Keunggulan Berzakat Melalui YBM BRI
Anggota-anggota : Krisna Wijaya
H. Ahmad Askandar Hj. Gayatri Rawit Angreni
Hendrawan Tranggana Mempunyai fungsi memberikan pertimbangan fatwa, saran dan
rekomendasi kepada Badan Pelaksana dan Komisi Pengawas dalam Pengelolaan Lembaga Amil Zakat, Meliputi aspek syariah dan aspek
manajerial.
6
Adapun Tugas Pokok Pembina : a
Memberikan garis-garis kebijakan umum Lembaga Amil Zakat. b
Mengesahkan rencana kerja Badan Pelaksana dan komisi Pengawas. c
Mengeluarkan fatwa syariah baik diminta maupun tidak berkaitan dengan hukum zakat yang wajib diikuti Lembaga Amil Zakat.
d Memberikan pertimbangan, saran dan rekomendasi kepada Badan
Pelaksana dan komisi Pengawas baik diminta maupun tidak. e
Memberikan persetujuan atas laporan tahunan hasil Kerja Badan Pelaksana dan Komisi Pengawas.
f Menunjuk Akunta publik
7
6
Pengurus YBM BRI adalah yang berada di kantor pusat. YMB BRI mengadakna rapat pengurus dan pelaksana setiap 5 tahun sekali untuk membahas kinerja para pengurus, struktur
kepengurusan ini cenderung tetpa, pergantian pengurus terjadi apabila ada pengurus yang dimutasi ke daerah. Selain itu rapat 5 tahunan sekali ini juga membahas program-program yang telah
dilaksanakan dan menyusun program yang akan dilaksanakan.
7
Hafidhuddin, Didin, Zakat Dalam perekonomian Modern, Jakarta : Gema Insani Press, 2002,
Pembina Syariah : Prof. Dr. Drs. H. M. Amin Suma, MA. SH 2.
Badan Pengawas Ketua
: H. Sarwono Sudarto Wakil Ketua I
: Ir. Sudaryanto Suadrgo Wakil Ketua II
: Muhsin Choirul Amien Anggota-anggota
: Suwardi Saropie Alimudin Adapun tugas pokok pengawas yayasan :
a Mengawasi pelaksanaan rencana kerja yang telah disahkan.
b Mengawasi pelaksanaan kebijaka-kebijakan yang telah ditetapkan
dewan pertimbangan. c
Mengawasi operasional kegiatan yang dilaksanakan badan pelaksana, yang mencakup pengumpulan, pendistribusian dan pendayagunaan.
d Melakukan pemeriksaan operasional dan pemeriksaan syari’ah.
3. Pembina syariah pada YBM BRI adalah prof. DR. H. Muhammad Amin
Suma, SH, MA, MM. Fungsi pembina syariah sebaga perwakilan Dewan syari’ah nasional yang ditempatkan pada lembaga keuangan syari’ah
wajib: a
Mengikuti fatwa dewan syariah nasional. b
Merumuskan permasalahan yang memerlukan pengesahan Dewan syariah nasional.
c Melaporkan kegiatan usaha serta perkembangan lembaga keuangan
syariah yang diawasinya kepada Dewan syariah nasional sekurang- kurangnya satu kali dalam setahun.
Adapun tugas pokok pembina syariah :
8
a memberikan nasihat dan saran kepada direksi, pimpinan unit usaha
syari’ah dan pimpinan kantor cabang lembaga keuangan syari’ah mengenai hal-
hal yang berkaitan dengan aspek syari’ah. b
melakukan pengawasan, baik secara aktif mapun secara pasif terutama dalam pelaksanaan fatwa dewan syari’ah nasional serta memberikan
pengarahan pengawasan atas produk jasa dan kegiatan usaha agar sesuai dengan prinsip syari’ah.
c sebagai mediator antara lembaga keuangan syariah dengan Dewan
Syari’ah Nasional dalam mengkomunikasikan usul dan saran pengembanga
n produk dan jasa dari lembaga keuangan syari’ah yang memerlukan kajian dan fatwa dari Dewan Syari’ah Nasional.
4. Pengurus yang beranggotakan ;
Ketua : H. Purwanto
Wakil Ketua I : Wasi Kirana
Wakil Ketua II : Hidzuldin Elfani
Sekretaris I : Imam Widodo
Sekretaris II : Muhammad Zauron
Bendahara I : Hj. AM. Nova Christiana
Bendahara II : Randi Anto
8
Mahkamah Agung RI, Kapita Selekta Perbankan Syariah Menyongsong Berlakunya UU No. 3 Tahun 2006 Tentang Perubahan UU No. 7 Tahun 1989 Perluasan Wewenang Peradilan
Agama, Jakarta Pusdiklat Mahkamah Agung RI, 2007, h. 428-429