Pihak-Pihak Dalam Asuransi Jiwa Hak-Hak dan Kewajiban Pengambil Asuransi

Afnida Novriani : Tinjauan Terhadap Manfaat Asuransi Jiwa Sebagai Jaminan Terhadap Pelunasan Hutang KPR Pada Bank PT. Bank Century,Tbk, 2008. USU Repository © 2009 Biasanya dilihat dari besar kecilnya jumlah uang pertanggungan dari tertanggung. Sampai jumlah sekian misalnya harus dengan pemeriksaan dokter medical dan kalau belum sampai jumlah yang ditentukan boleh tanpa pemeriksaan dokter non medical.

3. Pihak-Pihak Dalam Asuransi Jiwa

Pihak-pihak disini dapat diartikan dalam arti sempit dan dapat pula dapat diartikan dapat arti luas. 15 1 pengambil asuransi Dalam arti sempit, yang dimaksudkan sebagai pihak-pihak adalah : 2 penanggung sedangkan dalam arti luas, yang dimaksudkan sebagai pihak-pihak adalah : 1 penanggung 2 pengambil asuransi 3 tertanggung 4 tertunjuk Penanggung ialah pihak yang menerima risiko dari perjanjian pertanggungan yang “menanggung” pembayaran uang pertanggungan yang mengikat diri untuk membayar jumlah itu. Pengambil asuransi ialah seorang yang mengadakan perjanjian dengan penanggung, sering juga disebut sebagai pemegang polis. 15 Sri Rejeki Hartono, Hukum Asuransi dan Perusahaan Asuransi, Sinar Grafika, Jakarta, 2005, hal.25. Afnida Novriani : Tinjauan Terhadap Manfaat Asuransi Jiwa Sebagai Jaminan Terhadap Pelunasan Hutang KPR Pada Bank PT. Bank Century,Tbk, 2008. USU Repository © 2009 Tertanggung ialah orang yang menjadi dasar daripada perjanjian pertanggungan, yang dari hidupnya digantungkan “penyelesaian” daripada asuransi jiwa. Tertunjuk ialah pihak yang berhak atas penerimaan uang pembayaran.

4. Hak-Hak dan Kewajiban Pengambil Asuransi

Pengertian pengambil asuransi disini ialah pihak yang berhadapan dengan penanggung sebagai kontraktor yang mengadakan kontrak perjanjian. Untuk pertanggungan kerugian menurut perundang-undangan memakai istilah verzekerde atau tertanggung. Menurut penulis, pengambil asuransi ini dapat juga dikatakan sebagai tertanggung, apabila asuransi yang diambilnya untuk dirinya sendiri dan dirinya lah yang menjadi objek dari asuransi tersebut bukan untuk orang lain, karena itu tertanggung juga dapat dikatakan sebagai pemegang polis. Pemegang polis ialah pihak yang kedudukannya sangat penting di samping penanggung. Sebab ia dapat menentukan kehendak secara bebas, apakah akan melanjutkan perjanjian pertanggungan ataukah akan menghentikannya. Adapun yang menjadi hak-hak dari pemegang polis itu adalah : 1 hak untuk menunjuk orang yang akan menerima uang pertanggungan. 2 hak untuk merubah siapa-siapa yang menjadi tertunjuk dalam batas- batas tertentu. 3 hak untuk menebus kembali polis. 4 hak untuk mengubah polis menjadi bebas premi. 5 hak untuk mengadakan pengawasan terhadap penanggung. Afnida Novriani : Tinjauan Terhadap Manfaat Asuransi Jiwa Sebagai Jaminan Terhadap Pelunasan Hutang KPR Pada Bank PT. Bank Century,Tbk, 2008. USU Repository © 2009 6 hak untuk menggadaikan polis. Sedangkan kewajiban-kewajiban dari pemegang polis adalah : 1 kewajiban untuk membayar premi. 2 kewajiban untuk memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan oleh penanggung.

5. Hak-hak dan Kewajiban-kewajiban Tertunjuk