Tehnik Penulisan Sistematika Penulisan

Dari sebuah judul yang baru dapat penulis temukan diatas, melihat bahwa skripsi ini hanya melihat dari hal tersebut saja tanpa melihat dari aspek kerangka normatif perlindungan korban trafficking, serta pendampingan terhadap korban trafficking dalam hal ini tanggung jawab Negara. Maka perbedaan dengan skripsi penulis adalah bahwa penulis akan melakukan penerapan terhadap Undang-Undang No. 21 tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak pidana Perdagangan Orang, sebab Undang-undang ini disahkan pada bulan April 2007. Sebagai sebuah landasan bagi para penegak hukum untuk memberikan hukuman terhadap pelaku trafficking dengan menerapkan undang- undang tersebut. Selain itu penulis tidak hanya meneliti Undang-Undang tersebut akan tetapi penulis akan membahas bagaimana kerangka normatif perlindungan terhadap korban perdagangan orang.

F. Tehnik Penulisan

Teknik penulisan dalam skripsi ini berpedoman pada buku pedoman penulisan skripsi yang diterbitkan oleh Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2007.

G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan merupakan pola dasar pembahasan skripsi dalam bentuk bab dan sub-sub yang secara logis saling berhubungan dan merupakan satu kebulatan dari masalah yang diteliti. Adapun dalam penulisan skripsi ini, penulis membagi menjadi 4 empat bab yaitu sebagai berikut : BAB I, Pendahuluan. Bab ini berisikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat, metode penelitian, teknik penulisan dan sistematika penulisan. BAB II, Tinjauan Umum tentang Perdagangan Orang Bab ini menguraikan beberapa masalah yang berkaitan dengan tinjauan umum tentang perdagangan manusia dalam Hukum Positif dan Hukum Islam, pemicu terjadinya praktek perdagangan orang, akibat-akibat perdagangan orang, bentuk-bentuk perdagangan orang dan modus kejahatan perdagangan orang. BAB III, Pandangan dan Perlindungan Tindak Pidana Perdagangan Orang Menurut Hukum Positif dan Hukum Islam Dalam bab ini penulis membahas tentang pandangan dan perlindungan perdagangan orang menurut Hukum Positif dan Hukum Islam, perlindungan hukum terhadap hak perempuan, perlindungan hukum terhadap hak anak dan kerangka normatif perlindungan perempuan dan anak. BAB IV, Tinjauan Hukum Positif dan Hukum Islam mengenai Putusan PN Tangerang No. 1905PID.B2009PN.TNG tentang Perdagangan orang. Bab ini membahas tentang Tinjauan Hukum Positif dan Hukum Islam mengenai Putusan PN Tangerang No. 1905PID.B2009PN.TNG tentang Perdagangan orang. BAB V, Penutup. Pada bab terakhir ini berisikan kesimpulan-kesimpulan dari seluruh serangkaian pembahasan atau permasalahan yang dipaparkan sebelumnya. Disamping itu dikemukakan saran-saran yang diperlukan penulis. 19

BAB II PENGERTIAN PERDAGANGAN ORANG

A. Pengertian Perdagangan Orang Secara Umum

Definisi trafficking: perekrutan, pengiriman, pemindahan, penampungan, atau penerimaan seseorang, dengan ancaman, atau penggunaan kekerasan, atau bentuk-bentuk pemaksaan lain, penculikan, penipuan, kecurangan, penyalahgunaan kekuasaan atau posisi rentan, atau member, atau menerima bayaran atau manfaat untuk memperoleh ijin dari orang yang mempunyai wewenang atas orang lain, untuk tujuan eksploitasi. 1 Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia tidak ada definisi yang jelas mengenai trafficking tapi penulis mendefinisikan tarafficking sebagai perdagangan. Perdagangan berasal dari kata dagang yaitu pekerjaan yang berhubungan dengan menjual dan membeli barang untuk memperoleh keuntungan. Memperdagangkan = menjual belikan secara niaga. 2 Trafficking menurut Koalisi Perempuan Indonesia KPI adalah setiap tindakan mengerahkan mengajak, mengangkut, memindahkan dari satu tempat ke tempat lain, menyerahterimakan perempuan kepada orang lain atau sekelompok orang atau atau agensponsor untuk melakukan pekerjaan- 1 Sari Dian Kartika, ” Perdagangan Manusia Khususnya Perempuan dan Anak Dalam Tinjauan Hukum” makalah di sampaikan pada semiloka sehari Woman Trafficking dalam Perspektif Agama dan Budaya, Jakarta, 8 Agustus 2008 2 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta Balai Pustaka, 1988, Cet Ke -1, h. 180