Kepadatan Populasi K Kepadatan Relatif KR Indeks Diversitas Shannon – Wienner H’ Indeks Equitabilitas E Indeks Similaritas IS

Erni L. Hutauruk : Studi Keanekaragaman Echinodermata Di Kawasan Perairan Pulau Rubiah Nanggroe Aceh Darussalam, 2009.

3.4.1 Kepadatan Populasi K

K = sampel n pengambila area Luas jenis suatu individu Jumlah

3.4.2 Kepadatan Relatif KR

KR = 100 x Spesies suatu Ind Jlh TotalK dengan: ni = jumlah individu spesies 1 ∑ N = total individu seluruh spesies 3.4.3 Frekuensi Kehadiran FK FK = 100 x plot total Jumlah jenis suatu ditempati yang plot Jumlah dimana nilai FK : 0 – 25 = sangat jarang 25 – 50 = jarang 50 – 75 = sering 75 = sangat sering

3.4.4 Indeks Diversitas Shannon – Wienner H’

H’= - ∑ pi ln pi dimana :H’ = indeks diversitas Shannon-Wienner pi = proporsi spesies ke-i In = logaritma nature pi = Σ niN Perbandingan jumlah individu suatu jenis dengan keseluruhan jenis Erni L. Hutauruk : Studi Keanekaragaman Echinodermata Di Kawasan Perairan Pulau Rubiah Nanggroe Aceh Darussalam, 2009. dengan nilai H’: 0H’2,302 = keanekaragaman rendah 2,302H’6,907 = keanekaragaman sedang H’6,907 = keanekaragaman tinggi

3.4.5 Indeks Equitabilitas E

Indeks equitabilitas E = max H H dimana :H’ = indeks diversitas Shannon-Wienner H maks = keanekaragaman spesies maksimum = In S dimana S banyaknya spesies dengan nilai E berkisar antara 0-1

