Identifikasi Variabel Penelitian Defenisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan metode penelitian yang meliputi variabel penelitian, sampel penelitian, alat ukur penelitian, uji validitas, uji reliabilitas, prosedur penelitian, dan metode analisis data.

A. Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel tergantung dependen dalam penelitian ini adalah organizational citizenship behavior, sedangkan yang menjadi variabel bebas independen adalah kohesivitas kelompok dan kecerdasan emosional.

B. Defenisi Operasional Variabel

B.1. Organizational Citizenship Behavior Organizational citizenship behavior adalah perilaku yang bersifat suka rela dan dipilih sendiri oleh karyawan yang memberikan kontribusi dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi organisasi dan tidak terkait dengan sistem reward. Organizational citizenship behavior diukur dengan menggunakan skala organizational citizenship behavior yang disusun berdasarkan dimensi-dimensi organizational citizenship behavior yang dikemukakan oleh Organ 1988 yakni altruism, civic virtue, conscientiousness, courtesy dan sportsmanship. Skor organizational citizenship behavior diperoleh dari total skor seluruh dimensi dari skala organizational citizenship behavior. Skor tinggi pada skala organizational citizenship behavior menggambarkan bahwa subjek memiliki Universitas Sumatera Utara organizational citizenship behavior yang tinggi dan sebaliknya skor rendah yang didapatkan menggambarkan bahwa subjek memiliki organizational citizenship behavior yang rendah pula. B.2. Kohesivitas Kelompok Kohesivitas kelompok merupakan penilaian anggota kelompok yang menunjukkan sejauh mana kelompoknya memiliki kecenderungan untuk terus bersama dan mempertahankan kesatuan untuk mencapai tujuan. Kohesivitas kelompok diukur dengan menggunakan skala yang disusun berdasarkan aspek kohesivitas kelompok yang dikemukakan oleh Cota 1995 ditinjau dari persepsi karyawan yakni group integration task, group integration social, individual attraction to group task, individual attraction to group social. Skor kohesivitas kelompok diperoleh dari total skor seluruh aspek dari skala persepsi terhadap kohesivitas kelompok. Skor tinggi pada skala kohesivitas kelompok menggambarkan bahwa subjek memiliki persepsi terhadap kohesivitas kelompok yang tinggi dan sebaliknya skor rendah yang didapatkan menggambarkan bahwa subjek memiliki persepsi terhadap kohesivitas kelompok yang rendah pula. B.3. Kecerdasan Emosional Kecerdasan emosional merupakan serangkaian kemampuan pribadi, emosi dan sosial yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berhasil dalam mengatasi tuntutan dan tekanan lingkungan. Kecerdasan emosional diukur dengan menggunakan skala kecerdasan emosional yang disusun berdasarkan dimensi Universitas Sumatera Utara kecerdasan emosional yang dikemukakan oleh Goleman 2001 yakni self awareness, self regulation, motivasi, empati dan memelihara hubungan sosial. Skor kecerdasan emosional diperoleh dari total skor seluruh dimensi dari skala kecerdasan emosional. Skor tinggi pada skala kecerdasan emosional menggambarkan bahwa subjek memiliki kecerdasan emosional yang tinggi dan sebaliknya skor rendah yang didapatkan menggambarkan bahwa subjek memiliki kecerdasan emosional yang rendah pula.

C. Populasi