ResiprositaspadaPerdaganganyangdilakukanolehEtnisTionghoa di Pasar Petisah

137 Selaintindakanproaktifdaripekerja,adajugapenelititemukantindakan proaktifdarikeluargamaupunkerabat.Padasaat menjelang haribesar, pembeludakanpembelitidakdapatdielakkan,namun itu merupakanhalyang ditunggupedagang.Pembeliyang banyaktentunyaberdampakpadalarisnya penjualandan merekaakanmendapatkan keuntunganyang sangatbesar.Namun sebelummendapatkankeuntungantersebut,pedagang harusmenghadapipara pembeli yang harus dilayani dalam memilih barang sampai membelinya. Tindakan proaktif daripekerjasajaternyatamasih belum cukup. Padasaatwaktu- waktusepertiitu, sanaksaudara,keluargamaupunkerabatdaripemilik perdagangan ikut membantu dan mengambilperan. Merekamembantu memasarkan, menawarkanhinggamembantuproses jualbeli.Adanyatindakan proaktifdaripihakkeluargadankerabat jugamemberikanbanyaksekalimanfaat terhadap perdagangannya. Selain membuatpekerjaan jadi lebih ringan, mendapatkankeuntungandaribanyaknyapembeliyang dilayaniprosespemilihan hinggapembelian, sampaipadamempermudah beberapapekerjaan yang membutuhkanbanyaktenagatanpaperlu membayargajilayaknyapekerja.Inilah mengapadapatdikatakantindakanproaktifmenjadisalahsatukatalisatordalam mempercepatprosesperdagangandan mendapatkankeuntunganyangsebesar- besarnya.

