Nilai-nilaipadaPerdaganganyangdilakukanOlehEtnisTionghoadi Pasar Petisah PemanfaatanModalSosialEtnisTionghoadi Pasar Petisah

142 terlebihdenganpembeliyang akanmenjadipelanggan.Halitudidukung oleh pernyataansalahseorang informanyangmerupakanpelanggandiperdagangan milikTionghoa: “Orang Cinaitusopan-sopan.Kalaupembelidatang langsung dilayanidengansopan.Kanbanyakjugakalauyang jualorang pribumi tapigaksopan,sombong juga.Tapikalaudi Cinahampirsemuanyasopan-sopan.Itujugayang buatbelanja di tempatmereka enak”Sumber wawancaradengan Ida, 2014 Selainsopan menjadinormasosialyangdipegang olehEtnisTionghoa, jugaadanormadisiplindimana jamkerjamenunjukkandisiplinyang tinggi, dimanapedagang selalu membukatoko secarakonsistenyaitupukul07.00sampai pukul17.00.Pekerjatidakboleh terlambatdanharus konsistensepertiitusetiap hari.Padasaatmenjelangharibesar,tokoditutuplebihlamayaitusampaipukul 18.00bahkanlebih.Halitu jugadikarenakansikapdisiplinyang telahmendarah dagingdalamdirisetiapEtnis Tionghoa.Merekapercayabahwabangunpagidan bekerjapagi-pagiakanmembuatrezekimerekamelimpah.Sedangkanbangun lama akanmembuatrezekimerekapergi. Normatersebutsaling berkaitan,antara mistis, kepercayaan dan nilai-nilaisosialyangada.

4.4.6. Nilai-nilaipadaPerdaganganyangdilakukanOlehEtnisTionghoadi Pasar Petisah

Beberapanilaiyang dianutolehEtnisTionghoadalamusaha perdagangannya.Nilai-nilaiyang paling terlihatdalamperdaganganyang dimiliki oleh Etnis Tionghoaadalah etos usahakeluarga.SepertihalnyamenurutWong dalamSuwarsonodanAlvin2013adatigakarakteristikpokokdarietosusaha keluarga. Pertama, konsentrasi yang sangat tinggi dari proses pengambilan 143 keputusan, tetapidisaatyang sama, juga terjadirendahnyaderajatusaha memformalkanskrtukturorganisasi.Kedua,otonomidihargaisangattinggi,dan bekerjasecaramandiri lebihdisukai.Ketiga,usahakeluargajarang berjangka panjang, dan selalu secara ajegberadadalamposisi tidak stabil. Ketigaetosusahakeluargayang diutarakanolehWongdalamSuwarsono danAlvin2013 jugapenelititemukanpadaperdaganganEtnisTionghoadi PasarPetisah.Konsentrasiyangsangattinggidariproses pengambilankeputusan, tetapidisaatyang sama, jugaterjadirendahnyaderajatusahamemformalkan skrtuktur organisasi. Hal itu dibuktikan darikegiatan-kegiatan perdaganganyang dilakukanoleh Etnis Tionghoa.Untukproses pengambilankeputusansepertipada saatmenerimabarang daridistributor,EtnisTionghoabenar-benar mempertimbangkandaridistributormanayang akanditerimademimendapatkan barang daganganterbaik.Biasanyamerekamencobasekali, jikabarang dagangan yang diberikanmudahlaku,merekaakanmemperpanjang keinginanuntuk mengambilbarang dilainwaktu.Jikatidak,makatidakakanadakesempatan sekalipununtukmengambilbarang daridistributoryang dianggaptidak memberikanbarang daganganyangsesuai.Halitusesuaidenganpernyataan seorangpedagang yangmengatakan seperti ini: “Barang-barang inimenunjukkanbarang daganganmereka berupa makanan ringan dan kue-kue udah dijamin enaknya. Kamikalaumilihorangyang masukinkuemilih-milihlah. Kalau enak kami ambil, kalau enggak ya ditolak karena pembeligakakanmaubalikkalaugakenak.Kalauenakkan tiap tahun merekamau belanjakue lagiuntuLebaran atau Natal”Sumber wawancaradengan KokoAkiong, 2014 Selainitupengambilankeputusandalam menerimapekerjajugasangat dipertimbangkan. Dalam beberapa waktu peneliti melakukan observasi 144 partisipatif, penelitipernah beberapakali mengetahuipemecatan pekerjayang dinilaitidaksesuai, hal itu menunjukkan