Sejarah BMT di Indonesia

40 CSO BMT Center, Noor Azis, yakin bahwa BMT di Indonesia masih bisa terus dikembangkan. Syaratnya, adanya dukungan dan komitmen pemerintah dalam mendorong perkembangan bisnis lembaga keuangan non bunga tersebut. Salah satu bentuk dukungan itu adalah melahirkan berbagai regulasi yang melindungi binsis keuangan mikro. Searah dengan perubahan zaman, perubahan tata ekonomi dan perdagangan, konsep baitul mal yang sederhana itu pun berubah, tidak sebatas menerima dan menyalurkan harta tetapi juga mengelolanya secara lebih produktif untuk memberdayakan perekonomian masyarakat. Penerimaannya juga tidak terbatas pada zakat, infak dan shodaqoh, juga tidak mungkin lagi dari berbagai bentuk harta yang diperoleh dari peperangan. Lagi pula peran pemberdayaan perekonomian tidak hanya dikerjakan oleh negara. Selain itu, dengan kehadiran BMT di harapkan mampu menjadi sarana dalam menyalurkan dana untuk usaha bisnis kecil dengan mudah dan bersih, karena didasarkan pada kemudahan dan bebas ribabunga, memperbaikimeningkatkan taraf hidup masyarakat bawah, Lembaga keuangan alternatif yang mudah diakses oleh masyarakat bawah dan bebas ribabunga,Lembaga untuk memberdayakan ekonomi ummat,mengentaskan kemiskinan,meningkatkan produktivitas 28 . 28 Dahlan, Perkembangan Baitul Maal Wa Tamwil Jakarta : Wordpress, 1999, h.17. 41

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sekilas Mengenai BMT Usaha Mulya

BMT Usaha Mulya berdiri pada tanggal 01 Agustus 2002 adalah Lembaga Keuangan Mikro berbasis Syariah, berfungsi sebagai sarana memberdayarakan perekonomian ummat melalui kerjasama antara pihak BMT dengan masyarakat yang menjadi anggota atau nasabah dalam bentuk pembiayaan usaha produktif, layanan konsumtif, simpanan atau tabungan ataupun transaksi produk-produk syariah lainnya. Semua transaksi muamalat yang dilakukan menggunakan beberapa mekanisme yang sesuai dengan standar muamalat syariah seperti bagi hasil sesuai dengan nisbah yang disepakati, keuntungan selisih harga jual dan ujrah atau upah. Sumber dana yang dikelola BMT berasal dari modal BMT, dana pihak ketiga dan ZIS produktif. BMT berupaya menghasilkan produk-produk yang praktis, kompetitif serta kemudahan dalam bertransaksi dengan harapan dapat memenuhi setiap kebutuhan anggota atau nasabah untuk bermuamalat secara aman, nyaman, penuh berkah dan terhindar dari praktek ribawi. BMT Usaha Mulya berupaya untuk fokus pada pemberdayaan serta pengembangan kegiatan usaha produktif atau investasi di kalangan masyarakat bawah menengah dalam bentuk permodalan atau pengelolaan usaha baik secara finansial maupun non finansial dengan memadukan fungsi Baitul Maal dalam penghimpunan dana dan Baitut Tamwiil dalam pengembangan usaha.