Syarat Wajib Zakat Beberapa ketentuan Umum tentang Zakat Dalam Hukum Islam

a. Dari Abbas r.a, sesungguhnya Nabi saw pernah mengutus Mu’az bin jabal ke yaman, kemudian dia membacakan hadist itu secara lengkap, dan di dalamnya dinyatakan bahwa sesungguhnya Allah telah mewajibkan kepada mereka sedekah terhadap harta kekayaan mereka, yang dipungut dari orang-orang kaya untuk kemudian didistribusikan kepada orang-orang fakir yang ada ditengah- tengah mereka”. b. Dari ibn Umar r.a, dia berkata, rasul saw mewajibka mengeluarkan zakat fitrah, dengan ketentuan satu takaran sha’ kurma atau satu takaran gandum, 9bagi setiap orang budak maupun merdeka, laki- laki maupun perempuan, dan kecil anak-anak maupun orang dewasa dari semua kaum muslimin; dan rasul memerintahkan agar zakat fitrah itu dibayarkan sebelum orang-orang keluar rumah untuk melakukan shalatId. 17 c. Dari ibn Abbas r.a, dia berkata, rasul Allah swt mewajibkan zakat fitrah sebagai sarana penyucian bagi orang yang puasa dari kemungkinan pemainan dan perbuatan keji, dan memberikan makan kepada orang-orang miskin. Siapa yang membayarkan zakat fitrahnya sebelum shalat id, maka zakat fitrahnya diterima; dan siapa yang membayarkannya usai shalat Id, maka pembayaran itu dikategorikan kedalam sedekah biasa sebagaimana sedekah lain pada umumnya. 17 Ibid. h. 10

3. Jenis-Jenis Zakat

Secara umum zakat terbagi menjadi dua : pertama, zakat yang berhubungan dengan badan atau disebut dengan zakat fitrah, Kedua, zakat yang berhubungan dengan harta atau zakat maal. 18 a. Zakat Fitrah Zakat fitrah adalah zakat yang wajib di bayarkan oleh setip orang islam, bai laki-laki maupun permpuan, yang di bayarkan sebelum pelaksanaan shalat Id. 20 Dalam undang-undang no 38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat pada pasal 13 disebutkan bahwa : “Zakat Fitrah adalah sejumlah bahan makanan pokok yang dikeluarkan pada bulan Ramadhan, oleh stiap orang muslim bagi dirinya dan bagi orang yang ditanggungnya yang memiliki kelebihan makanan pokok untuk sehari- hari pada hari raya Idul Fitri”. 19 Zakat ini disebut al-fithr sehubungan dengan mengeluarkannya yaitu waktu berbuka, setelah selesai puasa Ramadhan, dan disebut zakat fitrah, karena dikaitkan dengan diri seseorang, bukan dengan hartanya. 20 b. Zakat maal Harta Zakat maal adalah kadar kekayaan yang wajib dikeluarkan oleh seseorang dari hartanya untuk diserahkan kepada orang-orang yang 18 Lili Bariadi, h. 9 19 M. Hamdan Rasyid, Fiqh Indonesia Himpunan Fatwa-Fatwa Aktual, Jakarta : PT. Al Mawardi Prima, 2003, h. 96. 20 Lahmuddin Nasution, Fiqh Jakarta : Logos Wacana Ilmu dan Pemikiran, t.th, h. 168.