Pemanfaatan Modal Sosial dalam Sektor Perdagangan (Studi Pada Etnis Tionghoa, Batak, dan Minangkabau di Kota Medan)
PEMANFAATANMODALSOSIALDALAM
SEKTORPERDAGANGAN
(Studi PadaEtnis Tionghoa,Etnis BatakdanEtnisMinangkabau di
KotaMedanProvinsi Sumatera Utara)
SKRIPSI
Oleh:
ANITASYAFITRI NIM. 110901066
DEPARTEMEN SOSIOLOGI
FAKULTASILMUSOSIALDANILMU POLITIK
UNIVERSITASSUMATERA UTARA
MEDAN
2015
(2)
ABSTRAK
KotaMedanmerupakankotadenganmasyarakatyangpluraldarisegietnisitas dan juga mata pencaharian.Mata pencaharian terbesaradalah bergerak disektor perdagangan.Sebesar20.424jiwa dari2.983.868jiwa penduduk Kota Medan mencari nafkahdi sektor perdagangan (PD Pasar KotaMedan, 2013).Perdagangandi KotaMedan juga terlihatunik karena membentuk zona-zona perdagangan berdasarkan etnisitas.Etnis Tionghoa, Batak, dan Minangkabau dipilih menjadi objek penelitian ini dikarenakan ketiga etnis tersebutyang menunjukkan eksistensinya dalamdunia perdagangan di Kota Medan.
Penelitianinidilakukanuntukmengidentifikasibentuk-bentukmodalsosialdi
kalangan pedagang EtnisTionghoa,Etnis Batak dan Etnis Minangkabau di Kota Medan. Selain itu juga mengetahui dan menginterpretasi pemanfaatan modal sosial sehingga ketiga etnis tersebutdapat menunjukkan eksistensiperdagangan di Kota Medan.Metode yangpeneliti pakaidalam penelitianiniadalahmetodepenelitiankualitatifagardatayang didapat lebih mendalam. Teknik Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, observasi partisipatif,wawancaramendalam danstudi kepustakaan.
Peneliti menemukan bahwa Etnis Tionghoa, Batak, dan Minangkabau benar- benar memanfaatkan modal sosial dengan baik sehingga mampu mempertahankan
eksistensiperdagangan di Kota Medan.Hanya saja modalsosialyang digunakan berbeda antara etnis yang satudengan etnis yang lainnya. Hal itulah yang membuat Etnis Tionghoa mendominasidiPasarPetisah,Etnis Batak diPasarSimalingkar,dan Etnis Minangkabaudi Pasar Pusat Pasar.
KataKunci : ModalSosial,Perdagangan,danEtnisitas.
ABSTRACT
MedanCity is the citywiththe pluralsocietyinethnic dimensionandlivelihood either.The biggestlivelihoodis movingintradingsector.As muchas 20.424inhabitants from 2.983.868inhabitants inMedanCityearnalivingintradingsector(PDMedanCity market,2013). TradinginMedanCityisalsoseemuniquebecauseitmakessometrading zones by ethnic.TionghoaTribe,Batak Tribe andMinangkabauTribe are choosento becometheobjectinthisresearchbecausethoseethnicwhoshow theirexistencein tradinginMedanCity.
ThisresearchmeanstoidentifiedtheformofsocialcapitalintraderofTionghoa
Tribe,BatakTribe andMinangkabauTribeinMedanCity.Moreover,thisresearchalso meanstofindoutandinterprettheusefulofsocialcapitalsotheseethniccouldshow their tradingexistenceinMedanCity.This researchuses qualitative methods inorder to obtain amore indepth data.Datawas takenby observation,participationobservation, depthinterviewandreferencesstudy.
ResearcherfoundthatTionghoaTribe,Batak TribeandMinangkabauTribeare serious inorder tousetheirsocialcapitalwellsotheycouldmaintaintheir trading existenceinMedanCity.It’sjustthatsocialcapitalwhichareusedaredifferentamong
thoseethnic. That’swhatmakesTionghoaTribedominatePetisahMarket, BatakTribein SimalingkarMarket, andMinangkabauTribeinPusat PasarMarket.
(3)
3
KATAPENGANTAR
Pujidan syukurpenulispanjatkanataskehadiratAllahSWTkarenaberkat limpahanrahmatdankarunia-Nyalah penulisdapat menyelesaikanpenulisan skripsiiniyang berjudul“Pemanfaatan ModalSosialdalamSektorPerdagangan (Studi Pada Etnis Tionghoa, Batak, dan Minangkabau di Kota Medan)”. Penulisanskripsiinidisusunsebagaisalahsatupersyaratanuntuk memperoleh gelarsarjanapadaFakultasIlmuSosialdanIlmuPolitik,UniversitasSumatera
Utara.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa dukungan dari berbagai pihak,skripsiinitidak akan terselesaikan.Untuk itupenulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnyakepadaseluruh pihak yang telah membantu dengan sepenuh hati, baik berupa ide, kritikan, saran, dukungan semangat, doa, bantuan moril maupun materilsehinggaskripsi inidapatdiselesaikan dengan tepat waktu.
Dalamkesempatanini,penulismenyampaikanpenghargaan yangtulus danucapan terimakasihyangsebesar-besarnyakepadapihak-pihakyang telah membantu penulisdalammenyelesaikan skripsi ini. Yaitu kepada:
1.TanotoFoundationyang telahmempercayaisayadalammemberikan bantuandanapenelitiankepadapenulis padaprogramTanotoStudent Research
Award 2015.
2. BapakProf.Dr.Badaruddin,M.SiselakuDekanFakultasIlmuSosialdan Ilmu Politik, Universitas SumateraUtara.
3. Ibu Dra. Lina Sudarwati, M.Si selaku Ketua Departemen Sosiologi sekaligussebagaiDosenPembimbingdalampenulisanskripsiiniyang telah banyakmeluangkanwaktu, tenaga,ide,gagasan,kritikan, dansaran sertatelahsangatbaikdalam membimbing sayauntukmenyelesaikan skripsi ini. Tiadakatayang dapat terungkapkan hanyaucapan terimakasih sertadoayangteramatdalamsemogaAllahmembalassegalakebaikan dan ilmu yangbermanfaatyangtelah diberikan kepadasaya.
4. IbuDra.LindaElida,M.SiselakuDosenPembimbingAkademikselama sayamenjadimahasiswaSosiologi.Terimakasihyangsebesar-besarnya
(4)
atas evaluasi, semangat, ilmu, dan memberikan banyak hal yang bermanfaatbagisaya terutamadalambidangpengabdian masyarakat.
5. Kepadaseluruhdosenyangtelahmemberikanilmuyangsangatberharga selamasayakuliah diSosiologi terlebih kepadaBapak Drs. Muba Simanihuruk, M.Si, Bapak HenriSitorus, Ph.D,IbuHarmonaDaulay, S.Sos,M.Si.Terimakasihatas ilmu,pelajaranberharga,jurnal-jurnalyang sangatberhargauntukpenelitian ini, dan yang terpenting ataswaktuyang diberikan kepadasayauntukdiskusisertaberbagipengalamannya.Sedikit banyak sangat membantu sayadalam membukawawasan dan polaberpikir saya. Terimakasih.
6. KepadaseluruhstaffdanpegawaiFakultasIlmuSosialdanIlmuPolitik, Universitas Sumatera Utara, terutama Kak Fenni Khairifa, Kak Betty, Bang Abel, dan PDIII FISIPUSUBapakDrs. Edward, M.Sisertakepada staffPRIII terkhusus untukBapakIndrayangselalu membantusaya mengurus keperluan administrasigunauntukkepentingankuliah maupun kepentingan kompetisi.
7. Penghargaanyang tertinggisayaberikanyangsetinggi-tingginyaunttuk keduaorang tuatercintayaituuntukAbahH.AbdulHadidanIbuSri RahayuNingsihyang telah merawatsertamendidik sayadengansepenuh hati.Akhirnyainilah persembahanyangdapatsayaberikansebagaitanda ucapan terimakasih dan andabaktisayakepadakeduaorangtua.
8. Sayaucapkanterimakasihkepadasaudara-saudarisayayaituRini Hardiyanti,M.RizkyAnanda,danReziAldiatas segaladukungannya kepadasaya.
9.Terkhusus untuk temanterbaiksayayaituAhmadYasser Effendi, terimakasihatas waktu,semangat,pengorbanan,dansegalakebaikannya dalam membantusayaterutamadalam menyelesaikanskripsiini.Serta kepadasahabat-sahabatsayayangselaluadayaituMay PratiwidanPutria Mawaddah
10. Kepada teman baik saya yaitu Laila Ulfa, Brenda, Ayyub, Natanael, Jannah, Fitri,Halimah, Ayang,Yuli, Kiki,Firda, Suwinda,Ira. Tim pengabdianHerliza,Ernita,Ismi,Novi.SahabatGanbare,Fishclub,YIPC
(5)
5 dan adik-adikFrekuensi. Sertaseluruh teman-teman seangkatanyaitu Sosiologi2011yang tidakdapatsayasebutkansatupersatu.TerimaKasih ataskasih sayang, serta motivasiyangsangat luar biasauntuk saya.
11. Terlebihuntukkakak-kakakterbaiksaya,KakSugiAstutidanKakDini Saputriyang sudahsangatluarbiasamenginspirasisaya.Terimakasihatas dongkrakan semangatnyayangtiada terhingga.
12. Terakhirpenulisucapkanterimakasihkepadaseluruhpihakyangtelah membantupenulisdalammelakukanpenelitian lapanganyaitukepadaPD Pasar, seluruh informan baik diPasar Petisah, Simalingkar, maupun di PasarPusatPasar. Terimakasihbanyakatas waktudankesediaanuntuk diwawancaraiguna menyelesaikan penelitian skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat banyakkekurangandanketerbatasan,untukitupenulis mengharapkanmasukan dan saran-saranyang sifatnya membangun demikebaikan tulisan ini. Demikianlah yang dapatpenulissampaikan.Semogatulisaninidapatbermanfaatbagipara pembaca,dan akhirkatadengankerendahanhati,penulismengucapkanterima
kasihbanyakkepadasemuapihakyang telahmembantupenulisdalam menyelesaikan skripsi ini.
