369 369
369 Dari hasil di atas dapat diketahui bahwa nilai korelasi kedua variabel
independen dengan unstandarized residual memiliki nilai signifikansi lebih dari 0.05. karena signifikansi lebih dari 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak
terjadi masalah heterokedastisitas pada model regresi.
F. Hasil Penelitian
Pada bagian ini peneliti akan menguraikan peran kohesivitas kelompok terhadap organizational citizenship behavior, peran kecerdasan emosional
terhadap organizational citizenship behavior, peran kohesivitas kelompok dan kecerdasan emosional terhadap organizational citizenship behavior. Peneliti
Universitas Sumatera Utara
menggunakan uji regresi linear berganda untuk mengetahui peran kohesivitas kelompok dan kecerdasan emosional terhadap organizational citizenship
behavior, uji regresi linear sederhana untuk mengetahui peran kohesivitas kelompok ataupun kecerdasan emosional terhadap organizational citizenship
behavior dan uji linear berganda metode stepwise untuk mengetahui peran dari masing-masing aspek kohesivitas kelompok dan dimensi kecerdasan emosional
terhadap organizational citizenship behavior karyawan.
F.1. Peran Kohesivitas Kelompok dan Kecerdasan Emosional terhadap Organizational Citizenship Behavior
Berikut ini adalah hasil perhitungan uji regresi linear berganda antara kohesivitas kelompok, kecerdasan emosional dan organizational citizenship
behavior untuk membuktikan hipotesis mayor yakni terdapat pengaruh kohesivitas kelompok dan kecerdasan emosional terhadap organizational
citizenship behavior. Tabel 22
Hasil Uji ANOVA
b
ANOVA
b
Model Sum of
Squares df
Mean Square F
Sig. 1
Regression 3646.769
2 1823.385 430.224
.000
a
Residual 1551.188
366 4.238
Total 5197.957
368 a. Predictors: Constant, KecerdasanEmosional, KohesivitasKelompok
b. Dependent Variable: OCB
Dari uji ANOVA atau F test, F hitung adalah 430.224 dengan tingkat signifikan 0.00 p0.05, dengan demikian model regresi merupakan model yang
Universitas Sumatera Utara
fit untuk menentukan pengaruh kohesivitas kelompok dan kecerdasan emosional terhadap organizational citizenship behavior.
Tabel 23 Hasil Uji Regresi Berganda Kohesivitas Kelompok, Kecerdasan Emosional
terhadap Organizational Citizenship Behavior
Model Summary
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate 1
.833
a
.694 .693
2.083 2
.838
b
.702 .700
2.059 a. Predictors: Constant, KecerdasanEmosional
b. Predictors: Constant, KecerdasanEmosional, KohesivitasKelompok
Berdasarkan tabel 23 terlihat bahwa nilai R sebesar 0.833 untuk korelasi antara kecerdasan emosional terhadap organizational citizenship behavior.
Sementara itu nilai R untuk korelasi antara kecerdasan emosional dan kohesivitas kelompok terhadap organizational citizenship behavior sebesar 0.838. hal ini
menunjukkan nilai korelasi yang tergolong kuat 0.5. Selanjutnya juga dapat dilihat nilai koefisien determinasi R Square
sebesar 0.694 untuk korelasi antara kecerdasan emosional dengan organizational citizenship behavior yang berarti bahwa variabel organizational citizenship
behavior dipengaruhi oleh kecerdasan emosional sebesar 69.4 dan sisanya 30.6 dipengaruhi oleh faktor lain selain kecerdasan emosional. Koefisien
determinasi untuk korelasi antara kecerdasan emosional dan kohesivitas kelompok sebesar 0.702 yang berarti bahwa variabel organizational citizenship behavior
dipengaruhi secara bersama-sama oleh kecerdasan emosional dan kohesivitas kelompok sebesar 70.2 dan sisanya 29.8 dipengaruhi oleh faktor lain.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 24
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardiz
ed Coefficient
s t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
47.110 1.808
26.059 .000
Kohesivitas Kelompok
-.058 .018
-.120 -3.140 .002
Kecerdasan Emosional
.636 .027
.913 23.852 .000
a. Dependent Variable: OCB Dari tabel 24 diperoleh persamaan : Y = 47.110 + -0.058X1 + 0.636 X2
Konstanta sebesar 47.110 menyatakan jika tidak ada kohesivitas kelompok dan kecerdasan emosional maka organizational citizenship behavior nilainya
sebesar 47.110 satuan. Koefisien regresi 0.636 menyatakan setiap penambahan karena tanda + 1 satuan kecerdasan emosional akan menambah nilai
organizational citizenship behavior sebesar 0.636 satuan. Koefisien regresi -0.058 menyatakan bahwa setiap penambahan karena tanda - 1 satuan kohesivitas
kelompok akan mengurangi nilai organizational citizenship behavior sebesar 0.058 satuan.
