20
ke dalam
bagan organisasi
atau struktur
organisasi. Proses
pengorganisasian  meliputi  perumusan  tujuan,  penetapan  tugas  pokok, perincian kegiatan, pengelompokan kegiatan dalam fungsi-fungsi, staffing,
serta  proses  terakhir  dari  penyusunan  organisasi  ini  adalah  pemberian kelengkapan  berupa  peralatan.  Fasilitas  yang  harus  diberikan  dapat
berwujud material dan atau keuangan. c.
Penggerakan Actuating Penggerakan  adalah  kegiatan  mendorong  semangat  kerja  bawahan,
mengarahkan  aktifitas  bawahan,  mengkoordinasikan  berbagai  aktifitas bawahan  menjadi  aktifitas  yang  kompak  dan  singkron  sehingga  semua
kegiatan  bawahan  sesuai  dengan  rencana  yang  telah  ditetapkan  di  awal. Jadi  penggerakan    actuating  pada  hakekatnya  adalah  menggerakkan
orang-orang  untuk  mencapai  tujuan  yang  telah  ditetapkan  secara  efektif dan  efisien,  sasarannya  adalah  untuk  mendapatkan  ketaatan,  disiplin,
kepatuhan  dan  kesediaan  untuk  mengerjakan  tugas  yang  dilimpahkan kepada  seseorang  dengan  sebaik  mungkin.  Sedangkan  tujuan  dari
penggerakan  adalah  agar  manajemen  dapat  berhasil  secara  efektif  dan efisisen  dengan  ditetapkannya  fungsi  penggerakan  ini  maka  usaha  untuk
merealisasi tujuan telah dimulai. d.
Pengawasan Controlling Pengawasan  dapat  diartikan  sebagai  suatu  proses  untuk  menetapkan
pekerjaan  yang  sudah  dilaksanakan,  menilainya,  dan  bila  perlu
21
mengoreksi  dengan  maksud  supaya  pelaksanaan  pekerjaan  sesuai  dengan rencana  semula.  Pengawasan  mutlak  harus  dilakukan  untuk  dapat
mengetahui hasil nyata dari proses manajemen, apa sesuai dengan rencana atau  tidak.  Dalam  pengawasan  akan  diperbandingkan  hasil  yang  dicapai
dengan  rencana  jika  terdapat  penyimpangan  maka  harus  dilakukan tindakan  perbaikan.  Jadi  bukan  hanya  mencari  kesalahan  namun  yang
terpenting  memperbaiki  kesalahan  itu.  Pengawasan  diterapkan  agar kesalahan  dapat  ditemukan  sedini  mungkin  karena  hal  ini  hanya  dapat
dilakukan dengan baik jika atasan dan bawahan sama-sama berperan aktif dalam  proses  pelaksanaan  pekerjaan.  Manajemen  strategi  modern
ukurannya  dilihat  dari  produktifitas  termasuk  kualitas  dan  kemampuan memberikan pelayanan berkualitas secara berkesinambungan
7
.
5. Manajemen Dalam Islam
Perbuatan  manusia    menurut  pendekatan  syariah  dapat  berbentuk ibadah  dan  berbentuk  muamalah.  Perbuatan  ibadah  adalah  yang  dinyatakan
oleh  Al- Qur‟an dan Hadits tentang cara beribadah, shalat, puasa, ibadah haji
dan  lainnya.  Baik  tata  cara,  waktu,  tempatnya  dengan  tegas  dan  jelas  telah ditetapkan  di  dalam  Al-
Qur‟an dan Hadits. Tidak boleh ditambah, dikurangi atau diubah. Sedangkan perbuatan mu‟amalah adalah semua perbuatan  yang
bersifat  manusiawi  yang  boleh  dan  dapat  dilakukan  dengan  bebas  waktunya
7
Hadari Nawawi, Manajemen SDM Untuk Bisnis Kompetitif, Jakarta : UGM Press, 2004. h. 18.
