membuat gerobak, atau untuk usaha seperti, pedangang es, pedagang sayur dan sebagainya, dan modal tersebut dikebalikan dengan cara diangsur free
tanpa bunga selama 20 bulan, besarnya tergantung modal usaha yang diberikan. Mustahiq juga bisa mengajukan peminjaman modal kembali
untuk mengembangka usahanya setelah angsuran selesai dibayarkan. Bantuan bukan hanya modal usaha melainkan juga kesempatan
berpameran serta bentuk bantuan lainya yang bisa meningkatkan kemandirian para pengusaha kecil dan mikro. Dengan bantuan ini
diharapkan banyak masyarakat yang bisa berusaha dan hidup mandiri. Sehingga mereka, yang semula masuk criteria mustahiq, dengan usahanya
tersebut bisa berubah menjadi muzakki. Dari permasalahan yang terjdi di YBM BRI, maka YBM BRI
mambuat langkah kongrit untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi di YBM BRI. Langkah-langkah kongrit tersebut adalah :
1 Melaksanakan pelatihan keteramilan.
2 Memberikan pinjaman modal bergilir.
3 Memberikan pinjaman modal usaha.
4 Melaksanakan kerjasama dengan pihak lain untuk meningkatkan dan
memperluas jaringan pemberdayaan ekonomi mandiri. 5
Membuat cabangunit kerja dipelosok nusantara. 6
Melibatkan seluruh pekerja BRI muslim seluruh Indonesia dalam program “Agen Sosial”.
Dari hasil penelitian yang penulis lakukan erhadap efektifitas pengelolaan dana ZIS pada YBM BRI maka dapat dikatakan semua
berjalan sesuai dengan apa yang telah diprogramkan, misalnya saja dalam penyaluran dana zakat, disebutkan, bahwa dalam pemberian bantuan harus
berdasarkan rekomendasi dari masjid sebagai jamaah aktif, karena lembaga tersebut melakukan kerjasama salah satunya dengan pihak masjid
masjid sebagai mitra kerja. Begitu halnya dengan penyaluran dana zakat, YBM BRI, tidak
hanya berprinsip sekedar menyalurkan saja, akan tetapi mangusakan agar ZIS yang disalurkan dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi umat.
YBM BRI berharap agar para mustahiq tidaj terus menerus manjadi mustahiq, akan tetapi suatu waktu nanti mereka dapat pula menjadi
muzakki dan menjadi donator tetap di TBM BRI. Pendistribusianpenyaluran dana zakat kepada delapan golongan
mustahiq dapat dibagi dalam dua kelompok besar, yaitu : a
Kelompok Permanen termasuk dalam kelompok ini adalah fakir, miskin, amil, muallaf.
Empat golongan mustahiq ini diasumsikan akan selalu ada di wilayah kerja organisasi pengelola zakat dank arena itu penyaluran dana
kepada mereka akan terus menerus atau dalam waktu lama walaupun secara individu penerima berganti-ganti.
b Kelompok Temporer
Termasuk dalam kelompok ini iadalah riqab, gharimin, fisabilillah, dan ibnu sabil. Empat golongan mustahiq ini diasumsikan tidak selalu ada
di wilayah kerja suatu organisasi pengelola zakat. kalaupun ada maka penyaluran dana kepada mereka tidak akan terus menerus atau tidak
dalam waktu panjang sesuai senga sifat permasalahan yang melekat pada empat golongan ini.
B. Langkah-Langkah Pemberdayaan Zakat YBM BRI
Sebagai tolak ukur keberhasilan pengelolaan zakat adalah terwujudnya dimensi yang berhubungan dengan allah Hablumminallah dan dimensi yang
berhubungan dengan manusia Hablum minannas, dan untuk mewujudkan kedua dimensi tersebut dituntut adanya partisipasi dari semua unsure
masyarakat termasuk di dalamnya para wajib zakat dan pengelolaan yang professional, amanah serta transparan layaknya pengelolaan sebuah organisasi,
agar dana yang terkumpul dapat disalurkan kepada para mustahik yang betul-
betul memerlukan. Adapun pengumpulan dana yang terkumpul diperoleh dari: 1.
Sumber dana
Dari hasil rapat antara Direksi BRI dan BAPEKIS pada tanggal 30 Mei 2001, telah di sepakati bahwa kepada karyawankaryawati yang
beragama Islam di wajibkan mengeluarkan zakat ke-YBM-BRI, dan di himbau untuk mengeluarkan infaq dan shadaqah dengan tata cara sebagai
berikut: yang tertera dalam table pada lembar lampiran pada halaman berikutnya.
