54
3. Penggerakan Actuating
Penggerakan actuating pada hakekatnya adalah menggerakkan orang-orang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan
efisien, sasarannya adalah untuk mendapatkan ketaatan, disiplin, kepatuhan dan kesediaan untuk mengerjakan tugas yang dilimpahkan kepada seseorang
dengan sebaik mungkin. Penentuan pembiayaan dana bergulir dhuafa yang dilakukan oleh
BMT Usaha Mulya Pondok Indah adalah dengan langsung mendatangi nasabahnya dan mengetahui secara baik bagaimana penggunaan dana yang
dilakukan oleh nasabah produk dana bergulir ini.Sedangkan adapun penyaluran Dana Bergulir dilakukan oleh BMT Usaha Mulya sebagai berikut :
a. BMT mendapat alokasi dana ini dari anggaran pendapatan Yayayasan
Pondok Mulya b.
Nasabah mengajukan pencairan dana kepada BMT untuk memulai usaha atau sebagai modal tambahan untuk usaha.
c. Dana dicairkan dari Rekening Kas Umum BMT kepada rekening
pengelola dana bergulir. d.
Dana bergulir disalurkan pengelola dana bergulir kepada penerima dana atau nasabah.
e. Dana bergulir merupakan pinjaman yang harus dikembalikan oleh
penerima dana yaitu kaum dhuafa.
55
a. Prosedur Pemberian Dana Bergulir Dhuafa
Tabel 4.2 Alur Penyaluran Dana Bergulir Dhuafa
1
Tabel diatas menjelaskan skema penyaluran dana bergulir dhuafa di BMT Usaha Mulya Masjid Pondok Indah yang mungkin skemanya
tidak jauh berbeda dengan produk di perbankan maupun di lembaga keuangan lain, yang akan dijelaskan sebagai berikut :
1 BMT harus menyeleksi nasabah dana bergulir, dengan langsung terjun
ke lapangan untuk lebih dekat mengetahui kondisi kehidupan dan perekonomian calon nasabah yang akan dibantu tersebut, setelah itu
BMT memberikan modal untuk memulai atau menjalankan usaha kepada nasabah yang telah lolos seleksi, baik tempat, latar belakang
ekonomi, dan sebagainya.
1
Data ini diambil berdasarkan riset di BMT Usaha Mulya Masjid Pondok Indah pada Mei- Juni 2011.
BMT Usaha Mulya Menyeleksi nasabah
Pembiayaan dan pembinaan Konsultasi
Pengembangan usaha Pengawasan
Nasabah Dana Bergulir
56
2 Setelah nasabah mendapat modal usaha, BMT tidak lepas tangan
begitu saja, BMT harus melakukan pembinaan agar nasabah yang telah diberikan dana tersebut tidak salah langkah dalam menjalankan
usahanya. 3
Dana yang telah diberikan oleh BMT, wajib digunakan dengan sebaik- baiknya oleh nasabah.
4 Setelah BMT memberikan modal untuk usaha, BMT juga membuka
konsultasi bagi para nasabah pembiayaan supaya tetap berusaha dengan mengembangkan usaha yang telah dijalankannya.
5 BMT juga berkewajiban mengembangkan usaha, agar nasabah yang
sudah diberikan modal usaha semakin maju dan berkembang. 6
BMT juga wajib melakukan pengawasan terhadap nasabah yang sudah diberikan modal usaha, dengan memantau setiap perkembangan
kegiatan nasabah termasuk pengadaan kunjungan kepada mereka dengan memberikan peringatan dini jika terjadi penurunan kualitas
penggunaan dana yang diperkirakan mengandung resiko bagi BMT.