Afnida Novriani : Tinjauan Terhadap Manfaat Asuransi Jiwa Sebagai Jaminan Terhadap Pelunasan Hutang KPR Pada Bank PT. Bank Century,Tbk, 2008.
USU Repository © 2009
d. Penghimpun dana untuk persiapan pensiun.
13
Kedua jenis asuransi di atas banyak kita jumpai dalam praktek perasuransian. Tetapi menurut H. Gunanto, kedua jenis asuransi ini di Indonesia
tidak boleh diusahakan bersama-sama oleh satu perusahaan.
14
B. ASURANSI MERUPAKAN PERJANJIAN PENGALIHAN RISIKO
Dari pembahasan diatas, penulis berfikir akan pentingnya asuransi itu dalam kehidupan kita, khususnya asuransi jiwa. Oleh karena itu penulis akan
membahas mengenai asuransi jiwa lebih rinci lagi, agar para pembaca skripsi ini dapat mengetahui bagaimana pentingnya asuransi jiwa itu, khususnya bagi para
pembaca yang ingin mengambil Kredit Pemilikan Rumah KPR pada suatu Bank.
Manusia di dalam hidup dan kehidupannya selalu dibayang-bayangi oleh keadaan yang dapat menimbulkan resiko. Keadaan yang dapat menimbulkan
bahaya atau resiko ini mengakibatkan kerugian bagi manusia yang ditimpanya. Karena resiko tersebut dapat mengakibatkan suatu kerugian, maka manusia selalu
menghindari diri dari resiko itu dan berusaha agar resiko itu tidak terwujud. Memang kalau sudah demikian ketentuannya manusia tidak dapat mengelak dari
resiko tersebut, seperti kata pepatah yang mengatakan “untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak”. Demikian juga halnya kalau resiko atau malang
tersebut datang, manusia tidak dapat menghindarinya. Hanya saja manusia dapat berusaha mencegah atau menguranginya dengan berbagai cara agar resiko yang
tidak diingini itu tidak akan terjadi. Kalau seseorang menginginkan agar resiko itu
13
Bagus Irawan, Aspek-Aspek Hukum Kepailitan dan Asuransi, Alumni, Bandung, 2007, hal. 115.
14
H. Gunanto, Asuransi Kebakaran di Indonesia, Tira Pustaka, Jakarta, 1984, hal. 18.
Afnida Novriani : Tinjauan Terhadap Manfaat Asuransi Jiwa Sebagai Jaminan Terhadap Pelunasan Hutang KPR Pada Bank PT. Bank Century,Tbk, 2008.
USU Repository © 2009
tidak terjadi, maka ia harus mengusahakannya misalnya menjaga kesehatannya dengan baik, menghindari terjadinya kecelakaan pada dirinya, dan sebagainya.
Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa resiko yaitu sebagai suatu kemungkinan menghadapi atau ditimpa kerugian, baik yang berupa kerugian
bersifat ekonomis maupun dapat berupa akibat psikologis dan spiritual.kerugian bersifat ekonomis berhubungan dengan masalah harta kekayaan seseorang.
Sedangkan akibat psikologis dan spiritual misalnya kehilangan keluarga, kehilangan teman, kehilangan orang yang dikasihi, atau kehilangan semangat
yang sangat berpengaruh dalam keseimbangan jiwa seseorang. Menurut penulis, karena resiko itu selalu menimbulkan kerugian baik dari
segi ekonomis maupun psikologis dan spiritual, maka kita harus berusaha mencari atau mengambil langkah-langkah untuk mengatasi resiko tersebut, yaitu dengan
cara melalui asuransi. Orang tidak ingin menanggung sendiri resiko yang dialaminya atau yang
akan dialaminya. Kemungkinan terwujudnya resiko yang dihadapi setiap orang ada yang dapat diramalkan atau diperkirakan orang sebelumnya dan ada juga yang
tidak dapat diperhitungkan sama sekali, itu merupakan kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.
Yang dapat diperhitungkan misalnya dengan cara mempelajari dari pengalaman-pengalaman beberapa peristiwa yang sering terjadi. Dan dari situ kita
bisa ketahui besar atau kecil resiko yang akan dihadapi atau bagaimana cara untuk menanggulangi atau memperkecil resiko.
Ada beberapa cara usaha manusia untuk mengatasi suatu resiko, yaitu : 1.
menghindari avoidance
Afnida Novriani : Tinjauan Terhadap Manfaat Asuransi Jiwa Sebagai Jaminan Terhadap Pelunasan Hutang KPR Pada Bank PT. Bank Century,Tbk, 2008.
USU Repository © 2009
2. mencegah preventif
3. memperalihkan transfer.
Point 1 dan 2 dapat dilakukan sebelum timbulnya risiko, sedangkan point 3 dilakukan juga sebelumnya, tetapi kalau risiko timbul sudah ada orang lain yang
akan menanggungnya atau setidak-tidaknya memperkecil kerugian yang timbul. Dengan cara mengalihkan risiko, seseorang yang akan menghadapi risiko
mengadakan suatu perjanjian kepada orang pihak lain untuk mau menerima resiko itu. Peralihan risiko ini membuat orang yang merasa dibayang-bayangi
risiko hidupnya terasa menjadi lebih aman dan tenteram. Untuk itu ia mengikat suatu perjanjian, dan perjanjian inilah yang dinamakan perjanjian asuransi. Akibat
dari perjanjian ini menimbulkan hak dan kewajiban bagi masing-masing pihak baik bagi penanggung yang menanggung risiko maupun tertanggung orang
yang bermaksud mengalihkan risikonya.
C. ASURANSI JIWA BAGIAN DARI ASURANSI