Anggianika Mardhatillah : Analisis Hubungan Kepemimpinan Transformasional Dan Budaya Organisasi Terhadap Perubahan Organisasi Pada Divisi Flexi PT.TELKOM, Tbk Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Agustus 2002, 15 pada tanggal 30 September 2003 dan sisa 55 saham pada tanggal 31 Desember 2004. Telkom menjual 12,72 saham Telkomsel kepada
Singapore Telcom, dan dengan demikian Telkom memiliki 65 saham Telkomsel. Sejak Agustus 2002 terjadi duopoly penyelenggaraan Telekomunikasi
local.
2.2. Visi, Misi dan Budaya Korporasi
Berdasarkan Keputusan Direksi No. KD24PR180CTG-002003 yang ditetapkan tanggal 26 Maret 2003, menetapkan Visi, Misi dan Budaya Korporat
PT. Telkom adalah sebagai berikut :
Visi Koporasi : “ To Become a Leading InfoCom Player in the Region “
Hal ini mencerminkan cita-cita TELKOM untuk menjadi perusahaan yang dapat mengungguli perusahaan-perusahaan sejenis di kawasan regional Asia.
Dengan kata lain kinerja finansial, operasi dan pelayanan dari TELKOM memiliki keunggulan komparatif terhadap operator telekomunikasi regional, serta
TELKOM juga bermaksud melakukan ekspansi bisnis pada kawasan tertentu di kawasan regional.
Misi Korporasi : “To Provide One Stop Services with Excellent Quality and Competitive Price”
Misi TELKOM memberi makna bahwa TELKOM akan memberikan layanan terbaik, yang memiliki nilai tinggi dan berorientasi kepada kemudahan
layanan bagi pelanggan, produk dan jaringan berkualitas dengan harga kompetitif.
Anggianika Mardhatillah : Analisis Hubungan Kepemimpinan Transformasional Dan Budaya Organisasi Terhadap Perubahan Organisasi Pada Divisi Flexi PT.TELKOM, Tbk Medan, 2009.
USU Repository © 2009
“Managing Business Through Best Practices, Optimizing Superior Human Resources, Competitive Technology, and Synergizing Business Partner”
PT. Telkom akan mengelola bisnis melalui praktek-praktek terbaik dengan mengoptimalisasikan sumber daya manusia yang unggul, penggunaan teknologi
yang kompetitif, serta membangun kemitraan yang saling menguntungkan dan saling mendukung secara sinergi.
Budaya Korporasi :
PT.Telkom mengembangkan budaya “The Telkom Way 135” sebagai budaya korporasi yang merupakan bagian terpenting dari upaya perusahaan untuk
meneguhkan hati, merajut pikiran, dan menyerasikan langkah semua insan PT.Telkom dalam menghadapi persaingan bisnis Infocom. Budaya korporasi yang
dikembangkan oleh PT.Telkom ini mencakup tiga tingkatan unsur yaitu : -
1 satu asumsi dasar yang disebut “Committed 2U” -
3 tiga nilai inti : Customer Value, Excellent Service dan Component people.
- lima langkah perilaku untuk memenangkan persaingan, yang terdiri dari
Stretch the Goals, Simplify, Involve Everyone, Quality is My Job, dan Reward the Winner.
Sebagai bentuk antisipasi terhadap perubahan tantangan lingkungan industri jasa Telekomunikasi Indonesia saat ini dan beberapa tahun ke depan
manajemen telah memperbarui strategi korporasi Telkom, antara lain dengan mengembangkan jasa dan jaringan Fixed Wireless sebagai bisnis yang mandiri.
Anggianika Mardhatillah : Analisis Hubungan Kepemimpinan Transformasional Dan Budaya Organisasi Terhadap Perubahan Organisasi Pada Divisi Flexi PT.TELKOM, Tbk Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Pada awalnya Fixed Wireless adalah merupakan satu unit di Divisi Regional V Jawa Timur Wilayah Operasi Surabaya dan sekitarnya pada tahun
1998, yang masih menggunakan teknologi CDMA IS 1995. Kemudian Desember tahun 2002 dibentuklah Divisi Fixed Wireless yang berkedudukan di Jakarta yang
mulai beroperasi di Jakarta, Jawa Barat dan Surabaya. Selanjutnya Denpasar dan Balikpapan. Barulah pada tanggal 13 Juli 2004 Divisi Fixed Wireless Network
diresmikan di Medan. Disamping itu, agar pengembangan bisnis yang dimaksud diatas dapat
terselenggara secara efektif dan efisien, dipandang perlu membentuk organisasi DIvisi Fixed Wireless, yang pemberlakuannya ditetapkan dengan suatu Keputusan
Direksi. Berdasarkan Keputusan Direksi PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Nomor: KD.55PS 150PRORES-002002 tentang pembentukan Fixed Wireless maka dibentuklah Divisi Fixed Wireless pada tanggal 30 September 2002 yang
menyelenggarakan Fixed Wireless Network menggunakan spectrum frekuensi radio 800 MHz.
Hal tersebut diperkuat dengan adanya Surat Keputusan Mentri Perhubungan No KM. 17 tahun 2002 tentang Penyelenggaraan Access
menggunakan spectrum frekuensi radio 800 MHz, dan surat Direksi Jendral Pos dan Telekomunikasi No.885DittelV2002 Tanggal 17 Mei 2002, tentang
Penetapan penggunaan pita frekuensi 80 MHz untuk Fixed Wireless Access bagi PT. Telkom. Produk yang dihasilkan oleh Divisi ini adalah TELKOMFlexi.
Anggianika Mardhatillah : Analisis Hubungan Kepemimpinan Transformasional Dan Budaya Organisasi Terhadap Perubahan Organisasi Pada Divisi Flexi PT.TELKOM, Tbk Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Layanan ini didukung oleh teknologi berbasis CDMA 2000 1X, membuat TELKOMFlexi memiliki kualitas suara yang sangat jernih dan radiasi yang
rendah. CDMA adalah teknologi akses voice dan data, dimana stiap user menggunakan code tersendiri yang unik dalam mengakses kanal frekuensi yang
sama dalam sebuah sistem. Pada CDMA, sinyal informasi pada transmitter dicodong dan disebut dengan bandwidth sebesar 1,25 MHz spread spectrum,
kemudian pada sisi repeater dilakukan decoding sehingga disapatkan sinyal informasi yang dibutuhkan.
PT. Telkom memanfaatkan CDMA sebagai telepon Fixed Wireless yang akan dipakai sebagai telepon rumah fixed phone dan telepon bergerak mobility.
Teknologi CDMA pada awalnya dipergunakan dalam komunikasi radio militer Amerika Serikat AS, mulai tahun 1990 patennya diberikan kepada Qualcomm,
Inc. dan dijadikan sebagai standart seluler digital di AS sejak tahun 1993.
2.3. Struktur Organisasi dan Manajemen