bahwapengambilankeputusanmemiliki konsentrasiyangcukuptinggi.Melaluipertimbangan-pertimbanganyangdinilai cukup mampu dipertahankan atau tidak. Selain itu, disaatyang bersamaan rendahnyaderajatusaha memformalkan skrtukturorganisasijugaterjadi. Tidakadastrukturyang jelasterhadapjabatan dalamduniaperdagangan.Tidak adapembagiankerjayang jelas,dimanasemua pekerjamemungkinkanuntuk mengerjakanberbagaipekerjaanyang ada.Seperti tidakadapekerjakhususyang melayanipembeli,khususmenyusunkuekedalam toples,dan lainnya.Semuapekerja memungkinkanuntukmengerjakansemuanya tergantung dariperintahsang pemilikusaha.Rendahnyaderajatusaha memformalkan struktur organisasi juga terlihatsaatpenerimaan pekerja. Tidak adanyasyarat- syaratkhususyang formal.Syaratnyahanyatidakberkeluargadan lebih banyak diterima adalah perempuan. Yang terpenting adalah kejujuran. Dalam beberapa waktu, pemilik perdagangan menilai apakah pekerja tersebut jujuratautidak.Karenakejujuranadalah halyang utama.Itulahpernyataanyang diutarakanolehsalahsatu informan.Sehingganilai-nilailainyang sangatdi utamakandalamperdaganganyang dimilikiolehEtnisTionghoaadalahnilai kejujuran. EtnisTionghoaselalu menerapkannilaikejujurandalamsetiapproses perdagangnnya.Merekalebihpercaya,dengankejujuran akanmendapatkan keuntunganyangbesarpula.Karenadengantetapmenerapkankejujuran,baik dari timbangan yang sesuai, dan kualitas barang dagangan sebaik-baiknya. Menurutsalahseoranginformandengankejujuran,pembeliakantetapmemilih 145 berbelanjaditempatnyadantidakberpaling keperdaganganlainnya.Selaindari pernyataaninforman,penelitijugasering melihatlangsungbagaimanapedagang EtnisTionghoaini menerapkankejujuran.Penelitipernahmengalamihaldimana pedagang melakukansalahperhitungan,sehinggapembeliseharusnyarugikarena kembaliannyatidaksesuai.Saatpembelisudahberanjak pergi,pedagang baru menyadarinya.Pedagangyang merupakan Etnis Tionghoatersebutlangsung menyuruhpekerjanyamemanggilpembeliyang sudahpergitadidan mengembalikan uangnyayang sebenarnya.Padahalbisasajamerekatidak memberitahukan kepadapembeli, dan tentunyamendapatkan keuntungan lebih, namunmerekatidakmelakukanhaltersebut.HalitumenunjukkanbetapaEtnis Tionghoamemegang prinsipnilaikejujuranyang kuatdalamusaha perdagangannya.Kejujurantersebut berdampakpositifkepadaperdagangan mereka.Pembelibanyakyang merasabahwakejujurantersebutmembuatmereka betahberbelanjadan memilihkembali lagijikalau inginberbelanjakarenayakin tidakakankenatipu.Halitujugadidukung olehpernyataansalahsatuinforman yang menjadipelanggantetapdiperdaganganyangdimilikioleh Etnis Tionghoa sebagaiberikut: “Kalaubeliditempatorang Cinalebihjujur.Timbangan jugagakditipu. Kadang kalaupedagang lainmaunipu ditimbangan.Kalautempatorang Cinaenggak.Merekajuga ramahkalau jualan. Jadienakajakalau beliditempatmereka. Selainbarangdagangannyajugalengkapdaritokolain.Itu yang buatorang banyaklebih maubelanjadi tempatorang Cina”Sumber wawancaradengan IbuIda, 2015 Etosusahakeluargadannilaikejujuranmenjadi landasanutamanilai-nilai yangdijunjungtinggidalampelaksanaanusahaperdaganganyangdimilikioleh EtnisTionghoa.Halitucukupmembantumendongkrakkemajuanperdagangan 146 mereka dibalik bentuk modal sosial lainnya. Selain itu, nilai-nilai lain yang terlihat dalam tubuhperdaganganEtnisTionghoaadalahnilai semangatkerjadan disiplin yangtinggi. SemangatkerjaEtnis Tionghoatergolong cukuptinggi,haltersebut dibuktikan darijamkerjadanberoprasinyaperdaganganmereka.Menurut informasiyang