22
selama tidak ada larangan dalam Al- Qur‟an dan Hadits dan tidak bertentangan
dengan aturan-aturan akhlak. Agama  Islam  mewajibkan  para  penguasa  atau  pengusaha  untuk
menegakkan  keadilan,  kejujuran  dalam  bekerja  dan  menyampaikan  amanat demi  tercapainya  kesejahteraan  umum.  Untuk  melaksanakan  kewajiban-
kewajiban  itu,  para  penguasa  atau  pengusaha  wajib  menjalankan  manajemen yang baik dan sehat, jauh dari unsur cidera atau khianat.
Manajemen  yang  baik  harus  memenuhi  syarat  yang  tidak  boleh ditinggalkan  demi  mencapai  hasil  tugas  atau  kegiatan  yang  baik  dan  benar.
Karena  itu,  bagi  orang-orang  yang  menjadi  penguasa  atau  pengusaha  wajib mempelajari manajemen.
8
Allah berfirman :
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Artinya: “Hai  orang-orang  yang  beriman,  bertakwalah  kepada  Allah  dan
hendaklah  setiap  diri  memperhatikan  apa  yang  Telah  diperbuatnya untuk  hari  esok  akhirat  dan  bertakwalah  kepada  Allah,
Sesungguhnya  Allah  Maha  mengetahui  apa  yang  kamu  kerjakan”. Q.S. Al-Hasyr : 18
Pada ayat tersebut di atas terdapat rangkaian kata yang dicetak tebal dan dengan maksud setiap diri manusia terutama yang beriman dan bertakwa
akan  selalu  berfungsi  sebagai  pemimpin.  Berikutnya  rangkaian  kata
8
Mochtar  Effendi,  Manajemen  Suatu  Pendekatan  Berdasarkan  Ajaran  Islam  Jakarta  : Bhatara, 1996, cet . ke-2, h. 32-34.
23
memperhatikan  apa  yang  telah  diperbuat,  maksudnya  mencakup  kegiatan proses mengawasi apa yang telah dilakukan.
Hasil  pengawasan  berguna  sebagai  bahan  untuk  kegiatan  proses melaporkan,    Terutama  melaporkan  kepada  diri  sendiri  guna  meningkatkan
mutu  kemampuan  diri.  Dimana  kemampuan  diri  tersebut  sangat  berguna untuk kegiatan proses kehidupan untuk hari esok
.
9
B. Dana Bergulir
1. Pengertian Dana Bergulir
Dana  Bergulir  adalah  dana  yang  dialokasikan  oleh  kementerian Negara  atau  Lembaga  atau  Satuan  Kerja  Badan  Layanan  Umum  untuk
kegiatan perkuatan modal usaha bagi koperasi, usaha mikro, kecil, menengah, dan usaha lainnya yang berada di bawah pembinaan Kementerian Negara atau
Lembaga.  Lembaga  Pengelola  Dana  Bergulir  Koperasi,  dan  Usaha  Mikro, Kecil dan Menengah, yang selanjutnya disebut LPDB-KUMKM adalah satuan
kerja Kementerian Koperasi dan UKM yang mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan  Dana  Bergulir  untuk  disalurkan  dalam  bentuk  Pinjaman  atau
Pembiayaan,  atau  dalam  bentuk  lainnya  dan  bertanggung  jawab  kepada Menteri Negara Koperasi dan UKM
10
.
9
Hasbullah Husain, Manajemen Menurut Islamologi, Jakarta : Biro Konsultasi Islamologi, 1997, Cet ke-I, h.326.
10
Peraturan  Direksi  Lembaga  Pengelola  dana  bergulir  koperasi  dan  usaha  mikro,  kecil  dan menengah  No.  010PERLPDB2011  tentang  petunjuk  teknis  pemberian  tambahan  pinjaman  atau
pembiayaan kepada koperasi, direksi lembaga pengelola dana bergulir koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah RI.