Tindakan II Jenis-Jenis Limbah, Daur Ulang Limbah dan Pengenalan Produk Daur Ulang Limbah

baik melalui buku panduan maupun literatur lain yang lebih relevan agar dalam diskusi siswa lebih dapat memahami konsep yang dipelajari.

2. Siklus II a. Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan siklus II merupakan refleksi dan perbaikan pada siklus I, tahapan perencanaan pada siklus II yaitu : 1 Membuat soal pretes dan postes sebanyak 30 soal tes objektif 2 Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran RPP. Pembelajaran dilakukan hanya di dalam kelas dengan metode diskusi, Tanya jawab, ceramah, dan penugasan. Berdasarkan perbaikan dari siklus I, peneliti ingin melakukan diskusi dengan cara yang berbeda dari diskusi pada siklus I. 3 Menyiapkan materi ajar, media pembelajaran, LKS diskusi, dan keperluan pembelajaran lainnya. Materi yang diberikan pada siklus II adalah jenis- jenis limbah, daur ulang limbah dan pengenalan produk daur ulang limbah. Pembelajaran pada siklus II dilakukan dalam 2 kali pertemuan, setiap kali pertemuan berlangsung selama 2 x 45 menit. Rencana pembelajaran siklus II dapat dilihat pada lampiran.

b. Tindakan II Jenis-Jenis Limbah, Daur Ulang Limbah dan Pengenalan Produk Daur Ulang Limbah

