gaya kepemimpinan transformasional adalah gaya kepemimpinan penerobos breakthrough leadership.
Disebut sebagai pemimpin penerobos karena pemimpin dengan karakter ini mempunyai kemampuan untuk membawa perubahan-perubahan yang sangat
besar terhadap individu-individu maupun organisasi dengan jalan memperbaiki kembali reinvent karakter diri individu dalam organisasi ataupun perbaikan
organisasi, memulai proses penciptaan inovasi, meninjau kembali struktur, proses dan nilai-nilai organisasi agar lebih baik dan lebih relevan dengan cara menarik
dan menantang bagi semua pihak yang terlibat dan mencoba untuk merealisasikan tujuan-tujuan organisasi yang selama ini dianggap tidak mungkin dilaksanakan
Daryanto dan Daryanto, 1999:12-13.
1.5.1.4 Perilaku-perilaku Kepemimpinan Transformasional
Perilaku-perilaku dalam kepemimpinan transformasional menurut Bass dan Avolio dalam Voon et al, 2011:2 adalah sebagai berikut:
1. Perhatian individu individualized consideration, yaitu
kemampuan dan tanggung jawab pemimpin untuk memberikan kepuasan dan mendorong produktivitas pengikutnya. Pemimpin
cenderung bersahabat, informal, dan memperlakukan pengikutkaryawannya dengan perlakuan yang sama memberikan
nasehat, membantu dan mendukung serta mendorong self- development para pengikutnya.
2. Inspirasi atau motivasi inspirasional inspirational motivation,
tercermin dalam perilaku yang senantiasa menyediakan tantangan, inspirasi dan makna atas pekerjaan orang–orang yang dipimpin,
peran pemimpin dalam menginspirasi karyawan dengan memberikan pemahaman dan tantangan pada pekerjaan karyawan.
Sehingga dapat meningkatkan semangat karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya, diperlihatkan dari antusiasme dan
optimisme yang tinggi. Pemimpin menciptakan ekspektasi komunikasi yang baik dengan bawahan dan juga mempraktikkan
komitmen pada tujuan bersama.
3. Stimulasi intelektual intellectual stimulation, yaitu sebuah proses
dimana para pemimpin meningkatkan kesadaran para pengikut terhadap masalah-masalah dan mempengaruhi para pengikut
untuk memandang sebuah masalah dari sebuah perspektif yang baru.
4. Idealisasi pengaruh idealized influence, yang dijelaskan sebagai
perilaku yang menghasilkan rasa hormat respect dan rasa percaya diri trust dari orang–orang yang dipimpinnya. Idealisasi
pengaruh mengandung makna saling berbagi resiko, melalui pertimbangan atas kebutuhan yang dipimpin diatas kebutuhan
pribadi, dan perilaku moral serta etis.Menyangkut visi dan tujuan yang menantang dan memotivasi karyawan untuk bekerja diluar
kepentingan pribadi mereka untuk mencapai tujuan bersama.”
Sedangkan menurut Robbins 2008:93 Pemimpin transformasional mempunyai perilaku-perilaku sebagai berikut:
1. Karisma: memberikan visi dan rasa misi, menanamkan
kebanggaan, memperoleh respek dan kepercayaan. 2.
Inspirasi: mengkomunikasikan harapan yang tinggi, menggunakan lambang-lambang untuk memfokuskan upaya,
mengungkapkan maksud-maksud penting dalam cara yang sederhana.
3. Rangsangan intelektual: menggalakkan kecerdasan, rasionalitas,
dan pemecahan masalah yang teliti. 4.
Pertimbangan pribadi: memberikan perhatian pribadi, memperlakukan karyawan secara individual, melatih dan
menasehati.
Perilaku dari kepemimpinan transformasional tersebut saling berhubungan untuk mempengaruhi perubahan-perubahan pada para pengikut. Dengan
menggunakan inspirasi, karismatik, perhatian individual atau rangsangan intelektual, para pemimpin transformasional membantu pengikut menjadi lebih
percaya untuk mencapai sasaran-sasaran yang ada dan bekerja sesuai dengan arah yang akan mengarah ke pencapaian sasaran yang lebih tinggi di masa yang akan
datang. Pada setiap tahap dari proses transformasional tersebut, keberhasilan pemimpin tergantung kepada sikap, nilai, dan ketrampilan pemimpin tersebut.
1.5.1.5 Karakteristik Kepemimpinan Transformasional