1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Organisasi adalah perserikatan orang-orang yang usahanya harus dikoordinasikan, tersusun dari sejumlah sub sistem yang saling berhubungan dan
saling bergantung, bekerja sama atas dasar pembagian kerja, peran dan wewenang, serta mempunyai tujuan tertentu yang hendak dicapai Euis Sholeha
dan Suzy, 1996:12. Berhasil atau tidaknya suatu organisasi dalam mencapai tujuannya tergantung oleh keberhasilan dari para individu atau karyawan
organisasi itu sendiri dalam menjelaskan dan menyelesaikan tugas mereka. Kualitas manusia sebagai tenaga kerja merupakan modal dasar dalam masa
pembangunan. Tenaga kerja yang berkualitas akan menghasilkan suatu hasil kerja yang optimal sesuai dengan target kerjanya. Manusia sebagai tenaga kerja atau
karyawan merupakan sumberdaya yang penting bagi perusahaan, karena mereka mempunyai bakat, tenaga dan kreatifitas yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk
mencapai tujuannya. Sumber Daya Manusia SDM merupakan aset yang sangat penting dalam
suatu organisasi perusahaan, maka diperlukan suatu usaha untuk mengolah secara profesional agar terwujud suatu keseimbangan antara kebutuhan karyawan dengan
keinginan dan tujuan perusahaan. Agar pencapaian tujuan perusahaan dapat dicapai diperlukan upaya, agar perusahaan mampu menciptakan situasi dan
kondisi yang mendorong dan memungkinkan karyawan mengembangkan
kemampuan dan keterampilan yang dimiliki secara optimal untuk meningkatkan kinerjanya.
Kinerja karyawan adalah salah satu aspek penting yang wajib diperhatikan oleh organisasi, karena kinerja karyawan menuntun organisasi untuk mencapai
tujuannya. Kinerja karyawan yang umum untuk kebanyakan pekerjaan meliputi elemen sebagai berikut : kualitas, kuantitas, ketepatan waktu dari hasil, dan
kehadiran Mathis dan Jackson, 2006:113. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja adalah kemampuanpendidikan, motivasi, lingkungan,
disiplin, peraturan, dan yang terpenting adalah dipengaruhi oleh kepemimpinan dalam organisasi tersebut.
Dalam Alfan 2010:50, Eisenhower mendefinisikan bahwa kepemimpinan adalah seni atau kemampuan mempengaruhi atau mengajak orang lain untuk
melakukan apa saja. Pemimpin leader melakukan tindakan-tindakan yang menunjukkan kepemimpinan leadership. Kepemimpinan adalah kesanggupan
yang dimiliki oleh seseorang untuk mempengaruhi sikap dan perilaku orang lain menurut kepemimpinannya. Hal ini berarti bahwa seseorang yang sanggup
mengarahkan atau mempengaruhi orang lain pada satu posisi yang berfungsi sebagai seorang pemimpin.
Pada saat ini kepemimpinan adalah salah satu topik yang menarik untuk diteliti, karena banyak dibahas oleh berbagai kalangan. Mulai dari perusahaan
maupun dunia birokrasi di pemerintahan, kepemimpinan menjadi tolak ukur di dalam mempengaruhi bawahan dalam artian karyawan. Kepemimpinan menjadi
faktor penting dalam perwujudan prestasi bawahan, dan salah satu aktor penting dari proses kepemimpinan adalah perilaku pemimpin tersebut atau gaya
kepemimpinan. Gaya kepemimpinan seorang pemimpin akan sangat mempengaruhi kondisi kerja, dimana akan berhubungan dengan bagaimana
karyawan menerima suatu gaya kepemimpinan, senang atau tidak, suka atau tidak. Di satu sisi gaya kepemimpinan tertentu dapat menyebabkan peningkatan kinerja
sedangkan di sisi lain dapat menyebabkan penurunan kinerja. Salah satu gaya kepemimpinan yang dapat mempengaruhi kinerja
karyawan adalah kepemimpinan transformasional. Bass dalam Sunarsih, 2001:210 mendefinisikan bahwa kepemimpinan transformasional sebagai
pemimpin yang mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi bawahan dengan cara- cara tertentu. Karyawan merasa percaya, kagum, loyal dan hormat terhadap
atasannya sehingga bawahan termotivasi untuk berbuat lebih banyak dari pada apa yang biasa dilakukan dan diharapkannya. Kepemimpinan transformasional pada
prinsipnya memotivasi karyawan untuk berbuat lebih baik dari apa yang biasa dilakukan, dengan kata lain dapat meningkatkan kepercayaan atau keyakinan diri
bawahan yang akan berpengaruh terhadap peningkatan kerja. Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Nawawi 2012
dan Marnis 2012, menunjukan bahwa kepemimpinan transformasional berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Pemimpin transformasional
merupakan penerapan visi diikuti oleh pentingnya penerapan pemimpin yang mampu membuat perubahan disemua aspek. Model kepemimpinan
transformasional mampu menyediakan solusi dalam pemahaman tentang apa yang membuat seorang pemimpin memiliki pengaruh yang besar bagi pengikutnya
sehingga dapat menciptakan peningkatan kinerja secara berkelanjutan.
