Jaringan sosial yang ada pada perdagangan yang dilakukan oleh EtnisTionghoadi Pasar Petisah

122 ini Sheshe merupakan Etnis Tionghoa yang bekerja di perdagangan Etnis Tionghoa. Selain melihatdarisegi etnisitas, agama juga menjadipertimbangan mereka. Karenapertanyaanselanjutnyaadalah agamaapa.Berdasarkandaridata lapangan,pedagang EtnisTionghoalebihbanyakmempekerjakanpekerjayang beragamaIslam.Hampirsebagianbesar pekerja merekabahkandarike4 toko mempekerjakan palingbanyak pekerjaberagamaIslamdari agamalainnya.

4.4.2. Jaringan sosial yang ada pada perdagangan yang dilakukan oleh EtnisTionghoadi Pasar Petisah

EtnisTionghoa memanfatakanmodal sosialberupajaringanuntuk meningkatkan keuntungan dalamperdagangannya. Mereka memakai jaringan karena mereka menyadari bahwa ketika jaringan mereka bangun akan memberikankeuntunganyang cukupbesarterhadapperkembanganperdagangan mereka. Haltersebutsepertiyang diutarakanoleh seorang pedagangyang menjadi informan peneliti “Kalaubelibarang daganganuntukmenuhi4tokosekaligus kan jadi lebih murah dan dapatkeuntungan juga lebih besar. Makanyakerjasamadengan toko adik-adik juga. Biar lebih mudah dan dapat untung banyak” Sumber observasi partisipatifdengan KokoAhui, 2013 Halitu jugadipertegas olehpedagang lainyaituLimAihongyang merupakan pedagang Kancingdan BahanJahitan. Ia mengatakan sebagaiberikut: “Adik-adiksayajugamenjualbarang-barang ini juga.Bisa dikatakan miriplah.Biasanyakamibelisekaligus biar murah. Adik jualan disana, lumayan jauh dari sini” Sumber wawancaradengan CiciLimAihong, 2015 123 Berdasarkanhasilpengamatanyang peneliti lakukansaatbekerjasebagai pegawaidariperdaganganyangdilakukanolehEtnisTionghoa,penelitimelihat bahwa ternyata mereka memilikibeberapa jaringan. Jaringan tersebutseperti jaringanantarapedagang denganpemasokbarang.Danjugapedagangyang satu memiliki jaringandenganpedagang lainnyayang masihmerupakansaudara mereka. Salahsatu tokoyang menjaditempatpeneliti melakukan observasi partisipatif adalahtokokueserta makananringanyang dimilikiolehEtnis Tionghoa.Toko itubernama“TokoLaris Manis”.Besar tokohanyaterdiridari2 kiosdipasarpetisah Medan. Jikadilihatsekilas, toko ituhanyalahtokoyang tidak terlalu besar namun mereka mempekerjakan banyak pegawai.Awal mulapeneliti masukuntukbekerjadisana,penelitisedikit terkejutkarenamerekamampu mempekerjakan banyak pegawai, bahkan saat puasa Ramadhan dan saat menjelang tahunbarumerekamampu mempekerjakan15pegawai.Ternyata setelahpeneliti melakukanobservasipartisipatifsebagaisalahsatupegawai mereka,penelitiakhirnyamengetahuibahwamerekabukanhanyamemiliki1 tokoitusaja.Namunmerekamemilikisebuahjaringanyang cukupbesaryaitu memiliki3kiosdan1rukoyangjugamenjualdaganganserupa.Ruko3tingkat itumerekasebutsebagaigudang.Karenadilantai2 memuatbarang-barangyang mereka beli dari pemasok barang, dan lantai 3 sebagai tempat gudang penyimpanankaleng-kaleng kosong dari3kioslainnya.Hanyalantai1yang merekapakaisebagaitepatpenjualan makanan mereka,itupundilantaisatu terdapat1penjualbahan-bahanjahitansepertibenang,kancing,danlain-lain. 124 Ternyata mereka juga menyewakan sebagian kecil lahan di lantai satu untuk penjualalat-alatjahit. Ruko tersebutdigunakan sebagai tempatpusatpengumpulan barang- barangyang