3.4.6 Indeks Similaritas IS

IS = 100 x b a 2c + dengan: a = jumlah spesies pada lokasi a b = jumlah spesies pada lokasi b c = jumlah spesies yang sama pada lokasi a dan b Bila: IS = 75 – 100 : sangat mirip IS = 50 – 75 : mirip IS = 25 – 50 : tidak mirip IS = ≤ 25 : sangat tidak mirip Erni L. Hutauruk : Studi Keanekaragaman Echinodermata Di Kawasan Perairan Pulau Rubiah Nanggroe Aceh Darussalam, 2009. BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Parameter Biotik Hasil penelitian yang telah dilakukan terdapat 13 spesies Echinoermata, terdiri dari: 1 filum, 4 kelas, 5 ordo, 7 famili, 11 genus dan 13 spesies. Tabel 4.1 Klasifikasi dan Jenis Echinodermata yang didapat pada Stasiun Penelitian Filum Kelas Ordo Famili Genus Spesies 1 Echinodermata Asteroidea Spinulosida Acanthasteridae Achantaster A. plancii 2 Valvatida Ophidiasteridae Linkia L. laevigata 3 Protoreaster P. nodosus 4 Oreasteridae Culcita Culcita sp 5 Crinoidea Comatulida Colobometridae Colobometra Colobometra sp 6 Comasteridae Comanthus Comanthus sp 7 Echinoidea Cidaroidea Diadematoidae Diadema Diadema sp 8 Echinometridae Echinometra Echinometra sp 9 Holothuroidea Aspidochirotida Holothuroidae Actinopyga A.lecanora 10 Holothuria H. atra 11 H.edulis 12 Holothuria sp 13 Pearsonothuria P. graffei Deskripsi jenis Echinodermata yang ditemukan menurut Patrick L. C. Charles A. 1995 dan Nontji 1993 , seperti yang tertera dibawah ini: a. Achantaster plancii kaki seribu Hewan ini dari kelas Asteroidea atau sering disebut kaki seribu yang memiliki lengan banyak dan seluruh tubuhnya ditutupi oleh duri. Warna tubuh dominan biru dan bagian tepi berwarna hitam Gambar 4.1.1 Achantaster plancii. Hewan ini ditemukan menempel di terumbu karang atau di bawah karang berbentuk meja. Menurut Patrick L. C. Charles A. 1995, bintang laut berlengan banyak dan seluruh tubuhnya ditutupi oleh duri yang panjangnya kira-kira 2-4 cm. Permukaan Erni L. Hutauruk : Studi Keanekaragaman Echinodermata Di Kawasan Perairan Pulau Rubiah Nanggroe Aceh Darussalam, 2009. tubuh hewan ini kira-kira 20-30 cm. Lengannya berjumlah kira-kira 10-20 buah. Hewan ini memakan polip karang mati atau yang hidup. Foto dilapangan Foto Patrick L. C. Charles A. Gambar 4.1.1 Achantaster plancii b. Culcita sp bantal raja Jenis bintang laut yang tidak memiliki lengan, berbentuk seperti segi lima. Tubuh tebal seperti roti. Warna tubuh hewan ini kuning kecoklatan Gambar 4.1.2 Culcita sp. Menurut Patrick L. C. Charles A. 1995, pada saat muda memiliki bentuk tubuh yang berbeda yaitu pipih, setelah dewasa berbentuk seperti segi lima dengan diameter kira-kira 20 cm. Hidup di terumbu karang, pasir dan padang lamun. Gambar 4.1.2 Culcita sp Foto dilapangan Erni L. Hutauruk : Studi Keanekaragaman Echinodermata Di Kawasan Perairan Pulau Rubiah Nanggroe Aceh Darussalam, 2009. c. Linkia laevigata bintang laut Berbentuk bintang yang memiliki lengan lima dan warna sangat menjolok atau kontras dengan lingkungan yaitu coklat muda, coklat tua, biru, jingga. Tiap lengan berbentuk memanjang dan langsing. Permukaan tubuh halus dan tidak terdapat tonjolan-tonjolan Gambar 4.1.3 Linkia laevigata. Nontji 1993, tiap lengan berbentuk memanjang dan langsing sampai kira-kira 15 cm atau lebih, hidup di terumbu karang, pasir dan padang lamun. Gambar 4.1.3 Linkia laevigata Foto dilapangan d. Protoreaster nodosus bintang laut Berbentuk bintang lengan lima dan tergolong besar. Warna coklat kemarahan dan terdapat tonjolan-tonjolan berwarna hitam. Ujung setiap lengan berwarna hitam Gambar 4.1.4 Protoreaster nodosus. Nontji 1993, diameter tubuhnya kira-kira 10 cm. Ukuran hewan ini lebih besar dibanding dengan Linkia laevigata. Hidup di terumbu karang, pasir dan padang lamun. Gambar 4.1.4 Protoreaster nodosus Foto Patrick L. C. Charles A. Erni L. Hutauruk : Studi Keanekaragaman Echinodermata Di Kawasan Perairan Pulau Rubiah Nanggroe Aceh Darussalam, 2009. e. Colobometra sp lili laut Memiliki bentuk tubuh yang indah apabila hewan ini berenang. Warna tubuh hitam Gambar 4.1.5 Colobometra sp. Menurut Nontji 1993, memiliki lengan yang banyak kira-kira sebanyak 12 buah atau lebih. Hewan ini berpegang pada batu atau tumbuhan dengan alat yang disebut dengan cirri dan hidup di terumbu karang, pasir dan padang lamun. Gambar 4.1.5 Colobometra sp Foto dilapangan f. Comanthus sp lili laut Memiliki bentuh tubuh yang indah apabila hewan ini berenang. Warna kuning dan ujung cirrinya berwarna biru Gambar 4.1.6 Comanthus sp. Menurut Nontji 1993, memiliki lengan yang banyak kira-kira sebanyak 12 buah atau lebih. Hewan ini berpegang pada batu atau tumbuhan dengan alat yang disebut dengan cirri. Hidup menempel pada terumbu karang, tumbuhan, pasir dan padang lamun. Gambar 