Pada kolom signifikan terlihat bahwa konstanta regresi dan kecerdasan emosional mempunyai angka signifikan dibawah 0.05. Berdasarkan perhitungan
statistik diatas, maka hipotesis mayor dalam penelitian ini terbukti yakni terdapat pengaruh
kohesivitas kelompok
dan kecerdasan
emosional terhadap
organizational citizenship behavior. Dengan demikian berarti kohesivitas kelompok dan kecerdasan emosional secara bersama-sama mempengaruhi tingkat
Universitas Sumatera Utara
organizational citizenship behavior karyawan departemen produksi PT. Tanimas Soap Industries. Dalam hal ini tinggi rendahnya nilai organizational citizenship
behavior karyawan dipengaruhi oleh tinggi rendahnya nilai kohesivitas dan kecerdasan emosional karyawan.
Tabel 25 Sumbangan Kohesivitas Kelompok dan Kecerdasan Emosional terhadap
Organizational Citizenship Behavior
Model Summary
Model Change Statistics
R Square Change
F Change df1
df2 Sig. F Change
1 .694
830.531 1
367 .000
2 .008
9.862 1
366 .002
a. Predictors: Constant, KecerdasanEmosional b. Predictors: Constant, KecerdasanEmosional, KohesivitasKelompok
Selanjutnya dari tabel 25 melalui metode stepwise, dapat diketahui variabel independen yang memberikan sumbangan yang lebih besar terhadap variabel
dependen dalam hal ini untuk melihat kontribusi yang diberikan variabel kohesivitas kelompok dan variabel kecerdasan emosional terhadap organizational
citizenship behavior. Nilai R Square Change untuk variabel kecerdasan emosional sebesar 0.694.
Hal ini menunjukkan bahwa besarnya sumbangan kecerdasan emosional terhadap organizational citizenship behavior adalah sebesar 69.4. Sementara itu nilai R
Square Change untuk variabel kohesivitas kelompok sebesar 0.08, yang berarti bahwa
besarnya sumbangan
variabel kohesivitas
kelompok terhadap
organizational citizenship behavior sebesar 8. Dengan demikan berarti kecerdasan emosional karyawan lebih memberikan sumbangan terhadap tinggi
Universitas Sumatera Utara
rendahnya organizational
citizenship behavior
karyawan dibandingkan
kohesivitas kelompok karyawan.
F.2. Peran Kohesivitas Kelompok terhadap Organizational Citizenship
Behavior
Berikut ini adalah hasil perhitungan korelasi dan regresi linear sederhana kohesivitas kelompok dengan organizational citizenship behavior untuk
membuktikan hipotesis minor yang pertama yakni terdapat pengaruh positif yang signifikan dari kohesivitas kelompok terhadap organizational citizenship
behavior.
