Uji Asumsi HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Tabel 16 Kategorisasi Skor Kecerdasan Emosional Subjek Penelitian Variabel Rentang Nilai Kategori Frekuensi Persentase Kecerdasan Emosional X 63 Rendah 0. 63 ≤ X ≤ 99 Sedang 337 91.33 X ≥ 99 Tinggi 32 8.67 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa subjek yang memiliki kecerdasan emosional tinggi sebanyak 32 orang 8.67, subjek yang memiliki kecerdasan emosional sedang sebanyak 337 orang 91.33 dan tidak ada subjek yang memiliki kohesivitas kelompok rendah. Dengan demikian berarti pada umumnya 91.33 karyawan departemen produksi PT. Tanimas Soap Industries memiliki tingkat kecerdasan emosional berada pada taraf sedang.

E. Uji Asumsi

Sebelum dilakukan analisis regresi terhadap data penelitian yang telah diperoleh, dilakukan pengujian terlebih dahulu guna melihat apakah model yang akan dibuat memenuhi asumsi persyaratan dasar regresi yaitu uji normalitas, uji linearitas, uji autokorelasi, uji multikolinearitas dan uji heterokedastisitas. E.1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah data terdistribusi secara normal di dalam kurva sebaran normalitas. Universitas Sumatera Utara Tabel 17 Hasil Uji Normalitas Sebaran One – Sample Kolmogorov Smirnov Test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 369 Normal Parameters a,,b Mean ,0000000 Std. Deviation 2,05309128 Most Extreme Differences Absolute ,061 Positive ,042 Negative -,061 Kolmogorov-Smirnov Z 1,172 Asymp. Sig. 2-tailed ,128 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Berdasarkan tabel 17 diatas, diperoleh nilai Kolmogorov Smirnov 1.172 p0.05 untuk data variabel residual. Grafik 1 Hasil Uji Normalitas Dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik diatas, terlihat titik –titik menyebar disekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Berdasarkan nilai z pada Kolmogrov Smirnov dan didukung dengan grafik sebaran data maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Universitas Sumatera Utara E.2. Uji Linearitas Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah data ketiga variabel yaitu variabel organizational citizenship behavior, variabel kohesivitas kelompok dan variabel kecerdasan emosional memenuhi asumsi garis linear. Tabel 18 Hasil Uji Linearitas Variabel Linearity Keterangan Organizational Citizenship Behavior Kohesivitas Kelompok 0.000 Hubungan linear Organizational Citizenship Behavior Kecerdasan Emosional 0.000 Hubungan linear Berdasarkan tabel 18, dapat disimpulkan bahwa korelasi antara kohesivitas kelompok dengan organizational citizenship behavior dan kecerdasan emosional dengan organizational citizenship behavior memenuhi asumsi garis linier. E.3. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi linier terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah tersebut timbul karena residualkesalahan pengganggu tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi, dimana salah satu cara mendeteksi adanya autokorelasi adalah dengan melihat nilai Durbin Watson pada uji output uji yang dibandingkan dengan nilai tabel pada Universitas Sumatera Utara nilai signifikansi 5, jumlah data penelitian serta jumlah variabel independennya, dengan ketentuan du d hitung 4-du Ghozali, 2006. Berikut hasil output pengujian autokorelasi dengan menggunakan uji Durbin Watson. Tabel 19 Hasil Uji Autokorelasi Mode l R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1 .838 a .702 .700 2.059 2.063 a. Predictors: Constant, KecerdasanEmosional, KohesivitasKelompok b. Dependent Variable: OCB Berdasarkan tabel 19, dapat diketahui bahwa nilai Durbin Watson yang diperoleh sebesar 2.063. Nilai tersebut akan dibandingkan dengan nilai tabel dengan nilai signifikansi 5, jumlah data n=369 dan jumlah variabel independen 2 k=2 yang didapatkan nilai dL= 1.7483 dan du=1.7887. Nilai DW 2.063 lebih besar dari du 1.7887 dan lebih kecil dari 2.2113 4-1.7887 sehingga memenuhi ketentuan dud hitung4-du yang berarti tidak terdapat autokorelasi. E.4. Uji Multikolineritas Uji multikolinearitas bertujuan untuk melihat apakah ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Keberadaan multikolinearitas di dalam suatu Universitas Sumatera Utara model regresi dapat dideteksi apabila nilai tolerance ≤ 10 atau jika nilai Variance Inflation Factor VIF ≥10. Dari hasil uji multikolinearitas dapat diketahui nilai tolerance dan Variance Inflation Factor VIF pada tabel berikut: Tabel 20 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 47,110 1,808 26,059 ,000 Kohesivita s Kelompok -,058 ,018 -,120 -3,140 ,002 ,557 1,796 Kecerdasa n Emosional ,636 ,027 ,913 23,852 ,000 ,557 1,796 a. Dependent Variable: OCB Berdasarkan data pada tabel 20, tidak ada variabel bebas yang memiliki nilai tolerance 0.10 dan nilai VIF10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antara variabel bebas dalam model regresi. E.5. Uji Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Adapun pengujian heterokedastisitas dapat dilakukan dengan uji koefisien korelasi Spearman‟s rho. Metode uji heterokedastisitas dengan korelasi Universitas Sumatera Utara Spearman‟s rho yaitu mengkorelasikan variabel independen dengan nilai unstandardized residual. Pengujian menggunakan tingkat signifikansi 0.05 dengan uji 2 sisi Priyatno, 2012 Tabel 21 Hasil Uji Heterokedastisitas Correlations Kohesivitas Kelompok Kecerdasan Emosional Unstd Residual Spearmans rho Kohesivitas Kelompok Correlation Coefficient 1.000 .605 -.022 Sig. 2-tailed . .000 .670 N 369 369 369 Kecerdasan Emosional Correlation Coefficient .605 1.000 -.039 Sig. 2-tailed .000 . .456 N 369 369 369 Unstd Residual Correlation Coefficient -.022 -.039 1.000 Sig. 2-tailed .670 .456 . N 369 369 369 Dari hasil di atas dapat diketahui bahwa nilai korelasi kedua variabel independen dengan unstandarized residual memiliki nilai signifikansi lebih dari 0.05. karena signifikansi lebih dari 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heterokedastisitas pada model regresi.

F. Hasil Penelitian