penelitidapatkandaripekerja tetapyang bekerjadiperdagangan yangdimilikiolehEtnisTionghoa,bahwadalamsatutahunhanyalibur3hari saja. Tahun baru dan Imlek. Bahkan sering juga tahun baru mereka tetap membuka toko. Pekerja tetap tidak memiliki waktu libur sekali pun dalam sebulan.Jikalaupunmerekamauliburkarenasuatuhal,merekaharusmeminta izin terlebih dahulu. Dan hanyadiberikan izin dengan alasan tertentu saja. Semangatkerjayang munculdaridalamdiripedagang EtnisTionghoasemata- matakarenainginmendapatkankeuntunganyang sebesar-besarnya.Haltersebut sesuaidenganpernyataanyang diungkapkanolehsalahseorang pedagang kepada pembelisaatpembelibertanyaapakah toko kueinibukasaat lebaran, dikarenakan merekaingin berbelanjamelengkapikuenya jikahabis saatlebaran. “Toko kamibuka terus, gak ada tutupnya. Cuma tutup waktuImlekdankadang-kadang waktutahunbaru.Kalau lebaran tetap buka, natal jugatetap bukatapiyaanggotanya yang jagagentian.Kalau lebaran anggotayang jagacumayang KristentapikalauNatalyangIslamyang jaga”Sumber wawancaradengan CiciAguek, 2014 Selainitupernyataantersebutjugadipertegasdariseorang pekerjayang padasaatitu tidak ingin diketahuinamanya. Pernyataannyasebagaiberikut: “Kamigakadaliburnya,satubulanfullkerja terus. Bahkanlebaranjuga cumadapatwaktuliburpaling lama seminggu.Kadangcuma3hariudahditelpondisuruhmasuk lagi.Satutahunliburnyabisadihitung,palingpasImlekitu juga cuma 3 hari liburnya. Tahun baru kadang toko buka 147 kadang libur tergantung bosnya lah” Sumber wawancara dengan salah seorangpegawai, 2014 Tidakhanyawaktuliburyang sangatsedikit,jamkerja jugamenunjukkan semangatkerjamerekadalamberdagang.Selainitu,nilaiyangtampakadalah nilaikerapihan,kreatifitas,dan inovatif.EtnisTionghoaselalumenunjukkan kerapihandalamberdagang.Susunanbarang-barang dagangansampaikebersihan selaludiperhatikan. Halitusesuaidengan kenyataandilapangansertapernyataan informan yangmenjadiEtnisTionghoa: “Susunandaganganharus benar-benarrapihdanbersih. Pembelipertamasekali melihatkerapihandan keindahannya. Kalau gak rapi buat sakit mata, mana mau pembeli datang. Karenabagaimanapunhalpertamasekaliyang membuatpembeli tertarikberbelanja adalah melihatbentuknya.Susunankue misalnyaharusbenar-benarindahdi lihat.Karenasebelum mencicipipastiyang membuatdayatarikawalnyaya penampilannya.Kalaukitapajang ajakueyang jelekdan berantakanpastipembelilitanyaajamalas.Jam7pagipertama kalitokobuka,anggotaharus susuntoples biarrapidansapu- sapu.Semuatoples dilap,disusun,sampaidipellantainya.Jadi waktupembelidatang semuasudahterlihatrapid anbersih” Sumber wawancaradengan CiciAguek,2014 HaltersebutjugadipertegasolehCiciLimAihongyang merupakan pedagangkancingdan alatjahitsebagaiberikut: “Kalausoalkerapihanyaharus.Tempat benang,kancing, kainbenar-benarharustersusunrapi.Selainagarpembeli tidak merasasemak melihatsusunankalau berantakan, jugabuatkakak inipekerjanyagaksulitcaridimanatempatbarang dagangan yang dicaripembeli.Misalnyakancing di letakdimana,resleting juga dimana. Intinya ya harus memang rapih” Sumber wawancaradengan CiciLimAihong, 2014 Tidakhanyakerapihan,kreatifitas,daninovatifharusterusdiperbaharui. EtnisTionghoaselalu menunjukkankreatifitasdanindovatif misalnyamenjual barang dagangan yang bentuknya berbeda dari tahun sebelumnya tanpa 148 mengruangikualitasagarpembelitidakbosan.Haltersebutmenjadinilaitambah tersendiribagiperdaganganyangdijalankan oleh EtnisTionghoa.

4.5. PemanfaatanModalSosialEtnisBatakdi PasarSimalingkar