Medan, 18 Agustus2015 Penulis
NIM. 110901066 AnitaSyafitri
(6)
DAFTARISI
HALAMANJUDUL... i
ABSTRAK... ii
ABSTRACT... ii
KATAPENGANTAR...iii
DAFTARISI...vii
BAB IPENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang... 1
1.2 Perumusan Masalah...13
1.3 Tujuan Penelitian...14
1.4 ManfaatPenelitian...14
1.4.1 ManfaatTeoritis...14
1.4.2 ManfaatPraktis...15
BAB IIKajianPustaka 2.1 ModalSosial... 16
2.5.1 Pengertian ModalSosial... 17
2.2 DefinisiKonsep... 30
BAB IIIMETODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian... 38
3.2LokasiPenelitian... 39
3.3 UnitAnalisisdan Informan... 40
3.3.1 UnitAnalisis... 40
3.3.2 Informan... 40
3.4 Teknik Pengumpulan Data... 41
3.4.1 Observasi... 42
3.4.2 Wawancara... 43
3.4.3 Dokumentasi... 44
3.4.4 Jenis Datadan Sumber Data... 44
3.5 InterpretasiData... 45
3.6 JadwalKegiatan... 46
3.7 Keterbatasan Penelitian... 47
BAB IV DESKRIPSIDANINTERPRETASIDATAPENELITIAN 4.1 DeskripsiLokasi... 49
4.1.1 Pasar Petisah... 52
(7)
4.1.3 Pasar PusatPasar... 54 4.2 ProfilInforman...56 4.3Bentuk-bentukModalSosialdiKalanganPedagangEtnisTionghoa,Etnis
Batak dan Etnis Minangkabau...82 4.3.1. Trustdikalangan pedagang... 83 4.3.1.1.“Cashbon”SebagaiBentukTrustKepadaDistributorDanPelanggan PadaPerdagangan EtnisTionghoa, Batak, dan Minangkabau... 84 4.3.1.2.MenitipkanTokoKePedagangLainMerupakanWujudTrustSesama PedagangEtnisBatak Dan Minangkabau... 85 4.3.1.3.KepercayaanKepadaKerabat,Saudara,danKeluargadalamKegiatan Perdagangan Pada EtnisTionghoa, Batak, dan Minangkabau... 86 4.3.2. Jaringan SosialdiKalangan Pedagang... 88 4.3.2.1JaringanFamilismeKeluargaIntiSebagaiJaringanPerdaganganMilik
EtnisTionghoa... 90 4.3.2.2JaringanKerabat,KawanSekampung,PertemanandanIndukSemang PadaPerdagangan Etnis Minangkabau... 91 4.3.2.3 Jaringan Dongan SahutaSebagaiJaringan PedagangEtnisBatak.. 92 4.3.2.4JaringanPedagangDenganDistributorSebagaiUsahaMempermudah Pasokan Barang DaganganHampir DisemuaPedagang... 92 4.3.2.5 Jaringan Pedagang dengan Pemerintah Agar Mendapatkan Izin BerdagangdiPasar Milik Pemerintah... 93 4.3.2.6 Jaringan Pedagang dengan Pembeli Agar Mendapatkan Pembeli Temporer Atau Pelanggan oleh Semua Etnis... 94 4.3.2.7JaringanPedagangdenganPegawaiHinggaMemunculkan“Patron
Klien” Terlebih PadaPerdagangan EtnisTionghoa... 95 4.3.3TindakanProaktifSebagaiKatalisKemajuanPerdaganganpadaEtnis
Tionghoa, Batak dan Minangkabau... 97 4.3.3.1 Tindakan Proaktif Keluarga Sebagai Penyongkong Kemudahan Kegiatan Perdagangan pada EtnisTionghoa, Batak, dan Minangkabau... 97 4.3.3.2 Tindakan Proaktif Pekerja Sebagai Penyongkong Kemudahan Kegiatan Perdagangan pada EtnisTionghoa, Batak, dan Minangkabau... 98 4.3.4Resiprositas atau Pertukaran Antar Pedagang Untuk Mempermudah Proses Pencapaian Kemajuan Perdagangan... 99 4.3.4.1 Keikhlasan SesamaPedagangpada EtnisBatak dan Minangkabau 99 4.3.4.2 Keikhlasan Pedagang Kepada Pekerja pada Etnis Tionghoa dan
Minangkabau... 100 4.3.4.3 RetribusiPedagangdan Pemerintah padaSemuaPedagang... 101 4.3.4.4 RetribusiPedangan dan PekerjapadaSeluruh Pedagang... 102 4.3.5 Norma Sosial Sebagai Modal Sosial Bagi Pengembangan Usaha
Perdagangan... 102 4.3.5.1NormaUntung RugiMenjadiNormaUtamaPadaPedagang Tionghoa dan Minangkabau namun MenjadiNormaSekunder padaEtnisBatak... 103 4.3.5.2 TanggungJawab SebagaiNormaSosialPerdagangan Semua
Etnis... 104 4.3.5.3 SalingMenghargaiSebagai Tindakan SosialPerdagangan... 104
(8)
4.3.5.4 Kedisiplinan Menjadi NormaTertinggi yang Dijunjung Pedagang EtnisTionghoa... 105 4.3.5.5 KejujuranyangDipegangOlehHampir diSeluruh Pedagang... 105 4.3.6 Nilai-nilai yang dijalankan Oleh Pedagang Sebagai Upaya Pengembangan Perdagangan... 106 4.3.6.1SemangatKerjaSebagaiNilai-nilaiyangdipegangpadaPedagang
EtnisTionghoadan Batak... 107 4.3.6.2Ramah,Sopan,danHematMenjadiNilai-NilaiyangDipegangOleh PedagangEtnis Minangkabau... 108 4.3.6.3KemandirianMenjadiNilaiDasarPerdaganganyangdijalankanoleh EtnisBatak dan Minangkabau... 109 4.3.6.4 Kerapihan, Kreatifitas, dan Inovatif PadaPerdagangan Etnis
Tionghoa... 110 4.4 Pemanfaatan ModalSosial EtnisTionghoadiPasar Petisah...116
4.4.1Trustataukepercayaanyangadapadaperdaganganyangdilakukanoleh EtnisTionghoadiPasar Petisah... 119 4.4.2JaringanSosialyangadapadaperdaganganyangdilakukanolehEtnis
TionghoadiPasar Petisah... 122 4.4.3TindakanProaktifyang adapadaperdaganganyang dilakukanoleh Etnis
TionghoadiPasar Petisah... 133 4.4.4 Resiprositas yang ada pada perdagangan yang dilakukan oleh Etnis
TionghoadiPasar Petisah... 137 4.4.5Norma-normayangadapadaperdaganganyangdilakukanolehEtnis
TionghoadiPasar Petisah... 141 4.4.6 Nilai-nilai yang ada pada perdagangan yang dilakukan oleh Etnis
TionghoadiPasar Petisah... 142 4.5 Pemanfaatan ModalSosial EtnisBatak diPasar Simalingkar...148
4.5.1Trustataukepercayaanyangadapadaperdaganganyangdilakukanoleh EtnisBatak diPasar Simalingkar... 150 4.5.2JaringanSosialyangadapadaperdaganganyangdilakukanolehEtnis
Batak diPasar Simalingkar... 152 4.5.3TindakanProaktifyang adapadaperdaganganyang dilakukanoleh Etnis
Batak diPasar Simalingkar... 157 4.5.4 Resiprositas yang ada pada perdagangan yang dilakukan oleh Etnis
Batak diPasar Simalingkar... 159 4.5.5Norma-normayangadapadaperdaganganyangdilakukanolehEtnis
Batak diPasar Simalingkar... 161 4.5.6Nilai-nilaiyangadapadaperdaganganyangdilakukanolehEtnisBatak diPasar
Simalingkar... 163 4.6 Pemanfaatan ModalSosial Etnis Minangkabau diPasar PusatPasar...166
4.6.1Trustataukepercayaanyangadapadaperdaganganyangdilakukanoleh Etnis Minangkabau diPasar PusatPasar... 169
(9)
9 4.6.2JaringanSosialyangadapadaperdaganganyangdilakukanolehEtnis
Minangkabau diPasar PusatPasar... 175
4.6.3TindakanProaktifyang adapadaperdaganganyang dilakukanoleh Etnis Minangkabau diPasar PusatPasar... 183
4.6.4 Resiprositas yang ada pada perdagangan yang dilakukan oleh Etnis Minangkabau diPasar PusatPasar... 185
4.6.5Norma-normayangadapadaperdaganganyangdilakukanolehEtnis Minangkabau diPasar PusatPasar... 190
4.6.6 Nilai-nilai yang ada pada perdagangan yang dilakukan oleh Etnis Minangkabau diPasar PusatPasar... 191
BAB VPENUTUP 5.1. Kesimpulan...194
5.2. Saran...202
DAFTARPUSTAKA...205
(10)
ABSTRAK
KotaMedanmerupakankotadenganmasyarakatyangpluraldarisegietnisitas dan juga mata pencaharian.Mata pencaharian terbesaradalah bergerak disektor perdagangan.Sebesar20.424jiwa dari2.983.868jiwa penduduk Kota Medan mencari nafkahdi sektor perdagangan (PD Pasar KotaMedan, 2013).Perdagangandi KotaMedan juga terlihatunik karena membentuk zona-zona perdagangan berdasarkan etnisitas.Etnis Tionghoa, Batak, dan Minangkabau dipilih menjadi objek penelitian ini dikarenakan ketiga etnis tersebutyang menunjukkan eksistensinya dalamdunia perdagangan di Kota Medan.
Penelitianinidilakukanuntukmengidentifikasibentuk-bentukmodalsosialdi
kalangan pedagang EtnisTionghoa,Etnis Batak dan Etnis Minangkabau di Kota Medan. Selain itu juga mengetahui dan menginterpretasi pemanfaatan modal sosial sehingga ketiga etnis tersebutdapat menunjukkan eksistensiperdagangan di Kota Medan.Metode yangpeneliti pakaidalam penelitianiniadalahmetodepenelitiankualitatifagardatayang didapat lebih mendalam. Teknik Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, observasi partisipatif,wawancaramendalam danstudi kepustakaan.
Peneliti menemukan bahwa Etnis Tionghoa, Batak, dan Minangkabau benar- benar memanfaatkan modal sosial dengan baik sehingga mampu mempertahankan
eksistensiperdagangan di Kota Medan.Hanya saja modalsosialyang digunakan berbeda antara etnis yang satudengan etnis yang lainnya. Hal itulah yang membuat Etnis Tionghoa mendominasidiPasarPetisah,Etnis Batak diPasarSimalingkar,dan Etnis Minangkabaudi Pasar Pusat Pasar.
KataKunci : ModalSosial,Perdagangan,danEtnisitas.
ABSTRACT
MedanCity is the citywiththe pluralsocietyinethnic dimensionandlivelihood either.The biggestlivelihoodis movingintradingsector.As muchas 20.424inhabitants from 2.983.868inhabitants inMedanCityearnalivingintradingsector(PDMedanCity market,2013). TradinginMedanCityisalsoseemuniquebecauseitmakessometrading zones by ethnic.TionghoaTribe,Batak Tribe andMinangkabauTribe are choosento becometheobjectinthisresearchbecausethoseethnicwhoshow theirexistencein tradinginMedanCity.
ThisresearchmeanstoidentifiedtheformofsocialcapitalintraderofTionghoa
Tribe,BatakTribe andMinangkabauTribeinMedanCity.Moreover,thisresearchalso meanstofindoutandinterprettheusefulofsocialcapitalsotheseethniccouldshow their tradingexistenceinMedanCity.This researchuses qualitative methods inorder to obtain amore indepth data.Datawas takenby observation,participationobservation, depthinterviewandreferencesstudy.
ResearcherfoundthatTionghoaTribe,Batak TribeandMinangkabauTribeare serious inorder tousetheirsocialcapitalwellsotheycouldmaintaintheir trading existenceinMedanCity.It’sjustthatsocialcapitalwhichareusedaredifferentamong
thoseethnic. That’swhatmakesTionghoaTribedominatePetisahMarket, BatakTribein SimalingkarMarket, andMinangkabauTribeinPusat PasarMarket.
(11)
BAB I PENDAHULUAN
1.1. LatarBelakang
KotaMedandengantotalpenduduksekitar2.983.868jiwamerupakan
kotapluralbaikdarisegi etnismaupun agama(PemkoMedan, 2013).Daritotal hampir 3juta jiwapenduduk tersebutterdiridariberbagai etnisyang menetap. Etnispribumiyang adaadalah EtnisJawa,Batak,Melayu,Minang,Sunda,Aceh, danlainsebagainya.Disampingitu,adapulaetnispendatangyaituEtnisTamil dan Etnis Tionghoa.Dengankomposisietnis yaitu Etnis Jawa(33,03%),Batak (20,93%),Tionghoa(10,65%),Mandailing (9,36%),Minang (8,6%),Melayu (6,59%),Karo(4,10%),Aceh(2,78%),lain-lain (3,95%)(Sirait,2012).Pada kenyataannya,EtnisTionghoayang tergolong etnispendatang ternyatamampu menyaingiperdagangandiKotaMedan. Halitudapat terlihatdaribanyaknya perdagangan yang didominasi oleh Etnis Tionghoa. Etnis Tionghoa memiliki peranpenting dalamduniaperdagangandiKotaMedan,disusuldenganetnis pribumisepertiEtnis Minangkabau danEtnisBatak.
EtnisTionghoaadalahgolonganmasyarakatyang berperanpenting dalam aktivitas perdaganganNusantara.Hubungan antaraCinadenganNusantarasudah
terjadiratusantahunsebelumkedatanganbangsa-bangsakolonialEropa di Nusantara.Menurutsumbermajalahonlinearchive.kaskus.co.idyang diberitakan pada
tanggal25/7-2009 menuliskan bahwa:
“Aktivitas perdagangandariEropakeNusantarasendirimulai masukpada abad ke-16.Setelahkemerdekaanpadatahun1945, pemerintah Indonesiamenyadaribahwaorang Indonesiayang terlatihdanberpengalamanterlalusedikit.Kaumpribumipuntidak
(12)
memilikimodalkuatdan nyaristidak mungkinbersaing dengan perusahaan asing danTionghoa.Perusahaan-perusahaan ini mengalamikemunduransetelahdiambilalih.Sebagaijalankeluar
ditanda tangani persetujua
tentang bisnisdanperdaganganyangisinyapemerintahakan mengembalikansemuaperusahaanasingyang telahdiambil alih kepadapemiliknya.Sebagaigantinyauntukmemperkuat ekonomi pribumiberdasarkanpersetujuan KonferensiMejaBundarmaka pemerintah Indonesiadiberikan hak untukmengeluarkanperaturan yang melindungikepentingannasionaldangolonganekonomi lemah.
Pada awal 1950 dikeluarkanl olehMenteriKesejahteraanDjuanda,yangmengumumkanbahwa hanyapengusahapribumisajayangdiberiizinmengimporbarang tertentu yang dikenal sebagai sebutan barang benteng. Dalam penerapannyahalinimenghasilkanistilah"AliBaba"yangberarti kongsiantarakaumpribumiyangmemilikiaksesbirokrasidengan pengusaha Cina. Pada bulan November 1959 dikeluarkan PP Nomor 10 tahun 1959 yang berisi laragan untuk orang asing berusaha di bidangperdagangan ecerandi tingkat kabupaten ke
bawahdanwajibmengalihkanusahamerekakepadawargaNegara Indonesia,danmerekadiharuskanmenutupperdagangannyasampai batas 1 Januari 1960. PP No. 10 ini dimaksudkan untuk menyehatkan perekonomian nasional, namun menimbulkan ketegangandiplomaticantaraIndoensiadanRepublikRakyatCina masyarakat-tionghoa-di-indonesia).
