Nilai-nilai pada perdagangan yang dilakukan oleh Etnis Batak di PasarSimalingkar

163 ceritakepadapedagang.Bahkansampai membahastentang lingkupkeluarganya. Hal itu lah yangmenjadi alasan banyak pembelisenangberbelanjadiperdagangan milikEtnisBatak karenaterkenalsebagaiorang yangfriendly. Daripenjabarandi atas,dapat terlihat bahwaternyatanorma-normasosial yang diterapkanmemberikanmanfaatbaikkepadapembelimaupunpedagang. Tanpanorma- normayang diterapkanolehEtnisBatak tersebut, mungkinsaja sampaisaat ini mereka tidakakan mampu bertahan melawanpersainganekonomi dengan pedagang etnislain. Karenasebuah kelemahan dariEtnisBatakyaitu tidak begitumemperhatikannormauntung rugi.PedagangEtnisBatakyangpeneliti wawancaraitidakbegitumemperhatikan normauntung rugi.Haltersebutmenjadi penghambatkemajuanperdaganganmereka.Sehinggawalaupuntelah melakuakn perdagangansudahbertahun-tahun,perdaganganmerekacenderungstagnandan tidak menunjukkan perkembanganyang pesat. Walau bagaimanapun, dengan mempertahankannormalainsepertisaling menghargai,keramahtamahan,mudah berbaur,danbersikapfriendlymembuatpembelibanyakyang memilihberbelanja ditempatperdagangannyadanmembuat merekamampubertahandalamdunia perdagangan sampaisaatini.

