Inflamasi .1 Definisi Inflamasi TINJAUAN PUSTAKA

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2.9.2 Mekanisme Inflamasi Proses inflamasi dimulai dari stimulus yang akan mengakibatkan kerusakan sel, sebagai reaksi terhadap kerusakan sel, maka sel tersebut akan melepaskan beberapa fosfolipid yang diantaranya adalah asam arakidonat. Setelah asam arakidonat tersebut bebas, kemudian akan diaktifkan oleh beberapa enzim, diantaranya siklooksigenase dan lipooksigenase. Enzim tersebut merubah asam arakidonat ke dalam bentuk yang tidak stabil hidroperoksid dan endoperoksid yang selanjutnya dimetabolisme menajdi leukotrien, prostaglandin, prostasiklin, dan tromboksan. Bagian prostaglandin dan leukotrien bertanggung jawab terhadap gejala-gejala peradangan Katzung, 2006. Gambar 2.13 Mekanisme Inflamasi Katzung, 2006 LTB 4 LTC 4 D 4 E 4 Aktivasiatraksi fagosit Modulasi leukosit Inflamasi Lipooksigenase Siklooksigenase Prostaglandin Prostasiklin Tromboksan Leukotrien Rangsangan Gangguan membran sel Fosfolipid Asam arakhidonat Fosfolipase Kortikosteroid AINS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2.9.3 Obat-Obat Antiinflamasi Obat-obat antiinflamasi adalah golongan obat yang memiliki aktivitas menekan atau mengurangi peradangan. Aktivitas ini dapat dicapai melalui berbagai cara. Salah satunya ialah menghambat pelepasan prostaglandin dari sel-sel tempat pembentukannya. Obat antiinflamasi sangat efektif menghilangkan rasa nyeri dan dan pembengkakan akibat adanya inflamasi dengan menekan produksi prostaglandin dan metabolisme asam arakidonat dengan cara penghambatan siklooksigenase dan lipooksigenase pada kaskade inflamasi sehingga fungsi otot dan sendi membaik Setyarini, 2009. Berdasarkan mekanisme kerjanya obat-obatan antiinflamasi dibagi menjadi dua golongan, yaitu:

a. Antiinflamasi Steroid

Obat golongan ini bekerja dengan cara menghambat fosfolipase, suatu enzim yang bertanggung jawab terhadap pelepasan asam arakidonat dari membran lipid. Termasuk golongan obat ini adalah: prednison, hidrokortison, deksametason, dan betametason Katzung, 2006.

b. Antiinflamasi Non Steroid AINS

Obat AINS bekerja dengan cara menghambat enzim siklooksigenase sehingga konversi asam arakidonat menjadi prostaglandin menjadi terganggu. Termasuk golongan obat ini adalah: aspirin, ibuprofen, indometasin, diklofenak, fenil butazon, dan piroksikam Katzung, 2006. Efek samping utama yang dimiliki oleh obat antiinflamasi non steroid AINS adalah iritasi lambung yang mengarah pada pembentukan ulkus lambung Chatterjee et al., 2012. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2.9.4 Natrium Diklofenak Natrium dikofenak merupakan obat antiinflamasi non steroid yang termasuk ke dalam kelompok preverencially selective COX inhibitor. Obat ini bekerja menghambat aktivitas enzim siklooksigenase yang berperan dalam metabolisme asam arakidonat menjadi prostaglandin yang merupakan salah satu mediator inflamasi Kertia, 2009. Natrium diklofenak merupakan turunan fenilasetat yang daya antiradangnya paling kuat dengan efek samping yang kurang dibandingkan dengan obat lainnya seperti indometasin, piroksikam Tjay, 2002. Absorpsi obat ini melalui saluran cerna berlangsung cepat dan terikat 99 pada protein plasma dengan jumlah obat yang mengalami efek lintas pertama sebesar 40-50. Walaupun waktu paruh singkat yakni 1-3 jam, Na diklofenak diakumulasi di cairan sinovilia yang menjelaskan efek terapi di sendi jauh lebih panjang dari waktu paruh obat tersebut. Efek samping yang lazim terjadi ialah mual, gastritis, eritema kulit, dan sakit kepala. Dosis orang dewasa 100-500 mg sehari terbagi dua atau tiga dosis Gunawan, 2008. 2.10 Uji Antiinflamasi Beberapa metode in vitro dapat digunakan dalam mengetahui potensi atau aktivitas antiinflamasi dari suatu obat, kandungan kimia dan preparat herbal. Teknik-teknik yang bisa digunakan antara lain adalah pelepasan fosforilasi oksidatif ATP biogenesis terkait dengan respirasi, penghambatan denaturasi protein, stabilisasi membran eritrosit, stabilisasi membran lisosomal, tes fibrinolitik dan agregasi trombosit Oyedapo et al., 2010. Selain itu uji antiinflamasi secara in vitro juga bisa dilakukan dengan melihat efek inhibisi pada siklooksigenase menggunakan kit khusus uji skrining siklooksigenase Umar et al., 2012.