Kelas Asteroidea Pembagian Echinodermata

Erni L. Hutauruk : Studi Keanekaragaman Echinodermata Di Kawasan Perairan Pulau Rubiah Nanggroe Aceh Darussalam, 2009.

2.2 Echinodermata

Echinodermata adalah hewan laut yang memiliki kulit berduri atau berbintil. Hewan- hewan ini dibagi dalam dibagi dalam 5 kelas utama yakni: teripang Holothuroidea, bintang laut Asteroidea, bintang ular Ophiuroidea, bulu babi Echinoidea dan lili laut Crinoidea. Hewan ini sangat umum di jumpai di daerah pantai terutama di daerah terumbu karang. Di Indonesia dan sekitarnya kawasan Indi-Pasifik Barat terdapat teripang kurang lebih 141 jenis, bintang laut 87 jenis, bintang ular 142 jenis, bulu babi 84 jenis dan lili laut 91 jenis Nontji, 1993. Anggota filum Echinodermata adalah penghuni lingkungan bahari, terutama di laut bentik. Ciri khasnya adalah tubuh yang menjurus lima tersusun mengelilingi suatu sumbu polar. Hewan ini memiliki kerangka dalam yang mempunyai duri spine. Sistem pencernaan cukup berkembang, tetapi tidak memiliki sistem ekskresi. Kebanyakan anggota filum Echinodermata diosius, bersaluran reproduksi sederhana, fertilisasi berlangsung eksternal Ruppert, 1991. Brotowidjoyo 1994, menyatakan hewan ini memiliki sistem digesti lengkap walaupun anus tidak berfungsi. Menurut Niel A. Campbell et al., 2003, bahwa reproduksi seksual anggota filum Echinodermata pada umumnya melibatkan individu jantan dan betina yang terpisah diosius dan membebaskan gametnya ke dalam air.

2.3 Pembagian Echinodermata

Hyman 1955, menyatakan kelas Echinodermata antara lain : Crinoidea, Asteroidea, Ophiuroidea, Echinoidea dan Holothuroidea.

2.3.1 Kelas Asteroidea

Erni L. Hutauruk : Studi Keanekaragaman Echinodermata Di Kawasan Perairan Pulau Rubiah Nanggroe Aceh Darussalam, 2009. Asteroidea atau banyak orang menyebutnya bintang laut, biasanya di jumpai merayap pada batu, pasir dan terumbu karang dalam laut. Mulut hewan ini berada di sisi bawah terletak ditengah-tengah cakram dan anus diatas. Asteroidea termasuk karnivora, makanan berupa ikan, tiram, kerang, teritip, keong, cacing, crustaceae dan lain-lain. Beberapa jenis merupakan pemakan bangkai. Achantaster merupakan hama pada terumbu karang yang memakan polip Coelenterata. Warna bintang laut ini menarik, biasanya ujung duri berwarna kemerahan atau orange sedangkan permukaan lengan berwarna abu-abu kebiruan. Habitat bintang laut ini adalah terumbu karang terutama dilereng terumbu pada kedalaman 2 sampai 6 meter Nontji, 1993. Seluruh tubuhnya tertutup oleh duri kecuali pada lekuk sisi oral disebut celah ambulakral dan ada juga yang tidak memiliki duri. Alat gerak berupa kaki tabung. Branchi muncul diantara papan-papan kapur yang berfungsi sebagai alat pernafasan dan ekskresi. Hewan ini memiliki sistem saluran air, lambung, madreporit saluran keluar masuknya air dan anus Gambar 2.3.1. Permukaan tubuhnya terdapat pediselariae sebagai alat tambahan dan bentuk seperti angkup yang berfungsi untuk menghilangkan benda-benda asing di permukaan tubuhnya Vinomo, 2007. Gambar 2.3.1 Struktur tubuh bintang laut Reproduksi Asteroid umumnya dioecious, mempunyai lima pasang gonad pada tiap tangan. Telur dan sperma dilepas ke air, pembuahan diluar dan setelah 2 hari menjadi blastula yang berenang bebas. Larva mulai makan pada saat saluran pencernaan sudah terbentuk. Makanan larva adalah fitoplankton dan partikel tersuspensi. Enam atau tujuh minggu kemudian larva turun ke substrat dan mengalami metamorfosa menjadi dewasa. Kebanyakan bintang laut berumur 10 tahun, tetapi ada Erni L. Hutauruk : Studi Keanekaragaman Echinodermata Di Kawasan Perairan Pulau Rubiah Nanggroe Aceh Darussalam, 2009. yang mencapai 34 tahun Romimohtarto Juwana, 2001. Bintang laut dan beberapa Echinodermata mampu melakukan regenerasi. Bintang laut dapat menumbuhkan kembali lengan yamg hilang dan bahkan anggota satu genus dapat menumbuhkan kembali keseluruhan tubuh dari sebuah lengan Niel A. Campbell et al., 2003.

2.3.2 Kelas Crinoidea