merekapesandaripemasokbarang.Barangyang dijualberupa makanan ringan sepertikuekering, kacang, snack, minuman botol, kerupuk, dan kue- kuelainnyadidapatdaribeberapapemasokbarangyang telahberpuluhtahun memberikanbarang-barang tersebut.Seorang tokebahkanpernahmengatakan bahwapemasokbarang berupakueadalahsaudaradarimertuanya.Sedangkan pemasokdagangankacang adalahmasihmemilikiikatansaudarawalaujauh. Merekamemesanbarang-barangtersebutdalamjumlahbesarkarenapemesanan sekaligus dilakukanuntukke4kios danuntukkakilimayang merekadirikansaat menjelanglebaran dan tahun baru.Sedangkan untuk manisan, mereka membuatnyasendiri.Sendiridalamhaliniadalahhanya1tokeyang membuatnya dibantuolehparapegawainya,pembuatanmanisantersebutdibuatdalam jumlah yang banyakkarenasetelahmanisanitusiapdijual,akandidisrtibusikanketoko lainnya. Mereka membuat pembukuan sesuai barang yang mereka beri dan barangyang mereka jualdi tokolainnya,sehinggatidakadayang dirugikan. Bahkanakanmembantumemasarkanprodukmerekaditokolainnyatanpaada rasa iriataupun tidak percayasaat merekatitipkan barangtersebut. Pedagang yang peneliti tanyai mengatakan bahwa pemesanan dalam jumlahbesarakanmendapatkanhargayangjauhlebihmurah.Bahkanpemasok sering memberikan bonus dan diskon besar-besaran karena mereka selalu memesandalamjumlahbesardantelah menjadipelanggantetapmereka.Harga pembelianyangmurahakibatjaringanyangmerekabangunmemberikandampak 125 postifterhadapkeuntunganyang merekadapatkan.Sehinggamerekamampu mempekerjakansekitar 15pegawaipadasetiap tokonya.Pedagangyang menjual barang daganganberupakuemenjadisalahsatuobjekkajianpenelitiyang dinilai mampu mewakiliperdagangandengankomuditaspenjualan lainnya.Perdagangan kueataupunmakananringandipilihkarenabanyaksekaliditemukanpenjualan kueyang adadiPasarPetisahdimilikiolehEtnisTionghoa.Perdagangantersebut jugaselaluramaiolehpembelibahkanmenjadiburuanketikamenjelang hari-hari besarsepertilebaran, tahunbaru,natal, danimlek.BukanhanyaEtnisTionghoa yangmenjadipembeli,bahkanetnislainsepertijawa,batak,melayu,acehdan lainsebagainyaditemukanmenjadipelanggandiperdagangankueyangdimiliki olehEtnisTionghoa.Jaringansosialpadaperdaganganyang dilakukanolehEtnis Tionghoasalah satunyaperdagangan kuedapatdigambarkan sebagaiberikut: Tabel4.7.JaringanSosialPedagangKueEtnis Tionghoa PenjualKuediPasarPetisah 126 PembuatanKueKering HomeIndustryUsaha Saudaranya Distributor KueKering Pabrik DistributorKue KeringHome Industry Distributor KuePiaMilik Saudaranya Distributor Permendan Snack Gudang PenyimpananSemua BarangDaganganDariSeluruh Distributor TokoCici ApengAnak Pertama TokoCici AguekAnak Kedua TokoKoko AtiongAnak Ketiga TokoCici Aling AnakKe empat KakiLima 1 KakiLima 2 KakiLima 3 KakiLima 4 Pembelidan Pelanggan Pembelidan Pelanggan Pembelidan Pelanggan Pembelidan Pelanggan Sumber:Data Primer, 2015 Daritabeljaringansosialdiatas,dapat terlihatbahwaEtnisTionghoa membukabeberapa jaringansosialdalammendukung prosesperdagangannya. Jaringansosial tersebutterhubung denganbeberapapihak,namun paling banyak terhubung dengankeluargasendiri.Merekamelakukankerjasamaantarsaudara kandung denganmembukausahaperdaganganyangsejenisnamunbedatempat, tapi bekerja sama antar satu dan yang lainnya. Mereka bekerja sama dengan 127 saudarakandungnyadenganmembuka4tokopenjualanbarang