Pengetahuan responden tentang TB Paru kemudian dikategorikan dan diperoleh bahwa yang pengetahuannya baik sebanyak 24 responden 40, tingkat
pengetahuan sedang yaitu sebanyak 28 responden 46,7 dan tingkat pengetahuan yang buruk hanya sebesar 8 responden 13,3. Tabel 4.4
Tabel 4.4. Distribusi Kategori Pengetahuan No
Kategori Pengetahuan Frekuensi
Persentase
1. Baik
24 40,0
2. Sedang
28 46,7
3. Buruk
8 13,3
Jumlah 60
100
4.3. Gambaran Motivasi Responden
Motivasi adalah dorongan atau daya penggerak yang berasal dari dalam diri penderita TB Paru maupun berasal dari kekuatan di luar pribadi penderita yang
menyebabkan kepatuhan berobat. Motivasi pada penelitian ini meliputi variabel dukungan keluarga, pengawasan PMO, dorongan petugas dan rasa tanggung jawab.
4.3.1. Deskripsi Responden Berdasarkan Dukungan Keluarga
Indikator dari variabel dukungan keluarga didasarkan pada 6 pertanyaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden 73,3 menyatakan
bahwa keluarga pernah memberikan saran kepada penderita agar mau berobat teratur. Sebagian besar responden 56,7 menyatakan bahwa keluarga mendorong atau
menganjurkan responden untuk makan makanan bergizi untuk membantu proses pengobatan.
Sebanyak 29 responden 48,3 menyatakan selama menjalani pengobatan pernah menyampaikan keluhan-keluhannya akibat efek samping OAT atau keluhan
Universitas Sumatera Utara
lain yang berkaitan dengan penyakitnya kepada keluarga, dan dari 29 responden tersebut mayoritas responden 62,1 menyatakan bahwa keluhannya tersebut
didengar dan ditanggapi oleh keluarga. Mayoritas responden 60 menyatakan bahwa mereka pernah mendapat bantuan berupa biaya transport untuk mengambil
obat atau periksa dahak oleh keluarga dan sebanyak 40 responden 66,7 menyatakan bahwa keluarga pernah mengawasi responden minum obat. Tabel 4.5
Tabel 4.5. Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan Keluarga No
Dukungan Keluarga Ya
Tidak N
N
1. Memberi saran minum obat teratur
44 73,3
16 26,7
2. Menganjurkan makan makanan yang bergizi
34 56,7
26 43,3
3. Menyampaikan keluhan kepada keluarga
29 48,3
31 51,7
4. Keluhan tersebut didengar oleh keluarga
18 62,1
11 37,9
5. Memberi bantuan biaya transport untuk
mengambil obat atau periksa dahak 36
60,0 24
40,0 6.
Mengawasi minum obat 20
33,3 40
66,7
Berdasarkan perhitungan jumlah skor, variabel distribusi responden menurut dukungan keluarga dapat dikategorikan menjadi baik, sedang dan buruk. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa 14 responden 23,3 menerima dukungan keluarga dalam kategori baik, kategori sedang sebanyak 38 responden 63,3, dan kategori
buruk sebanyak 8 responden 13,4. Tabel 4.6
Tabel 4.6. Distribusi Kategori Dukungan Keluarga No.
Kategori Dukungan Keluarga Frekuensi
Persentase
1. Baik
14 23,3
2. Sedang
38 63,3
3. Buruk
8 13,4
Jumlah 60
100
Universitas Sumatera Utara
4.3.2. Deskripsi Responden Berdasarkan Pengawasan PMO