4.4.4. ResiprositaspadaPerdaganganyangdilakukanolehEtnisTionghoa di Pasar Petisah

Saling tukarkebaikanwalaupundampakyang diberikantidaklangsung dirasakan menjadisatu daribeberapa modalsosialyangbenar-benar dimanfaatkan 138 olehpedagang EtnisTionghoa.Resiprositasyang penelititemukandalam perdaganganyang dilakukan oleh EtnisTionghoamasihsangateratkaitannyadari adanyakulturfamilisme.Pertukaran itu dilakukanolehEtnisTionghoalebih kepadapertukaran antar pedagang yangmasih menjadikeluarganyasendiri. Penelitilebihbanyakmenemukan tindakan-tindakanresiprositashanya dalam internalkeluargasaja.Sedangkan kepadapedagang lainwalaupunsesama Etnis Tionghoa jika bukan keluarganya terdapat rasa kecurigaan yang cukup tinggi,halitumembuatminimnyatindakansaling tukarkebaikankepadasesama pedagangyang bukankeluarga.Halitudidukung daritindakanyang pernah peneliti ketahui pada tahun 2014 lalu, saat peneliti melakukan observasi partisipatif sebagaipekerjadiperdaganganyang dilakukan oleh Etnis Tionghoa. Padasaatitu,menjelang lebaranbanyaksekalipedagang-pedagang kueyang menawarkankuelebarantermasukdi tempatpenelitimelakukanobserhasi partisipatif.Hal tersebut membuat munculnyapesainganekonomidalam perdagangan. Persaingan tersebut memunculkan rasakecurigaan kepadapedagang sejenistentang berapahargajualditokolainsertaapayang dilakukannyauntuk menarikminatpembeli.Atasrasakecurigaantersebut,pedagangyang merupakan EtnisTionghoapernah menyuruhpekerjanyauntukmencari tahutentang hal tersebut.Pekerjadisuruhmenyamarsebagaipembelidandatang ketokolain, padahaltoko tersebutjugadimilikioleh sesama EtnisTionghoa. Jangankanmelakukansaling tukarkebaikankepadasesamapedagang, bahkanmunculrasasaling bersaing antarasatu pedagang denganpedagangyang jikabukantermasukkeluarga.Pedagang EtnisTionghoahanyamelakukan tindakan saling tukar kebaikan atau yang dikenal dengan resiprositas hanya 139 kepadapedagangyang termasukkedalamkeluarganya.Jikakepadakeluarganya, mereka akan melakukan tindakan saling tukar kebaikan. Tidak ada rasa persaingan walaupun pada kenyataannya itu merupakan tindakan persaingan untuk menarik pembelidan mendapatkankeuntungan sebesar-besarnya. Penelitipernahmenemukansebuahkasusdimanasaatmenjelang lebaran, banyaksekalipembeliyang berbelanja, halitumembuatbeberapajeniskuehabis dengancepat.Saatpembeli laindatang untukmembelikueyang telahhabis tersebut,sang pemilikperdaganganyangdalamhalinimerupakanEtnisTionghoa langsung menyuruhpekerjauntukpergiketokomilik adiknyayang berbeda beberapameterdaritokonya.Merekamengambilkueditokoadiknyatersebut yang masihadadanmenjualkannyapadapembeliyangberbelanjaditempatnya tanpamengambilkeuntungan sedikitpun. Padasaatpembelibertanyamengapaharusmengambilketempatlainhal itudikarenakankemungkinanpembelimerasatakutjikakueyang diambildari tempatlaintidaksamadenganyang biasaiajual,penjualpunmenjawabbahwa bukanmengambilditempatlaintapi mengambilditokolainmiliknyajuga, padahalsangatjelas bahwa itumerupakantokomilikadiknya.Resiprositasyang munculdalamperdaganganyang dilakukan oleh Etnis Tionghoasangat erat kaitannyadenganrasakekeluargaanyangsangatkental.Jikatokonyaramaidan mendapatkan banyak keuntungan,ia merasabahwa adiknyajugaharus mendapatkan kemudahan dalammendapatkan keuntungan pula. Selainitu,dalamperdaganganyang dilakukandisetiappasar-pasartentu sajaadanyabentukretribusi.Retribusimautidakmauharus dipatuhiolehseluruh pedagangyangberjualandiataspasarmilikpemerintahmaupunswasta.Pasar 140 Petisahmerupakan pasar milikpemerintahsehinggapembayaranretribusinya dibayarkepadaPD Pasar.PDPasar mengutipsetiapbulankeseluruhpenjualan yangadadiPasarPetisah.Uangyangdikutipmeliputiuanglistrik,uangsewa, danuang kebersihan.Selain ituadapulauang keamananataupunkadang disebut denganuang jagamalam.Uang keamananbiasanyadikutipoleh premanpasar. Setiap harinya merekadatangmengutip. Padasaatpeneliti melakukan observasipartisipatif sejak tahun 2012, penelitiselalumelihatpremanpasardatangsetiapharinyauntukmengutip.Saat premanpasardatang,pedagang sudahlangsung taudanlangsung memberikan uangnya tanpa bertanya lagi. Tidak hanya itu, saat malam hari besar seperti malam lebaran, malam tahun baru dan malamimlekadajatah khususyangmereka dapat.Biasanyauangyang diberikanpedagang lebihbesarsaatmenjelangmalam haribesartersebut.Bahkanpenelitimengetahuibahwapedagangyang berjualan kuedanmakananringantersebutmemberikan makanankepadapreman pasar disamping uang jaga malam dan tambahannya. Kegiatan-kegiatan seperti itu adalahbentukretribusiyang terjadihampirdiseluruhpasardiKotaMedan. Pedagangmembayaruangretribusisepertiyangtelahditentukan,danpedagang mendapatkan tempatpenjualanyang nyaman,bersih, serta aliran listrik. Selainitu jugamendapatpenjagaantokonyadaritangan-tanganorangjahatyangmungkin mau mencurisaatmalamhari. 141

4.4.5. Norma-Norma pada Perdagangan yang dilakukan oleh Etnis Tionghoadi Pasar Petisah