daganganyang samapersis.Barang dagangantersebutdiambildaribeberapadistributordalam jumlah banyakdandikumpulkandalamsatutempat.Setelah itu barang dagangan yang telahdibelidalamjumlahyang banyakitudidistribusikankebeberapatoko milikkeluargatersebut.Bahkandaribeberapadistributoryang memberikan pasokanbarang daganganjugaadayangberasaldaridistributorfamilisme.Salah satudistributornyaadalahsaudarasendiri.Halitudikarenakanmereka jugamau membantusaudaranyadansekaligusmempermudahprosesperdaganganmereka pula. Selainitu,salahsatupemasokbarangmerekajugamerupakanjaringan keluarga. Mereka memiliki rasa kekeluargaan yang sangat kental, sehingga adanyakeinginanuntuksaling membantu.Merekamemunculkansimbiosis mutualismedalamperdaganganmereka terhadapkeluarganya.Kerjasamayang saling menguntungkanterhadapkeduabelahpihakmenjadipendorong kemajuan perdaganganmereka.Tidakadanyarasasaling irikarenamembukausaha perdaganganyang samadengansaudarasendiri,bahkansaling mendukung antar satusamalain. Selainpenjualankuekering,halyang samajugaterlihatdari jaringansosialperdaganganbahandasarpenjahitan.Sepertimenurutpendapat CiciLimAihongyang mengatakan bahwakeluarganya juga membukausaha penjualanyang sama. Sehinggapenelitidapat menyederhanakannya menjadi bentuk jaringan sosialsebagaiberikut: Tabel4.8.JaringanSosialPedagang Etnis Tionghoa PenjualBahan JahitandiPasarPetisah 128 DistributordariKotaMedan Distributordari LuarKota MedanSepertiJakarta Gudang PenyimpananSemua BarangDaganganDariSeluruh Distributor TokoMilikCici LimAihong TokoMilikAdik PertamaCici Lim Aihong TokoMilikAdik KeduaCici Lim Aihong Pembelidan Pelanggan Pembelidan Pelanggan Pembelidan Pelanggan Penjahit Pakaian Penjahit Pakaian Penjahit Pakaian Sumber:Data Primer, 2015 Darikedua jaringansosialdiatas,dapat terlihatpersamaanyang sangat jelas, bahwabaik dalamperdagangan kuedan perdagangan bahan jahitan yang dilakukan Etnis Tionghoa memakai jaringan sosial keluarga. Hal itu tidak menutupkemungkinanbahwaperdaganganjenisapapunyang dilakukanEtnis Tionghoa memilikijaringan sosialkeluarga. Menjalankan perdagangan dengan membukatokodenganbarangdaganganyangsamanamunsalingbekerjasama ternyatamemberikanbanyakmanfaat.Pembelianbarang secarabersamaandari distributor dengan jumlah yang banyak untuk kebutuhan beberapa toko akan 129 mendapatkanpotonganhargayangbesarpula.Hargabelidalamjumlahbesar akan semakin rendah daripembelian dalam jumlah sedikit, tentunyamerekadapat menjualdenganhargadibawahhargapenjualanyang ditawarkanpedagang dari etnislainyangtidakmelakukanhalyangserupa.Hargayanglebihrendahakan menarikminatpembeliuntukberbelanja.Pembeliakanlebihmemilihberbelanja ditempatpenjualandenganhargapaling murahwalaupunperbedaannyatidak terlalu besar, namun tetap sajaberbeda. Hal itu sepertiyang diutarakan informan yangmerupakan pembelisebagaiberikut: “Kalauditempatorang Cinainiharganyalebihmurah daritempatlain.Misalnyaajasayabelikain lapis ditempat orang CinaharganyaRp.7.000permeter.Nahkalau tempatsi Ucokitumenunjukkepenjualanorang lainyang bukan Tionghoa bisaRp. 