Spektrofotometri Resonansi Magnetik TINJAUAN PUSTAKA

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Instrumen NMR terdiri atas komponen-komponen sebagai berikut Willard et al., 1988: a. Magnet Merupakan suatu alat tambahan yang berguna untuk menstabilkan medan magnet. b. Probe sampel Tempat meletakkan sampel dan tempat terjadinya resonansi. c. Sumber dan detektor radiasi radioaktif Merekam perubahan magnetisasi sampel dan peluruhannya yang disebabkan oleh pengaruh waktu. d. Rekorder data Memberikan informasi berupa sinyal yang dikirim ke suatu komputer untuk diproses, diakumulasi lalu ditransformasikan secara otomatis Atta-ur-Rahman, 1986., Willards et al., 1988. 2.9 Inflamasi 2.9.1 Definisi Inflamasi Inflamasi adalah reaksi kompleks dalam jaringan ikat vaskular yang terjadi karena rangasangan eksogen dan endogen. Inflamasi merupakan respon normal, pelindung terhadap cedera jaringan yang disebabkan oleh trauma fisik, bahan kimia berbahaya atau agen mikrobiologis, yang berupaya menonaktifkan atau menghancurkan organisme asing, menghilangkan iritasi yang merupakan tahap pertama perbaikan jaringan Sen et al., 2010. Proses inflamasi biasanya mereda pada proses penyelesaian atau penyembuhan, tetapi kadang-kadang berubah menjadi radang yang parah, yang mungkin jauh lebih buruk dari penyakit ini dan dalam kasus ekstrim juga dapat berakibat fatal. Kemerahan, suhu yang meningkat, pembengkakan, nyeri, dan hilangnya fungsi adalah tanda klasik dari inflamasi. Inflamasi dapat diprovokasi oleh berbagai agen berbahaya, bahan asing, toksin, infeksi, bahan kimia, patogen, reaksi kekebalan tubuh, dan luka fisik Sen et al., 2010. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2.9.2 Mekanisme Inflamasi Proses inflamasi dimulai dari stimulus yang akan mengakibatkan kerusakan sel, sebagai reaksi terhadap kerusakan sel, maka sel tersebut akan melepaskan beberapa fosfolipid yang diantaranya adalah asam arakidonat. Setelah asam arakidonat tersebut bebas, kemudian akan diaktifkan oleh beberapa enzim, diantaranya siklooksigenase dan lipooksigenase. Enzim tersebut merubah asam arakidonat ke dalam bentuk yang tidak stabil hidroperoksid dan endoperoksid yang selanjutnya dimetabolisme menajdi leukotrien, prostaglandin, prostasiklin, dan tromboksan. Bagian prostaglandin dan leukotrien bertanggung jawab terhadap gejala-gejala peradangan Katzung, 2006. Gambar 2.13 Mekanisme Inflamasi Katzung, 2006 LTB 4 LTC 4 D 4 E 4 Aktivasiatraksi fagosit Modulasi leukosit Inflamasi Lipooksigenase Siklooksigenase Prostaglandin Prostasiklin Tromboksan Leukotrien Rangsangan Gangguan membran sel Fosfolipid Asam arakhidonat Fosfolipase Kortikosteroid AINS