Ketenagaan SDM di BP4 Medan

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru BP4 Medan 4.1.1. Data Geografis Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru BP4 Medan terletak di Jalan Asrama No.18 Kecamatan Medan Helvetia. BP4 Medan didirikan di tanah seluas sekitar 2.016 m 2 dengan luas bangunan sebesar lebih kurang 1600,5 m 2 . BP4 Medan ini didirikan pada tahun 1973 yang diresmikan oleh Yayasan SCTV Stiching Centrale Verceniging tot bestryding deer Tuberculosis bestanding sebagai sebuah Consultatie bureau dan klinik paru Koningin Emma Kliniek. Pada masa itu BP4 berlokasi di Jl. Perintis Kemerdekaan No.41 Medan dengan ruang perawatan berkapasitas 150 tempat tidur dan berdiri di atas tanah seluas 26.857 m 2 sebelum dipindahkan karena adanya pengembangan kota ke lokasi sekarang.

4.1.2. Ketenagaan SDM di BP4 Medan

Sumber daya manusia yang bekerja di BP4 Medan secara garis besarnya dibedakan antara tenaga teknis dan tenaga administrasi. Tenaga teknis adalah tenaga yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan, sedangkan tenaga administrasi merupakan tenaga yang melaksanakan kegiatan non medis untuk menunjang kegiatan teknis. Berikut adalah jumlah dan jenis SDM di BP4 Medan. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.1. Distribusi Tenaga Kesehatan Di BP4 Medan Tahun 2007 No Jenis Tenaga Jumlah 1 Medis • Dokter Spesialis Paru • Dokter Umum 2 6 2 Keperawatan • SPK • Akper • AkbidBidan 16 8 2 3 Keteknisan Medis • Penata Rontgen APRO • Analisis LabPranata Lab • Teknik Elektro Medik ATEM • Tenaga Kefarmasian : - Apoteker - Asisten Apoteker • Tenaga GiziNutritionist 5 5 2 1 5 2 4 Tenaga Kesehatan Masyarakat • Sanitarian Kesehatan AKL 1 5 Tenaga Non Medis • S2 • S1 • SMA • STM • SMEA • SMP • KPAA 2 1 7 1 2 3 2 Jumlah 73 Sumber : Profil BP4 Medan Tahun 2008 4.1.3. Kegiatan Pelayanan Medis Di BP4 Medan Kegiatan pelayanan medis di BP4 Medan meliputi kegiatan rawat jalan, upaya pelayanan gawat darurat paru UGDone day care gawat darurat paru, asuhan keperawatan, rehabilitasi dan fisioterapi, upaya pelayanan penunjang medik diagnostik dan pelayanan penunjang lain. Berikut akan dijelaskan di antaranya yaitu : 1. Rawat jalan Pelayanan rawat jalan yang diberikan di dalam gedung BP4 meliputi : Universitas Sumatera Utara a. Melakukan pemeriksaan dan pengobatan spesialistik pada paru-paru infeksi dan non infeksi dalam berbagai bentuknya. Fasilitas pelayanan terdiri dari beberapa poliklinik yaitu : • Poli konsultan • Poli infeksi TB DOTS • Poli infeksi Non TB • Poli asma • Poli PPOK Penyakit Paru Obstruktif Kronik • Poli konsultan kesehatan paru dan gizi • Poli anak • Poli pleura • Klinik berhenti merokok dalam persiapan • Klinik VCT HIVAIDS dalam persiapan b. Upaya tindakan medik terapi spesialistik pada penyakit paru dan saluran nafas, terdiri dari : nebulizer, punctie pleura, water sealed drainage dan pleurodesis. c. Pelayanan rehabilitasi medis dan fisioterapi Pelayanan ini masih belum dapat berjalan saat ini karena terkendala SDM dan sarana pelayanan yang belum tersedia. d. Melakukan penanganan lanjut terhadap rujukan dari sarana kesehatan pemerintah dan timbal balik dari sarana pelayanan kesehatan lainnya baik pemerintah maupun swasta. Kegiatannya antara lain : Universitas Sumatera Utara • Menerima rujukan kasusspesimen laboratorium untuk kesehatan paru dari Puskesmas, Rumah Sakit dan UPK lainnya. • Merujuk kasusspesimen laboratorium yang tidak dapat ditangani kepada unit pelayanan kesehatanlaboratorium lain yang lebih mampu. • Rujukan ilmu pengetahuan dan teknologi Iptek e. Memberikan penyuluhan kesehatan paru masyarakat dan saluran pernafasan lainnya baik per orangan maupun per kelompok dalam dan luar gedung. 