Sesuai dengan tabel 4.9 di atas, semua kegiatan pembelajaran pada siklus II dilakukan dengan kegiatan diskusi. Dari pertemuan pertama sampai
ketiga guru melakukan semua tahapan apersepsi, eksplorasi, pemantapan konsep, evaluasi, dan refleksi. Guru melakukan semua tahapan apersepsi seperti
menuliskan topik yang akan dibahas, mengajukan pertanyaan yang relevan, bertanya secara klasikal, bertanya secara individual, dam menanggapi jawaban
siswa. Pada tahap eksplorasi, guru membimbing siswa memecahkan masalah yang disajikan, mendorong siswa berdiskusi dalam kelompok, membimbing siswa
dalam diskusi kelompok dan menanggapi pertanyaan siswa selama diskusi kelompok. Karena kegiatan pembelajaran pada siklus II tidak ada kegiatan
praktikum, maka pada tahap eksplorasi guru tidak membimbing siswa melakukan percobaan sesuai dengan LKS dan tidak membimbing siswa mencatat hasil
percobaan. Pada tahap pemantapan konsep, guru melakukan semua kegiatan pemantapan konsep seperti memberikan kesempatan pada masing-masing
kelompok mempresentasikan hasil diskusi, memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk menaggapi hasil diskusi kelompok lain, menanggapi
pertanyaan-pertanyaan yang muncul pada saat diskusi, serta mengembangkan materi pelajaran. Di akhir pembelajaran, guru melakukan refleksi yaitu guru dan
siswa bersama-sama mengungkap nilai religius yang terkandung dalam materi yang telah dipelajari. Guru juga mengajukan beberapa pertanyaan yang berkaitan
dengan materi yang telah dipelajari. Secara keseluruhan kegiatan pembelajaran di siklus II berlangsung dengan baik. Berdasarkan observasi yang dilakukan selama
siklus II aktivitas siswa dalam berdiskusi kelompok lebih baik dari siklus I. siswa lebih antusias, bersemangat dan selalu berkonsentrasi pada setiap diskusi dalam
pertemuan.
3. Respon Siswa Terhadap Kegiatan Pembelajaran STM
Berdasarkan kuesioner yang disebar kepada siswa setelah akhir pembelajaran, yaitu siklus II maka didapatkan data mengenai respon siswa
terhadap pembelajaran STM pada konsep ekosistem.
Tabel 4.10 Persentase Respon Siswa Terhadap Pembelajaran STM
No Pernyataan
Ya Tidak
1 Saya menyukai pelajaran biologi
91,6 8,4
2 Saya merasa mudah memahami materi pelajaran dengan
cara yang diberikan guru 87,5
12,5 3
Saya senang karena dapat menemukan konsep-konsep dalam ekosistem melalui percobaaneksperimen
91,6 8,4
4 Saya merasa kesulitan dengan cara belajar yang diterapkan
guru 20,8
79,2 5
Saya senang diskusi kelompok karena saya dapat bertukar pikiran dengan teman
95,8 4,2
6 Suasana belajar yang dikembangkan guru menarik dan
membuat saya termotivasi belajar biologi 83,3
16,7 7
Cara mengajar guru pada materi ekosistem perlu dipertahankan
95,8 4,2
8 Bimbingan guru membantu saya mencapai tujuan belajar
91,6 8,4
9 LKS yang disajikan guru membantu saya berpikir dan aktif
melakukan kegiatan untuk menemukan konsep sendiri 83,3
16,7 10
Model pembelajaran STM membuat saya dapat merasakan manfaat belajar materi ekosistem
100
Tabel 4.10 di atas menunjukkan bahwa secara keseluruhan siswa memberikan respon positif terhadap pembelajaran STM. Pada pernyataan nomor
satu, 91,6 saya menyukai pelajaran biologi, hanya 8,4 yang tidak menyukai pelajaran biologi. Model pembelajaran STM dapat merubah sikap siswa terhadap
pelajaran biologi menjadi sikap yang positif. Pada pernyataan nomor dua, saya merasa mudah memahami materi
pelajaran dengan cara yang diberikan guru, sebanyak 87,5 siswa merasa mudah memahami materi ekosistem dengan pembelajaran STM, hanya 12,5 siswa yang
merasa tidak terbantu dalam memahami materi ekosistem. Pada pernyatan nomor tiga, saya merasa senang karena dapat
menemukan
materi dalam ekosistem melalui percobaaneksperimen, 91,6 siswa merasa senang melakukan percobaaneksperimen materi ekosistem karena siswa dapat
melihat secara langsung tentang pembuktian kebenaran suatu konsep. Pada pernyataan nomor empat, Saya merasa kesulitan dengan cara belajar
yang diterapkan guru, sebanyak 20,8 siswa merasa kesulitan belajar dengan pembelajaran STM dan 79,2 siswa tidak merasa kesulitan belajar dengan pembelajaran
STM. Pembelajaran STM membutuhkan keaktifan dan antusias dari siswa. Sehingga
siswa yang terbiasa pasif membuat sedikit siswa mengalami kesulitan belajar dengan pembelajaran STM.
