Erni L. Hutauruk : Studi Keanekaragaman Echinodermata Di Kawasan Perairan Pulau Rubiah Nanggroe Aceh Darussalam, 2009.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di Nanggroe Aceh Darussalam terdapat 4 pulau kecil yang mengelilingi Pulau Weh: Klah, Rubiah, Seulako dan Rondo. Diantara keempatnya, Pulau Rubiah terkenal
sebagai tempat pariwisata menyelam karena terumbu karangnya dan kekayaan biota laut yang melimpah. Perairan Pulau Rubiah yang termasuk dalam kawasan Taman
Wisata Bawah Laut Pulau Weh yang berada di Kota Sabang memiliki hamparan terumbu karang dan banyak kegiatan wisata alam di tempat ini seperti naik sampan,
berenang, diving, penggunaan kapal mesin dan lain-lain. Beragam biota laut hidup dalam ekosistem ini, termasuk anggota Echinodermata yang merupakan salah satu
pembentuk ekosistem terumbu karang http:www.coremap.or.idterumbu_karang.
Echinodermata berasal dari bahasa Yunani Echinus berarti landak, dan derma berarti kulit. Semua jenis Echinodermata hidup dilaut, mulai dari daerah litoral sampai
kedalaman 6.000 m. Termasuk dalam filum Echinodermata antara lain bintang laut, bulu babi, teripang dan lain-lain. Umumnya berukuran besar, yang terkecil
berdiameter 1 cm Brotowidjoyo, 1994. Ekosistem terumbu karang merupakan habitat dari berbagai fauna invertebrata.
Echinodermata merupakan salah satu kelompok biota penghuni terumbu karang yang cukup menonjol. Kelompok ini dapat hidup menempati berbagai macam mikro habitat
seperti zona rataan terumbu, daerah pertumbuhan alga, padang lamun, koloni karang hidup dan karang mati dan juga beting karang rubbles dan boulders. Kehadiran dan
peranan fauna Echinodermata di ekosistem terumbu karang sangat banyak. Fauna Echinodermata mempunyai peranan pada ekosistem terumbu karang sebagai jaringan
makanan dan juga sebagai herbivora, carnivora, omnivora ataupun sebagai pemakan detritus. Salah satu contohnya adalah beberapa jenis teripang dan bulu babi
merupakan sumber pakan untuk berbagai jenis ikan karang dan apabila terjadi
Erni L. Hutauruk : Studi Keanekaragaman Echinodermata Di Kawasan Perairan Pulau Rubiah Nanggroe Aceh Darussalam, 2009.
peningkatan kelimpahan bisa membawa perubahan besar dalam struktur komunitas koral Clark Rowe 1971.
Echinodermata merupakan sumber daya hayati perairan laut yang cukup digemari, Echinodermata diexploitasi oleh masyarakat sebagai sumber pakan,
sehingga populasi echinodermata berkurang, untuk mengatasi hal tersebut pemerintah telah mengambil kebijakan dalam undang-undang seperti yang tercantum dalam 3 SK
Menteri Kehutanan yakni SK No. 12 Th. 1987 Tentang Flora Fauna yang Dilindungi, No. 301 Th. 1991 tentang Konversi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya dan No.
882 Th. 1992 tentang Perlindungan Biota Perairan Air Laut Anonimous, 1993.
Kelangsungan hidup Echinodermata dipengaruhi oleh faktor fisik kimia perairan seperti suhu, pH, salinitas, oksigen terlarut dan lain-lain. Sejauh ini belum
diketahui jenis-jenis Echinodermata yang terdapat di Pulau Rubiah dan hubungan faktor fisik kimia perairan dengan keanekaragaman Echinodermata, serta pengaruh
persen tutupan karang terhadap nilai keanekaragaman Echinodermata, oleh sebab itu
dilakukan penelitian “Studi Keanekaragaman Echinodermata di Perairan Pulau Rubiah Nanggroe Aceh Darussalam”.
1.2 Permasalahan