- Undang-Undang No.21 Tahun 2007 tentang pemberantasan tindak
pidana perdagangan manusia human trafficking b.
Bahan hukum sekunder, yaitu bahan hukum yang menjelaskan tentang bahan hukum primer, seperti misalnya Rancangan Undang-Undang, hasil-
hasil penelitian, hasil karya dari kalangan hukum dan buku-buku. Bahan hukum sekunder yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah bahan
hukum yang dapat memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer yaitu berupa literatur-literatur.
c. Bahan hukum tersier, adalah bahan yang memberikan petunjuk maupun
penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder.
13
Bahan hukum tersier yang digunakan adalah : -
Kamus bahasa Indonesia -
Kamus hukum -
Kamus ilmiah populer
3. Teknik Pengumpulan Data
Di dalam penelitian, pada umumnya dikenal tiga jenis alat pengumpulan data, yaitu studi dokumen atau bahan pustaka, pengamatan atau observasi, dan
wawancara atau interview.
14
Dalam hal ini penelitian menggunakan teknik studi dokumen atau bahan pustaka yaitu suatu alat pengumpulan data yang dilakukan
13
Ibid
14
Soekanto, pengantar penelitian hukum, h. 21.
melalui data tertulis yang bisa ditemukan dalam bahan pustaka yang terdiri dari buku-buku atau dokumen-dokumen yang berkaitan dengan pembahasan ini.
4. Penyajian dan Teknik Analisis Data
Data hasil penelitian dalam skripsi ini disajikan dalam bentuk deskriptif, yaitu penulis menggambarkan hasil penelitian yakni tentang tindak pidana perdagangan
manusia dengan sejelas-jelasnya. Adapun tujuan dari penyajian seperti ini tidak
lain adalah agar pembaca dapat memahami dengan jelas tentang tindak pidana
perdagangan manusia dalam perspektif hukum positif dan hukum Islam. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut: a.
Content Analysis, yaitu melakukan analisis isi dokumen secara terperinci dengan mengambil sari dari dokumen yang menjadi sumber data baik dari
buku-buku atau dokumen yang berisi tentang hukum positif atau hukum islam yang sesuai dengan kajian skripsi ini.
b. Comparative Analysis, yaitu melakukan analisis perbandingan dalam dua
hal yang berbicara pada substansi yang sama. Dalam penelitian ini adalah hukum pidana positif dan hukum Islam yang sama-sama berbicara tentang
tindak pidana perdagangan manusia. Maka dari itu penulis melakukan analisis perbandingan mengenai tindak pidana perdagangan manusia
mngenai hukum tersebut.
E. Tinjauan Review Kajian Terdahulu Dalam skripsi yang ditulis oleh Marya Ulfa Jurusan Jinayah Siyasah UIN
Syarif Hidayatullah Tahun 2006 dengan judul “Fenomena Trafficking
Perdagangan Perempuan dan Anak di Indonesia menurut Hukum Islam dan Hukum Positif
”, memuat persoalan: pemicu praktek trafficking, bentuk-bentuk trafficking dan akibat dari trafficking. Perbedaan muatan skripsi sangat jelas,
Kemudian skripsi yang berjudul perdagangan anak dalam perspektif hukum islam, yang ditulis oleh tasmiati jurusan perbandingan madzhab dan hukum UIN
Syarif Hidayatullah tahun 2004. Penulis membahas mengenai kedudukan anak dalam perspektif hukum islam dan hukum positif, fenomena social terhadap
perdagangan anak, pandangan masyarakat terhadap perdagangan anak, perdagangan anak dalam hukum islam dan hukum positif dan penanggulangannya,
serta analisis perbandingan mengenai perdagangan anak dalam hukum islam dan positif.
Dalam skripsi yang berjudul
“PTSD POST-Traumatic Stress Disorder Pada Perempuan Korban
trafficking Buruh Migran yang Mengalami kekerasan” yang ditulis oleh Evi Nurfaryanti Jurusan Psikologi UIN Syarif
Hidayatullah tahun 2007. Penulis membahas dampak-dampak psikologi bagi korban perdagangan perempuan buruh migrant, penulis melakukan penelitian di
CTU-IOM International Organization for migration.
Dari sebuah judul yang baru dapat penulis temukan diatas, melihat bahwa skripsi ini hanya melihat dari hal tersebut saja tanpa melihat dari aspek kerangka
normatif perlindungan korban trafficking, serta pendampingan terhadap korban trafficking dalam hal ini tanggung jawab Negara.
Maka perbedaan dengan skripsi penulis adalah bahwa penulis akan melakukan penerapan terhadap Undang-Undang No. 21 tahun 2007 tentang Pemberantasan
Tindak pidana Perdagangan Orang, sebab Undang-undang ini disahkan pada bulan April 2007. Sebagai sebuah landasan bagi para penegak hukum untuk
memberikan hukuman terhadap pelaku trafficking dengan menerapkan undang- undang tersebut. Selain itu penulis tidak hanya meneliti Undang-Undang tersebut
akan tetapi penulis akan membahas bagaimana kerangka normatif perlindungan terhadap korban perdagangan orang.
F. Tehnik Penulisan