Pada pernyataan nomor lima, Saya senang diskusi kelompok karena saya dapat bertukar pikiran dengan teman, sebanyak 95,8 siswa merasa senang dan
merasakan manfaat berdiskusi kelompok karena dapat bertukar informasi sedangkan 4,2 siswa merasa tidak senang melakukan kegiatan diskusi kelompok.
Pada pernyataan nomor enam, Suasana belajar yang dikembangkan guru menarik dan membuat saya termotivasi belajar biologi, 83,3 siswa merasa senang dan
termotivasi belajar biologi dengan pembelajaran STM. Jika dalam kegiatan PBM siswa hanya mendengarkan ceramah namun dalam pembelajaran STM siswa tidak hanya
melakukan diskusi tetapi siswa juga melakukan suatu pengamatan dan percobaan. Itulah yang membuat siswa terlihat termotivasi dan bersemangat, sehingga antusias siswa
bertambah dalam menjalani suatu PBM. Sedangkan 16,7 siswa merasa kurang menarik untuk belajar biologi dengan model pembelajaran STM.
Pada pernyataan nomor tujuh, cara mengajar guru pada materi ekosistem perlu dipertahankan, sebanyak 95,8 siswa setuju model pembelajaran STM digunakan
dalam penyampaian materi-materi biologi yang lainnya dan sebanyak 4,2 siswa yang tidak setuju guru mempertahankan KBM dengan pembelajaran STM.
Pada pernyataan nomor delapan, bimbingan guru membantu saya mencapai tujuan belajar, sebanyak 91,6 siswa merasa terbantu dengan bimbingan guru untuk
mencapai tujuan belajar dalam materi ekosistem sedangakan sebanyak 8,4 siswa merasa tidak terbantu dengan bimbingan guru untuk mencapai tujuan belajar dalam
materi ekosistem. Pada pernyataan nomor Sembilan, LKS yang disajikan guru membantu saya
berpikir dan aktif melakukan kegiatan untuk menemukan materi sendiri, sebanyak
83,3 siswa merasa bahwa LKS yang diberikan guru membantu siswa berpikir dan aktif dalam menemukan materi ekosistem sedangkan 16,7 siswa merasa bahwa LKS yang
diberikan guru tidak membantu siswa berpikir dan aktif dalam menemukan materi ekosistem.
Pada pernyataan nomor sepuluh, model pembelajaran STM membuat saya dapat merasakan manfaat belajar materi ekosistem, sebanyak 100 siswa atau semua
siswa merasa dengan model pembelajaran STM siswa dapat merasakan manfaat belajar materi ekosistem.
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa secara keseluruhan siswa memberikan respon positif terhadap model pembelajaran STM. Model pembelajaran
STM dapat merubah respon siswa terhadap pelajaran biologi menjadi posistif sebesar 91,6, siswa merasa lebih mudah memahami materi ekosistem dengan pembelajaran
STM sebesar 87,5, siswa merasa senang dapat langsun g membuktikan kebenaran suatu konsep melalui pembelajaran STM sebesar 91,6, siswa merasa lebih mudah
mempelajari suatu materi dengan pembelajaran STM sebesar 79,2, siswa merasakan manfaat berdiskusi kelompok melalui pembelajaran STM sehingga mereka dapat saling
bertukar informasi sebesar 95,8, model pembelajaran STM dapat memotivasi siswa dalam belajar biologi sebesar 83,3, siswa merasa terbantu dalam mencapai tujuan
belajar dalam materi ekosistem sebesar 91,6, LKS dalam model pembelajaran STM dapat membantu siswa berpikir dan aktif dalam materi ekosistem sebesar 83,3, dan
yang terakhir sebuah pernyataan bahwa model pembelajaran STM membuat siswa dapat merasakan manfaat belajar materi ekosistem sebesar 100, sehingga secara langsung
materi dan keterkaitannya dengan Sains Teknologi yang telah disampaikan otomatis dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari siswa. Sehingga siswa dapat memahami
nilai praktis dari materi ekosistem.
4. Nilai Religius yang Terkandung pada Konsep Ekosistem