Berita di atas memperlihatkan terjadi pembatasan ruang gerak perdaganganyangdilakukanolehEtnisCina.Namundalamkurunwaktuyang
lainmenurutUUtentangKewarganegaraanRepublikIndonesiaNo.12tahun
2006(pasal1), WargaNegaraadalah wargasuatunegarayang ditetapkan berdasarkanperaturanperundang-undangan.SetiapWNI dituntutkesetiaannya seperti tertuang dalamsumpah/janjiWNI.Selainitu, dalamUUD1945 (amandemenIV)BabXWargaNegaradanPenduduk,Pasal27, Ayat(3)juga dikatakan bahwasetiap warganegaraberhak dan wajib ikutsertadalamupaya pembelaannegara.Melaluiundang-undang tersebuttergambarjelas,bahwaketika
(13)
seseorang telahditetapkansebagaiWNI berdasarkanperaturanperundang- undangan adalah resmi warga negara Indonesia termasuk Etnis Tionghoa. SehinggahakyangdimilikisamasepertietnislainyangtermasukdalamWarga
NegaraIndonesia(WNI) termasuk dalamhalperdagangan.
Dariuraiansejarah di atas, terlihat jelasbahwaEtnisTionghoatelah melewati pasang surut untuk tetap dapat bertahan di Indonesia dengan melancarkanusahaperdaganganyang telahmenjadibagiankuatEtnis Tionghoa. Pada kenyataanya disamping kesuksesan perdagangan Etnis Tionghoa, kedua etnislainnyasepertiBatak dan Minangkabau juga memilikiperan tersendiridalam duniaperdagangandiKotaMedan.Etnis-etnis tersebutdalamperdagangannya cenderung terpolarisasidanberkumpulberdasarkanetnissehinggaseperti membentukzonaperdaganganyang mendominasioleh masing-masing etnis tersebut.SepertihalnyamenurutEverstdalamBudiman(2012) dikota-kotakita bisamelihatkecenderungankearahsegregasimenjadikantong-kantong etnik. Kenyataan seperti itu merupakan bagian dari involusi perkotaan (urban
involution),tapidalamkonteksyang berbedayangmenarikuntukdipersoalkan adalah
tentang proses-prosessosialyang berlangsung diantaraparapenghuni kantong-kantong etnis itu di dalam ruang sebuah kota yang mereka diami bersama.HalitujugatergambarjelaspadarealitaperdagangandiKotaMedan, bahwa zona perdagangan di Kota Medan membentuk pola-pola spasial berdasarkanetnis.
ZonaperdagangandiKotaMedan yang penelitiketahuidarihasil wawancara PD Pasar Pusat dan PD Pasar Cabang serta hasil pra observasi lapangan adalah bahwa perdagangan di Kota Medan membentuk polarisasi
(14)
berdasarkanetnis.SepertihalnyaEtnisTionghoamendominasidiPasarPetisah,
PasarRameTamrin,PajakBeruang,PenjualSparepartdiJalanSemarang dan beberapa kawasanlainnya.SedangkanEtnisBatakmendominasidiPasar
Simalingkar,PasarSambu,PasarSimpangPos,PasarSorePadangBulan, Pasar Penampungandanbeberapakawasanlainnya.Danyang terakhiradalah Etnis Minangkabaumendominasi diPusat Pasar,PasarIkanLama,PasarSentral,Pasar Sukaramai, dan lain sebagainya.Adanyazonaperdaganganyang telah dipaparkan tadi, membuatketigaetnis tersebutdapatdikatakan memilikieksistensitersendiri dalamkancah perdagangan diKotaMedan.
Perdagangandi Kota Medanmerupakansalahsatusektormata pencaharian terbesar. Sebesar 20.424 jiwadari2.983.868 jiwapenduduk Kota Medan mencarinafkah disektor perdagangan. Seluruh perdagangan itu tersebar di
21KecamatandiKotaMedan(PDPasarKotaMedan,2013).Jumlah tersebut belumtermasukpadakaryawanyangbekerjapadaperdaganganorang lain, sehinggadapatterlihatjelas bahwaperdagangandiKotaMedan cukupbesar. Hanyasajajumlahpedagang berdasarkanetnistidakditemukansecarakuantitatif karena menurut wawancarasingkatterhadapKepalaPasarPetisah,Kepala Pasar Pusat Pasar dan Bagian Personalia PD Pasar Pusat mengatakan bahwa tidak pernah dilakukan sensus pedagang berdasarkan etnis. Sehingga peneliti mengetahui dominasi perdagangan berdasarkan etnis hanya dari wawancara kepadaPD Pasar tersebut.
Semuaperdaganganyangtelahdirincikandiatas tersebardiseluruhKota Medandanjugaterpusatdibeberapatempatyang disebutdenganpasaratauyang biasadikenaldengan“pajak”.LuaspasardiKotaMedan 170.587,67M²dari
(15)
265,10 Km². Luas pasar tersebut terbagi atas 55 pasar yang tergolong kecil, sedangdan besar (PD PasarKotaMedan, 2013).
Salah satu kecamatanyang juga menjadipusatperdagangan adalah KecamatanMedanPetisah yang memiliki3pasardenganluaspasar23.446,34 M2 dantotalpedagang 2.651orang.Total tersebutdapatdirincikanan sebesar2.121 adalahpedagangpribumidansisanya530adalahNonPribumi(PDPasarKota
Medan,2013).Daridata tersebut tergambardari530Nonpribumihanyaterbagi olehEtnisTionghoa,EtnisTamildanEtnisArab,bahkan90%lebihadalahEtnis
Tionghoasedangkandari2.121pedagangpribumiterbagiatasetnis Jawa,Batak, Sunda, Minang, Melayu dan lain sebagainya. Data tersebutmenunjukkan bahwa Etnis Tionghoa yang merupakan etnis pendatang di Kota Medan mampu
menguasaiperdaganganyangadadiPasar Petisah.
DiPasarPetisahyang menjadisalahsatupusatperdaganganterbesardi KotaMedan,denganmemiliki12.284 KiosAktifdan259Standaktifserta beberapaperdagangan-perdagangankaki limayang sering didirikandipelantaran pasarPetisah (PDPasar,2014).MenuruthasilwawancaraKepalaBagian PersonaliaPD PasardanKepalaPasarPetisah mengatakanbahwasebagianbesar perdagangandidominasiolehEtnis Tionghoa.Etnis TionghoadiPasarPetisah menjadipedagang hampirdiseluruh jenisperdagangan,mulaidariperdagangan baju, makanan, perabotan rumah tanggadan lain sebagainya. Sehinggatidak jarang,ketikakitaberbelanjadiPasar Petisah akan menemukanpedagang Tionghoahampirdi semua jenisperdagangandiPasarPetisah.Darihasil wawancaratersebutdapatdiketahuibahwaEtnis Tionghoamemilikizona perdagangan salah satunyadiPasar Petisah.
(16)
Sedangkan dikecamatan lain diKotaMedan adalah Kecamatan Medan Tuntunganyang hanyamemiliki1pasardenganluas7.370,43M2dantotal pedagang berjumlah919orang(PDPasarKotaMedan,2013).Hampirseluruh pedagang adalahpedagang beretnisBatak.JikadiPasarPetisahyang menguasai perdagangan adalahEtnis Tionghoa.LainhalnyadengandiPasarSimalingkar. EtnisBatakadalah
etnisyang menguasaiperdagangandiPasarSimalingkar.
Hampirseluruhliniperdagangandisanadimilikioleh EtnisBatak. Bahkanhanya terdapat1pedagang EtnisTionghoasaja,sisanyapedagangberetnisBatak. KeteranganitudidapatdarihasilwawancaraPDPasarCabang1.Penguasaan
perdagangandiPasarSimalingkarbahkan sampai terbentukpenciptaanpanggilan “Inang-inangpasar”.Inang-inangmerupakanbahasaBatakyangmemilikiarti ibu-ibu.Denganadanyajulukanyang melekatdari masyarakatkepadapedagang Batakdibeberapazonaperdaganganyang didominasiEtnisBataktermasukdi PasarSimalingkar,menyiratkanbahwapedagangyang adadiPasarSimalingkar dikuasiolehEtnisBatak.Batakyang dalamhal ini terdiridariBatakToba,Batak Simalungun,BatakKaro,danBatakMandailing.BeragampembagianEtnis Batak tersebut mewarnaiperdaganganyang adadiPasar Simalingkar.SehinggaPasar Simalingkaridentikdenganpedagang beretnisBatak.Mulaidariperdagangan sayur, pakaian bekas, bahan pokok makanan, hinggaperdagangan lainnya.
Selain keduaetnistersebutyang mendominasikeduapasar diKotaMedan. Terdapat etnis lain seperti Minangkabau yang terkenal sebagai etnis yang memilikikemampuanentrepreneurshipyang tinggi.Dalamhalini,Etnis MinangkabaumenguasaizonaperdagangandiPasarPusatPasar yang terletak di Kecamatan Medan Kota.
(17)
KecamatanMedanKotayang memiliki10pasardenganluas50.230,23M2 dan total pedagang berjumlah 4.831 orang. Jumlah tersebut dapat dirincikan denganjumlahpedagang 3.852pribumidan979nonpribumi(PDPasarKota Medan,2013).Salahsatu dari10pasartersebut adalahPusatPasaryang berdekatan dengan Pasar Sentral, dan Pasar Penampungan.
PasarPusatPasarmerupakansebuahpasardiKotaMedanyang terletakdi tengahKotaMedan.Menuruthasilpraobservasisertawawancarayang dilakukan kepadaPDPasarCabang,peneliti mendapatkaninformasibahwadipasar tersebut sebenarnyamemilikibeberapaperdaganganyang terpolar berdasararkan etnis. Sepertihalnyaadakawasanyang menjualsayurdimilikiolehpedagang Etnis Batak,tidak jauhdaritempatitupenjualanikanasindimilikiolehparapedagang EtnisTionghoa,namunyang paling mendominasi adalahpedagangyang beretnis Minangkabau. Merekatersebar dibeberapatempat lantai1 dan lantai2 dengan barang dagangandominanadalahtekstil. Denganrincianlantai1berjumlah1370 kios, dan lantai2 sberjumlah 1058 kios(PD Pasar, 2014).
EtnisMinangkabaumerupakan etnisyang memilikinilaibudayatradisi merantau.Merantau merupakanproses interaksimasyarakatMinangkabaudengan dunialuar,BagisebagianbesarmasyarakatMinangkabau,merantaumerupakan
sebuahcarayangidealuntukmencapaikematangandankesuksesan(Wibisono,
2012).Etosmerantau orang Minangkabausangatlahtinggi,bahkandiperkirakan tertinggidiIndonesia.Berdasarkansensustahun2010,EtnisMinangyang tinggal diSumatraBaratberjumlah4,2jutajiwa, denganperkiraanhampirseparuhorang Minang berada di perantauan. Para perantau Minang, hampir keseluruhannya
(18)
berada di kota-kota besar Indonesia dan Malaysia
EtnisMinangyang beradadidaerahperantauan lebih memilih menjadi pedagang karenasektorformalyang secaraumummemerlukan tenagakerjayang mempunyaikeahliantertentu,berproduktivitastinggi,danmodalyang besar ternyatatidak menyediakanruang bagipara migranpencarikerjasepertimereka (Wibisono,2012).Sehinggatidakherandalamduniaperdagangan, Etnis Minang cukupmenunjukkan eksistensinya.Halitudapatdibuktikandaribanyaknya pedagangyangadadibeberapadaerahberasaldariEtnisMinangkabau,terlebih
dalamsektorperdagangantekstil.SalahsatunyaterdapatdiPasarPusatPasar KotaMedan.
Masyarakat Kota Medan memilih pasar ini sebagai tempat pembelian tekstilkarenaharganyalebih murah darihargayang ditawarkan dipasar lain dengan kualitas yang bagus. Banyaknya pilihan yang beragam serta banyak pilihan tekstilyang berasaldariluarmenjadisalahsatufaktorpenarikmasyarakat dalam memilihpasarinisebagai tempat untukberbelanja tekstil.Menurut hasil penelitian Naim(1984) memperoleh databahwasekitar 80% atau lebih dari keseluruhanpedagang pengecerdiPasarPusatPasaradalahsukubangsa Minangkabau dan beberapadi antaranyatelah berhasil mencapai tingkat perdagangan ekspor impor. Namun kemudian, mereka kalah bersaing dengan orangCina.Hanyausahapenjahitanyangkemudianberhasilmerekaambilalih dariorang Cina.Dalamusahapenjahitanini,80%diantaranyadikuasaiolehsuku
bangsaMinangkabau.Kemudian,usahalainyang mereka tekuni adalahberjualan makanan. Ini terlihat dengan berdirinya “warung-warung Padang” mulai dari
(19)
restoran sampai pedagang nasi pinggir jalan. Okupasi lain seperti usaha percetakan dan penerbitantermasuk toko-toko alattulisdantoko buku.
