Uji Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur

Tabel 3 Distribusi Item Skala Kecerdasan Emosional No Aspek Item Favorable Item Unfavorable Jumlah 1 Self awareness 7,11,23 9,18,22 6 2 Self regulation 8,12,24 10,20,26 6 3 Motivasi 3,16,25 6,15,21 6 4 Empati 2,17,29 5,14,27 6 5 Memelihara hubungan sosial 1,19,30 4,13,28 6 Total Butir 15 15 30

E. Uji Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur

E.1. Uji Validitas Azwar 1999 menyatakan bahwa validitas merupakan sejauh mana ketetapan dan kecermatan suatu alat ukur untuk melakukan fungsi ukurnya. Suatu alat ukur mempunyai validasi yang tinggi apabila alat tersebut memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Alat ukur yang valid mampu memberikan gambaran mengenai perbedaan yang sekecil- kecilnya diantara subjek yang satu dengan yang lain. Dalam penelitian ini validitas alat ukur yang digunakan yaitu validitas konstrak melalui analisis faktor. Penilaian dengan menggunakan validitas konstrak ditinjau dari apakah item yang dimaksudkan untuk mengukur faktor- faktor tertentu telah benar-benar dapat memenuhi fungsinya mengukur faktor- faktor yang dimaksudkan Hadi, 2000. Uji analisis faktor diawali dengan melihat nilai Keiser-Meyers-Olkin KMO, yaitu mengukur apakah subjek penelitian sudah cukup memadai. Menurut Wibisono 2003, kriteria kesesuaian dalam pemakaian analisis faktor adalah nilai KMO0.5 : Universitas Sumatera Utara a. Jika harga KMO sebesar 0.9 berarti sangat memuaskan b. Jika harga KMO sebesar 0.8 berarti memuaskan c. Jika harga KMO sebesar 0.7 berarti harga menengah d. Jika harga KMO sebesar 0.6 berarti cukup e. Jika harga KMO sebesar 0.5 berarti kurang memuaskan f. Jika harga KMO kurang dari 0.5 tidak dapat diterima Kemudian dilihat nilai Measure of Sampling Adequency MSA dengan cara membandingkan besarnya koefisien korelasi yang diamati dengan koefisien korelasi parsialnya. Menurut Santoso 2002, angka MSA berkisar antara 0 sampai dengan 1, dengan kriteria yang digunakan untuk interpretasi adalah sebagai berikut: a. Jika MSA = 1, maka variabel berikut dapat diprediksi tanpa kesalahan oleh variabel lainnya. b. Jika MSA lebih besar dari 0.5 maka variabel tersebut masih dapat diprediksi dan bisa dianalisis lebih lanjut c. Jika MSA lebih kecil daripada 0.5 dan atau mendekati 0, maka variabel tersebut tidak dapat dianalisis lebih lanjut, atau dikeluarkan dari variabel lainnya. Uji analisis faktor dapat dilihat berdasarkan nilai bobot faktor loading factor yang menunjukkan besarnya korelasi antara variabel awal dengan faktor yang terbentuk. Dikatakan memiliki validitas yang baik jika nilai faktor loadingnya lebih besar dari 0,5 Santoso, 2002. Universitas Sumatera Utara E.2. Uji Daya Beda Item Uji daya beda item dilakukan untuk melihat sejauh mana item mampu membedakan antara individu yang memiliki atribut dengan yang tidak memiliki atribut yang diukur Azwar, 2008. Uji ini dilakukan dengan bantuan SPSS version 20.0 for windows. E.3. Uji Reliabilitas Reliabilitas merupakan kecermatan pengukuran yaitu konsistensi atau kepercayaan hasil ukur. Reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas rxx yang angkanya berada dalam rentang dari 0 sampai dengan 1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati angka 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitasnya. Sebaliknya koefisien yang semakin rendah mendekati angka 0 berarti semakin rendah reliabilitasnya Azwar, 2012. Uji reliabilitas alat ukur dalam penelitian ini menggunakan konsistensi internal Cronba ch’s alpha coefficient melalui penyajian satu bentuk skala yang dikenakan hanya sekali saja pada subjek Azwar, 1999.

F. Uji Coba Alat Ukur