No Variabel Frekuensi
Persentase 1. Umur Tahun
Umur dewasa awal 40 Tahun Umur dewasa madya 40-60 Tahun
Umur dewasa akhir 60 Tahun 37
17
6 61,7
28,3 10,0
Jumlah 60
100 2. Jenis Kelamin
Laki-laki Perempuan
33 27
55,0 45,0
Jumlah 60
100 3. Status Perkawinan
Kawin Belum Kawin
Cerai MatiHidup 31
19 10
51,7 31,6
16,7
Jumlah
60 100
4. Pekerjaan PNS
Pegawai Swasta WiraswastaPedagang
Tidak bekerjaIRT Pekerja tidak tetap
Pensiunan BuruhTukang Bangunan
Lain-lain 6
10 15
9 4
6 7
3 10,0
16,6 25,0
15,0
6,7 10,0
11,7 5,0
Jumlah
60 100
4.2.2. Variabel Pengetahuan
Pengetahuan tentang TB Paru dapat dilihat dari pengetahuan responden tentang pengertian penyakit TB Paru, penyebab penyakit, tanda-tanda seseorang
menderita TB Paru, cara penularan penderita TB Paru, cara penyembuhan TB Paru, cara pencegahan TB Paru, identifikasi penyakit TB Paru dan kebiasaan yang
memperburuk penyakit TB paru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden 51,7
menyatakan bahwa yang dimaksud dengan penyakit TB Paru adalah penyakit batuk berdarah, sedangkan responden yang mengatakan bahwa penyakit TB Paru adalah
Universitas Sumatera Utara
penyakit menular yang disebabkan oleh bakterikuman yang menyerang paru-paru sebanyak 15 responden 25. Sebanyak 14 responden 23,3 menjawab tidak tahu,
dan sebagian terolong tidak tahu karena menyatakan bahwa penyakit TB Paru adalah penyakit paru-paru berlubang.
Berdasarkan pertanyaan tentang penyebab penyakit TB Paru, 31 responden 51,7 menjawab disebabkan oleh bibit penyakitmerokok dan hanya 11 responden
18,3 yang menjawab kuman Tuberkulosis. Sisanya 18 responden 30 tergolong tidak mengetahui penyebab penyakit TB Paru, sebagian dari mereka menjawab tidak
tahu dan sebanyak 60 dari responden yang menjawab tidak tahu tersebut mengatakan bahwa TB Paru disebabkan angin malam dan ada yang menyatakan
disebabkan oleh abudebu di jalan raya serta debu semen yang disebabkan karena pekerjaan mereka sebagai buruh bangunan.
Berdasarkan pertanyaan tentang tanda-tanda seseorang terkena TB Paru, 40 responden 66,7 hanya menjawab batuk disertai sesak nafas saja, hanya 1
responden 1,7 yang menjawab tidak tahu, dan sisanya 19 responden 31,7 menjawab batuk selama 3 minggu atau lebih, sesak nafas, batuk bercampur darah,
berat badan menurun dan nafsu makan berkurang. Berdasarkan pertanyaan tentang cara penularan TB Paru, 33 responden 55 menjawab melalui batuk dan makanan,
13 responden 21,7 yang menjawab melalui udara yaitu melalui batuk, bersin yang mengandung kuman TB Paru dan terhirup oleh orang lain. Sisanya 14 responden
23,3 menjawab tidak tahu, sebagian responden menjawab tidak tahu karena beranggapan bahwa penyakit TB Paru tidak menular.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan pertanyaan tentang cara penyembuhan TB Paru, mayoritas responden yaitu sebanyak 43 responden 71,7 menjawab dengan minum obat
selama 6 bulan. Sebanyak 11 responden 18,3 menjawab Minum Obat Anti Tuberkulosis selama 6 bulan dengan pengobatan tahap awal obat diminum setiap hari
selama 2 bulan, dan dilanjutkan dengan meminum obat sebanyak 3 kali seminggu selama 4 bulan. Sebanyak 6 responden 10 tergolong tidak tahu dengan sebagian
menjawab tidak tahu karena merasa kurang yakin penyakit TB Paru dapat disembuhkan. Menurut 17 responden 28,3 penyakit TB Paru dapat dicegah
dengan meningkatkan gizi atau lingkungan yang bersih, sebanyak 26 responden 43,3 menjawab dengan tidak mendekati orang yang terkena TB Paru, dan sisanya
17 responden 28,4 tidak mengetahui cara pencegahan penyakit TB Paru. Berdasarkan pertanyaan tentang cara mengetahui seseorang menderita
penyakit TB Paru, 16 responden 26,7 menjawab dengan pemeriksaan dahak, pemeriksaan rontgen dada, dan pemeriksaan darah. Sebanyak 39 responden 65
hanya menjawab melalui pemeriksaan dahak saja atau melalui pemeriksaan rontgen dada saja, dan hanya 5 responden 8,3 menyatakan tidak tahu. Menurut 13
responden 21,6 keadaan yang dapat memperburuk penderita TB paru adalah kebiasaan merokok, minum alkohol dan kurang istirahat, 31 responden 51,7
hanya menjawab salah satu saja seperti kebiasaan merokok atau minum alkohol atau kurang istirahat, sedangkan sisanya 16 responden 26,7 tidak tahu. Tabel 4.3.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3. Distribusi Responden Berdasarkan Uraian Pengetahuan
No. Pengetahuan Responden
Jumlah 1.
