19
BAB II PENGERTIAN PERDAGANGAN ORANG
A. Pengertian Perdagangan Orang Secara Umum
Definisi trafficking: perekrutan, pengiriman, pemindahan, penampungan, atau penerimaan seseorang, dengan ancaman, atau penggunaan kekerasan, atau
bentuk-bentuk pemaksaan
lain, penculikan,
penipuan, kecurangan,
penyalahgunaan kekuasaan atau posisi rentan, atau member, atau menerima bayaran atau manfaat untuk memperoleh ijin dari orang yang mempunyai
wewenang atas orang lain, untuk tujuan eksploitasi.
1
Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia tidak ada definisi yang jelas mengenai trafficking tapi penulis mendefinisikan tarafficking sebagai
perdagangan. Perdagangan berasal dari kata dagang yaitu pekerjaan yang berhubungan dengan menjual dan membeli barang untuk memperoleh
keuntungan. Memperdagangkan = menjual belikan secara niaga.
2
Trafficking menurut Koalisi Perempuan Indonesia KPI adalah setiap tindakan mengerahkan mengajak, mengangkut, memindahkan dari satu
tempat ke tempat lain, menyerahterimakan perempuan kepada orang lain atau sekelompok orang atau atau agensponsor untuk melakukan pekerjaan-
1
Sari Dian Kartika, ” Perdagangan Manusia Khususnya Perempuan dan Anak Dalam
Tinjauan Hukum” makalah di sampaikan pada semiloka sehari Woman Trafficking dalam Perspektif Agama dan Budaya, Jakarta, 8 Agustus 2008
2
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta Balai Pustaka, 1988, Cet Ke -1, h. 180
pekerjaan yang melanggar Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan, eksploitasi sehingga memberikan keuntungan kepada orang atau kelompok orang tersebut.
3
Misalnya : a.
Menyerahkan perempuan atau anak perempuan kepada mucikari b.
Menyerahkan perempuan atau anak perempuan kepada agen tenaga kerja dalam negeri atau luar negeri yang tidak dapat perlindungan hokum dan
jaminan perlakuan manusiawi. c.
Diambil organ tubuh. Perdagangan anak adalah kegiatan sebagaimana diatas terhadap mereka
yang belum berusia 18 tahun, klasifikasi ini merujuk pada konvensi hak anak yang dikeluarkan PBB dan sejak tahun 1990 telah di ratifikasi melalui kepres
No. 36 tahun 1990.
4
Pasal 1 Konvensi tersebut menyatakan bahwa: Seorang anak berarti setiap orang laki-laki atau perempuan yang berusia dibawah 18 tahun.
Sedangkan menurut protokol PBB, yang dimaksud dengan perdagangan perempuan dan anak adalah :
“Segala tindakan yang meliputi perekrutan, pengangkutan, pemindah tangan, pemberangkatan, atau penerimaan perempuan dan anak dengan cara
ancaman atau penggunaan kekerasan atau bentuk-bentuk lain dari kekerasan,
3
Koalisi Perempuan Indonesia, Makalah Sosialisasi tentang Perdagangan Perempuan, Jakarta:t.t., h.1
4
LBH Apik, Waspadai Sindikat Perdagangan Anak Perempuan, Jakarta : 2000, lembar info, seri 19, h.1
penculikan, penipuan, tipu muslihat, bujukan, penyalahgunaan kekerasan atau posisi kerentanan termasuk situasi dimana seseorang tidak memiliki pilihan
bebas, atau dengan memberikan atau menerima pembayaran atau keuntungan- keuntungan guna mencapai keinginan untuk menguasai orang lain”.
5
B. Pemicu Praktek Perdagangan Orang