1. Tidak menyukai kemauan dan ambisi untuk bertanggung jawab, dan lebih
menyukai diarahkan atau diperintah. 2.
Mempunyai kemampuan yang kecil untuk berkreasi mengatasi masalah. 3.
Hanya membutuhkan motivasi fisiologis dan keamanan saja. 4.
Harus diawasi secara ketat dan sering dipaksa untuk mencapai tujuan. Untuk menyadari kelemahan dari asumsi teori X itu maka McGregor
memberikan alternatif teori lain yang dinamakannya teori Y. Asumsi teori Y ini menyatakan bahwa orang-orang pada hakikatnya tidak malas dan dapat dipercaya,
tidak seperti yang diduga oleh teori X Thoha, 2008.
2.6. Penelitian- Penelitian Sebelumnya
Berdasarkan hasil penelitian Zuliana 2009 di Puskesmas Pekan Labuhan Kota Medan Tahun 2009, ditemukan bahwa pengetahuan dan peran PMO
berpengaruh terhadap kepatuhan berobat penderita TB Paru. Menurut hasil penelitiannya, sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang rendah tentang
penyakit TB Paru dan yang menjadi PMO seluruhnya adalah keluarga sehingga lebih memerhatikan kesehatan responden.
Penelitian Eliska 2005, menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang bermakna antara pekerjaan dan faktor pelayanan kesehatan terhadap tingkat
kepatuhan berobat penderita TB Paru di Puskesmas Teladan Kota Medan. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa pelayanan kesehatan yang diterima respoden
sebaian besar dalam kategori baik 63,6.
Universitas Sumatera Utara
Menurut penelitian Simamora 2004 yang dilakukan di Puskesmas Kota Binjai, ada beberapa variabel yang berpengaruh terhadap ketidakteraturan berobat
penderita TB paru yaitu : pengetahuan penderita tentang pengobatan TB paru, ada tidaknya Pengawas Minum Obat PMO, efek samping obat, perilaku petugas
pelayanan kesehatan, persepsi pasien terhadap penyuluhan kesehatan, dan jarak antara rumah pasien ke puskesmas.
2.7. Kerangka Konsep
Berdasarkan tujuan penelitian dan tinjauan pustaka maka kerangka konsep penelitian ini adalah :
Variabel Independen Variabel Dependen
Gambar 2.1. Kerangka Konsep Penelitian Motivasi
• Dukungan Keluarga
• Peran PMO
• Dorongan Petugas
• Rasa Tanggung jawab
Karakteristik Individu
• Umur
• Jenis kelamin
• Status perkawinan
• Pekerjaan
• Pengetahuan
Kepatuhan Berobat Penderita TB Paru
Universitas Sumatera Utara
Definisi Konsep : 1.
Karakteristik individu adalah hal-hal yang melekat dalam diri penderita TB Paru yang membedakan seseorang dengan lainnya, meliputi : umur, jenis kelamin,
status perkawinan, pekerjaan dan pengetahuan. 2.
Motivasi adalah suatu perasaan, pikiran dan dorongan atau daya penggerak yang berasal dari dalam diri penderita TB Paru maupun yang berasal dari kekuatan di
luar pribadi penderita yang menyebabkan kepatuhan berobat penderita TB Paru, meliputi : dukungan keluarga, peran PMO, dorongan petugas, dan rasa tanggung
jawab. 3.
Kepatuhan berobat penderita TB Paru adalah ketaatan penderita TB Paru dalam menelan obat pada tahap intensif sesuai jadwal yang ditentukan yaitu selama 2
bulan dan menaati segala nasihat dari petugas kesehatan.
2.7. Hipotesis Penelitian