Ada pun dana yang di peroleh di YBM BRI JAKARTA besrsumber dari:
a. Zakat
Zakat yang merupakan pengeluaran yang wajib bagi setiap inividu muslim yang telah memenuhi persyaratan, Yang terkena kewajiban
zakat profesi adalah pekerja yang upah pokoknya diatas Rp. 1.000.000,- satu juta rupiah Pemotongan untuk zakat juga berlaku
untuk insentif, jasa produksi, bonus, tunjangan hari raya, cuti besar tahunan bagi pekerja yang menandai kesediaan untuk di potong
terhadap hal-hal yang tersebut pada poin ini, Para wajib zakat menyerahkan Surat Kuasa pemotongan gaji kepada bagian
MSDMPelayanan intern di unit kerjanya masing-masing dalam hal ini YBM BRI JAKARTA dengan menyebutkan besarnya persentase
antara 1 sd 2,5 dari upah pokok untuk zakat dan jumlah nominal rupiah untuk infaq dan shadaqah. Pemotongan zakat dilakukan Divisi
MSDM di KANPUS dan di Kasi Pelayanan Intern KanwilKanins dan Kanca. Berdasarkan Surat Kuasa tersebut Divisi MSDMKasi
Pelayanan Intern memotongkan gaji para muzakki, Pemotongan zakat akan terus dilakukan sampai pekerja menuliskan Surat Pembatalan
Surat Kuasa Pemotongan Zakat ke MSDM di KANPUS dan di Kasi Pelayanan Intern KanwilKanins dan Kanca.
b. InfaqShadaqah
Adapun infaq harta yang dikeluarkan untuk kepentingan-kepentingan yang di perintahkan Allah SWT diluar zakat Besar potongan
infaqshadaqah di tentukan sendiri secara sukarela oleh pekerja Bank Rakyat Indonesia BRI.Pemotongan infaqshadaqah di lakukan Divisi
MSDM di KANPUS dan di Kasi Pelayanan Intern KanwilKanins dan Kanca,Pemotongan di lakukan setelah pekerja memberikan Surat
Kuasa Pemotongan infaq dengan menyebutkanmenuliskan nilai yang di kehendaki. Berdasarkan Surat Kuasa tersebut Divisi MSDM di
KANPUS dan di Kasi Pelayanan Intern KanwilKanins dan Kanca memotongkan gaji para donatur infaq dan shadaqah,Pemotongan
infaqshadaqah juga akan terus di lakukan sampai pekerja menuliskan Surat Pembatalan Surat Kuasa Pemotongan infaqshadaqah ke MSDM
di KANPUS dan di Kasi Pelayanan Intern KanwilKanins dan Kanca
2. Pengumpulan Dana dan Alokasi Dana
Pengumpulan Dana yang di peroleh oleh YBM BRI JAKARTA terdiri dari:
a. Dana Abadi, yaitu bantuan awal pendirian Yayasan dari pejabat BRI
b. Dana yang di terima dari pekerja BRI dan masyarakat muslim
umumnya yang terdiri dari zakat, infaq, shadaqah, waqaf dan dana sosial lainnya
Alokasi Dana di fokuskan kepada:
a. 50 di setor dan di kelola oleh YBM-BRI Pusat berdasarkan SE No.
B. 52-BAPEKISSE72001. b.
50 lainnya di kelola oleh Yayasan Baitul Maal BRI KanwilKanins dan Kanca.
c. 10 dari dana zakat yang terhimpun di KANPUS untuk dana
operasional YBM-BRI KANPUS dana amilin. d.
10 dari 50 dana zakat yang terhimpun di KanwilKanins dan Kanca Pengumpul untuk dana operasional KanwilKanins dan Kanca.
e. YBM-BRI KanwilKanins dan Kanca, mempunyai wewenang
menyalurkan dana 50 hasil ZIS yang di himpun dengan mengikuti kebijakan pengumpulan dan penggunaan dana yang di tentukan oleh
YBM-BRI KANPUS. f.
YBM-BRI KanwilKanins dan Kanca dapat mengajukan permohonan dana ke YBM-BRI Pusat apabila dana di YBM-BRI KanwilKanins dan
Kanca tidak tersedia atau tidak cukup untuk membiayai program.
3. Administrasi Penerimaan ZIS
Yayasan Baitul Maal KanwilKanins dan Kanca sebagai pengumpul ZIS wajib memelihara kerjakan catatan tentang nama orang
yang membayar zakat, infaqshadaqah berikut NIP-nya, jumlah ZIS yang dibayar setiap bulannya, serta jumlah total ZIS yang telah dilaksanakan
pengumpulannya.