Pengertian Penyakit TB Paru -
Penyakit menular yang disebabkan oleh kumanbakteri dan menyerang paru-paru
- Penyakit batuk darah
- Tidak tahu
15 31
14 25,0
51,7 23,3
Jumlah 60
100 2.
Penyebab Penyakit -
Kumanbakteri Tuberkulosis
- Bibit penyakitmerokok
- Tidak tahu
11 31
18 18,3
51,7 30,0
Jumlah 60
100 3.
Tanda-tanda seseorang menderita TB Paru
- Batuk-batuk selama 3 minggu atau lebih, sesak nafas, batuk
berdahak bercampur darah, berat badan menurun
- Menjawab salah satu jawaban ”a”
- Tidak tahu
19 40
1 31,6
66,7 1,7
Jumlah 60
100 4.
Cara penularan TB Paru -
Melalui udara yaitu melalui batukbersin yang mengandung kuman TB Paru yang terhirup orang lain
- Melalui batukmakanan
- Tidak tahu
13 33
14 21,7
55,0 23,3
Jumlah 60
100 5.
Penyembuhan TB Paru -
Minum Obat Anti Tuberkulosis selama 6 bulan dengan pengobatan tahap awal obat diminum setiap hari selama 2 bulan
dan dilanjutkan dengan meminum obat sebanyak 3 kali seminggu selama 4 bulan
- Minum obat selama 6 bulan
- Tidak tahu
11
43 6
18,3
71,7 10,0
Jumlah 60
100 6.
Pencegahan TB Paru -
Imunisasi BCG, meningkatkan gizi
- Menjawab salah satu dari jawaban ”a”
- Tidak tahu
17 26
17 28,3
43,3 28,4
Jumlah 60
100 7.
Identifikasi penyakit TB Paru -
Pemeriksaan dahak, pemeriksaan rontgen dada, pemeriksaan darah
- Menjawab salah satu dari jawaban ”a”
- Tidak tahu
16 39
5 26,7
65,0 8,3
Jumlah 60
100 8.
Kebiasaan memperburuk penyakit TB Paru -
Kebiasaan merokok, minum alkohol, kurang istirahat bergadang
- Menjawab salah satu jawaban ”a”
- Tidak tahu
13 31
16 21,6
51,7 26,7
Jumlah 60
100
Universitas Sumatera Utara
Pengetahuan responden tentang TB Paru kemudian dikategorikan dan diperoleh bahwa yang pengetahuannya baik sebanyak 24 responden 40, tingkat
pengetahuan sedang yaitu sebanyak 28 responden 46,7 dan tingkat pengetahuan yang buruk hanya sebesar 8 responden 13,3. Tabel 4.4
Tabel 4.4. Distribusi Kategori Pengetahuan No
Kategori Pengetahuan Frekuensi
Persentase
1. Baik
24 40,0
2. Sedang
28 46,7
3. Buruk
8 13,3
Jumlah 60
100
4.3. Gambaran Motivasi Responden
Motivasi adalah dorongan atau daya penggerak yang berasal dari dalam diri penderita TB Paru maupun berasal dari kekuatan di luar pribadi penderita yang
menyebabkan kepatuhan berobat. Motivasi pada penelitian ini meliputi variabel dukungan keluarga, pengawasan PMO, dorongan petugas dan rasa tanggung jawab.
4.3.1. Deskripsi Responden Berdasarkan Dukungan Keluarga
Indikator dari variabel dukungan keluarga didasarkan pada 6 pertanyaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden 73,3 menyatakan
bahwa keluarga pernah memberikan saran kepada penderita agar mau berobat teratur. Sebagian besar responden 56,7 menyatakan bahwa keluarga mendorong atau
menganjurkan responden untuk makan makanan bergizi untuk membantu proses pengobatan.
Sebanyak 29 responden 48,3 menyatakan selama menjalani pengobatan pernah menyampaikan keluhan-keluhannya akibat efek samping OAT atau keluhan
Universitas Sumatera Utara