4.5.6. Nilai-nilai pada perdagangan yang dilakukan oleh Etnis Batak di PasarSimalingkar

Nilai-nilaiyangsangatkontrasterlihatdalamperdaganganyangdijalankan Etnis Batak adalahnilaisemangatkerjanya.Melaluihasilobservasi,wawancara mendalam serta analisis data yang peneliti dapatkan langsung dari lapangan, bahwahalyangmenjadikatalisator dalammempertahankan eksistensinyadidunia 164 perdagangandiKotaMedanadalahsemangatkerjapedagang EtnisBatak. PedagangBatakmemilikisemangatkerjayang luarbiasadalamberdagangyang tidakdimilikiolehetnis lainnya.Merekamemulaikerjasaatpagi-pagisekali dimana sebagian besar orang sedang tertidur nyenyak untuk istirahat. Beberapa informan mengatakan bahwa mereka sudah mulai beroprasi sejakpukul04.00.Bahkandarihasil wawancarakepadaPDPasarCabang mengatakan bahwajika inginmengikuti aktifitasperdaganganyang dilakukan EtnisBatakharussudahsiap pagi-pagisekali.Menurutnya,mulaipukul 02.00 sudahadayang memulainya.Menjemputbarang untukdipasarkansaatpagi.Hal itumenjadirutinitasmereka.SepertihalnyayangdikatakanolehBapakGinting sebagaiberikut: “Buka?Kamiudah bukapagi-pagikali. Masihgelap kami udahpergiambilsayur.Kadang diantarkadang ambilsendiri. Apalagi ambilsendiri, jam2 aku udah keKabanjahebuat ambi sayur.Tapikalau diantar jam4udah mulailahkami jualan. Soalnyaemak-emakkanyang banyakbelanjauntuksarapanjuga. Jadiyamestipagi-pagikalijualannyadek”Sumberwawancara dengan BapakGinting, 2015 EtnisBatakyang sebagianbesarsudahmulaibekerjasaatmasihgelap, karenamerekamenggunakan dan memanfaatkan aspek waktu. Memulaipagi-pagi sekaliuntuk mengambilpasokan barang berupasayur,bawang,cabaidan lain-lain daridatarantinggipenghasilbarang tersebut.Dilakukanpagi-pagisekali agar mendapatkanbarang daganganyangsegardanketikadijualpembeliakanmerasa puasdenganyang merekabelidariperdagangannya.Selainitu,pertimbanganlain karenasebagianbesarorangyangberbelanjaadalahibu-iburumahtanggayang membeli bahan untuk masakan keluarga mereka. Tentunya mereka pagi-pagi sudahmulaiberbelanja.Jikatidakdimulaidaripagi-pagisekali,merekatidak 165 akan sempat untukmengambil stok barangdagangan yangharusbenar-benar segar.Pemanfaatanaspek waktu ini menjadialasan lain dari munculnyasemangat kerjapedagang EtnisBatakyang sebagianbesaradalahpenjualbahan-bahan masakan yangtidak mampu tahan lama. Semangatkerjamenjadisalah satupendorong terhadapkemampuan pedagang dalammempertahankaneksistensiperdagangannyadisamping ketatnya persaingandalamperdagangan.Namundisisilain,pedagang EtnisBataktidak mampu berkembang secepat perkembangan perdagangan Etnis Tionghoa dan Etnis Minangkabau.Etnis Batakhanyamampumempertahankaneksistensinya, namuncenderung mengalamistagnansidaripadakemajuan.Keuntunganyang merekadapatkanmasihbelummampu menyaingikeuntunganperdaganganyang dilakukanetnis lain.Halitudibuktikandariseluruhpernyataan informanyang mengatakan bahwakeuntunganpenjualanmereka tidak terlalu besar, sehingga perdaganganmerekahanyasepertijalanditempattanpaadanyakemajuanpesat dariwaktukewaktu.Sepertihalnyayangdiungkapkansalahseoranginforman saatpenelitibertanya mengenaikeuntunganyangiaperoleh: “Jangan tanyakeuntungannyadek, kamigak tau.Gak pernahngitung-ngitung berapauntungnya.Asallakuajani dagangan dan gak busuk udah syukur. Asal cukup-cukup makandanbayaruang sekolahanak udahcukup.Karena dagangan inikan gak tahan lama. Kalau udah lamadikitya terpaksabanting hargayangpenting habisdibelidangak dibuang karena busuk. Untungnya dikit lah, tapi gak tau berapa, gak pernah dihitung- hitung”Sumber wawancara dengan Bapak Silalahi, 2015 Pernyataantersebutjugasamayang diungkapkanolehBapakGinting seorangpedagang sayursebagaiberikut: “Kalaumasalahkeuntunganakugaktaudek.Gakadaku hitung- hitungkaliberapakeuntungan.Lakuajaudahsyukurkali. 166 Akujualansayursoalnya.Kalaumahalkubuatgakadayang mau beli. Jadidaripada layumending kujualmurah ajakan.Yang penting dibeliorang lah.Makanyakeuntungannyagaktentu, cukup- cukupmakansekeluargalahsama biayasekolaanakudah cukup.Lagian gak adapulaku catat-catatberapakeuntungannya jadi gak tau aku berapa keuntungan tiap harinya, apalagi kau tanyatiapbulannya.Manatau akudek”Sumberwawancara dengan BapakGinting, 2015 Semuapedagangyang menjadi informanpeneliti mengatakanbahwa mereka tidaktauberapakeuntunganyang merekadapatdarihasilpenjualan tersebut.Ketidaktahuan tersebutdikarenakantidakadanyapembukuandalam kegiatanperdaganganmereka. Semangatkerjayang adalebihkepadatindakan subsistensaja,hanyaagardapat memenuhikebutuhansehari-haritanpa mengejar keuntungan sebesar-besarnya. Sehingga dari ketiga etnis yang menjadi objekkajian dalampenelitianini,EtnisBataklahyang menunjukkanpeningkatan perdaganganyang sangatlambat. Namundikarenakanmerekaselalu memanfaatkanmodalsosiallainnya,membuatperdaganganmerekadapatselalu bertahan dan tetapeksisdiKotaMedan.

4.6. PemanfaatanModalSosialEtnisMinangkabaudi Pasar Pusat Pasar