Tabel 26 Hasil Uji ANOVA
b
Model Sum of
Squares df
Mean Square F
Sig. 1
Regression 1235.518
1 1235.518 114.433
.000
a
Residual 3962.438
367 10.797
Total 5197.957
368
Dari uji ANOVA atau F test, F hitung adalah 114.433 dengan tingkat signifikan 0.00 p0.05, dengan demikian model regresi merupakan model yang
fit untuk menentukan pengaruh kohesivitas kelompok terhadap organizational citizenship behavior.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 27 Hasil Uji Korelasi Kohesivitas Kelompok dengan Organizational Citizenship
Behavior
Correlations
OCB Kohesivitas
Kelompok OCB
Pearson Correlation
1 .488
Sig. 1-tailed .000
N 369
369 Kohesivitas
Kelompok Pearson
Correlation .488
1 Sig. 1-tailed
.000 N
369 369
. Correlation is significant at the 0.01 level 1-tailed. Dari tabel 27 dapat dilihat bahwa korelasi antara kohesivitas kelompok
dengan organizational citizenship behavior adalah sebesar 0.488 p0.01. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara kohesivitas kelompok dengan
organizational citizenship behavior dengan arah hubungan yang positif, yang berarti bahwa semakin positif persepsi karyawan terhadap kohesivitas kelompok
maka semakin meningkat organizational citizenship behaviornya. Untuk melihat pengaruh kohesivitas kelompok terhadap organizational
citizenship behavior dilakukan dengan uji regresi linear sederhana. Nilai R dalam uji regresi sederhana menunjukkan korelasi sederhana korelasi Pearson, yaitu
korelasi antara variabel kohesivitas kelompok dengan organizational citizenship behavior. Sementara nilai R Square menunjukkan sumbangan pengaruh variabel
kohesivitas kelompok terhadap organizational citizenship behavior. Hasil uji
Universitas Sumatera Utara
regresi sederhana pengaruh kohesivitas kelompok terhadap organizational citizenship behavior dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 28 Hasil Uji Regresi Kohesivitas Kelompok terhadap Organizational Citizenship
Behavior
Model Summary
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate 1
.488
a
.238 .236
3.286 a. Predictors: Constant, KohesivitasKelompok
Berdasarkan tabel 28, terdapat hubungan yang cukup kuat antara kohesivitas kelompok dengan organizational citizenship behavior R= 0.488; 0.25r0.5
dengan nilai koefisien determinasi 0.238 yang berarti menunjukkan 23.8 variasi dari organizational citizenship behavior bisa dijelaskan oleh variasi kohesivitas
kelompok, sedangkan sisanya 100 - 23.8 = 76.2 dijelaskan oleh faktor lain selain kohesivitas kelompok.
Tabel 29 Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
81.182 1.768
45.906 .000
Kohesivitas Kelompok
.234 .022
.488 10.697 .000
a. Dependent Variable: OCB
Persamaan regresi Y=81.182 + 0.234 X1. Konstanta sebesar 81.182 menyatakan bahwa tanpa ada kohesivitas kelompok, nilai organizational
citizenship behavior sebesar 81.182 satuan. Koefisien regresi 0.234 menyatakan
Universitas Sumatera Utara
bahwa setiap penambahan 1 satuan kohesivitas kelompok akan meningkatkan organizational citizenship behavior sebesar 0.234 satuan.
Berdasarkan hal tersebut hipotesis minor yang pertama terbukti dalam hal ini yakni terdapat pengaruh positif yang signifikan dari kohesivitas kelompok
terhadap organizational citizenship behavior. Dengan demikian berarti kohesivitas kelompok karyawan mempengaruhi secara positif organizational
citizenship behavior karyawan departemen produksi PT. Tanimas Soap Industries. Hubungan yang positif menunjukkan hubungan yang searah yakni setiap
penambahan 1 satuan kohesivitas karyawan akan meningkatkan organizational citizenship behavior karyawan sebanyak 0.234 satuan.
F.3. Peran Kecerdasan Emosional terhadap Organizational Citizenship
Behavior
Berikut ini adalah hasil perhitungan regresi linear sederhana antara kecerdasan emosional dengan organizational citizenship behavior untuk
membuktikan hipotesis minor yang kedua yakni terdapat pengaruh positif yang signifikan dari kecerdasan emosional terhadap organizational citizenship
behavior.
Tabel 30 Hasil Uji ANOVA
b
Model Sum of
Squares df
Mean Square F
Sig. 1
Regression 3604.971
1 3604.971 830.531
.000
a
Residual 1592.986
367 4.341
Total 5197.957
368 a. Predictors: Constant, KecerdasanEmosional
b. Dependent Variable: OCB
Universitas Sumatera Utara
Dari uji ANOVA atau F test, F hitung adalah 830.531 dengan tingkat signifikan 0.00 p0.05, dengan demikian model regresi merupakan model yang
fit untuk menentukan pengaruh kecerdasan emosional terhadap organizational citizenship behavior.
