Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
3
menghancurkan usaha mereka, namun bagi pelaku yang bergerak dalam usaha di luar kebutuhan pokok, seperti perbankan, dampak krisis ekonomi lebih terasa
dengan merosotnya pendapatan. Kehadiran berbagai lembaga keuangan yang berprinsip syariah di
tengah-tengah perkembangan ekonomi negara yang semakin pesat adalah untuk menawarkan sistem perekonomian alternatif bagi umat Islam, yang selama ini
menikmati pelayanan lembaga keuangan dengan sistem bunga. Namun sejak tahun 1992 hingga sekarang umat Islam sudah dapat menikmati pelayanan jasa
bank yang tidak menggunakan sistem bunga, yaitu setelah didirikannya Bank Muamalat Indonesia yang menjadi bank syariah pertama di Indonesia disusul
dengan berdirinya bank-bank berbasis syariah lain serta kemunculan lembaga keuangan mikro juga tetap berbasis syariah yang kesemuanya dapat berkembang
hingga saat ini. Pada tahun-tahun terakhir ini ekonomi syariah dengan lembaga
keuangannya di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat pesat, baik dilihat dari jumlah pembukaan kantor baru, jenis usaha yang ditawarkan dan
volume kegiatan yang dilakukan semakin baik. Dalam suasana perkembangan yang sangat pesat tersebut, maka lembaga
keuangan syariah terutama usaha mikro dan BMT dapat mempunyai potensi dan peluang yang lebih besar dalam peranannya sebagai sumber pembiayaan bagi
hasil dan investasi yang baik bagi perekonomian negara.
4
Masyarakat sebagai pihak yang paling berperan, pada umumnya memiliki sikap tanggap terhadap berbagai bentuk pelayanan yang diberikan oleh
masing-masing lembaga keuangan untuk menarik simpati masyarakat. Simpati dan kepercayaan masyarakat terhadap suatu lembaga keuangan termasuk BMT
tidak terlepas dari keadaan keuangan, termasuk didalamnya adalah dengan adanya dana sosial yang dapat digunakan untuk membantu sesama sebagai muslim yang
baik, mapan dan taat. Masalah keterbatasan pengetahuan masyarakatlah yang menjadi kendala
bagi pengembangan dana sosial pada lembaga keuangan. Seharusnya ada pelatihan maupun seminar-seminar yang dapat digunakan sebagai sarana bagi
pakar ekonomi Islam untuk mengajarkan dan berbagi tentang lembaga keuangan syariah terutama BMT dengan konsentrasi juga pada manajemen dana bergulir.
Sampai saat ini masih banyak keganjalan di hati masyarakat untuk menjalankan ataupun bekerjasama dengan lembaga keuangan mikro syariah untuk
membantu memberikan modal kerja dan lain sebagainya, karena pemikiran mereka yang minim tentang lembaga keuangan islami ini. Merupakan saalah satu
tantangan berat yang harus dilalui juga oleh kami calon sarjana ekonomi Islam untuk mengatasi masalah-masalah diatas.
Lembaga Keuangan Syariah. Dalam mengelola dana mayarakat, lembaga ini selain dituntut profesional juga harus sesuai dengan tuntunan syariah. Tidak
boleh ada pengelolaan dana yang terkait dengan riba, gharar, maysir, dan hal-hal yang bathil yang tidak sesuai dengan syariat Islam. Maka dalam operasionalnya,
5
dana sosial ini akan selalu berhubungan dengan lembaga keuangan syariah baik perbankan syariah, asuransi syariah, BMT, koperasi syariah, maupun lembaga
investasi syariah lainnya. Menjadi ironis bila selama ini dana sosial lembaga- lembaga ini belum belum dapat dikelola dengan baik. Jika hal ini dapat
dilaksanakan maka dampak terhadap perkembangan lembaga keuangan syariah akan sangat besar. Dengan mobilisasi dana lembaga keuangan syariah yang
semakin besar, maka dampak terhadap perekonomian akan semakin positif yaitu dinamisasi sektor riil terutama UKM, stabilitas sektor keuangan, dan stabilitas
tingkat harga
1
. Sudah menjadi rahasia umum, kalau negara kita ini hanya terdapat
banyak pemikir dan orang pintar namun sayangnya tidak ada realisasi dari pemikiran dan pemahaman mereka tersebut untuk dituangkan menjadi satu hal
yang positif dan layak untuk dinikmati oleh masyarakat negara ini supaya kelak menjadi negara yang sejahtera.
Realisasi pada masyarakat melalui pelatihan, seminar dan media periklanan dan promosi lain untuk mengembangkan produk ini agar diketahui dan
dinikmati masyarakat luas. Dalam hal ini, penulis akan mengkonsentrasikan diri dalam mengetahui bagaimana manajemen dana bergulir dhuafa yang ada di
Lembaga Keuangan Mikro Syariah BMT. Oleh karena itulah penulis tertarik untuk mengangkat tema tentang dana bergulir untuk menjadi sebuah tugas
akademis sebagai syarat meraih gelar kesarjanaan di Fakultas Syariah dan Hukum
1
Yusuf Wibisono, Republika Online : 25 Desember 2010.
6
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan judul
“Manajemen Dana Bergulir Dhuafa pada Baitul Maal Wa Tamwil BMT Usaha Mulya Masjid Pondok
Indah Jakarta Selatan ” dengan harapan agar dapat memperoleh gambaran dan
pengetahuan yang cukup tentang keberadaan dan optimalisasi dana sosial di lembaga keuangan mikro syariah semoga dalam keberlangsungan penulisan
skripsi ini dilakukan dengan baik sampai selesai sehingga nantinya dapat digunakan untuk memperluas khazananh kajian mengenai lembaga keuangan
syariah khususnya manajemen dana bergulir dhuafa di BMT Usaha Mulya Pondok Indah Jakarta Selatan ini.