8.000 permeter. Walaupun bedanyaCuma Rp.1.000kan,tapikalaumaubelibanyakmending ditempat ciciituaja.Lagiantempatmerekalebihlengkap,semuayang dicariada.Kalautempatyanglainkadangadayanggakada juga.Misalnyawarnanyagaklengkap.Jadikalaumaubelidi tempat ciciitu aja. Tiap2 harisekalibelanjakesituuntuk keperluan jahitan”SumberwawancaradenganIbuIda Herawati, 2015 Pembeli yang termasuk pelanggan dalam perdagangan yang dilakukan olehEtnisTionghoainimengakuhargayangdiberikanlebihmurahdaritempat lain dan barang yang ditawarkan jauhlebih lengkap. Selain itu peneliti juga pernahmendengardaripedagang padasaatpenelitimelakukanobservasi partisipatif, KokoAhui2013mengatakan kepadapembelibahwahargayang diberikannyadijamin lebih murah dari toko lain. Dengan alasan tidak mengambil untungyangbesar,asallakusajasudahcukup.Namunsetelahpenelititelusuri dan menganalisisnya, peneliti menemukanbahwa ternyatahargayanglebih murah dapatditawarkandaritoko lainkarena adanyaperanjaringansosialkeluarga. Merekamendapatkanhargabeliyangjauhlebihmurahdaridistributorkarena 130 membelidalam jumlah yang sangatbesar dalamsekali membeli. Hal itu dikarenakan untuk memenuhi beberapa toko milik sanak saudaranya. Dengan hargabeliyang jauhlebihrendah,membuatmerekadapatmenjualdenganharga yanglebihmurahdarihargayangditawarkanolehpedaganglain.Tentusajahal itumenarikperhatianpembeli.Pembelisecaraberbondong-bondong memilih berbelanjadi tempatyang harganyalebihmurah.Walaupunberbedatidakterlalu besar, namun jikadibelidalam jumlah banyak akan terasa jugaperbedaan harga tersebut. Disinilah peran dari jaringan sosial kekeluargaan mereka yang berdampakpadakeuntungancapitalmaterial.Sepintas tidak terlalu terlihat dampakdarijaringansosialtersebut,namunjikaditelusuridandianalisalebih jauhlagi,ternyataterdapatbentukyang nyatadimanacapitalsocialmemberikan dampak positif terhadapcapitalmaterial. Etnis Tionghoajugasangatbaikdalammembangunjaringankepada pembeli.Pembelimerasanyamanberbelanjadiperdagangan Etnis Tionghoa karenadinilaikeramah tamahan dalamberdagang sertakesopanan. Selain itu, dalampraktetpenjualan,EtnisTionghoasering memanjakanpembelidengan memberikan bonus-bonussampaipotonganharga.Peneliti memperhatikan,bahwa sering sekalipedagang memberikanbonusberupaminumanbersodakepada pembeliyang membelidalam jumlahyang banyak.Secarasepintas,pembeli tentunyaakanmerasa nyamandanenakjika berbelanjadenganmendapat perlakuan sepertiitu.Mereka akan kembaliberbelanjadi tempat itudilainwaktu dan menjadipelanggan mereka. Padahal jikadinilaidarisegi ekonomis, memberikan minuman bersodaakan sedikit mengurangikeuntungan mereka. Merekaharusmembeliminumanbersodahanyauntukdibagikankepadapembeli 131 yang membelidalamjumlahyang banyak.Namuncaratersebutcukupefektif dalammenarikperhatianpembeli.Pedagang tersebutmengatakankepadapeneliti sepertiberikut ini: “Untuk pembeli yang sudah belanja banyak, keuntungan sudah banyak diambil dari tiap-tiap belanjaan tersebut dan tidak akan terlalu rugihanyadengan memberikan minuman bersoda.Yang terpenting merekapasti akankembalilagi bahkan akan membawa saudara maupun temannya untuk datangberbelanja”Sumberwawancaradengan Koko Ahui, 2014 Halitujugamenjadipendorong dimanapedagang EtnisTionghoaakan mendapatkan keuntunganyang sebesar-besarnyadarikeberhasilan membangun jaringanjugakepadapembeli.Segalakeuntunganyang didapatdariusaha perdagangan tersebut tidak terlepaspuladariperan pekerja. Jaringansosialdenganpekerjajugamerupakansalahsatu