Afnida Novriani : Tinjauan Terhadap Manfaat Asuransi Jiwa Sebagai Jaminan Terhadap Pelunasan Hutang KPR Pada Bank PT. Bank Century,Tbk, 2008.
USU Repository © 2009
bertindak dalam hukum, dalam arti bahwa si penerima kredit haruslah sudah dewasa ataupun tidak berada di bawah pengampuan orang lain.
Sebagai objek dari adanya perjanjian kredit itu adalah sejumlah uang tertentu, sehingga pihak Bank sebagai pihak kreditur haruslah menyerahkan
sejumlah uang tertentu kepada pihak si penerima kredit debitur, dan pihak Bank sebagai pihak kreditur berhak untuk menuntut pengembalian daripada uang
tersebut dari pihak si penerima kredit sebagai pihak debitur. Debitur menuntut agar sejumlah uang yang telah diperjanjikan dengan
pihak Bank diserahkan kepadanya, dan berkewajiban mengembalikan pinjamannya setelah jangka waktu yang telah ditentukan.
2. Subjek Hukum Perjanjian Kredit
Menurut M. Yahya Harahap perjanjian timbul disebabkan adanya hubungan hukum antara dua orang atau lebih, demikian halnya dalam perjanjian
kredit. Pendukung hukum perjanjian sekurang-kurangnya harus ada dua orang tertentu. Masing-masing orang itu menduduki tempat yang berbeda. Satu orang
menjadi pihak kreditur, dan yang seorang lagi sebagai pihak debitur.
27
3. Objek Hukum Perjanjian Kredit
Kreditur dan debitur inilah yang menjadi subjek perjanjian kredit. Kreditur mempunyai hak atas prestasi dan debitur wajib memnuhi pelaksanaan prestasi.
Objek dari perjanjian adalah “prestasi”. Kreditur berhak atas prestasi yang diperjanjikan dan debitur wajib melaksanakan prestasi yang dimaksud. Kalau
demikian hakikat perjanjian tidak lain adalah prestasi.
27
M. Yahya Harahap, op.cit, hal.17.
Afnida Novriani : Tinjauan Terhadap Manfaat Asuransi Jiwa Sebagai Jaminan Terhadap Pelunasan Hutang KPR Pada Bank PT. Bank Century,Tbk, 2008.
USU Repository © 2009
Dalam hal perjanjian kredit, maka kreditur wajib menyerahkan sejumlah uang atau sejumlah barang pada debitur peminjam, sedangkan debitur
berkewajiban untuk melakukan pelunasan hutang pada jangka waktu tertentu sesuai dengan yang diperjanjikan.
4. Unsur-unsur Perjanjian Kredit
Adapun yang menjadi unsur-unsur dalam perjanjian kredit adalah :
28
a. Kepercayaan
Kepercayaan adalah suatu keyakinan pemberian kredit bahwa prestasi uang, jasa atau barang yang diberikan akan benar-benar diterimanya
kembali di masa tertentu yang akan datang. b.
Waktu Waktu yang dimaksudkan dalam hal ini bahwa antara pemberian
prestasi dan pengembaliannya dibatasi oleh suatu masa waktu tertentu. Dalam unsur waktu ini terkandung pengertian tentang nilai
agio uang, bahwa uang sekarang lebih bernilai dari uang di masa yang akan datang.
c. Degree of risk
Dengan pengertian degree of risk disebutkan bahwa pemberian kredit menimbulkan suatu tingkat resiko. Resiko yang timbul bagi pemberi
kredit karena uang, jasa atau barang yang berupa prestasi telah terlepas kepada orang lain.
d. Prestasi
28
Thomas Suyatno, dkk., Dasar-dasar Perkreditan, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1991, hal 33.
Afnida Novriani : Tinjauan Terhadap Manfaat Asuransi Jiwa Sebagai Jaminan Terhadap Pelunasan Hutang KPR Pada Bank PT. Bank Century,Tbk, 2008.
USU Repository © 2009
Prestasi yang diberikan adalah suatu prestasi yang dapat berupa uang, jasa atau barang. Dalam perkembangan perkreditan di zaman modern
ini, maka yang dimaksudkan dengan prestasi dalam pemberian kredit adalah uang.
5. Jangka Waktu Perjanjanjian Kredit