4.1.6 Comanthus sp Foto dilapangan Erni L. Hutauruk : Studi Keanekaragaman Echinodermata Di Kawasan Perairan Pulau Rubiah Nanggroe Aceh Darussalam, 2009. g. Diadema sp bulu babi Bulu babi Diadema sp, tubuh berwarna hitam dan ada juga berwarna putih. Seluruh tubuhnya ditutupi dur i yang tajam, lancip dan sangat rapuh Gambar 4.1.7 Diadema sp. Hidup berkelompok, satu kelompok dapat terdiri atas 20-40 individu atau lebih. Nontji 1993, seluruh tubuhnya ditutupi duri yang berukuran kira-kira mencapai 10 cm. Makanannya alga dan partikel organik atau detritus. Biasanya hidup berkelompok untuk dapat saling melindungi terhadap ancaman musuh-musuhnya dan mungkin juga untuk lebih memudahkan terjadinya fertilisasi. Ada juga beberapa ikan kecil yang senang hidup untuk berlindung disela duri-duri bulu babi. Foto dilapangan Foto Patrick L. C. Charles A. Gambar 4.1.7 Diadema sp h. Echinometra sp bulu babi Foto dilapangan Foto Patrick L. C. Charles A. Gambar 4.1.8 Echinometra sp Erni L. Hutauruk : Studi Keanekaragaman Echinodermata Di Kawasan Perairan Pulau Rubiah Nanggroe Aceh Darussalam, 2009. Echinometra sp mirip dengan Diadema sp, bedanya hewan ini memiliki duri lebih pendek, gemuk dan pendek dibanding Diadema sp. Tubuh berwarna hitam dan duri berwarna putih Gambar 4.1.8 Echinometra sp. Menurut Patrick L. C. Charles A. 1995, makanannya alga dan partikel organik atau detritus. Hidup di terumbu karang, karang mati dan batu. i. Holothuria atra teripang Tubuh berbentuk bulat panjang atau silindris, dengan mulut pada salah satu ujungnya dan dubur pada salah satu ujungnya. Terdapat tentakel-tentakel bercabang yang mengelilingi mulut. Warna hitam Gambar 4.1.9 Holothuria atra. Menurut Patrick L. C. Charles A. 1995, tubuh berotot tebal, lembek atau licin, kulitnya halus. Sering dijumpai membenamkan diri dalam pasir atau dipermukaan pasir, panjang tubuh kira-kira sekitar 10-30 cm. Gambar 4.1.9 Holothuria atra Foto Patrick L. C. Charles A. j. Holothuria edulis teripang pasir Tubuh berbentuk bulat panjang atau silindris, dengan mulut pada salah satu ujungnya dan dubur pada salah satu ujungnya. Warna tubuh bagian atas warna hitam sedangkan bagian bawah warna merah Gambar 4.1.10 Holothuria edulis. Menurut Patrick L. C. Charles A. 1995, terdapat tentakel-tentakel bercabang yang mengelilingi mulut. Tubuh berotot tebal, lembek atau licin, kulitnya halus. Sering dijumpai membenamkan Erni L. Hutauruk : Studi Keanekaragaman Echinodermata Di Kawasan Perairan Pulau Rubiah Nanggroe Aceh Darussalam, 2009. diri dalam pasir, dipermukaan pasir padang lamun dan terumbu karang dan panjangnya kira-kira sekitar 10-30 cm. Gambar 4.1.10 Holothuria edulis Foto dilapangan k. Actinopyga lecanora teripang Tubuh berbentuk bulat panjang atau silindris, dengan mulut pada salah satu ujungnya dan dubur pada salah satu ujungnya. Terdapat tentakel-tentakel bercabang yang mengelilingi mulut. Warna coklat dan terdapat bercak-bercak hitam Gambar 4.1.11 Actinopyga lecanora. Nontji 1993, tubuh berotot tebal, lembek dan permukaan kulit kasar dan panjangnya kira-kira sekitar 10-30 cm. Sering dijumpai membenamkan diri dalam pasir dan dipermukaan pasir padang lamun dan terumbu karang. Gambar 4.1.11 Actinopyga lecanora Foto Patrick L. C. Charles A. l. Holothuria sp teripang Erni L. Hutauruk : Studi Keanekaragaman Echinodermata Di Kawasan Perairan Pulau Rubiah Nanggroe Aceh Darussalam, 2009. Tubuh berbentuk bulat panjang atau silindris dan terdapat mulut pada salah satu ujungnya dan dubur pada salah satu ujungnya. Tubuh berotot tebal, lembek atau licin, kulitnya halus. Warna abu-abu dan memiliki garis di punggung atau sisinya berwarna hitam Gambar 4.1.12 Holothuria sp. Menurut Patrick L. C. Charles A. 1995, terdapat tentakel-tentakel bercabang yang mengelilingi mulut dan panjangnya kira-kira sekitar 10-30 cm. Sering dijumpai membenamkan diri dalam pasir atau dipermukaan pasir. Gambar 4.1.12 Holothuria sp Foto dilapangan m. Pearsonothuria graffei Tubuh berbentuk bulat panjang atau silindris dan berotot tebal, permukaan tubuh kasar. Warna abu-abu kekuningan dan bulat-bulat berwarna coklat Gambar 4.1.13 Pearsonothuria graffei. Menurut Patrick L. C. Charles A. 1995, Dengan mulut pada salah satu ujungnya dan dubur pada salah satu ujungnya. Terdapat tentakel-tentakel bercabang yang mengelilingi mulut. Sering dijumpai membenamkan diri dalam pasir, dipermukaan pasir padang lamun dan terumbu karang. Panjangn kira- kira sekitar 10-30 cm. Gambar 4.1.13 Pearsonothuria graffei Foto dilapangan Erni L. Hutauruk : Studi Keanekaragaman Echinodermata Di Kawasan Perairan Pulau Rubiah Nanggroe Aceh Darussalam, 2009.

4.1.1 Nilai Kepadatan, Kepadatan Relatif, dan Frekuensi Kehadiran Echinodermata.