Hadir di Tengah Musibah Menjawab Kebutuhan Masyarakat
manggali dana zakat di lingkungan BRI dan menyalurkannyan kepada masyarakat tidak mampu dan membutuhkan.
Komitmen untuk membantu kalangan tidak mapu titu diwujudkan YBM BRI dalm bentuk pemberian beasiswa. pada tahun ajaran baru 2006,
penerima beasiswa YBM BRI telah berjumlah 1535 anak yang tersebar di seluruh Indonesia, mulai tingkat SD sampai Perguruan Tinggi. bahkan jika
dilihat perkembangan dari tahun ke tahun cenderung meningkat. tahun 2002 sebanyak 333, tahun 2003 sebanyak 615, tahun 2004 sebanyak 983,
tahun 2005 sebanyak 1120 dan tahun 2006 sebanyak 1535. meningkatnya penerima beasiswa dikerenakan kondisi ekonomi bangsa yang belum
pulih. sehingga banyak anak usia sekolah yang terancam putus sekolah. Para penerima beasiswa di YBM BRI, menurut Ahmad Fakih,
dikelompokkan menjadi
empat komponen,
pertama komponen
institusional lembaga pendidikan, kedua, sinergi dengan lembaga lain, ketiga, rekomendesi dar karyawan dan relawan BRI, keempat, dari
masyarakat umum. Adapun penerimaan beasiswa, lanjut Fakih, dilakukan setiap bulan
Januari dan Juli. Namun biasanya lebih difokuskan pada bulan Juli karena berbarengan dengan tahun ajaran baru sedang bulan Januari sifatnya
mengevaluasi saja. “Jika prestasinya bertahan atau bahkan meningkat maka beasiswa dapat dilanjutkan tapi jika turun maka akan dievaluasi
dulu, “ ungkapnya. Evaluasi dilakukan dalam rangka memotivasi anak dan
untuk meningkatkan prestasinya, sehingga memiliki nilai yang bagus dan dapat diterima di sekolah negeri.
Dana beasiswa perbulan untuk tingkat SD sebesar Rp 40 ribu, SMP 60 ribu, SMA 75 ribu dan Perguruan Tinggi 150 ribu. Memang secara
nominal tidak besar tapi cukup meringankan kebutuhan rutin mereka. Terutama untuk membeli buku-buku paket pelajaran dan biaya
transportasi. Penerima beasiswa tingkat Perguruan Tinggi terdapat tugas tambahan dari YBM. Mereka diminta member bimbingan belajar bagi
tingkat di bawahnya. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menguatkan tali silaturrahmi antar penerima beasiswa sekaligus member tambahan belajar
baik agama maupun pelajaran umum bagi siswa tersebut. Selain bantuan bantuan pendidikan kepada siswa, YBM BRI juga
member bantuan kepada sekolah. Bentuknya juga beragam mulai dari perlengkapan belajar hingga sarana fisik penunjang pendidikan seperti
bangunan riangan kelas, perpustakaan dan kebutuhan lainya. 4.
Memberdayakan Masyarakat
Upaya pemberdayaan masyarakat juga menjadi bagian aktifitas YBM BRI. Bantuan diberikan berupa modal usaha bagi para pedagang
kecil, petani, peternak, atau usaha produktif lainya. Bantuan tentu diberikan dengan perhitungan dan criteria yang memenuhi syarat sesuai
dengan peruntkan dana tang diamanhkan. Menurut Ahmad Faqih bantuan berupa modal usaha yang diberikan
berkisar antara Rp. 1 juta sampai Rp. 2 juta. Seperti bantuan untuk
membuat gerobak, atau untuk usaha seperti, pedangang es, pedagang sayur dan sebagainya, dan modal tersebut dikebalikan dengan cara diangsur free
tanpa bunga selama 20 bulan, besarnya tergantung modal usaha yang diberikan. Mustahiq juga bisa mengajukan peminjaman modal kembali
untuk mengembangka usahanya setelah angsuran selesai dibayarkan. Bantuan bukan hanya modal usaha melainkan juga kesempatan
berpameran serta bentuk bantuan lainya yang bisa meningkatkan kemandirian para pengusaha kecil dan mikro. Dengan bantuan ini
diharapkan banyak masyarakat yang bisa berusaha dan hidup mandiri. Sehingga mereka, yang semula masuk criteria mustahiq, dengan usahanya
tersebut bisa berubah menjadi muzakki. Dari permasalahan yang terjdi di YBM BRI, maka YBM BRI
mambuat langkah kongrit untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi di YBM BRI. Langkah-langkah kongrit tersebut adalah :
1 Melaksanakan pelatihan keteramilan.
2 Memberikan pinjaman modal bergilir.
3 Memberikan pinjaman modal usaha.
4 Melaksanakan kerjasama dengan pihak lain untuk meningkatkan dan
memperluas jaringan pemberdayaan ekonomi mandiri. 5
Membuat cabangunit kerja dipelosok nusantara. 6
Melibatkan seluruh pekerja BRI muslim seluruh Indonesia dalam program “Agen Sosial”.