Tabel 31 Hubungan antara Kecerdasan Emosional dengan Organizational Citizenship
Behavior
Correlations
OCB Kecerdasan
Emosional OCB
Pearson Correlation
1 .833
Sig. 1-tailed .000
N 369
369 KecerdasanEmosional Pearson
Correlation .833
1 Sig. 1-tailed
.000 N
369 369
. Correlation is significant at the 0.01 level 1-tailed. Dari tabel 31 dapat dilihat bahwa korelasi antara kecerdasan emosional
dengan organizational citizenship behavior adalah sebesar 0.833 p0.01. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara kecerdasan emosional dengan
organizational citizenship behavior dengan arah hubungan yang positif, yang berarti bahwa semakin tinggi kecerdasan emosional karyawan maka semakin
meningkat organizational citizenship behaviornya. Untuk melihat pengaruh kecerdasan emosional terhadap organizational
citizenship behavior dilakukan dengan uji regresi linear sederhana. Nilai R dalam uji regresi sederhana menunjukkan korelasi sederhana korelasi Pearson, yaitu
korelasi antara variabel kecerdasan emosional dengan organizational citizenship
Universitas Sumatera Utara
behavior. Sementara nilai koefisien determinasi menunjukkan sumbangan variabel kecerdasan emosional terhadap organizational citizenship behavior. Hasil
uji regresi linear sederhana kecerdasan emosional terhadap organizational citizenship behavior dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 32 Hasil Uji Regresi Kecerdasan Emosional terhadap Organizational Citizenship
Behavior
Model Summary
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate 1
.833
a
.694 .693
2.083 a. Predictors: Constant, KecerdasanEmosional
Angka R sebesar 0.838 menunjukkan korelasi antara organizational citizenship behavior dengan variabel kecerdasan emosional adalah sangat kuat
r0.75. Nilai koefisien determinasi 0.694 berarti 69.4 variasi dari organizational citizenship behavior bisa dijelaskan oleh variasi dari kecerdasan
emosional, sedangkan sisanya 100 - 69.4 = 30.6 dijelaskan oleh faktor lain selain kecerdasan emosional.
Tabel 33 Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardize
d Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 47.512
1.825 26.036
.000 Kecerdasan
Emosional .580
.020 .833 28.819
.000 a. Dependent Variable: OCB
Universitas Sumatera Utara
Persamaan regresi Y= 47.512 + 0.580 X2. Konstanta sebesar 47.512 menyatakan bahwa tanpa ada kecerdasan emosional, nilai organizational
citizenship behavior sebesar 47.512 satuan. Koefisien regresi 0.580 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 satuan kecerdasan emosional akan meningkatkan
organizational citizenship behavior sebesar 0.580 satuan. Berdasarkan hal tersebut hipotesis minor yang kedua terbukti dalam hal ini
yakni terdapat pengaruh positif yang signifikan dari kecerdasan emosional terhadap organizational citizenship behavior. Dengan demikian berarti kecerdasan
emosional karyawan mempengaruhi secara positif organizational citizenship behavior karyawan departemen produksi PT. Tanimas Soap Industries. Hubungan
yang positif menunjukkan hubungan yang searah yakni setiap penambahan 1 satuan kecerdasan emosional karyawan akan meningkatkan organizational
citizenship behavior karyawan sebanyak 0.58 satuan.
F.4. Peran Aspek Kohesivitas Kelompok dengan Organizational Citizenship
Behavior
Untuk mengetahui aspek-aspek kohesivitas kelompok yang berkontribusi terhadap organizational citizenship behavior dilakukan analisis regresi berganda
metode stepwise. Untuk pengujian hipotesis minor yang ke-3 yaitu terdapat pengaruh aspek-aspek kohesivitas kelompok terhadap organizational citizenship
behavior dapat dibuktikan dengan melihat nilai signifikansi dari uji F pada tabel 34 berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 34
ANOVA
b
Model Sum of
Squares df
Mean Square F
Sig. 1
Regression 2694.326
4 673.581
97.931 .000
a
Residual 2503.631
364 6.878
Total 5197.957
368 a. Predictors: Constant, IndividualToGroupSocial, IndividualToGroupTask,
GroupIntegrationTask, GroupIntegrationSocial b. Dependent Variable: OCB
Jika signifikansi 0.05 maka H0 ditolak dan jika signifikansi 0.05 maka H0 diterima. Karena nilai signifikansi pada tabel 34 sebesar 0.00 0.05 maka H0
ditolak. Hal ini berarti terdapat pengaruh aspek-aspek kohesivitas kelompok terhadap organizational citizenship behavior.