Tindakan yang dilakukan pada siklus II dimaksudkan sebagai tindakan untuk memperbaiki hasil belajar siswa serta memperbaiki kekurangan- kekurangan pada siklus I. Pembelajaran pada siklus II dilakukan dalam 2 kali pertemuan, pembelajaran dilakukan di dalam kelas dengan metode diskusi, Tanya jawab, ceramah dan penugasan. Deskripsi aktivitas guru dan siswa pada siklus II dapat dilihat pada tabel 4.13. di bawah ini. Tabel 4.13 Aktivitas Guru dan Siswa pada Siklus II No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Pertemuan Pertama 1 Sebelum dimulai pembelajaran, guru memberikan pretes pilihan ganda sebayak 30 soal selama 20 menit. Tujuannya untuk mengetahui kemampuan awal siswa tentang subkonsep jenis-jenis limbah, daur ulang limbah dan pengenalan produk daur ulang limbah. Siswa mengerjakan pretes secara individu. 2 Memotivasi siswa dengan menunjukkan gambar jenis-jenis limbah baik limbah organik maupun anorganik serta memperlihatkan salah satu bentuk daur ulang limbah. Siswa terlihat antusias dengan gambar- gambar yang diperlihatkan 3 Guru memotivasi siswa kembali dengan mengajukan pertanyaan dari gambar produk daur ulang limbah yang telah diperlihatkan. Pertanyaan ini bertujuan untuk mengarahkan pikiran siswa tentang bagaimana cara membuat produk daur ulang tersebut. “Baguskan produk daur limbah ini?”, “Bergunakah produk daur ulang limbah ini dalam kehidupan sehari-hari?”, “Bagaimanakah cara pembuatan produk daur ulang limbah tersebut?” Seluruh siswa terpaku terhadap gambar produk daur ulang limbah yang diperlihatkan. Beberapa siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. 4 Guru menganalisis jawaban siswa, lalu memberikan penjelasan atas jawaban- jawaban yang disampaikan siswa Siswa mendengarkan informasi yang disampaikan guru 5 Memberikan informasi kepada siswa mengenai materi yang akan dipelajari dan kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Guru juga membagi siswa menjadi beberapa kelompok serta membagikan LKS diskusi Imendata jenis-jenis limbah, mengklasifikasikan jenis limbah, memilih jenis limbah yang dapat didaur ulang, mencari informasi tentang cara mendaur ulang limbah. Siswa mendengarkan informasi dan intruksi dari guru, kemudian duduk dalam kelompoknya masing-masing. 6 Guru meminta perwakilan masing- masing kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok 7 Guru memberikan pemantapan konsep dengan menjelaskan materi tentang jenis- jenis limbah, daur ulang limbah dan pengenalan produk daur ulang limbah. Siswa menyimak informasi yang disampaikan guru 8 Guru menugaskan para siswa untuk mencari tahu informasi sebanyak- banyaknya tentang cara mendaur ulang limbah dari beberapa produk daur ulang. Siswa menyimak intruksi yang diberikan guru Pertemuan kedua 1 Guru meminta siswa bergabung dengan kelompoknya masing-masing karena akan dilakukan diskusi kelompok Siswa bergabung dengan kelompoknya masing-masing 2 Guru meminta perwakilan dari setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil dari tugas yang diintruksikan kepada setiap kelompok satu minggu yang lalu. Perwakilan siswa dari setiap kelompok mempresentasikan hasil tugas yang diintruksikan minggu lalu. 3 Guru menampilkan salah satu produk daur ulang limbah kemudian menginformasikan kepada seluruh siswa tentang cara pembuatannya. Para siswa menyimak penjelasan dari guru 4 Guru mempersilahkan para siswa untuk duduk dalam bangkunya masing-masing, karena akan dilakukan postes siklus II. Siswa duduk dalam bangkunya masing- masing 5 Guru memberikan postes dengan soal yang sama dengan pretes untuk mengetahui pengetahuan siswa tentang subkonsep limbah. Para siswa mengerjakan postes secara individu 6 Guru meminta siswa mengisi angket respon siswa terhadap pembelajaran STM dan nilai religius dalam subkonsep limbah. Siswa mengisi angket respon terhadap pembelajaran STM dan nilai religius subkonsep limbah Berdasarkan tabel 4.13 di atas dapat dilihat bahwa pembelajaran pada siklus II terdiri dari 2 kali pertemuan, setiap pertemuan selalu ada kegiatan diskusi yang merupakan refleksi dari siklus I. pada siklus II, peneliti menerapkan diskusi yang berbeda dari siklus I. peneliti mengharapkan agar semua siswa dapat termotivasi dan terlibat aktif dalam diskusi kelompok. Pada siklus II, peneliti menerapkan sistem diskusi dengan sistem rolling tunjuk. Hal ini dimaksudkan agar setiap siswa dapat berpartisipasi aktif dalam menjawab pertanyaan yang diajukan, bagi setiap siswa yang telah menjawab pertanyaan maka tidak berhak untuk menjawab lagi. Bagi kelompok yang perwakilannya banyak menjawab pertanyaan maka akan diberi poin ataupun reward yang telah disediakan. Dengan pembelajaran seperti ini diharapkan siswa menjadi termotivasi dan lebih berkonsentrasi terhadap materi yang sedang dipelajari. Selain itu tidak ada lagi siswa yang mendominasi dalam diskusi kelompok. Satu minggu sebelum diskusi ini dimulai, peneliti memberikan intruksi kepada para siswa untuk mencari sumber informasi sebanyak- banyaknya baik melalui buku maupun internet tentang bahasan yang akan dipelajari, sehingga para siswa telah mengetahui sedikit banyak tentang bahasan yang akan dipelajari saat diskusi. Oleh karena itu siswa lebih dapat berkonsentrasi dan lebih termotivasi dalam diskusi. setelah itu, kegiatan pembelajaran diakhiri dengan pembahasan materi yang telah didiskusikan dan pemantapan konsep oleh guru. Aktivitas guru dan peneliti selanjutnya adalah melakukan perhitungan skor hasil belajar siswa yaitu berupa postes.

c. Tahap Observasi

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran sains teknologi dan masyarakat pada konsep energi bernuansa nilai terhadap hasil belajar siswa

0 9 72

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP ENERGI PANAS.

0 3 51

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) PADA SISWA KELAS V Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Dengan Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM) Pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Karangkendal Kecamatan M

0 1 17

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP KEGIATAN EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) DI KELAS IV SDN JENGGOT 1 KECAMATAN MEKAR BARU KABUPATEN TANGERANG.

0 0 44

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERISTIWA ALAM YANG TERJADI DI INDONESIA DI KELAS V SD.

0 0 28

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DENGAN MODEL PEMBELAJARAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) PADA KONSEP PERKEMBANGAN TEKNOLOGI:Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SD Negeri Cipete 2 Kecamatan Curug Kota Serang Provinsi Banten.

0 0 41

PENGGUNAAN PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP SUMBER DAYA ALAM DAN KEGIATAN EKONOMI DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS IV.

0 0 46

PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN.

0 0 13

111 Penerapan Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas VIII SMPN 3 Mataram

0 0 5

1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMPN 3 MATARAM

0 0 10