Berdasarkandarihasilpraobservasiyangpenelitilakukansertaberpacu
padadatasekunderyang penelitidapatkandaribeberapasumber,didapatkan bahwaEtnisTionghoadanEtnisMinangkabaumemilikiperananpentingdalam
duniaperdagangan,halituditunjukandaridominasipasaryangdikuasaioleh etnis tersebutdibanyakkawasan lain.Namun ternyatakhususdiKotaMedan, EtnisBatakjugamampumenunjukkaneksistensinyadiduniaperdagangan.Hal
itulahyang membuatperdagangandiKotaMedandikenaldenganzona perdagangan berdasarkan etnis. Hal itu dibuktikan darihasilwawancarapra observasikebeberapamasyarakatyang tinggaldiKotaMedan,dominan masyarakatKotaMedan mengetahuitentang etnis apayang mendominasipada suatupasar.Penulisberasumsibahwaketigaetnistersebut memanfaatkan modal sosialdengancarayang berbedasepertijaringan,nilai-nilaiyang dibangun, kepercayaan, sampaipadaetoskerjayang tentu sajaberbeda antaraketiganya.
Penelitian laintentang manfaatdarimodalsosialterlebihdalamsektor perdagangan sudah banyak dilakukan, salahsatunyaoleh Masik (2005) dalam Jurnal PerencanaanWilayahdanKota berjudul “HubunganModalSosialDan Perencanaan”.Masik menyatakanbahwa investasidibidang modalsosialdapat dilihatdariseseorang yang memilikibanyakrelasisosial akan lebihmudahuntuk mendapatkansumberdayayangiaperlukan.Keuntunganyangdapatdiperoleh
dariinvestasipadahubungansosial tidakhanyabersifatmaterialseperti mendapatkanbantuanuang/barang,tetapi jugaimaterialsepertidukunganmoril, kesenangan dariprosesinteraksiataupunnasehatdariteman.
(20)
Dalampenelitian tersebut,Masik melihatbagaimanaperananmodalsosial sertamaanfaatnyadenganperencanaan.Hasilnyaadalahseorangpedagangyang
memiliki jaringanyang luasdanmendapatkan kepercayaandalamjaringanitu, dapat mengaksesbarang dagangandaripemasokdengancarapenundaan pembayaramsetelahbarang tersebutterjual.Haltersebuttentusajasangat membantudalamperdaganganyang dimilikipedagang karenabegitu efisien. Dari penjelasantersebutdapatterlihatbahwasifatmodalsoisal yangdapatdipupuk (storageable) dan orang yang memilikinya dapat mengambil keuntungan. Sehinggadalamupayapenyusunanperencanaan terutamadalamhalperdagangan dapatberjalanlebihmudahdanefisien. Hubunganmodalsosialdanperencanaan dapatdipandang sebagaihubunganyang timbalbalik,dimanapadasatusisi, perencanaandenganpenggunaanrasionalitas komunikatipdapatmeningkatkan modalsosial. Sedangkan sisilainnya, konsep modalsosialdapatdigunakan oleh perencanaan,agar pencapaian tujuan perencanaanmenjadilebihefektif.
Selainpenelitianyang dilakukanolehMasik(2005)tentang modalsosial danperencanaan,terdapatpenelitianlaintentang modalsosialdan kaliini dilakukanolehEtnisTionghoa.PenelitiantersebutdilakukanolehBinita(2014) dengan judul“PemaknaanEtnis TionghoaDalamMengaktualisasikanNilai Leluhur Pada Bisnis Perdagangan” menyimpulkan bahwa pedagang Tionghoa KotaKediri, dalam interaksisosialyangberkaitan dengan usaha, mereka memiliki relasiusahayaknihubunganantarindividuyang didalamnyaterdapatbagian- bagianyangsaling melengkapisatu samalain yangmenunjukkan tugasdan fungsi masing-masingyang terbentuk menjadisebuah jaringankomunikasididalam kegiatan dagang. Kekerabatandalam keluarga menyediakan jaringan sosialdi
(21)
lingkungan usahayangmereka jalankan dimanakepercayaan menjadidasar dalam usahatersebut.Melaluijaringansosialtersebutmembuatusahamereka tetap bertahandiKabupatenKediri,disiniterlihatbahwapedagang TionghoadiKediri mampu memanfaatkan modalsosialsebaik mungkin untuk kelancaran usaha. Jaringansosialyang berkembang didalambisnisTionghoamampu mempertahankan kemakmuran dalam bisnis mereka sehingga mereka erat menjagahubungansosialdidalamnya.Selainitu modalsosialmembuat perdagangan merekaberkembangpesatdariwaktu kewaktu.
Berdasarkanhasilpenelitian yang dilakukanolehBinita, dapat terlihat bahwaEtnisTionghoadalamperdagangannyamasihmemegang eratetikabisnis yang kuat. Membuat kesepakatan bersama tanpa takut perdagangannya kalah saing denganpedagang lainnya.Selainitu,jaringanyangmerekabangunsangat kuat,terutamajaringanantarpedagang.Dibuktikandengansaling mendukungnya satupedagang denganpedagang lainyangsejenis.Modalsosialtersebutmembuat perdaganganyangmerekajalankanmaju pesatkarenatidakadanyarasacemburu bahkanmembangunsebuahkepercayaanyang kuatantarpedagang.Sehingga merekamampumenguasaiperdaganganyangada.
Selain itu, menurut penelitian yang dilakukan oleh Wibisono (2012) dengan judul “ModalSosialKelompok PedagangAsalMinangdiKotaSurakarta” menyimpulkanbahwadalamkelompok Minangkabaubanyakdarimerekayang mengawaliusahanyadaribantuankerabatdekatatauorang tuayang bantuanitu berupauang ataupunbarang dagangan.EtnisMinang memang sudahterbiasa untukselalumemanfaatkanjaringanyang ada.semisalmerekakesusahandalam berdagang, dapat terbantu karena menggunakan modal sosial mereka, yaitu
(22)
bantuandarikerabatdansaudaradekat. Selainmemaanfaatkanjaringan,Etnis Minangkabau jugamemakairesiprositas didalamperdagangannyasehingga merekamampu bertahan dalamperdagangan didaerah perantauan.
Berdasarkanpenelitiantersebut,resiprositasdalamkelompok pedagang dapatdilihat jugadengan adanyahubungan personaldiantaraparapedagang. Memberikansumbangan,mengunjungipedagang lainyang sedang mengalami musibahsepertikecelakaan,sakitdan lain-lainsertabertukarinformasiseputar usaha.Solidaitas dankekompakkan melaluikegiatanolahraga,semakin mempererathubungan antar pedagang. Karenaparaanggotanyamempunyai kesamaan dalamhal mencarinafkah, kontrolsosialsangatkuatdan hubungan sosialyangintensif mendorongmerekauntuk mematuhi adatkebiasaan yangtelah ada.Hubunganyang dibangunolehEtnisMinangkabaumenunjukkan keseimbanganantaraapayangdiberikandanapayangdihasilkandarimasing– masing pelakuusaha.Denganadanyakeseimbangantersebut,tiappedagang akan mampubertahandan terus mengembangkanusahademikesejahteraanhidup mereka.
ModalsosialselaindimanfaatkanolehEtnis TionghoadanEtnis Minangkabau,ternyatajugadimanfaatkan oleh EtnisBatak.Sepertihalnyadalam sebuahpenelitianyang dilakukanoleh Ambarita(2013)denganjudul “Modal SosialKomunitas PetaniKemenyanDalamPelestarianHutanKemenyanDiDesa Pandumaan, Kecamatan Pollung,Kabupaten Humbang Hasundutan. Dalam penelitiantersebutdijelaskanbahwadalamkelompokyang merekabentuk memanfaatkanmodalsosialuntukmewujudkantujuan bersama.Walaupun penelitianinibukanpenelitianyangterfokuspadasektorperdagangan,namun
(23)
tergambar jelas modal sosial yang dipakai oleh Etnis Batak. Dalam isi pembahasanmengatakanbahwakelompoktersebutmenjunjungtingginilai-nilai
dannorma-normasosialsepertirasasaling percayayang dibangunatasdasarrasa saling percayadanrasamemilikibersama,terlebihpadasesamaetnis.Partisipasi
aktifjugamenjadibagiandarikelompok tersebutuntukikutterlibatsecaraaktif dalamberbagaihal. EtnisBatakdalampenelitianinijugadijelaskansebagai kelompokyangmemberikantoleransipenuhataumenghargaipendapatorang lain karenadiangagapsebagaisatukewajiban moralyang harusdilakukanoleh setiap orangketika iaberada atau hidup bersamaoranglain.
Berdasarkanhasilpenelitian terdahulusepertiyang telahdiuraikandi atas, penelitidapatberasumsibahwaEtnis Tionghoa, Etnis Batakdan Etnis Minangkabaumemanfaatkanmodalsosialyang sangatbaiksehinggadapat menunjukkan eksistensinyadiduniaperdagangan padazona-zonaperdagangan tertentudiKotaMedan.Namun,modalsosialyangdilakukanolehketigaetnis tersebut tentunyamemilikiperbedaan antaraetnisyang satudanetnislainnya.Hal inilahyang membuatpenelititertarikmembahas lebihdalammengenaimodal sosialyang dimanfaatkanolehketigaetnisyaituEtnisTionghoa,EtnisBatak,dan Etnis Minangkabau di3 zonayangberbeda.
1.2. PerumusanMasalah
Dari latar belakangdi atasmakapenelitimembuatrumusan masalahdalam penelitianini adalah
1. Bagaimanabentuk-bentukmodalsosialdikalanganpedagangEtnis Tionghoa, EtnisBatak dan Etnis Minangkabau diKotaMedan?
(24)
2. Bagaimanapemanfaatanmodalsosial sehinggaketigaetnistersebut dapatmenunjukkaneksistensiperdagangan diKotaMedan?
1.3. TujuanPenelitian
Berdasarkanrumusanmasalahdi atasmakapenelitian inibertujuanuntuk mengetahui:
1.Untukmengidentifikasibentuk-bentukmodalsosialdikalangan
pedagangEtnisTionghoa, EtnisBatak dan Etnis Minangkabau diKota Medan.
2.Untukmengetahuidan menginterpretasipemanfaatan modalsosial sehinggaketigaetnis tersebutdapatmenunjukkan eksistensi perdagangan diKotaMedan.
1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki2 manfaatyaitu:
1.4.1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini memilikimanfaatsecarateoritis yaitu untuk memperkaya penelitian-penelitiansejenisyang telah adayang dapatdijadikanperbandingan dengan penelitian-penelitian selanjutnyadan menambah khazanakajian sosiologi ekonomi tentang pemanfaatanmodalsosialyang dilakukan oleh pedagang Etnis Tionghoa, EtnisBatak dan Etnis Minangkabau diKotaMedan.
(25)
1.4.2. Manfaat Praktis
Secarapraktispenelitianinibergunauntuk:
1. Parapedagangagardapatmengetahuitentangbegitubesarnyakeuntungan yang akanmerekadapatkanjikalaumemanfaatkanmodalsosialdalam
perdaganganmerekasepertiyangdilakukanEtnis Tionghoa,Etnis Batakdan Etnis Minangkabau dalamberdagang.
2. Pemerintahan Kota Medan, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan dan saran terhadap Pemko Medan sebagaistrategidalam membuat kebijakan penataan zona-zonaperdagangan.
(26)
BAB II KAJIANPUSTAKA
2.1. ModalSosial
Modalsosial merupakan satu dari5 modalyang adadi masyarakatyaitu
FinancialCapital, PhysicalCapital,HumanCapital, CulturalCapitaldanSocial
CapitalmenurutLight(dalamMasik, 2005).Meskipunmodalsosial ini analog
denganmodalekonomi,akantetapijenis modalinimemilikikeunikan tersendiri bila dibandingkan dengan jenis modal lainnya. Secara ringkas, Light (dalam Masik, 2005) menggambarkan keunikanmodalsosialdalam tabelberikut:
Tabel. 2.1. Capital Property
Property Formof
Capital
Generally Accessible
Taxable Storable Metamorphic
Financial No Yes Yes Yes
Physical No Yes Yes Yes
Human No No Yes Yes
Cultural No No Yes Yes
Social Yes No Yes Yes
Sumber: Light(dalamMasik, 2005)
Tabeldiatas memperlihatkanbahwakeunikanutamadarimodalsosial adalah secaraumumdapatdiakses, artinyapenduduk miskin masih dapat mengakses/memilikijenismodalini.Tidaksepertipadamodallainnya yang hanyadapatdikases olehorang-orangtertentudantidakmemungkinkanuntuk diaksesolehorangmenengahkebawah. Dalamhalperdagangan,modalsosialini merupakansatumodalyangsangatdibutuhkanselainmodaluang,modalsosial
inidapatdiakses seluruhpedagangwalaupunperdaganganyangdilakukannya tergolong perdagangan kecil. Walaupun modal materi yang dimiliki seorang
(27)
pedagang sangatminim,sehinggausahaperdaganganyang dimilikinyamasih sangat sederhana, namun dengan memanfaatkan modal sosial mampu memberikan keuntungan terhadap kemajuan perdagangannya.