Selanjutnya akan dilihat pengaruh masing-masing aspek kohesivitas kelompok terhadap organizational citizenship behavior untuk pengujian hipotesis
minor 3a, 3b, 3c, 3d pada tabel 35 berikut: Tabel 35
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardize
d Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 67.604
1.826 37.015
.000 GroupIntegration
Task .005
.079 .007
.065 .949
GroupIntegration Social
2.829 .425
3.135 6.650
.000 IndividualToGroup
Task .709
.052 .544 13.696
.000 IndividualToGroup
Social -1.967
.350 -2.924 -5.618
.000 a. Dependent Variable: OCB
Universitas Sumatera Utara
Untuk menguji hipotesis 3a, 3b, 3c, 3d akan dilihat dari nilai t untuk masing-masing aspek kohesivitas kelompok. Jika -
t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel maka H0 diterima, namun jika
–t hitung -t tabel atau t hitung t tabel maka H0 ditolak. Nilai t tabel untuk signifikansi 0.05 dengan df = 369 adalah 1.96.
Berdasarkan hal tersebut, maka hipotesis 3a yakni terdapat pengaruh aspek group integration task terhadap organizational citizenship behavior tidak terbukti karena
nilai t hitung 0.065 t tabel 1.96. Selanjutnya untuk hipotesis 3b yakni terdapat pengaruh aspek group integration social terhadap organizational
citizenship behavior terbukti karena nilai t hitung 6.650 t tabel 1.96. Untuk hipotesis 3c yakni terdapat pengaruh aspek individual attraction to group task
terhadap organizational citizenship behavior terbukti karena t hitung 13.696 t tabel 1.96, dan untuk hipotesis 3d yakni terdapat pengaruh aspek individual
attraction to group social terhadap organizational citizenship behavior terbukti karena
–t hitung -5.618 -t tabel -1.96. Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi aspek group integration social,
aspek individual attraction to group task dan aspek individual attraction to group social terhadap organizational citizenship behavior dilakukan analisa regresi
berganda dengan metode stepwise. Hasil analisa regresi berganda dapat dilihat pada tabel berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 36 Hasil Uji Regresi Aspek Kohesivitas Kelompok dengan Organizational
Citizenship Behavior
Model Summary
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate 1
.361
a
.130 .128
3.510 2
.419
b
.176 .171
3.421 3
.720
c
.518 .514
2.619 a. Predictors: Constant, IndividualToGroupTask
b. Predictors: Constant, IndividualToGroupTask, GroupIntegrationSocial
c. Predictors: Constant, IndividualToGroupTask, GroupIntegrationSocial, IndividualToGroupSocial
Berdasarkan tabel 36, terlihat bahwa nilai R sebesar 0.361 untuk korelasi antara aspek individual attraction to group task dengan organizational citizenship
behavior. Nilai tersebut menunjukkan hubungan yang cukup kuat. Nilai koefisien determinasi R Square sebesar 0.130 berarti variabel organizational citizenship
behavior dipengaruhi oleh aspek individual attraction to group task sebesar 13 dan sisanya sebesar 87 dipengaruhi oleh faktor lain selain aspek individual
attraction to group task. Nilai R sebesar 0.419 untuk korelasi antara aspek individual attraction to
group task dan group integration social dengan organizational citizenship behavior. Nilai tersebut menunjukkan hubungan yang cukup kuat. Nilai koefisien
determinasi R Square sebesar 0.176 berarti variabel organizational citizenship behavior dipengaruhi oleh aspek individual attraction to group task dan group
integration social sebesar 17.6 dan sisanya sebesar 82.4 dipengaruhi oleh faktor lain selain aspek individual attraction to group task dan group integration
social.
