Erni L. Hutauruk : Studi Keanekaragaman Echinodermata Di Kawasan Perairan Pulau Rubiah Nanggroe Aceh Darussalam, 2009.
peningkatan kelimpahan bisa membawa perubahan besar dalam struktur komunitas koral Clark Rowe 1971.
Echinodermata merupakan sumber daya hayati perairan laut yang cukup digemari, Echinodermata diexploitasi oleh masyarakat sebagai sumber pakan,
sehingga populasi echinodermata berkurang, untuk mengatasi hal tersebut pemerintah telah mengambil kebijakan dalam undang-undang seperti yang tercantum dalam 3 SK
Menteri Kehutanan yakni SK No. 12 Th. 1987 Tentang Flora Fauna yang Dilindungi, No. 301 Th. 1991 tentang Konversi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya dan No.
882 Th. 1992 tentang Perlindungan Biota Perairan Air Laut Anonimous, 1993.
Kelangsungan hidup Echinodermata dipengaruhi oleh faktor fisik kimia perairan seperti suhu, pH, salinitas, oksigen terlarut dan lain-lain. Sejauh ini belum
diketahui jenis-jenis Echinodermata yang terdapat di Pulau Rubiah dan hubungan faktor fisik kimia perairan dengan keanekaragaman Echinodermata, serta pengaruh
persen tutupan karang terhadap nilai keanekaragaman Echinodermata, oleh sebab itu
dilakukan penelitian “Studi Keanekaragaman Echinodermata di Perairan Pulau Rubiah Nanggroe Aceh Darussalam”.
1.2 Permasalahan
Perairan Pulau Rubiah merupakan tempat wisata yang memiliki hamparan terumbu karang yang cukup luas. Echinodermata merupakan salah satu biota yang banyak
terdapat di ekosistem terumbu karang di perairan ini. Sejauh ini belum diketahui keanekaragaman Echinodermata di perairan Pulau Rubiah Nanggroe Aceh
Darussalam dan bagaimana hubungannya dengan faktor fisik kimia perairan, oleh sebab itu dilakukan penelitian ini.
Erni L. Hutauruk : Studi Keanekaragaman Echinodermata Di Kawasan Perairan Pulau Rubiah Nanggroe Aceh Darussalam, 2009.
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1.
Untuk mengetahui jenis-jenis Echinodermata di Perairan Pulau Rubiah, Nanggroe Aceh Darussalam.
2. Untuk mengetahui hubungan faktor fisik kimia perairan dengan nilai
keanekaragaman Echinodermata. 3.
Untuk mengetahui hubungan persen tutupan terumbu karang dengan keanekaragaman Echinodermata.
1.4 Hipotesis
1. Adanya perbedaan keanekaragaman Echinodermata pada setiap stasiun
penelitian di Perairan Pulau Rubiah, Nanggroe Aceh Darussalam. 2.
Adanya hubungan faktor fisik kimia perairan dengan nilai keanekaragaman Echinodermata
3. Adanya perbedaan persen tutupan karang pada setiap stasiun dan berhubungan
dengan keanekaragaman Echinodermata.
1.5 Manfaat
Penelitian ini dapat bermanfaat sebagai informasi bagi penelitian selanjutnya mengenai keanekaragaman Echinodermata yang terdapat di Perairan Pulau Rubiah
dan sumber data bagi pihak-pihak terkait yang berguna dalam usaha pelestarian biota laut yang dilindungi.
Erni L. Hutauruk : Studi Keanekaragaman Echinodermata Di Kawasan Perairan Pulau Rubiah Nanggroe Aceh Darussalam, 2009.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ekosistem Laut
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang mempunyai luas sekitar 3,1 km
2
dengan kawasan pesisir menempati garis pantai sepanjang 81.000 km. Kawasan ini memiliki berbagai ekosistem pendukung yang sangat beragam seperti
ekosistem hutan manggrove, terumbu karang, padang lamun. Keanekaragaman hayati lainnya terutama bagi potensi pesisir yang khas di perairan tropis dan sangat penting
bagi kehidupan biota lainnya adalah terumbu karang atau coral reff Romimohtarto Juwana, 2001.
Terumbu karang adalah karang yang terbentuk dari kalsium karbonat koloni karang laut yang bernama polip yang bersimbiosis dengan organisme mikroskopis
yang bernama zooxanthellae. Zooxhantellae adalah algae dari kelompok Dinoflagellata yang bersimbiosis dengan hewan seperti karang, anemon, moluska dan
lain sebagainya. Sebagian besar zooxhantellae berasal dari genus Symbiodinium. Jumlah zooxhantellae pada karang diperkiran 1 juta selcm
2
permukaan karang. Dalam asosiasi ini karang memperoleh keuntungan berupa hasil fotosintesis seperti gula,
asam amino dan oksigen sebagai nutrisi bagi karang dan zooxhantellae dapat memper oleh tempat tinggal www.terangi.or.idpublications.pdfbiologikarangpdf.
Banyak biota penghuni ekosistem terumbu karang yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi misalnya: ikan karang, rumput laut, Echinodermata, karang batu
dan lain sebagainya. Pertumbuhan terumbu karang sangat lambat, hanya beberapa cm per tahun. Terumbu karang yamg kita lihat sekarang sebenarnya adalah hasil karya
karang batu selama ribuan tahun. Untuk melindungi terumbu karang ini telah dikeluarkan ketentuan-ketentuan konservasi Nontji, 1993.
Erni L. Hutauruk : Studi Keanekaragaman Echinodermata Di Kawasan Perairan Pulau Rubiah Nanggroe Aceh Darussalam, 2009.