Modalsosial memilikidampak yang signifikan terhadap outcome
pembangunansepertipertumbuhan ekonomi,pemerataan, danpemberantasan kemiskinan (Grootaert,1998).Grootaert(1998)menjelaskanbagaimanamodal sosialberpengaruh terhadap outcomeekonomi, melalui tigahalkunci, yaitu
information sharing, coordinatin ofaktivities, collectivedecision making. Namun
demikiandiingatkannyajugabahwamodalsosialbukanlahpanacea,seperti jenis modalyang lain,modalsosialhanyaakanmemilikinilaiyangterbatasbilatidak dikombinasikandengan jenis modalyang lain.Sehinggadalamhalperdagangan dibutuhkankombinasiantaramodalmateridan modalsosialsehinggadapat mendorong perkembanganperdaganganyang dibangun.Dibidangekonomi, Grootaert(1998)menjelaskanbagaimanamodalsosial berkontribusi terhadap pertumbuhanekonomi.Padatingkatan mikroekonomi,modalsosialberperan dalampenyempurnaan terhadap fungsipasar, sedangkan padamakro ekonomi institusi, legal framework,danperanan pemerintahdalam mengorganisasikan produksi mempengaruhikinerja makroekonomi.
2.1.1. PengertianModalSosial
MenurutPutnam(dalamSiisiäinen,2000)modalsosial adalahjaringan kerjadannorma asosiasitimbalbalikyang memilikinilai.Didalammasyarakat sendiritersimpansejumlahpotensidankekuatan,yang biladidayagunakansecara baik akan memberikan kontribusipositif terhadap pembangunan. Modalsosial itu sendirimenurutTheWorldBank(2003)mengacusebagaiinstitusi,hubungan-
(28)
hubungandannormayangmembentukkualitasdankuantitasdariinteraksisosial masyarakat.
Sedangkan menurutFukuyama(2002), modalsosial adalah serangkaian nilai-nilai atau norma-norma informal yang dimiliki bersama di antarapara anggotasuatukelompokmasyarakatyangmemungkinkanterjalinnyakerjasama di antara mereka. Pendapat Fukuyama ini sejalan dengan pendapat Coleman (1988)bahwamodalsosialmerupakankemampuanmasyarakatuntukbekerja
samadengan mencapai tujuan bersamadidalamberbagaikelompok dan organisasi. Modalsosial menunjuk pada ciri-ciripadaorganisasisosialyang berbentuk jaringan-jaringan horisontal yang di dalamnya berisi norma-norma yang memfasilitasikoordinasi,kerjasama,dansalingmengendalikanyang
manfaatnyabisadirasakanbersamaanggotaorganisasi(PutnamdalamSiisiäinen, 2000).
Daribeberapadefinisidi atas,makayang dimaksuddenganmodalsosial adalah serangkaian nilai-nilai atau norma-norma informal, sepertirasasaling percaya,saling pengertian,adanyajaringan,hubungansosial,kesamaannilaidan perilaku, yang dimiliki bersama di antara para anggota suatu kelompok masyarakatyang memungkinkanterjalinnyakerjasamadiantaramerekadan akhirnya mencapaitujuan bersama.
Modalsosialdapatdidiskusikandalamkontekskomunikasiyang kuat
(strongcommunity),masyarakatsipilyang kokoh,maupunidentitasbangsa
(nation-stateindenty). Modalsosial termasukelemen-elemennyaseperti kepercayaan,
kohesifitas, alturisme, gotong-royong, jaringan dan kolaborasisosial memilikipengaruhyangbesarterhadappertumbuhanekonomimelaluiberagam
(29)
mekanisme,seperti meningkatnyarasatanggungjawabterhadapkepentingan publik, meluasnyapartisipasidalamproses demokrasi, menguatnyakeserasian masyarakat, danmenurunnya tingkatkekerasan sertakejahatan.
Modalsosial merupakankonsep yang sering digunakanuntuk menggambarkankapasitassosialdalammemenuhikebutuhanhidup dan memeliharaintegrasi sosial.MenurutMariana(2006) pengertianmodal sosial yang berkembang selamainimengarahpadaterbentuknyatigalevelmodalsosial, yaknipada levelnilai, institusi, dan mekanisme, sebagaimanadapatdilihatpada gambar berikut.
Tabel. 2.2. Level ModalSosial Nilai, Kultur, Persepsi:
Simpatidan saling percaya
Institusi:
Ikatan dalaminstitusiatau antarinstitusi, jaringan
Sumber: Mariana, 2006.
Mekanisme:
Tingkah laku, kerjasama, sinergi
Berdasarkan pendapatdariMarianatersebut, modalsosialbisaberbentuk jaringansosialkelompokorangyangdihubungkanperasaansimpati,kewajiban,
norma,pertukaran,danyang kemudiandiorganisasikanmenjadisebuahinstitusi yang memberikanperlakuankhususpadamerekayang dibentukolehjaringan untukmendapatkanmodalsosialdarijaringantersebut. Levelmekanismenya,
(30)
modalsosialdapatmengambilbentukkerjasamasebagaiupayapenyesuaiandan koordinasi tingkah laku yangdiperlukan untuk mengatasikonflik.
Daridefenisi-defenisiyang dikemukakandiatas,dapatdilihatbahwa pandanganparaahli modalsosialsejalandengankenyataanyang adapada masyarakat,dimanamasyarakatyang memiliki modalsosial adalah masyarakat yang harmonisdandinamis.Haliniterjadikarenamodalsosialdapatjugaberupa kepekaan
danrasatanggung jawabantarindividudalamkelompokyang
mengarahkankehubunganhorizontalwalaupunperbedaanstatus ekonomimasih tetap dirasakan.
Selain itu, beberapa ahli juga banyak yang memberikan pendapatnya dalammembahastentangmodalsosial. Analisisdan kajian daribeberapa ahli juga menyimpulkanbahwamodalsosialmemilikibeberapa unsurpokok.Unsurpokok tersebutdapatdijelaskan sebagaiberikut:
1. Jaringan Sosial(SocialNetwork).
Salahsatu kuncikeberhasilan membangunmodalsosial terletakpulapada kemampuansekelompokorang dalamsuatuasosiasiatauperkumpulandalam melibatkan diridalamsuatu jaringanhubungansosial.Masyarakatselalu berhubungansosialdenganmasyarakatyang lainmelaluiberbagaivariasi hubunganyangsaling berdampingandandilakukan atasprinsipkesukarelaan (voluntary), kesamaan (equality), kebebasan (freedom) dan keadaban (civility). Kemampuan anggotaanggotakelompok/masyarakatuntuk selalu menyatukan diri dalamsuatupolahubunganyangsinergitas akansangatbesarpengaruhnyadalam menentukan kuattidaknya modalsosialsuatu kelompok.
(31)
Satucirikhasteori jaringanadalahpemusatanperhatiannyapadastruktur mikrohinggamakro.Artinya,bagiteorijaringan, aktormungkinsajaindividu tetapi mungkin pulakelompok, perusahaan dan masyarakat.Hubungan inidapat terjadiditingkatstruktursosialskala luasmaupunditingkatyang lebih mikroskopik.Granovetermelukiskan hubunganditingkatmikro ituseperti tindakanyang “melekat”dalamhubunganpribadikonkretdandalamstruktur (jaringan)hubunganitu.Hubunganiniberlandaskangagasanbahwasetiap aktor mempunyaiaksesberbedaterhadapsumberdayayang bernilai(kekayaan, kekuasaan, informasi). Akibatnya adalahbahwasistemyangterstruktur cenderung terstrafikasi, komponen tertentu tergantungpada komponen yanglain (Ritzer,
2004).
Konsep keterlekatan menurutGranoveter (1985) merupakan tindakan ekonomi yang disituasikan secara sosial dan melekat dalam jaringan sosial personalyangsedang berlangsung diantaraparaaktor.Initidakhanyaterbatas terhadap tindakan aktorindividualsendiri tetapijugamencakup perilakuekonomi yang lebihluas,sepertipenetapan hargadaninstitusi-institusi ekonomiyang semuanya terpendamdalamsuatu jaringan sosial.
Haltersebuttergambardariikatanjaringansosialyangterbangunantara
pemilikperdagangandenganpekerjayang bekerjadalamperdagangantersebut. Keterlekatanyang dimaksudkanoleh Granovetertergambarjelasdalam keterlekatanjaringansosialperdaganganjikadibangunantarpedagang dan pekerjanya.Keterlekatanyang terbangunantarapedagang danpekerjanyadikenal denganrelasipatronklien.Patronklien tersebutmampumenumbuhkan ikatan emosional pekerja dengan pemilik perdagangan tersebut. Sehingga pekerja
(32)
tersebutmerasaberhutang budikarenakebaikanyang dilakukanolehpemilik perdagangantempatiabekerjadantidak merasaberatuntukmelepaskandiridari pekerjaanyang ia tekuni itu. Relasipatron klien dapat munculjikapemilik perdagangan mampu menumbuhkan jaringan sosialyangbaik dengan pekerjanya.
Jaringansosialtidakhanyadigunakansebatas suatualatpelengkapuntuk mencatatdan mengorganisasikan datadalamsebuah penelitian belaka, melainkan sebagai suatu alat analisis, yang bertujuan untuk menglasifikasikan tipe-tipe ikatan antarindividudan memilah-milahpola-polayang dibentuknyadalam ikatannya atas ketidakleluasaam pola perilaku, sikap dan tindakan bagi para pelaku yangmerupakan bagian dari jaringan (Agusyanto, 2007).
Konsep jaringan dalam kapital sosial lebih memfokuskan pada aspek ikatanantarasimpulyangbisaberupaorangataukelompok(organisasi).Dalam
haliniterdapatpengertian adanyahubungansosialyang diikatolehadanya kepercayaanyang manakepercayaanitudipertahankandandijagaolehnorma- normayangada.Padakonsepjaringanini,terdapatunsurkerjayangmelalui media hubungan sosial menjadi kerjasama. Pada dasarnya jaringan sosial terbentuk karenaadanyarasasaling tahu,saling menginformasikan,saling mengingatkan,dansaling membantudalammelaksanakanataupunmengatasi sesuatu.Intinya,konsepjaringandalam kapitalsosialmenunjukpadasemua hubungandenganorang ataukelompok lainyang memungkinkankegiatandapat berjalan secara efisien danefektif.
Untuk mewujudkan berbagai hal, seringkali orang memilih untuk berbicaradenganorangyang merekakenal.Mintabantuan teman,keluarga,atau kenalan yang dapat dipercaya jauh lebih mudah daripada berurusan dengan
(33)
birokrasi, dan hasilnyalebih memuaskan. Hal inimenjadikan jaringan yang dimiliki orang benar-benar penting. Namun, dengan mengenal orang saja belumlah cukup, perlu adanyarasa memilikikesamaan satu sama lain. Jika memilikikesamaannilai,merekalebihcenderungbekerjasamauntukmencapai
tujuan(Field,2010).Orangmenempatititiktertentudalamjaringansosialyang munculsecaraalamidanterusberevolusidisekelilingkita. (Christakis, 2010)
Padakenyataan sosialdalamduniaperdagangan, pembeli akan lebih memilihberbelanjakepadapedagangyangsudahmerekakenal.Pembelibiasanya
akankembali membeliketempatbiasa iaberbelanjajikalauiasudah merasa nyamandankenaldenganpedagangnya.Haltersebutdapat terjadi jikalau pedagangmampumemupukjaringansosialterhadappembelinya.Pembeliyang
berbelanjasecaratemporerdapatdisebutsebagaipembelitemporeratauyang
biasadikenaldengan pelanggan. Memilikibanyak pelanggan merupakan aplikasi dari pemanfaatan modal sosial dalam dunia perdagangan, dan kenyataannya searahdenganmendapatkankeuntungan dalamsektor ekonomi. Karenabeberapa masalah dasar dari pedagang dapat diatasi dengan pembentukan sebanyak mungkinhubungansosialdenganpelanggan.Dengancara ini, merekaberharap untuk menyimpan sejumlah pelanggan tetap (Verfasser, 1999).
Jaringan sosial merupakan salah satu bentuk dari modal sosial yang banyakdipakaiolehparapedagang untukmempertahankanperdagangannya. Jaringan ini menjadisebuah modalpenting yang memberikan manfaatyang cukup besar terhadap perdagangan, sehingga banyak dijumpain dalam dunia perdagangan jaringan sosialyangdilakukan oleh beberapaorang.
(34)
2. RasaSalingPercaya(Trust).
Trust atau rasa percaya (mempercayai) adalah suatu bentuk keinginan
untukmengambilresiko dalamhubungan-hubungansosialnyayang didasarioleh perasaanyakinbahwayang lainakanmelakukansesuatusepertiyang diharapkan danakansenantiasabertindakdalamsuatupolatindakanyangsaling mendukung, paling tidak.yang laintidakakanbertindakmerugikandiridankelompoknya (Putnam,1993). DalampandanganFukuyama(1995),trust adalah sikap saling mempercayaidimasyarakatyang memungkinkanmasyarakattersebutsaling bersatudenganyang laindanmemberikankontribusipadapeningkatanmodal sosial.
Kemampuanberasosiasi menjadimodalyang sangatpenting bukanhanya bagikehidupanekonomi,tetapijugabagisetiapaspek eksistensisosialyang lain. Tetapi,kemampuaninisangattergantungpadasuatutitik temunorma-normadan nilai-nilaibersama.Jikatitik temuetis normatif iniditemukan makapada gilirannyakepentingan-kepentinganindividualakantunduk padakepentingan- kepentingankomunitaskelompok.Darinilai-nilaibersamainiakanbangkitapa
yangdisebutkepercayaan (Fukuyama, 1995).
