Trustataukepercayaanyangadapadaperdaganganyangdilakukan olehEtnisTionghoadi Pasar Petisah

119 Tionghoa, mulaidarimembangun rasasalingpercaya, jaringan sosial, resiprositas, tindakan proaktif, nilai-nilai, dan norma.

4.4.1. Trustataukepercayaanyangadapadaperdaganganyangdilakukan olehEtnisTionghoadi Pasar Petisah

Rasasaling percayatertinggiyang ditemukandalamperdaganganyang dilakukan oleh EtnisTionghoadiPasar Pestisah adalah rasasalingpercayakepada anggotakeluarga. Walaupun kepercayaan kepadapekerjanyajugaadahanyasaja jauhlebihrendahdaripadarasakepercayaankepada anggotakeluarganya.Hal tersebutsesuaidenganpernyataanWong dalamSuwarsonodanAlvin2013 PerusahaankeluargaEtnisCina memilikikemampuan bersaing yang bisa diandalkan,satukepercayaanantaranggotakeluargayang jauhlebihtinggi dibandingdenganyangditemukandiantararekananusahamerekayangtidak kenalsecarabaik satu samalain. Rasasaling percayatertinggihanyakepadakeluarganyasaja.Halitu dibuktikan dari tindakan-tindakan tertentu dalam kegiatan perdagangannya. Sepertihalnya, pemilik perdagangan hanyamemperbolehkan anaknyamaupun saudaranyayang menjadipemegang uangpenjualan.Pekerja tidak diperbolehkan mengantongiuang berapapundantidakdiperbolehkan memegang uang penjualan, Jadisetelahpembelimelakukantransaksi jualbeli,uang tersebutharuslangsung diserahkankeanakmerekayang ditugaskanuntuk memegang seluruhuang.Jika memerlukan kembalian, pekerjahanyatinggal menyebutberapanominaluang kembaliannya dan sang anak langsung memberikannya. Hal itu menunjukkan 120 bahwa rasa percaya Etnis Tionghoa tertinggi hanya kepada anggota keluarga merekasaja. Sedangkankepadaparapekerjalainnyayang bukanmerupakananggota keluarganya,terdapat beberapa bentuk kecurigaan. Hal tersebut dibuktikan dengan tidak bolehnyapekerja mengantongiuang selamabekerja. Uang yang dibawapekerjaharus dimasukkankedalamtas dan tas tersebutdisimpansampai waktupulang tiba,barulahtastersebutdikembalikanketikajamkerjatelah berakhir.Lebihdariitu, merekabahkanmemasang cctv ditoko penjualan mereka. Padahal tokotersebut tidak pernah merekatinggal.Jikasatu pergi,makaanggota keluargalainnyamenggantikanuntuk memegang uang danmengawasipekerja. Namunmerekamasihmaumemantaumelaluicctvyang dipasang,untukmelihat kegiatanperdaganganmereka terlebihsaathari-hariramai.Tujuannya,agartidak ada bentuk kecurangan yang dilakukan baik dari pekerja maupun pembeli. Namun,jikapedagang EtnisTionghoatelahpercayapadapekerjakarenadinilai memilikikejujuranyang cukupdipercaya,merekaakan memberikanrasa kepercayaanyangtinggi.Halitudibuktikandariceritaseorang pekerjayang peneliti wawancarai sekilas,ia mengatakanbahwa Cici tersebut telah mempercayainya.Iapernahdipercayauntukmembukatokopadahalpemilik toko sedangpergi ke luar negeri sekeluarga. Namun mereka mempercayai pekerja untukmenjalankanperdagangannyabahkanketikatidak adakeluargayang mengawasinya. Selain itu, peneliti sendiri pernah dipercaya untuk kerumah mereka mengambilsuatubarangyang akandijualpadahaldirumah tersebuttidak adaorang samasekali.SaatEtnisTionghoatelahpercayapadaseseorang,maka EtnisTionghoa tidak tanggung-tanggung dalammempercayainya. 121 Menurut wawancara kepada informan dimana peneliti melakukan observasipartisipatif di tempatperdagangan Tionghoa, CiciAguek mengatakan bahwayangpalingutamadalam menerimapegawai adalah kejujurannya. “Yang paling penting itu kejujuran. Manusia itu kalau udahgakjujursampaikapanpungakbisa dipakai.Kalaumasalah pinter enggaknyaitu masih bisabelajar tapikalau udah gak jujur payah diubah. Yang paling penting itu dimanusia ya kejujurannya” Sumber HasilWawancaraCiciAguek, 2013 Menurutnya,merekatidak menilaidarisukudan agamaapa. Tetapidinilai darikerjakerasdanyang utamaadalahkejujuran.Namun,walaupun mereka mengatakansepertiitu,saatawalpertamapenelitimemutuskanuntukmasukke dunia perdagangan mereka,hal pertama yangditanyakan olehpemilik perdaganganadalah“kamu etnisapa?”Halitu menunjukkanbahwa etnisitasjuga menentukan tingkatkepercayaan EtnisTionghoakepadaseseorang. Tingkatkepercayaanpedagang EtnisTionghoakepadapekerjayang beretnisTionghoajugatergolong lebihtinggidaripekerjalainyangbukanEtnis Tionghoawalaupun tidak adahubungan dengan keluarganya.Hal itu pernah penelititemukanpadasaatproses perdagangan.Padatahun2012,CiciAguekada mempekerjakanseorangperempuanberetnisTionghoanamunbukanmerupakan keluarga mereka bernama Sheshe. Pemilik perdagangan mempercayai Sheshe yang barumasuklangsung menjadikasir atau pemegang uang.Padahaldiwaktu yang samaadapekerja lain yang sudah bertahun-tahunbekerja,namun pekerjaan kasir hanyadiberikan kepadaSheshe. Selain itu terdapatperbedaan perlakuan pula antara pekerja non Tionghoa dengan Tionghoa. Tentu saja itu membuktikan bahwajikadilihatdarietnisitas,EtnisTionghoalebihmempercayaiyang seetnis dengandirinya,asalsajamerekabekerjadanberadadipihakmereka.Dalamhal 122 ini Sheshe merupakan Etnis Tionghoa yang bekerja di perdagangan Etnis Tionghoa. Selain melihatdarisegi etnisitas, agama juga menjadipertimbangan mereka. Karenapertanyaanselanjutnyaadalah agamaapa.Berdasarkandaridata lapangan,pedagang EtnisTionghoalebihbanyakmempekerjakanpekerjayang beragamaIslam.Hampirsebagianbesar pekerja merekabahkandarike4 toko mempekerjakan palingbanyak pekerjaberagamaIslamdari agamalainnya.

4.4.2. Jaringan sosial yang ada pada perdagangan yang dilakukan oleh EtnisTionghoadi Pasar Petisah