Perusahaan Daerah Air Minum selanjutnya disingkat PDAM Tirtanadi Kota Medan merupakan Badan Usaha Milik Pemerintah Daerah Sumatera Utara
yang bergerak dalam pelayanan air minum. Salah satu tujuan dari pendirian PDAM Tirtanadi adalah mampu melayani kebutuhan air minum bagi seluruh
penduduk Kota Medan. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, para karyawan dituntut untuk dapat mengoptimalkan kinerjanya. Tetapi adakalanya pada setiap
perusahaan selalu timbul masalah yang berkenaan dengan penurunan kinerja karyawan.
Berdasarkan wawancara dengan salah satu staf bagian umum PDAM Tirtanadi Cabang Padang Bulan Medan, penurunan kinerja dapat dilihat dari
tercapai atau tidaknya sasaran mutu. Sasaran mutu dari segi absensi maupun kinerja karyawan selalu tercapai. Pemimpin senantiasa memastikan karyawan
tepat waktu sesuai jadwalnya. Pemimpin hanya memberikan kompensasi terlambat sepuluh menit. Jika lewat dari waktu tersebut, karyawan tidak diberi
uang makan atau insentif. Apabila dalam waktu sebulan berturut-turut terlambat tiga kali, maka akan diberikan surat peringatan. Dalam hal inilah dapat dilihat
peran pemimpin dalam mendisiplinkan karyawannya. Namun sering tidak tercapai sasaran mutu karena adanya kerusakan mesin yang meyebabkan tidak akuratnya
pencatatan meteran. Hal inilah yang sering menjadi keluhan masyarakat. Salah satu bukti dari penurunan kinerja karyawan PDAM Tirtanadi Cabang Padang
Bulan Medan dapat dilihat dari banyaknya pengaduan pelanggan tentang ketidakpuasan mereka yang ditujukan kepada PDAM Tirtanadi Cabang Padang
Bulan Medan yang dapat dilihat melalui facebook resmi PDAM Tirtanadi Cabang
Padang Bulan Medan yaitu https:www.facebook.compdamtirtanadiinfo?ref=page_internal.
Selanjutnya untuk menghindari penurunan kinerja karyawan dapat dilakukan dengan banyak cara, salah satunya dengan menerapkan gaya
kepemimpinan transformasional. Karena dengan penerapan kepemimpinan transformasional bawahan akan merasa dipercaya, dihargai, loyal dan respek
kepada pimpinannya. Pada akhirnya bawahan akan termotivasi untuk melakukan lebih dari yang diharapkan dan ini tentunya akan dapat mewujudkan tujuan
PDAM Tirtanadi. Persoalan inilah yang menarik diteliti untuk membuktikan asumsi–asumsi
bahwa faktor kepemimpinan transformasional akan mempengaruhi kinerja karyawan PDAM Kota Medan. Berdasarkan uraian tersebut penulis tertarik
mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Terhadap Kinerja Karyawan Studi pada PDAM Tirtanadi Cab. Padang Bulan,
Medan”.
1.2 Rumusan Masalah