Modalsosial itu sendiri merupakan konsepyang munculsebagaihasildari interaksi masyarakatdalamjangkawaktuyang lamadanterusmenerus.Interaksi, komunikasi,dankerjasamayang adadipengaruhikeinginanuntuk mencapai tujuanbersamayangterkadangberbedadengantujuandirisendiri.Haliniakan
menciptakanikatanemosionaluntuk menyatukanmasyarakatsehingga menghasilkan kepercayaan darirelasiyanglama(Mustofa, 2013).
(35)
Dalamperdagangan,ketikatelahtumbuhrasasaling percayaakan memberikankemudahandalamproses transaksiperdagangan.Halitudapat terwujuddenganadanyapembayaranbelakanganantara transaksiyang dilakukan oleh pedagang dengan pemasok barang. Pemasok barang akan menyalurkan barangdaganganterhadappedagang,danmembayarnyadilakukanbelakangan.
Halituterjadikarena telahtumbuhnyarasapercayaantarapedagang danpemasok barang.Selainitu,antarpedagangdenganpedagangjugadapattumbuhdengan
wujud,jikalaupedagangyang satuharusmeninggalkanbeberapa menit perdagangannya,iabisamenitipkan tokodagangannyakepadapedagang disebelahnya.Hal itu jugahanyabisaterbangun jikalau telah tumbuh kepercayaan antar pedagang.Manfaat lain darikepercayaan adalah jikalau telah tumbuh kepercayaanantarapedagangdanpembeliyangbiasanyamerupakanpelanggan,
pembelikadangdapatmembelidengancaracashbonatauyangdikenaldengan “hutang”. Tentu saja hal tersebut hanya terjadi jikalau rasa percaya telah terbangun antarapedagangdengan pembeli.
3. Resiprositas(Resiprocity).
Modal sosial senantiasa diwarnai oleh kecenderungan saling tukar kebaikan antar individu dalamsuatu kelompok atau antar kelompok itu sendiri. Polapertukaran inibukanlahsesuatu yang dilakukansecararesiprokalseketika sepertidalamproses jualbeli, melainkansuatukombinasijangkapendekdan jangkapanjang dalamnuansaaltruisme(semangatuntukmembantudan mementingkankepentinganorang lain).Semangatuntukmembantubagi keuntunganoranglain.Imbalannyatidakdiharapkanseketikadantanpabatas
(36)
waktutertentu.Padamasyarakat,dan padakelompok-kelompoksosialyang terbentuk, yang didalamnyamemilikibobotresiprositaskuatakanmelahirkan suatu masyarakat yangmemilikitingkatkeuntungan lain,masyarakat tersebut akanlebih mudah
membangundiri,kelompokdan lingkungansosialdanfisik
merekasecararnengagumkan.
Dalamperdagangan,resiprositassalah satudari modalsosialyang dibutuhkanuntuk mempermudahprosespencapaiankemajuanperdagangan. Denganadanyaresiprositasyang terbangundalamduniaperdagangan,pedagang akan lebih terbantu karenaadanyasaling tukarkebaikan baik antarsesama pedagang
maupunkepadadistributor ataupunpemasokbarang dagangan.
Resiprositasdapattumbuhjikaseseorang mampumemanfaatkanmodalsosial dengan lingkungannya.Sehingga, jikadalamduniaperdagangan telah berhasil ditumbuhkanresiprositasmakatidakjarangakansangatmempermudahseorang
pedagangdalam melakukan kegiatan perdagangan miliknya.
4. NormaSosial.
Norma-normasosial akan sangatberperan dalammengontrolbentuk- bentukperilakuyang tumbuhdalammasyarakat.Pengertiannormaitusendiri adalahsekumpulan aturanyang diharapkandipatuhidandiikutioleh anggota masyarakatpadasuatu entitassosial tertentu.Norma-normainibiasanya terinstusionalisasidanmengandungsangsisosialyangdapatmencegahindividu
berbuatsesuatuyang menyimpang dankebiasaanyang berlakudimasyarakatnya. Aturan-aturankolektiftersebutbiasanyatidaktertulistapidipahamiolehsetiap
(37)
anggota masyarakatnyadan menentukan pola tingkah lakuyang diharapkan dalam kontekshubungan sosial.
Normasosialdalamduniaperdagangansangatpenting diperhatikanguna menjadiacuandalambertindak.Ketikapedagang melaukantindakanperdagangan sesuainormasosialyang telahdibangunsepertinormauntung rugi,tanggung jawabdan lainsebagainya,makakegiatanperdagangantersebutdapat
meminimalisirresikokerugian.Sepertihalnyadalamnormauntungrugi,semua
tindakanyang dilakukanharusmempertimbangkanuntung ruginyanamunharus sesuaidengannormasosialyang ada.Sehinggapedagangmendapatkan keuntunganyangsemestinya tanpamerugikan pihak lain.
Selainnormauntung rugi,normalainyang dapatmendukung perdagangan adalah tanggung jawab.Apabilapedagang mempertimbangkandanmelaksanakan tanggung jawabyang semestinya,makasecaraberkesinambunganperdagangan yang sedang iajalankanakanmeningkat.Pemaparansingattersebutmenunjukkan bahwanormasosialmerupakansalahsatudariwujudmodalsosialyangsangat
pentingdalamperdagangan.
5. Nilai-Nilai.
Nilai adalahsesuatu ideyang telahturuntemurundianggapbenardan pentingolehanggotakelompokmasyarakat.Nilaiinidibentukolehmasyarakat
dandianggappenting.Nilai-nilaidalammodalsosialyangseringdipakaioleh
parapedagang sepertibudayakerja,disiplin,semangatkerja,hematdanlain sebagainya.Nilai-nilai inidiyakinindandiaplikasikandalamkehidupanseseorang terkhusus pada perdagangan. Nilai-nilai tertentu yang selalu digunakan akan
(38)
membantuparapedaganguntukselalumendapatkeuntungandarisetiapproses perdagangannya.
6. Tindakan Proaktif.
Salahsatuunsurpenting modalsosialadalahkeinginanyangkuatdan anggotakelompok untuk tidak sajaberpartisipasi tetapisenantiasa mencarijalan bagiketerlibatan merekadalamsuatu kegiatan masyarakat. Idedasar dan premis ini,bahwaseseorang ataukelompok senantiasakreatif danaktif. Mereka melibatkandiridan mencarikesempatan yang dapatmemperkaya,tidaksajadan sisimaterial tapi jugakekayaanhubunganhubungansosial,danmenguntungkan kelompok,tanpamerugikanorang lain,secarabersama-sama.Merekacenderung tidakmenyukaibantuanyang sifatnyadilayani,melainkanlebihmemberipilihan untuk lebih banyak melayanisecaraproaktif.
MenurutFukuyama(1995),kerjasamayang adadalammodalsosial membentuk suatu organisasi dimana para anggotanya secara sukarela menyerahkansebagianhak-hakindividunya untukbekerja bersama-sama mencapaisuatu tujuan, berdasarkan aturan-aturanyang disepakati.Kesepakatan tersebutmenyebabkansetiaporang melaksanakankewajibannyamasing-masing secarabebastanpaperlu diawasi, karenasatusama lain menaruhkepercayaan bahwasetiaporang akanmelaksanakan kewajibannya.Itulahyang disebutsaling percaya(mutualtrust),karenasetiaporang berusahauntuk mengemban amanah. Apabilaanggotakelompokmengharapkananggota-anggotanyaberperilakujujur danterpercaya,merekaakansaling mempercayai.Kepercayaanibaratpelumas yangmembuatjalannyaorganisasimenjadilebihefisiendanefektif.Sedangkan
(39)
menurutColeman(1988),modalsosialyang efektifcenderung lebihtertutupdan lebih ketat. Jaringan komunitas yang dikembangkan kelompok-kelompok perantaudiberbagaidaerahlazimnyadibuateksklusif,yang keanggotaannya didasarirelasikekerabatan dan kesamaandaerah, bahasa, etnis, dan agama.
Selamasatudekadeterakhir, modalsosialmenjadiperhatianserius dalam sosiologi, ekonomi, ilmu politik, kesehatan dan bahkan dikembangkan oleh kerja- kerjaagenpembangunaninternasional. Perhatianseriuspadamodalsosial tampaknyaparareldenganperhatiangoodgevormence, desentralisasi,demokrasi lokal,
civilsocietydan seterusnya. JamesColeman(1988) adalah sosiologpertama
yangmengusungmodalsosialkedalammainstreamilmusosialAmerika,yang kemudian semakin dipopulerkan oleh studiPutnam(dalamSiisiäinen, 2000).
Modalsosialtelahmenjadifokusperdebatanyangintenssejakawaltahun
1990-an.Sebagaijantungnyaadalah idebahwamasyarakatdapatmenggunakan koneksimerekadenganorang lain sebagaisumberdayayang penting.Mereka dapatmenggunakannyauntukberbagaitujuan.Orang dapatdatang kepadakawan ataukeluargaketikamerekamenghadapimasalahatausaatmembuatperubahan
dalamhidup.Sekelompokorang berhimpununtukmengejartujuanbersama;atau dalamderajatyang lebihluas,orang membentukorganisasisosialyang bertumpu padajaringanpertalianinterpersonalyang kompleksuntukmengikatmereka bersama(Scott, 2011).
MenurutField(2010)yang menjadiintidariteorimodalsosialadalah dengan membangun hubungan dengansesama, dan menjaganyaagar terus berlangsungsepanjang waktu,orangmampubekerjabersama-samauntuk mencapai berbagai hal yang tidak dapat mereka lakukan sendirian. Orang
(40)
berhubunganmelaluiserangkaianjaringandanmerekacenderung memiliki kesamaannilaidengananggotalaindalamjaringantersebut menjadisumberdaya dipandangsebagai modal.
Pemikiranmengenaikapitalsosialyang dibangundarihasilstudiliteratur telah memberikan arahpenting dalamkajiansosiologismaupun ekonomi. Pemanfaatansumberdayamaterialsaja tidaklagimemadaidalammenjelaskan fenomenapembangunankarenaterdapat keterbatasanindividudalampenguasaan sumber-sumber produksiberupakapitalmaterial. Terbatasnyapenguasaan sumber daya lahan, modalfinansial, dan teknologi menyebabkan perlunyaupayauntuk memberdayakan potensikapitalsosial. Pemberdayaan kapitalsosial tidak terlepas darisumber daya lokalyangmeliputiaspek struktur dan kelembagaanlokal.
2.2. DefinisiKonsep
Dalamhal inidigunakanbeberapakonsepyang relevandenganpenelitian yangnantinya akan dilakukan. Konsep-konsep tersebut adalah sebagaiberikut:
1. ModalSosial
Modalsosial adalah komponen utamadariserangkaian nila nilai-nilai atau norma-normainformal, sepertirasasaling percaya,saling pengertian, adanya jaringan,hubungansosial,kesamaannilaidanperilaku,yang dimilikibersamadi antarapara anggotasuatukelompokmasyarakatyang memungkinkanterjalinnya kerjasamadiantara merekadanakhirnya mencapai tujuan bersama.
(41)
2. Trust/Kepercayaan
Kepercayaanyangdimaksudkandalampenelitianiniadalahadanyarasa saling percayaterhadaporang lainsehinggaterbangunikatanemosionaluntuk mencapai tujuan dalamkegiatan perdagangan.
3. Cash Bon dengan distributor
Cashbondengandistributormerupakan suatuwujudkepercayaanyang telah terbangunantarapedagang ecerandengandistributorataupemasokbarang. Wujudcashbonyang dilakukanadalahdistributormenyalurkanbarang ke pedagang namunbayarandilakukanbelakangan.Kegiataninidilakukankarena
telahmunculnyarasasaling percayasehinggaprosesyang dilakukandapatlebih efisien. 4. Cash Bon pelanggan
Cashbonpelangganmerupakansuatu wujudkepercayaanyangtelah terbangunantarapedagang denganpelangganataupembelitemporer.Wujudcash bonyang dilakukanadalahpelanggandapatmembelidenganbayarantidak dilakukan saatitu juga, kegiataniniseringdikenaldengan sebutan “hutang”.
5. Menitip toko dengan pedaganglain
Menitipkan tokodenganpedagang lainmerupakan sebuahkegiatanyang dilakukan antarpedagangyang berdekatan.Kegiataninidilakukanjikasalahsatu pedagang harusmeninggalkanbarang dagangannyasebentarkarenasuatuhal. Sehinggapedagangtersebutmenitipkantokonyasebentarkepadapedaganglain
yangadadidekatnya.Haltersebuthanyadapatterjadijikalautelahmunculrasa salingpercaya antar pedagang.
(42)
6. Dongan Sahuta
Dongan Sahuta adalah bahasaBatak yang artinyakawan sekampung. 7. Pertemanan
Pertemanandalamhal ini adalahsebuahjaringanyang terbangundari kegiatanbersamasepertiteman bermain, teman kecil,temansekolah, temansatu kegiatan dan lain sebainya.