elemen pendukung kemajuansuatuperdagangan.EtnisTionghoadalamhalinimenyadari akanhal tersebut, sehinggamerekabenar-benarmenjagahubungansosialdengan parapekerja.Merekabahkan menyebutpekerjamerekasebagai anggota.Agar tidak terlalu terlihat hirarki kerja antara atasan dan bawahan. Para pekerja dianggapsebagaianggotanyadimanaperanpekerjadinilaisebagaihal penting untuk mendapatkan keuntungan yangsebesar-besarnya. Berdasarkan hasil observasi partisipatif yang telah peneliti lakukan, penelitibanyakmenemukanusahapemilikperdagangandalam menjagahubungan sosialnyadengan parapekerja. Hal itumemunculkan rasapatron klien daridiri pekerja. Penelitibahkan sempat merasakan seperti itu. Dimanakebaikan-kebaikan yang diberikanatasan membuatpekerjatidakmampumelepaskandiridaridunia perdagangan mereka padahal pekerjaan yang diberikan cukup berat dan 132 melampauibatas kerjanormalpekerjapadaumumnya.Pekerjamemilikiwaktu pekerjaanlebihdarijamkerjanormalyaitulebihdari8jamdantidakdihitung lembur. Hanyasajasetiap gajian atasan selalu memberikan tambahan dan mengatakan mereka memberikan bonus.Padahalpekerjatentu sajaberhak mendapatkan uang tambahan karena jamkerja melebihi batasan. Namun kesadaranpekerjabahwamerekamendapatkanwujudekploitasikerjadiredam oleh kebaikan-kebaikan yangseolah-olahselalu diberikan paraatasan. Tidak hanya jamkerja, dalamsatu bulan bahkan hampir tidak pernah ditemukan waktu libur. Merekabekerjasebulan fulltanpa libur. Tentu sajapara pekerja mengalamialienasikarenawaktumerekadihabiskanditempatkerja. Menurutsalahsatupekerjatetap,mereka tidakadalibur.Tokotutuphanyasaat Imlek,kadang tahunbaruliburtapiitu hanyasatuhari.Namunsaatpeneliti bertanya alasan yang membuat mereka bertahan bekerja di tempat tersebut. Alasanterbanyakadalahkarenaseganuntukkeluar.Cicitersebutsudahterlalu baikbahkansangatbaik.Merekasering memberikanbonusdanbahkansudah menganggapmerekasepertianaknyasendiri.Halitu lahyang dapatdisimpulkan bahwadari jaringansosialyang baikterhadappekerja inimampu menciptakan hubungan rasapatron klien didalamnya. Patronklientersebutmunculkarenakebaikan-kebaikansang atasanyang selalu memberikanbonusbahkansering mentraktirbawahan.Sepertihalnyapada tahun2013,malam lebarantokoditutup hampirjam8malamkarenaramainya pembeli.Setelahtokotutup,semuapekerjamendapatkangaji,THR,kue,sirup danlain sebagainya.Setelahitu,beberapapekerjamerekabawauntuk makan bersama.Merekamentraktirpekerjasampaimengantarkannyakerumahmasing- 133 masing.Haltersebut membuatpekerjamerasakebaikan-kebaikan tersebutsebagai alasan untukmerasaberat jikaharusberhentidaritempattersebut. Bukan hanyaitu, padatahun 2014 merekamengajak pekerjanyauntuk liburankepantaipadatahunbarusekaligus bakar-bakardisana.Kekompakandan ikatan emosional antara pekerja dan atasan semakin terjalin. Dimata pekerja, atasan tersebutsangatbaik dan membuat mereka merasa terikatsecarasemu padahaltidakadaikatannyatayang tidakmemperbolehkanmerekalepas.Namun karena ikatan semu yang terjalin dari kebaikan-kebaikan tersebut, membuat pekerjamerasakan konsep patron klien.Hal itu menunjukkan bahwaEtnis Tionghoa mampu membangun jaringanyangsangatbaik kepadapekerjanya.

4.4.3. Tindakan Proaktif pada Perdagangan yang dilakukan Oleh Etnis Tionghoadi Pasar Petisah