Merek Landasan Teori .1 Defenisi Pemasaran

13 b Tahap konsumsi consumption : menggunakan using dan mengevaluasi evaluating c Tahap tindakan pascabeli disposition : apa yang dilakukan oleh konsumen setelah produk itu digunakan atau dikonsumsi. Perusahaan harus memahami betul siapa pasar sasarannya dan bagaimana perilaku mereka. Konsumen memakai atau membeli produkjasa adalah untuk memuaskan berbagai keinginan dan kebutuhan. Dalam pengambilan keputusan pembelian atau pemakain, konsumen dapat dipengaruhi berbagai macam faktor. Berbagai macam faktor seperti: faktor psikologis, faktor sosiologis dan faktor antropologis juga menentukan perilaku seseorang untuk memakai produk tersebut. Sedangkan motif, termasuk didalam faktor psikologis. Karena hal tersebut sangat mempengaruhi perilaku konsumen.

2.1.3 Merek

Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin mengarahkan sistem perekonomian Indonesia ke mekanisme pasar yang memposisikan pemasar untuk selalu mengembangkan dan merebut Market Share. Salah satu asset yang mencapai keadaan tersebut adalah Brand merek. Merek brand adalah suatu nama, istilah, tanda, lambang, atau desain, atau gabungan semua yang diharapkan mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang penjual atau sekelompok penjual, dan diharapkan akan membedakan barang dan jasa dari produk – produk milik pesaing Kotler, 2008: 275 . Menurut UU merek No. 15 tahun 2001 pasal 1 ayat 1, “Merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau Universitas Sumatera Utara 14 kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dengan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa”. Defenisi ini memiliki kesamaan dengan defenisi versi American Marketing Association yang menekankan peranan merek sebagai identifier dan diffrentiator. Kedua defenisi tersebut menjelaskan secara teknis apabila seorang pemasar membuat nama logo, atau simbol baru untuk sebuah produk baru, maka ia telah menciptakan sebuah merek Tjiptono, 2005:2. Menurut Keller dalam Tjiptono, 2005:19 “Merek adalah produk yang mampu memberikan dimensi tambahan yang secara unik membedakannya dari produk-produk lain yang dirancang untuk memuaskan kebutuhan serupa”. Merek mencerminkan keseluruhan persepsi dan perasaan konsumen mengenai atribut dan kinerja produk, nama merek dan maknanya, dan perusahaan yang diasosiasikan dengan merek yang bersangkutan. Merek dapat juga dijadikan ciri untuk membedakan suatu produk dari produk pesaing. Selain itu, merek yang telah dipatenkan akan membuat produk tersebut menjadi lebih terlindungi dari upaya pemalsuan dan pembajakan. Merek yang memiliki nilai yang jernih dan jelas dapat lebih mudah dikomunikasikan dan diterima oleh konsumen. Sekarang saatnya untuk tidak lagi berpikir tentang cara merebut pasar, tetapi cara menciptakan pasar dengan powerful brand. Kecenderungan perkembangan perang pemasaran di masa mendatang akan menjadi perang antar merek, yaitu suatu persaingan untuk memperoleh dominasi merek. Merek akan menjadi aset perusahaan yang paling bernilai. Untuk itu merek perlu dikelola, dikembangkan, diperkuat dan ditingkatkan kualitasnya sehingga dapat memberikan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Universitas Sumatera Utara 15 Apabila suatu perusahaan memperlakukan merek sekedar suatu nama, maka perusahaan tersebut tidak melihat tujuan merek yang sebenarnya. Tantangan dalam pemberian merek adalah mengembangkan satu set makna yang mendalam untuk merek tersebut distinctive values Rangkuti, 2002 : 4. Karakteristik merek Rangkuti, 2002:37 adalah sebagai berikut: 1. Nama merek harus menunjukan manfaat dan mutu produk tersebut. 2. Nama merek harus mudah diucapkan, dikenal, dan diingat. 3. Nama merek harus mudah terbedakan, artinya harus spesifik dan khusus. 4. Nama merek harus mudah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa asing. 5. Nama merek harus bisa memperoleh hak untuk didaftarkan dan mendapat perlindungan hukum. Suatu merek yang baik harus dapat memenuhi karakteristik di atas, meskipun pada kenyataannya tidak semua merek tersebut dapat memenuhi karakteristik tersebut. Tetapi bagi perusahaan yang ingin memiliki keunggulan bersaing, mereka akan berusaha untuk memenuhi kriteria-kriteria tersebut bagi produk yang dihasilkannya sehingga perusahaan dapat memenuhi tujuan dari pemberian merek. Merek lebih dari sekadar jaminan kualitas karena di dalamnya tercakup enam pengertian sebagai berikut Durianto, dkk 2001:87: 1. Atribut produk Seperti halnya kualitas, gengsi, nilai jual kembali, desain dan lain-lain. Merek mengingatkan pada atribut tertentu. Universitas Sumatera Utara 16 2. Manfaat Dalam hal ini atribut merek diperlukan untuk diterjemahkan menjadi manfaat fungsional atau manfaat emosional. 3. Nilai Merek juga menyatakan nilai produsen. 4. Budaya Merek mewakili budaya tertentu. 5. Kepribadian Merek mencerminkan kepribadian tertentu, misalnya mencerminkan kepribadian seorang yang terkenal. 6. Pemakai Merek menunjukkan jenis konsumen yang membeli atau menggunakan produk tersebut.

2.1.4 Loyalitas Merek