8. Familisme
Familisme yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu paham dimana seseoranglebihmemprioritaskansaudara dankerabatnya dalam melakukanperdagangan.MenurutWong dalamSuwarsonodanAlvin(2013), pranatafamily diCinadilihatnyasebagaikekuatandahsyattradisionalyang menimbulkannepotisme,merendahandisiplinkerja,menghalangiprosesseleksi
tenagakerjadipasar bebas,mengurangiinsentifindividualuntukinvestasi, menghalangitumbuhnyaproses berpikirrasional,dan merintangitumbuhnya norma-normabisnisuniversal.
9. Kawan Sekampung
Kawansekampungadalahorangyangberasaldarikampungyangsama, sehingga lebih diutamakan dalamhal perdagangan karena adanyakesamaan asal.
10. Induk Semang
IndukSemangadalahsebutanuntukmenunjukkankerabatataukeluarga dalamusahaperdagangan Etnis Minangkabau.
(43)
11. Jaringan SosialPerdagangan
Jaringansosialyang dimaksuddalampenelitian iniadalah struktursosial yang terdiridarielemen-elemen individuataupunkelompok sosialdalam melakukan kegiatan perdagangan.
12. Jaringan SosialAntar Kerabat
Jaringansosial antarkerabat adalahsebuahjaringansosialyang dilakukan dengan sanak saudara ataupun kerabatnya dalam melakukan kegiatan perdagangan.
13. Inang-Inang Pasar
Inang-inang pasar merupakan sebuah julukan yang terbentuk dari
constructsocialuntuk pedagang perempuanyang berjualan dipasar.KataInang-
inang pasarini munculkarenadipasartersebutdidominasiolehpedagangBatak dan berjenis kelamin perempuan. Sehingga munculah sebutan “Inang-Inang Pasar”.
14. Jaringan SosialNon Kerabat
Jaringansosialnonkerabatadalahsebuahjaringansosialyangdibangun
denganorang lainyang bukanmerupakan sanaksaudaraataupun tidak ada ikatan kekerabatan dengan orangtersebut.
15. Jaringan Dengan Pegawai
Jaringansosial denganpegawaiadalahsebuahjaringansosialyang dibangunolehpemilik perdagangandenganpegawainyasehinggakeduanya mendapatkan keuntungan bersamadarihal tersebut.
(44)
16. RelasiPatron Klien
MenurutScottdalamHariadi(1987), relasipatronklienmerupakan hubunganyang antaraduapihakyang menyangkutpersahabatan,dimanaseorang individudenganstatussosialekonomiyang lebih tinggi(patron)menggunakan pengaruhdansumber-sumberyangdimilikinyauntukmemberikanperlindungan dan atau keuntungan bagiseseorang yang statusnya lebih rendah (klien), dan sebaliknyasiklienmembalasdenganmemberikan dukungandanbantuan secara umum termasuk pelayanan pribadikepadapatron.
17. Jaringan Antar Pedagang
Jaringansosial antarpedagang merupakansebuahjaringansosialyang dibangun sesamapedagang gunauntuk mendapatkan tujuan bersama.
18. Jaringan Dengan Pembeli
Jaringandenganpembelimerupakansebuahjaringansosialyang dibangun olehpedagang denganpembelidalamduniaperdagangan.Haltersebut dimaksudkan agar pembeli mau berbelanja lagidi tempatperdagangannya.
19. PembeliTemporer/Pelanggan
Pembeli Temporer/Pelangganmerupakanorangyang berbelanjasecara temporer di suatu tempat. Hal itu terjadi karena pedagang sudah membuka jaringan dengan pembelitersebutyangbiasadisebutdengan pedagang.
20. Jaringan Dengan Distributor
Jaringandengandistributoradalah jaringansosialyang dibangunantara pedagangdan distributor atau pemasok barang.
(45)
21. Jaringan Dengan Pemerintah
Jaringandenganpemerintahadalahjaringansosialyang dibangundengan pemerintah oleh pedagang.
22. Tindakan Proaktif Keluarga
Tindakan proaktifkeluarga adalahtindakanterlibatnyaanggotakeluarga dalamkegiatan perdaganganyangdilakukan oleh keluarganyasendiri.
23. Tindakan Proaktif Pekerja
Tindakan proaktifpekerja adalah tindakanterlibatnyaseseorang dalam kegiatanperdagangan.Seseorang tersebutmerupakanbagiandariperdagangan yangberperansebagaipekerjadalamperdagangan tersebut.
24. Resiprositas
Resiprositasdalampenelitian ini adalahkecenderungansaling tukar kebaikanantar individu dalamsuatu kelompok atauantar kelompok itu sendiri.
25. NormaSosial
Normasosialdalampenelitianiniadalahsekumpulan aturanyang diharapkan dipatuhidandiikutioleh anggotamasyarakatpadasuatu entitassosial tertentu dalammenjalankan rodaperdagangan.
26. NormaUntungRugi
Norma untung rugi adalah norma-norma yang harus dipatuhi oleh pedagangdalam mempertimbangkan untungrugidalamperdagangannya.
27. Tindakan Proaktif
Tindakan proaktifadalah keinginanyang kuatdariorang lainseperti pedagang lainataupunpekerjanyauntuktidaksajaberpartisipasi tetapisenantiasa mencari jalan bagiketerlibatan merekadalamsuatu kegiatan perdagangan.
(46)
28. Nilai-nilai
Nilai-nilaidalampenelitianini adalahsesuatuideataugagasanyang telah turuntemurundianggapbenardanpenting olehanggotakelompoketnisdalam melakukan tindakan perdagangan.
29. EtosKerja
Etos kerjaadalahsemangatkerjayang menjadicirikhas dankeyakinan suatuetnisdalammelakukanperdagangangunauntukmendapatkankeuntungan
dalamperdagangannya. 30. Kejujuran
Kejujuran adalah suatu tindakan yang selalu menyatakan kenyataanyang sebenar-benarnya.
31. TanggungJawab
Tanggungjawab adalah suatu sikap yang dilakukan seseorangdalamdunia perdaganganyangdilakukan sesuaidengan kewajiban yangharusdipenuhi.
32. Keikhlasan
Keikhlasanadalahsuaturasaikhlasyang munculdalamdiriseseorang dalam menerimakenyataanyang ada.Dalampenelitianini,keikhlasandapat munculdariresiprositasyang telahterbangundidalamkelompok anggota masyarakat.
33. Retribusi
Retribusijugadapatdisebutdenganbalasjasa. Tindakan inidilakukan karenaadanyawujudyang harusdilakukansebagaiupayabalasjasa.Tindakan ini dilakukankarenaresiprositasyangdilakukanseseorangmungkinsajadilakukan
(47)
karenainginmembalasjasaatassegalakebaikanyangdilakukanolehoranglain. Dalamhal iniretribusiyangdilakukan terkaitdalamtindakan perdagangan.
34. Pertukaran
Pertukaran merupakanprosesekonomiyang berlangsung denganwujud adanyasaling tukar.Baikpertukaran barang ataupun jasadalamdunia perdagangan.
(48)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. JenisPenelitian
Metodepenelitianyangdigunakandalampenelitianiniadalahpenelitian
kualitatifdenganmelakukanpendekatan deskriptif.MenurutCreswell(dalam Pambudi,2014),metodekualitatif adalahmetodeuntukmengeksplorasidan memahamimaknayang dianggapberasaldarimasalah sosial ataukemanusiaan oleh sejumlah individu atau sekelompok orang. Menurut Somantri (dalam Mustofa, 2013), peneltian kualitatif sangat memperhatikan proses, peristiwa, dan otentisitas.Nilaipenelitibersifateksplisitdalamsituasiyang terbatas dan melibatkansubyekdenganjumlahyang relatifsedikit.Penelitikualitatifbiasanya terlibat dalam interaksi dengan realitas yang ditelitinya. Peneliti kualitatif menjalin interaksisecara intensdengan obyek penelitiannya.
Penelitimemilihpendekatandeskriptif karenapenelitianyangmemiliki tujuan untuk menggambarkan secaratepatsifat-sifatsuatu individu, keadaan, gejalaataukelompoktertentudidalammasyarakat.Penelitiberusahamenggali,
mengidentifikasi,menjelaskan,meringkasberbagaikondisiyang menyangkut pemanfaatan modalsosialdalamperdagangan Etnis Tionghoa, EtnisBatakdan EtnisMinangkabausertamelihatsejauh manaperbedaannyadenganperdagangan yangdikelolaoleh EtnisBatak yangberadadi lokasipenelitian.
Sebelummelakukan penelitian langsung, penelititerlebih dahulu mempersiapkan hal-halyang dibutuhkandalampenelitianinisepertihalnya mengumpulkanreferensiyangberhubungandenganpenelitianinidalambentuk
(49)
jurnal,penelitianterdahulu,hasilsekripsi, sertahal-hal lain yang dapatmenambah wawasan penelitisebelummelakukan penelitian lapangan.
Penelitijugamempersiapkanpencahariandata-datayang dibutuhkan sebelumpenelitian dilakukan sepertihalnyadata jumlah penduduk umum, jumlah pendudukberdasarkanetnisitasnya,sampaikepadahalyanglebihspesifikyaitu
jumlahpedagangyang tergolongEtnisTionghoa,EtnisBatakdanEtnis Minangkabauyang beradadidaerah tujuanpenelitian.Datatersebutpenelitidapat daridataBPS,dataPD Pasar,sampaipadadatadariKecamatan.Sehingga terciptanya sebuah proposal penelitian yang menjadi acuan penelitian dalam skripsi ini.
3.2. Lokasi Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti memilih lokasi penelitian Kota Medan dengan lokasi penelitian difokuskan pada 3 pasar yang tergolong zona perdagangan Etnis Tionghoa,BatakdanMinangkabauyaitudiPasarPetisah Kecamatan Medan Petisah, Pasar SimalingkarKecamatan Medan Tuntungan, dan Pasar Pusat Pasar di Kecamatan Medan Kota. Pemilihan lokasi penelitian di ketigatempattersebutdenganalasankarenapenelitimelihatterdapatzona-zona
perdaganganyangdikuasaiolehbeberapaetnis tertentusepertiPasarPetisah didominasioleh Etnis Tionghoa,PasarSimalingkardidominasioleh Etnis Batak, danPasarPusatPasardidominasioleh EtnisMinangkabau.Sehinggadalam penelitianini,penelitimencobamelihatbagaimanamodalsosialyangdipakai oleh masing-masingetnistersebutsehinggaketiga etnistersebutdapat eksisdalam duniaperdagangan diKotaMedan
(50)
3.3. Unit AnalisisdanInforman 3.3.1. Unit Analisis
Unitanalisisadalahhal-halyang diperhitungkanmenjadisubjekdari keseluruhanunsuryang menjadifokuspenelitian(Bungin,2007).Padapenelitain yang menjadiunitanalisisadalahPDPasar(PerusahaanDaerahPasar),pembeli yang digolongkansebagaipelanggan,pegawaiyang bekerjadiperdagangan tersebut, danyang menjadi informan kunci adalahpedagang EtnisTionghoa, pedagang EtnisBatak,danpedagang EtnisMinangkabau.Dalampenelitian ini dipilih klasifikasipedagangyang bervariasimulaidaripedagang kecil, menengah danbesar.Pemilihaninformandidasarkanpadakarakteristikyang dibutuhkan dalampenelitian ini.
3.3.2. Informan
Informan merupakan subjek yang memahami permasalahan peneliti sebagaipelakumaupunorangyangmemahamipermasalahanpenelitian(Bungin,
2007).Dalam pemilihaninformanpenelitimenggunakanteknikpurposive
Samplinguntukmenentukansubjekpenelitian. TeknikpurposiveSampling
digunakanjikadalampemilihan informanpenelitimenggunakanpertimbangan- pertimbangantertentu.Adapunkriteriayangmenjadiinformandalampenelitain ini adalah:
1. PedagangEtnisTionghoayangtelahberdagangselamalebihdari3
tahundanperdagangannyaberadadiPasarPetisah KecamatanMedan Petisah. Pedagang yang dimaksud dalam hal ini adalah pedagang yanglangsungberjumpadengan pembeli.
(51)
2. PedagangEtnisBatakyangtelahberdagangselamalebihdari3tahun dan perdagangannyaberadadiPasar Simalingkar Kecamatan Tuntungan.Pedagangyang dimaksuddalamhaliniadalahpedagang yanglangsungberjumpadengan pembeli.
3. PedagangEtnisMinangkabauyangtelahberdagangselamalebihdari 3 tahun dan perdagangannyaberadadiPasar PusatPasarKecamatan MedanKota.Pedagangyang dimaksuddalamhal ini adalahpedagang yanglangsungberjumpadengan pembeli.
4. Pekerjayangbekerjadalamperdagangan yangdimilikiolehEtnis Tionghoayang telahbekerjaselama lebihdari3tahundan perdagangannyaberadadiPasar Petisah Kecamatan Medan Petisah. 5. Pekerjayangbekerjadalamperdagangan yangdimilikiolehEtnis Batak
yang telah bekerja selama lebih dari 3 tahun dan perdagangannyaberadadiPasar Simalingkar Kecamatan Tuntungan. 6. Pekerjayangbekerjadalamperdagangan yangdimilikiolehEtnis
Minangkabauyang telahbekerjaselamalebihdari3tahundan perdagangannyaberadadiPasar PusatPasar Kecamatan Medan Kota. 7. Pembeliyangtergolong sebagaipelanggan.
