Afnida Novriani : Tinjauan Terhadap Manfaat Asuransi Jiwa Sebagai Jaminan Terhadap Pelunasan Hutang KPR Pada Bank PT. Bank Century,Tbk, 2008.
USU Repository © 2009
6 hak untuk menggadaikan polis.
Sedangkan kewajiban-kewajiban dari pemegang polis adalah : 1
kewajiban untuk membayar premi. 2
kewajiban untuk memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan oleh penanggung.
5. Hak-hak dan Kewajiban-kewajiban Tertunjuk
Bahwa terjadinya hak dari tertunjuk ini ada dua pendapat, yaitu : 1
bahwa hak itu merupakan hak lanjutan, yang semula dimiliki oleh pemegang polis.
2 bahwa hak itu terjadi karena ada persesuaian kehendak antara
pemegang polis dengan penanggung.
16
Hak dari tertunjuk yang terpenting ialah “hak atas uang pertanggungan”. Sedangkan tentang kewajiban-kewajibannya ialah :
1 kewajiban memberitahukan kepada penanggung mengenai
meninggalnya tertanggung. 2
kewajiban membuktikan dapat ditagihnya uang pertanggungan dari penanggung.
3 kewajiban membuktikan wewenangnya untuk menerima uang
pertanggungan. 4
kewajiban untuk menyerahkan polis untuk dapat memperoleh uang pertanggungan.
16
Abdul Muis,Hukum Asuransi dan Bentuk-Bentuk Perasuransian, Fakultas Hukum USU, 2005,hal.66.
Afnida Novriani : Tinjauan Terhadap Manfaat Asuransi Jiwa Sebagai Jaminan Terhadap Pelunasan Hutang KPR Pada Bank PT. Bank Century,Tbk, 2008.
USU Repository © 2009
5 kewajiban untuk menyerahkan atau memperlihatkan kwitansi terakhir
dari pembayaran premi. 6
wajib membayar tunggakan premi.
6. Penggadaian Polis
Yang tergolong sebagai benda yang dapat digadikan ialah surat tagihan, dalam hal ini Polis juga merupakan surat tanda bukti adanya suatu penagihan.
Oleh karena itu polis dapat juga merupakan benda yang dapat digadaikan. Penggadaian polis dalam hal ini dimaksudkan untuk memberi jaminan kepada
kreditur pemegang gadai terhadap resiko meninggalnya debitur pemberi gadai, sebelum hutangnya lunas.
Apabila debitur meninggal dunia, maka seluruh hutang atau sisanya dibayar dengan uang pertanggungan.
7. Alasan-alasan Yang Membebaskan Penanggung dari Kewajibannya Untuk Membayar
Pasal 307 KUHD mengatakan, bilamana orang yang mempertanggungkan jiwanya menghabisi jiwanya atau dijatuhi pidana mati, maka gugurlah
pertanggungan itu. Hal bunuh diri menghabisi jiwanya sendiri, adalah mirip dengan keadaan
dimana tertanggung dalam pertanggungan atas pertanggungan jawab, dengan sengaja mengakibatkan kerugian kepada orang lain.
Afnida Novriani : Tinjauan Terhadap Manfaat Asuransi Jiwa Sebagai Jaminan Terhadap Pelunasan Hutang KPR Pada Bank PT. Bank Century,Tbk, 2008.
USU Repository © 2009
Dalam keadaan seperti tersebut di atas penanggung babas untuk membayar uang pertanggungan, sebab memang tujuan dari pasal 307 KUHD adalah untuk
memberi perlindungan kepada penanggung. Selanjutnya tentang dijatuhinya pidana mati oleh pengadilan, Wirjono
Prodjodikoro mengatakan : “Lain halnya dengan peristiwa penghukuman mati oleh Pengadilan. Ini sebetulnya
merupakan suatu peristiwa yang tidak dapat dikira-kirakan akan terjadinya. Jadi memenuhi syarat, bahwa pembayaran uang asuransi harus digantungkan pada
peristiwa tak tentu. Maka saya tidak mengerti mengapa oleh pembentuk Undang- undang hal tersebut ditetapkan asuransi menjadi gugur.”
17
1 penanggung dapat memberikan polis duplikat dengan syarat sebagai
berikut :
8. Kehilangan Polis