Universitas Sumatera Utara
Nilai R sebesar 0.720 untuk korelasi antara aspek individual attraction to group task, group integration social dan individual attraction to group social
dengan organizational citizenship behavior. Nilai tersebut menunjukkan hubungan yang kuat. Nilai koefisien determinasi R Square sebesar 0.518 berarti
variabel organizational citizenship behavior dipengaruhi oleh aspek individual attraction to group task, group integration social dan individual attraction to
group social sebesar 51.8 dan sisanya sebesar 48.2 dipengaruhi oleh faktor lain selain aspek individual attraction to group task, group integration social dan
individual attraction to group social. Tabel 37
Coefficients
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardize
d Coefficient
s t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
67.616 1.813
37.291 .000
GroupIntegrationS ocial
2.854 .168
3.163 16.989 .000
IndividualToGroup Task
.709 .052
.544 13.717 .000
IndividualToGroup Social
-1.988 .123
-2.956 -16.108 .000
a. Dependent Variable: OCB Dari tabel 37 diperoleh persamaan Y = 67.616 + 2.854X1 + 0.709X2
– 1.988X3 Konstanta sebesar 67.616 menyatakan bahwa jika tidak ada aspek individual
attraction to group task, group integration social dan individual attraction to group social maka organizational citizenship behavior nilainya sebesar 67.616
Universitas Sumatera Utara
satuan. Koefisien regresi 2.854 menyatakan bahwa setiap penambahan karena tanda + 1 satuan aspek group integration social akan menambah nilai
organizational citizenship behavior sebesar 2.854 satuan. Koefisien regresi 0.709 menyatakan setiap penambahan karena tanda + 1 satuan aspek individual
attraction to group task akan menambah nilai organizational citizenship behavior sebesar 0.709 satuan. Koefisien regresi -1.988 menyatakan bahwa setiap
penambahan karena tanda - 1 satuan aspek individual attraction to group social akan mengurangi nilai organizational citizenship behavior sebesar 1.988 satuan.
F.5. Peran Dimensi
Kecerdasan Emosional
dengan Organizational
Citizenship Behavior
Untuk mengetahui dimensi kecerdasan emosional yang berkontribusi terhadap organizational citizenship behavior dilakukan analisis regresi berganda
metode stepwise. Untuk pengujian hipotesis minor yang ke-4 yaitu terdapat pengaruh dimensi-dimensi kecerdasan emosional terhadap organizational
citizenship behavior dapat dibuktikan dengan melihat nilai signifikansi dari uji F pada tabel 38 berikut:
Tabel 38
ANOVA
b
Model Sum of
Squares df
Mean Square F
Sig. 1
Regression 3276.533
5 655.307 123.802
.000
a
Residual 1921.424
363 5.293
Total 5197.957
368 a. Predictors: Constant, MemeliharaHubSosial, SelfRegulation, SelfAwareness,
Motivation, Empati b. Dependent Variable: OCB
Universitas Sumatera Utara
Jika signifikansi 0.05 maka H0 ditolak dan jika signifikansi 0.05 maka H0 diterima. Karena nilai signifikansi pada tabel 38 sebesar 0.00 0.05 maka H0
ditolak. Hal ini berarti terdapat pengaruh dimensi kecerdasan emosional terhadap organizational citizenship behavior.
Selanjutnya akan dilihat pengaruh masing-masing dimensi kecerdasan emosional terhadap organizational citizenship behavior untuk pengujian hipotesis
minor 4a, 4b, 4c, 4d dan 4e pada tabel 39 berikut: Tabel 39
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardize
d Coefficient
s t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
57.888 2.052
28.209 .000
SelfAwareness .523
.025 .834 20.789
.000 SelfRegulation
.352 .048
.249 7.326
.000 Motivation
.755 .045
.564 16.776 .000
Empati .423
.029 .629 14.674
.000 Memelihara Hub
Sosial .023
.059 .012
.389 .697
a. Dependent Variable: OCB
Untuk menguji hipotesis 4a, 4b, 4c, 4d dan 4e akan dilihat dari nilai t untuk masing-masing dimensi kecerdasan emosional. Jika -
t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel maka H0 diterima, namun jika
–t hitung -t tabel atau t hitung t tabel maka H0 ditolak. Nilai t tabel untuk signifikansi 0.05 dengan df = 369 adalah
1.96. Berdasarkan hal tersebut, maka hipotesis 4a yakni terdapat pengaruh dimensi self awareness terhadap organizational citizenship behavior terbukti
Universitas Sumatera Utara
karena nilai t hitung 20.789 t tabel 1.96. Selanjutnya untuk hipotesis 4b yakni terdapat pengaruh dimensi self regulation terhadap organizational
citizenship behavior terbukti karena nilai t hitung 7.326 t tabel 1.96. Untuk hipotesis 4c yakni terdapat pengaruh dimensi motivation terhadap organizational
citizenship behavior terbukti karena t hitung 16.776 t tabel 1.96. Untuk hipotesis 4d yakni terdapat pengaruh dimensi empati terhadap organizational
citizenship behavior terbukti karena t hitung 14.674 t tabel 1.96, dan untuk hipotesis 4e yakni terdapat pengaruh dimensi memelihara hubungan sosial
terhadap organizational citizenship behavior tidak terbukti karena t hitung 0.389 t tabel 1.96.
Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi dimensi self awareness, self regulation, motivation dan empati terhadap organizational citizenship behavior
dilakukan analisa regresi berganda dengan metode stepwise. Hasil analisa regresi berganda dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 40 Hasil Uji Regresi Dimensi Kecerdasan Emosional terhadap Organizational
Citizenship Behavior
Model Summary
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate 1
.458
a
.210 .208
3.345 2
.635
b
.403 .399
2.913 3
.759
c
.576 .572
2.458 4
.794
d
.630 .626
2.298 a. Predictors: Constant, SelfAwareness
b. Predictors: Constant, SelfAwareness, Motivation c. Predictors: Constant, SelfAwareness, Motivation,
Empati d. Predictors: Constant, SelfAwareness, Motivation,
Empati, SelfRegulation
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 40, terlihat bahwa nilai R sebesar 0.458 untuk korelasi antara dimensi self awareness dengan organizational citizenship behavior. Nilai
tersebut menunjukkan hubungan yang cukup kuat. Nilai koefisien determinasi R Square sebesar 0.210 berarti variabel organizational citizenship behavior
dipengaruhi oleh dimensi self awareness sebesar 21 dan sisanya sebesar 79 dipengaruhi oleh faktor lain selain dimensi self awareness.
Nilai R sebesar 0.635 untuk korelasi antara dimensi self awareness dan motivation dengan organizational citizenship behavior. Nilai tersebut
menunjukkan hubungan yang kuat. Nilai koefisien determinasi R Square sebesar 0.403 berarti variabel organizational citizenship behavior dipengaruhi oleh
dimensi self awareness dan motivation sebesar 40.3 dan sisanya sebesar 59.7 dipengaruhi oleh faktor lain selain self awareness dan motivation.
Nilai R sebesar 0.759 untuk korelasi dimensi self awareness, motivation dan empati dengan organizational citizenship behavior. Nilai tersebut menunjukkan
hubungan yang sangat kuat. Nilai koefisien determinasi R Square sebesar 0.576 berarti variabel organizational citizenship behavior dipengaruhi oleh dimensi self
awareness, motivation dan empati sebesar 57.6 dan sisanya sebesar 42.4 dipengaruhi oleh faktor lain self awareness, motivation dan empati.
Nilai R sebesar 0.794 untuk korelasi dimensi self awareness, motivation, empati dan self regulation dengan organizational citizenship behavior. Nilai
tersebut menunjukkan hubungan yang sangat kuat. Nilai koefisien determinasi R Square sebesar 0.630 berarti variabel organizational citizenship behavior
dipengaruhi oleh dimensi self awareness, motivation, empati dan self regulation
Universitas Sumatera Utara
sebesar 63 dan sisanya sebesar 27 dipengaruhi oleh faktor lain self awareness, motivation,empati, dan self regulation.
Tabel 41 Coefficients
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
58.183 1.905
30.546 .000
SelfAwareness .523
.025 .834
20.810 .000
SelfRegulation .351
.048 .249
7.326 .000
Motivation .754
.045 .563
16.803 .000
Empati .422
.029 .627
14.700 .000
a. Dependent Variable: OCB Persamaan Y = 58.183 + 0.523X1 + 0.351X2 + 0.754X3 + 0.422X4,
menunjukkan konstanta sebesar 58.183 menyatakan bahwa jika tidak ada dimensi self awareness, self regulation, motivation dan empati maka organizational
citizenship behavior nilainya sebesar 58.183 satuan. Koefisien regresi 0.523 menyatakan bahwa setiap penambahan karena tanda + 1 satuan dimensi self
awareness akan menambah nilai organizational citizenship behavior sebesar 0.523 satuan. Koefisien regresi 0.351 menyatakan setiap penambahan karena
tanda + 1 satuan dimensi self regulation akan menambah nilai organizational citizenship behavior sebesar 0.351 satuan. Koefisien regresi 0.754 menyatakan
bahwa setiap penambahan karena tanda + 1 satuan dimensi motivation akan menambah nilai organizational citizenship behavior sebesar 0.351 satuan.
Koefisien regresi 0.422 menyatakan bahwa setiap penambahan karena tanda + 1
Universitas Sumatera Utara
satuan dimensi empati akan menambah nilai organizational citizenship behavior sebesar 0.422 satuan.
G. Pembahasan