3.4. TeknikPengumpulanData
Untukmengungkaptujuanpenelitian diperlukanbeberapa teknik pengumpulandataagardatayang didapatsesuaidengantujuan penelitianyang telahditetapkansebelumnya.Teknikyangdigunakandalampengumpulandata ini adalah:
(52)
3.4.1. Observasi
Dalam penelitian kualitatif, peneliti merupakan alat (instrumen) pengumpuldatautama,karenapenelitiadalahmanusiadanhanyamanusiayang
dapatberhubungandenganinformannyaatauobjek lainnya,sertamampu memahamikaitan kenyataan-kenyataan di lapangan. Dalampenelitian inipeneliti jugaberperansertadalampengamatanatauparticipantobservation(Maleong,
2007), hal itu dimaksudkan karena pada Etnis Tionghoa cenderung bersifat tertutup dalam memberikan informasi data yangdibutuhkan sehingga peneliti harusmelakukanobservasipartisipatifgunamendapatkaninformasiyang lebih mendalam.
Metodeyang diterapkandalampeneilitianadalahmenggunakanmetode observasisertaobservasipartisipatifpasif.Dimana metodeobservasimerupakan suatupencatatan hasilpenelitian yang bukanhanyamencatat tetapi juga mengadakan pertimbangan kemudian mengadakan penilaian kedalamsuatu skala bertingkat.Denganmelaksanakanobservasipartisipatifpasifberartipeneliti ikut terjundanmelakukankegiatansesuaitemayang menjadiobjekpenelitian.Dalam penelitianini,penelitiikutterjunmenjadipekerjadiperdagangantersebutguna
mendapatkandatayang lebihakurat.Observasipaling disukaiolehpenelitiyang mencobauntukmenguraihasillapanganmenjadiuraianpadalaporanpenelitian
yangtelah dilakukan padatempatobjek kajian penelitian.
Teknikpengumpulandatayang digunakanpertamakali adalah pra observasi.Teknikpraobservasiadalahkegiatanyangpertamasekalidilakukan dari semua peneliti. Kali ini penelitian ini melakukan pra observasi yang dilakukansebelumpenelititerjunlangsungkelapangan.Kegiatanyangdilakukan
(53)
seminggusebelumpenelitian dilakukan dengantujuanuntuk meninjaulokasi, mengetahuibagaimanamedanpenelitianyang akanpenelititeliti.Padatahapini penelitimelakukanteknikpra penelitianberikutnyayaitumempersiapkan perlengkapanyang dibutuhkandalampenelitianseperticatatan, alattulis,kamera, maupun literatur yangberhubungan dengan kajian penelitian ini.
3.4.2. Wawancara
Teknik selanjutnya adalah teknik wawancara mendalam. Teknik wawancara adalah teknik yang dilakukan dengan percakapan dengan maksud untukmendapatkaninformasiyang dibutuhkanpeneliti.Percakapanitudilakukan olehduapihak,yaitupewawancara(interviewer)yangmengajukanpertanyaan
danyangdiwawancarai(interviewer)yang memberikanjawabanataspertanyaan itu. (Moleong, 2000).Wawancaradalamsuatu penelitianyang bertujuan mengumpulkan keterangan tentang berbagai informasi kehidupan masyarakat sertaberbagaihalyangmenyangkutterhadapdatayang diketahuiolehsegelintir orang yang dalam penelitian disebut informan. Wawancara merupakan suatu prosespenting yangdibutuhkan dalam metodeobservasi.
Teknikwawancarayang penelitigunakanadalahteknikwawancara terstruktur dimana draft pertanyaan telah peneliti siapkan untuk mempermudahkan
penelitiketikasedang mewawancaraiinforman.Draft
pertanyaantersebutdipersiapkanbertujuanagarpertanyaanyang akanditanyakan terstrukturdanmeminimalkan pertanyaanyang tidakdiperlukandalampenelitian, terlebihagarpewawancaratidaklupadenganapayang harusnyaditanyakan kembali mengingatdayaketerbatasaningatan manusia terbatas.
(54)
3.4.3. Dokumentasi
Dalampenelitianini, penelitijugamelaksanakan metodedokumentasi yang dilakukan dengan cara mencari data tentang hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, suratkabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agendadan sebagainya.LexiJ. Moleong (2002) mendefinisikan dokumen sebagai setiapbahan tertulis ataupunfilm,yang tidakdipersiapkankarenaadanya permintaan seorangpenyidik.
3.4.4. Jenis DatadanSumberData
Jenisdatayang digunakandalampenelitianinimenggunakanduajenis data.Jenisdatatersebutadalah data textdan dataimage. Data text yaitu datayang berbentuk alfabeth maupun angkanumerik,dimanadatatextyang berbentuk alfabethmerupakan datayang menjelaskantentang keadaan,sertahal-halyang menyangkutkedalampenelitian iniyaituseputar tentang perdaganganEtnis Tionghoa, Etnis Batak,dan Etnis Minangkabau.Sedangkandatatextyang berbentukangkanumerikadalahuntuk menjelaskandataberupaangkatentang jumlahmasyarakatsertasegalahalyangdapatdijelaskandenganmenggunakan
datanumerik atau yangbiasadikenaldengan dataangka.
Jenisdatakedua adalah dataimage.Data imageyaitudatayang memberikan informasisecaraspesifikmengenaikeadaan tertentu melaluifoto, diagram,dansejenisnya(Fauzi,2001).Dataimagedalampenelitian iniyaitudata penduduk menurutBPS, datakependudukan KotaMedansertafoto nyata tentang perdaganganEtnisTionghoa,EtnisBatakdan EtnisMinangkabaudi3zona penelitian.
(55)
Sumberdatayang digunakandalampenelitianiniadalahdataprimerdan datasekunder. Dataprimer adalah datayangpenelitidapat langsungdari lapangan yang menjadidatapenelitian.Sedangkan datayang keduaadalahdatasekunder. Dimanadatasekunderadalahdatayangbersifattidaklangsung,tetapimemiliki
fungsisebagaisalahsatu aspekpendukung bagikeabsahanpenelitian.Dataini berupasumber-sumberatau referensi tertulisyang berhubungandengan permasalahanpenelitian.Pengumpulan datasekunderdalampenelitianini dilakukan dengan cara yang pertama adalah penelitian kepustakaan dan Pencatatan dokumen, yaitu dengan mengumpulkan hal-halyang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan dan mengumpulkan datadan mengambil informasidari buku-buku referensi, dokumen, majalah, dan jurnal.
Data sekunder lainnya berasal dari hasil penelusuran data online merupakan tata cara melakukanpenelusurandatamelaluimediaonlineseperti internetataumedia jaringanlainnyayangmenyediakanfasilitas online,sehingga memungkinkan penelitian dapat memanfaatkan data. Informasi online yang berupadatamaupuninformasiteori,secepatatausemudahmungkin dandapat dipertanggungjawabkan secara akademis(Bungin, 2005).
3.5. InterpretasiData
Dalampenelitian ini,penelitidapatmengumpulkandatamelaluihasil wawancara,observasidanobservasipartisipatifpasif.Semuadatayang diperoleh padaumumnya masih dalambentuk catatan lapangan, dokumentasiresmidalam bentuk foto, maupun dalam bentuk rekaman. Setelah data tersebut dibaca, dipelajaridanditelaah.Makalangkahselanjutnyaadalahmengadakanreduksi
(56)
datadengancaraabstarksi.Abstraksimerupakanrangkumanyang terperincidan merujuk pada inti temuandatadengancaramenelaahpernyataan-pernyataanyang diperlukan agartetapberadapadafokuspenelitian.Setelah itudatatersebut disusundandikategorisasikanserta diinterpretasikansecara kualitatifsesuai metodepenelitian yangtelah ditetapkan.
3.6. JadwalKegiatan
NO Kegiatan
Bulanke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 PraProposal 2 ACC Judul
3 Penyusunan ProposalPenelitian 4 Seminar ProposalPenelitian 5 RevisiProposalPenelitian 6 Penelitian KeLapangan
7
PengumpulanDatadanAnalisis Data
8 Bimbingan Skripsi 9 PenulisanLaporanAkhir 10 SidangMejaHijau
(57)
3.7. KeterbatasanPenelitian
Dalammenyelesaikanpenelitianini, penelitimenemukanbeberapa kesulitan yang menjadiketerbatasandalampenelitianini.Keterbatasandalam penelitian ini mencakupketerbatasan dariinternaldan eksternal.Keterbatasan internal merupakan keterbatasan yang muncul dari dalam diri peneliti, keterbatasanpengetahuanpenelitidalam melakukananalisisdatapenelitianpada penelitian inimenjadisalahsatuketerbatasanpenelitiandariinternalpeneliti. Sedangkan keterbatasan lain termasuk kedalamketerbatasan eksternal.
Keterbatasaneksternaladalahketerbatasanyangpenelititemukandari
luardiripeneliti. Keterbatasaneksternalyang peneliti maksudkan adalah keterbatasandatasekunderyang menjadireferensidalampenelitianini. Keterbatasanwaktujugamenjadisalahsatuketerbatasaneksternal,karenayang
menjadiobjekkajianpenelitianpenelitiberadadi3lokasitempatyang cukup berjauhan. Halitu membuatpenelitibenar-benarharusmembagiwaktu sebaik mungkindalammembuatjanjikepada caloninformandanmelakukanwawancara pada informan yangterpilih.
Orang-orang yang menjadi informan dalampenelitian inimerupakan orang-orangyang terlibatdalamperdagangan.Sehinggapeneliti mengalami kesulitan dalam mencaripelanggan tetap, pekerja, danyang paling sulit adalah pedagang.Penelitimengalamikesulitan menyesuaikanwaktuinforman, karena pedaganghanyabisadijumpaisaattokomerekaberoprasi,namunsaatdijumpai pada jam-jamkerja, mereka memilikiketerbatasan waktu untuk diwawancarai. Bahkanpenelitiharusmenungguwaktudimanapembelisedangsepi,danketika
(58)
proses wawancara berlangsung namun pembeli datang, peneliti juga harus menghentikan proses wawancara.
Lebih jauh lagi, halyangpaling menjadiketerbatasan dalampenelitian ini adalahkesulitanuntukmewawancaraipedagang EtnisTionghoa.Darisemua informanyang berhasilpenelitiwawancarai,telahmelaluiprosesyangpanjang sampai akhirnyamerekamaudiwawancarai.Bahkansetelahmereka maupun, banyak pertanyaanyang tidak mau merekajawab. Rasakekhawatiranyang berlebih,sampai tidak maunyarahasia tentang perdaganganmerekadiketahui orang lainmenjadialasanutamamengapa merekatidakbersediamengungkaphal yangsebenar-benarnya. Namun, penelititelah melakukan tindakan antisipasisejak lamamengenaihalini.Penelititelahmasukkedalamzonapenelitianmereka
sejaktahun2012.Dalamwaktu3tahun melakukanobservasipartisipatif,peneliti sudahcukupmengetahuitentangperdaganganEtnisTionghoasehinggamasalah
ketidakmampuan mendapatkan data melaluiwawancaradapatdiperolehmelalui observasipartisipatif.
(59)
49
BAB IV
DESKRIPSIDANINTERPRETASIDATAPENELITIAN
4.1. DeskripsiLokasi
KotaMedanmerupakankotayang terdapatberagam matapencaharian masyarakatnya.Salahsatumatapencaharian terbesarterletakpadasektor perdagangan.Sebesar20.424jiwadari 2.983.868jiwapendudukKotaMedan mencarinafkahdisektorperdagangan.Seluruhperdaganganitutersebardi21
Kecamatan diKotaMedan (PDPasarKotaMedan, 2013). Jumlah tersebutbelum termasukpadakaryawanyangbekerjapadaperdaganganoranglain,sehingga dapat terlihat jelasbahwaperdagangandiKotaMedan cukupbesar.Sektor perdagangandiKotaMedan tersebar diberbagaitempatdan terpolar dalamsetiap pasar atau diKotaMedan sendiribiasadikenaldengan sebutan “pajak”.
LuaspasardiKotaMedanadalahseluas 170.587,67M²dari265,10Km² luasKotaMedan.Luaspasartersebutterbagiatas55pasaryangtergolong kecil, sedang danbesar(PDPasarKotaMedan,2013).Dari55pasaryang adadiKota Medan,terbagiatas5kelasyang dipisahkansesuaiaturandanketetapanPerda DPRDtingkatIIMedan.Hal itu dapatdilihatdaritabelberikut ini:
Tabel4.1.Banyaknya PasarDirinci MenurutKecamatandanKelas Tahun2008–2012/ Number ofMarketbyTypeofDistricandMedanCityClass 2008-2012Tahun/Kecamatan Year/Distric
Kecamatan Kelas /Class
I-A I II III IV Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1.MedanTuntungan - - 1 - - 1
2.Medan Johor - - 2 - - 2
3.MedanAmplas - - - -
4.MedanDenai - - - -
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)