2. Upaya pelayanan penunjang medik diagnostik, yang terdiri dari : a. Pemeriksaan radiologi x-ray b. Pemeriksaan laboratorium seperti : pemeriksaan darah rutin, urin rutin, kadar gula darah, Haemology analyzer darah lengkap, Clinical chemistry analyzer faal hati, faal ginjal, elektrolit darah, dan lain-lain, Mikrobiologi pewarnaan BTA, jamur, parasit, uji resistensi BTA dan Non BTA c. Pemeriksaan imunologi yaitu tes Mantoux dan tes alergi kulit d. Pemeriksaan bronchodilator Dalam melaksanakan kegiatan pelayanannya, BP4 Medan mempunyai visi : “Menjadi pusat pelayanan kesehatan paru prima dan terjangkau bagi masyarakat untuk mendukung Indonesia Sehat 2010” melalui misi : 1. Meningkatkan pemerataan, mutu dan keterjangkauan pelayanan di bidang kesehatan paru masyarakat. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan paru strata dua berupaya meningkatkan pemerataan, memenuhi standar mutu, dan mengupayakan Universitas Sumatera Utara keterjangkauan serta memuaskan masyarakat dengan menerapkan teknologi tepat guna. 2. Melakukan promosi kesehatan paru untuk pemberdayaan masyarakat. Berupaya agar setiap keluarga dan masyarakat di wilayah kerjanya, secara mandiri mampu mencegah dan mengatasi masalah yang berhubungan dengan kesehatan indera sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. 3. Mengembangkan jejaring kemitraan dan koordinasi dengan institusi terkait dalam mengatasi masalah kesehatan paru masyarakat. 4. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan agar tidak menimbulkan dampak negatif terhadap masalah kesehatan masyarakat. 5. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan SDM melalui pendidikan dan pelatihan. Dalam melaksanakan program DOTS untuk penanggulangan penyakit TB Paru, BP4 Medan memiliki keterbatasan di mana BP4 Medan bersifat pasif sebab hanya melakukan penyuluhan kepada pasien TB Paru yang datang berobat dan tidak melakukan home visit ke tempat tinggal pasien seperti halnya pihak puskesmas. BP4 Medan hanya menunggu pasien yang datang berobat, selain itu BP4 Medan mempunyai kedudukan sebagai Unit Pelayanan Kesehatan UPK strata kedua yang menjalankan pelayanan spesialistik paru yang menerima rujukan dari UPK lain seperti puskesmas. Proses folow up pasien yang drop out atau lalai berobat hanya dilakukan melalui telepon dan apabila terdapat pasien yang pindah berobat ke sarana kesehatan lain yaitu puskesmas, pihak BP4 Medan tidak mendapatkan informasi dari puskesmas tersebut karena tidak ada koordinasi atau link system antara BP4 Medan Universitas Sumatera Utara dengan puskesmas. Berbeda dengan BP4 Medan, puskesmas yang memiliki tanggung jawab terhadap wilayah kerjanya, lebih aktif dalam menjaring kasus atau penderita TB Paru dengan cara melakukan survei ke lapangan dan melakukan penyuluhan ke rumah penderita home visit bagi penderita TB Paru.

4.2. Gambaran Karakteristik Responden